Sebenarnya Kist tidak perlu terlalu khawatir tentang Zhou Yi, karena bagi Tim Junior Borussia Dortmund, Zhou Yi bukanlah pendatang baru yang sama sekali asing.
Bagaimanapun Zhou Yi pernah bertanding melawan mereka, dengan dua assist dan satu gol dalam pertandingan itu yang meninggalkan kesan mendalam di seluruh anggota tim junior.
Baik kelebihan maupun kekurangan Zhou Yi, semuanya sama mencolok.
Hal ini terlihat dari program latihan yang disusun pelatih kepala tim muda Ecker untuk Zhou Yi.
Selain latihan bersama tim setiap hari, Zhou Yi juga harus melakukan latihan fisik tambahan dibandingkan pemain lain, terutama latihan fisik.
Yang paling kurang dari Zhou Yi saat ini adalah stamina. Stamina-nya sama sekali tidak memenuhi syarat sebagai pemain profesional.
Tentu saja, Zhou Yi belum dianggap sebagai pemain profesional saat ini, tetapi menjadi pemain profesional adalah tujuan yang diperjuangkannya.
Tim muda tidak memiliki pelatih fisik penuh waktu, jadi latihan fisik Zhou Yi ditangani oleh pelatih fisik tim utama, Bapak Oliver Bartlett.
Hal ini juga menunjukkan bahwa perhatian Klopp terhadap Zhou Yi bukan sekadar omongan belaka.
Perlu diketahui, Oliver Bartlett adalah ahli latihan fisik yang sangat dihargai oleh klub Borussia Dortmund. Fakta bahwa dia bersedia memberikan perhatian khusus untuk pemain tim muda sendiri sudah merupakan hal yang luar biasa.
Pada sesi pertama latihan fisik Zhou Yi, Bartlett tidak langsung membuat program latihan, melainkan menyilangkan tangan dan bertanya: "Bagaimana kamu memahami konsep stamina, nak?"
Setelah mendengar terjemahan dari Kist, Zhou Yi tidak mengerti mengapa pelatih menanyakan hal itu, tapi tetap menjawab jujur: "Yaitu daya tahan."
"Salah." Bartlett menggelengkan kepala setelah mendengar jawaban itu.
"Salah?" Zhou Yi terkejut. Selama ini dia selalu memahami stamina sebagai daya tahan - pemain dengan stamina baik memiliki daya tahan prima, bisa berlari lebih lama di lapangan. Apakah ini pemahaman yang keliru?
Lagipula bukan hanya dia yang berpikir demikian. Dalam game sepak bola seperti FM dan Winning Eleven... konsepnya juga sama seperti itu.
“Bagaimana mungkin ini salah?”
Melihat ekspresi terkejut Zhou Yi, Bartlett balik bertanya: “Aku dengar dari Tim kalau kamu terus konsisten lari pagi setiap pagi selama ini?”
Zhou Yi mengangguk bangga. Mengingat karakternya, bisa bertahan selama ini memang patut dibanggakan.
Tapi Bartlett tidak sependapat.
Langsung ia menyanggah metode Zhou Yi meningkatkan stamina dengan jogging lambat: “Meski jogging dengan tempo stabil di lapangan atau taman bisa meningkatkan kemampuan jogging, latihan seperti ini tak bisa meningkatkan stamina pertandinganmu. Stamina bukan sekadar konsep ‘daya tahan’ sederhana. Ingat, sepak bola adalah olahraga yang mengandung banyak sprint dan gerakan anaerobik intensitas tinggi, diselingi periode pemulihan aerobik intensitas rendah untuk mempersiapkan putaran gerakan intensitas tinggi berikutnya.”
Setelah mendengar terjemahan Kist, Zhou Yi membuka mulut lebar-lebar.
Melihat ekspresi Zhou Yi, Kist bertanya: “Ada apa?”
“Eh... pelatih menjelaskannya sangat bagus, tapi... bisakah dia mengulanginya sekali lagi?”
Kist langsung tahu Zhou Yi tidak paham, lalu berkata ke Bartlett: “Bisa jelaskan lebih detail? Jangan pakai terlalu banyak istilah teknis...”
“Singkatnya, dalam pertandingan kamu akan melakukan sprint, tembakan, lompatan, sliding tackle atau interception. Semua ini gerakan anaerobik intensitas tinggi. Tubuhmu perlu mengonsumsi adenosine triphosphate, disingkat ATP, menggunakan suplai glukosa untuk otot melakukan gerakan intensitas tinggi ini.” Bartlett menjelaskan.
