Saat tiba di ruang ganti, Zhou Yi juga bisa merasakan suasana di dalamnya lebih tegang dari biasanya... atau lebih tepatnya, lebih khidmat.
Biasanya sebelum pertandingan, ruang ganti riuh seperti taman hiburan dengan musik elektronik yang menggema, beberapa orang menari mengikuti irama musik. Sesekali terdengar gelak tawa keras, pastilah ada yang menceritakan hal lucu yang disambut antusias semua orang.
Tapi kali ini, tidak ada musik, tidak ada tarian, dan tidak ada lelucon.
Semua orang hanya diam-diam menyiapkan perlengkapan masing-masing sambil menunggu waktu pemanasan.
Ketika Zhou Yi ikut tim keluar untuk pemanasan, dia melihat tribun yang biasanya sepi kini dipenuhi penonton, bahkan ada yang berdiri di pinggir lapangan. Untungnya setiap lapangan memiliki tembok kawat tinggi yang membatasi, kalau tidak pasti mereka akan mengganggu jalannya pertandingan.
"Inilah Derbi Ruhr..." Selama pemanasan, leher Zhou Yi seperti radar yang tak bisa berhenti, menoleh ke kiri-kanan sambil mengamati kerumunan penonton di tribun.
Penonton di tribun hampir seluruhnya mengenakan jersey kuning-hitam Borussia Dortmund. Banyak di antaranya orang tua pemain Tim junior Borussia Dortmund seperti orang tua Markus, tapi tak sedikit pula yang murni suporter klub.
Pertandingan tim muda biasa mungkin tak menarik minat mereka, tapi untuk Derbi Ruhr sekalipun level junior, mereka rela datang memberi dukungan.
Karena ini bukan sekadar pertandingan biasa.
Situs resmi klub Borussia Dortmund juga mengirim wartawan ke lokasi. Pembawa acara berambut pirang sedang berbicara di depan lensa kamera, dengan latar belakang tribun berwarna kuning-hitam.
Tribun untuk pertandingan tim muda tidak terlalu besar, diperkirakan maksimal hanya 200 kursi. Tapi dilihat dari kerumunan kepala yang padat, jumlah penonton jelas melebihi kapasitas.
Begitu banyak suporter, bahkan ada wartawan.
Sebuah liga tim muda yang biasa saja, tiba-tiba terasa seperti pertandingan profesional.
Ini semua adalah pengamatan Zhou Yi. Saat pemanasan, matanya terus melirik ke sana-sini, mudah disangka tidak fokus. Padahal ini hanya kebiasaannya yang selalu penasaran dengan berbagai hal.
Dia tipe orang yang jika melihat kerumunan di jalan, pasti akan menyelak untuk melihat apa yang terjadi.
Rekan setim dan