Meski masih banyak istilah teknis, kali ini Zhou Yi mengerti. Tubuh membutuhkan konsumsi ATP dan glukosa untuk melakukan gerakan.
"Kemudian, selama fase intensitas rendah pertandingan seperti berjalan, jogging ringan, atau berdiri, tubuh pemain akan melakukan pemulihan. ATP akan terisi ulang sementara asam laktat tereliminasi. Asam laktat inilah penyebab rasa pegal setelah aktivitas berat. Asam laktat dimetabolisme secara aerobik, itulah mengapa napas menjadi berat setelah mengurangi atau menghentikan aktivitas intens."
Bartlett terus menjelaskan dengan contoh konkret. Meski masih penuh istilah teknis, Zhou Yi kini bisa memahaminya.
Singkatnya, setelah aktivitas intens diperlukan istirahat agar tubuh bisa memulihkan energi untuk kembali beraktivitas berat.
"Interval waktu pemain untuk memulai aktivitas intens lagi tergantung kecepatan pengisian ATP, jumlah asam laktat yang termetabolisme, serta tingkat penyelesaian proses elektrokimia terkait kontraksi otot. Pemulihan adalah proses aerobik. Semakin tinggi kemampuan aerobik pemain, semakin cepat pemulihannya sehingga frekuensi lari sprint lebih tinggi. Durasi bermain optimal tanpa kelelahan pun lebih lama."
“Jadi, yang dimaksud dengan stamina dalam sepak bola bukan sekadar kemampuan lari jarak jauh, melainkan kemampuan pemulihan cepat. Sepak bola bukan maraton, tidak perlu lari nonstop 90 menit, justru banyak gerakan anaerobik intensif. Jika tubuh tak bisa cepat pulih dari aktivitas anaerobik, otomatis tak akan tahan lama di lapangan, mudah lelah.”
“Setelah memahami konsep sebenarnya tentang stamina dalam sepak bola, akan jelas mengapa jogging di taman tidak meningkatkan stamina pertandingan. Melatih kemampuan jogging tak membuat energi cepat pulih saat bertanding.”
Zhou Yi terpana, kali ini bukan karena tak paham, tapi kagum pada profesionalisme klub sepakbola profesional.
Ya, setelah mendengar penjelasan Bartlett, hanya dua kata yang berkecamuk di kepalanya: PROFESIONAL!
Inilah ahli yang sesungguhnya!
Dulu dia pikir lari 10.000 meter dengan beban pasir bisa tingkatkan stamina, ternyata itu omong kosong.
Bukan cuma dia, melihat slogan latihan musim semi Haigen "10.000 meter tiap hari", sepak bola Tiongkok pun kurang profesional...
Pantas level sepak bola Tiongkok sulit naik.
Jika praktisi sepak bola Tiongkok saja tidak profesional, mimpi lolos Asia menuju dunia... itu benar-benar khayalan.
Tim China dalam sejarah pernah sekali berpartisipasi di putaran final Piala Dunia, namun saat itu hanya keberuntungan, tidak berarti kemampuan sepak bola Tiongkok meningkat. Kejadian selanjutnya yang kita semua lihat membuktikan sepak bola Tiongkok belum menemukan arah yang benar.
……
Kemudian Zhou Yi semakin menyaksikan profesionalisme klub elit Eropa.
Setelah menjelaskan konsep "stamina" dalam sepak bola kepada Zhou Yi, Bartlett tidak langsung memulai latihan. Ia melakukan tes untuk mengukur distribusi tipe serat otot Zhou Yi.
Berdasarkan penjelasan tentang stamina sebelumnya, pemain sepak bola dalam pertandingan terus melakukan siklus gerakan anaerobik dan aerobik. Kedua tipe gerakan ini berhubungan dengan dua jenis serat otot dalam tubuh manusia.
Serat otot cepat (fast-twitch) dapat menghasilkan ketegangan besar dengan cepat, namun tidak mampu mempertahankan intensitas tersebut dalam kontraksi berulang. Serat otot lambat (slow-twitch) menghasilkan ketegangan lebih kecil dengan kecepatan lebih rendah, namun mampu berkontraksi berulang kali.
Oleh karena itu, serat otot cepat menghasilkan energi anaerobik untuk gerakan eksplosif seperti sprint, lompat, tackle, atau tembakan. Sedangkan serat otot lambat menghasilkan energi aerobik untuk kontraksi berkelanjutan.
Distribusi serat otot cepat dan lambat sebagian besar ditentukan secara genetik, inilah yang disebut "bakat alam".
Beberapa orang terlahir dengan kemampuan berlari cepat, ini karena proporsi serat otot cepat dalam tubuh mereka lebih tinggi.
Tidak mungkin mengubah distribusi proporsi serat otot melalui latihan pasca kelahiran. Jadi pertama-tama perlu diketahui jenis serat otot mana yang lebih dominan pada Zhou Yi, baru kemudian menyusun program latihan yang tepat.
Bukan seperti anggapan umum bahwa jika stamina Zhou Yi buruk, langsung diberikan latihan peningkatan stamina.
Bagaimana cara menguji distribusi serat otot Zhou Yi secara spesifik?
Sebenarnya cukup sederhana, dengan menguji daya tahan otot. Pertama uji kekuatan maksimal kontraksi otot Zhou Yi menggunakan alat. Misalnya untuk menguji persentase serat otot di bagian kaki, pasangkan Zhou Yi pada leg press machine yang bisa diatur, lalu minta dia mendorong depan sekuat tenaga. Berat beban ditambah bertahap sambil mengamati kondisi Zhou Yi. Jika pada berat tertentu Zhou Yi benar-benar tidak sanggup mendorong, maka berat terakhir yang berhasil didorong adalah kekuatan maksimal kontraksi otot tersebut.
Ambil 80% dari kekuatan maksimal tersebut sebagai standar beban uji. Minta Zhou Yi melakukan repetisi latihan dengan beban ini, hitung berapa kali dia bisa mengulangi.
Jika lebih dari 15 kali, artinya proporsi serat otot lambat pada bagian tersebut tinggi. Jika kurang dari 5 kali, berarti serat otut cepat lebih dominan.
Proses pengujian dilakukan bagian demi bagian seperti ini.
Akhirnya Bartlett menarik kesimpulan.
Rasio serat otot cepat dan lambat Zhou Yi adalah 54:46.
Karena serat otot lambatnya lebih sedikit, maka staminanya relatif lemah.
Hasil ini membuat Zhou Yi agak kecewa: "Bukankah itu berarti stamina burukku adalah bawaan lahir, dan tidak ada harapan untuk meningkatkannya?"
Bartlett menggelengkan kepala: "Kalau begitu, untuk apa ada pelatih fisik seperti kami? Tugas kami khusus melatih dan meningkatkan stamina kalian. Harus kau pahami, nak. Kecepatan itu bakat alami, tapi stamina bisa ditingkatkan melalui latihan."
Ia menepuk bahu Zhou Yi: "Jangan khawatir, kau pasti tidak akan selamanya hanya bisa bermain separuh lapangan."
Zhou Yi segera membela diri: "Tujuh puluh menit."
Tapi Bartlett tidak peduli dengan perbedaan itu.
"Hampir sama saja." Ia mengangkat bahu sambil mencibir. "Baik, untuk hari ini kita selesaikan sampai di sini."
Zhou Yi terkejut: "Tidak latihan lagi?"
"Tunggu saya buatkan program latihan khusus untukmu dulu." Kata Bartlett. "Besok kita mulai latihan resmi. Hari ini istirahatlah yang cukup, jangan terlalu lelah. Terbang dari China langsung mulai latihan seperti ini, selain menunjukkan sikap baikmu, tidak ada manfaatnya. Ingat, istirahat adalah langkah pertama dalam latihan fisik. Tanpa istirahat yang cukup, jangan harap bisa latihan dengan baik."
Bartlett mengambil buku catatan berisi data otot Zhou Yi lalu pergi. Zhou Yi masih terdiam, merenungkan kata-kata terakhirnya.
Istirahat adalah langkah pertama dalam latihan fisik...
Ini pertama kali dia mendengar hal itu.
Tapi... sepertinya masuk akal!
Profesional sekali!
“Begitulah sikap Tuan Bartlett, bicaranya blak-blakan. Dia tidak suka basa-basi. Jadi jangan diambil hati, Zhou Yi.” Kist mengira Zhou Yi terdiam karena tersinggung oleh perkataan Bartlett, segera menghiburnya.
Zhou Yi menggeleng: "Tidak mungkin, Tuan Kist. Punya pelatih yang langsung menunjukkan kelemahan saya justru menghemat waktu kita semua. Saya malah senang. Tenang saja, Tuan Kist. Saya bukan orang yang mudah tersinggung!"
"Bagus kalau begitu." Kist tersenyum. "Baik, kita juga harus pergi. Kamu lupa hari ini harus pindah?"
Zhou Yi tertegun sejenak, baru teringat memang ada urusan ini!
Klub telah menyetujui permohonannya untuk tinggal di rumah keluarga Wagner. Hari ini dia harus pindah dari hotel ke rumah rekan setimnya, Mark Wagner!
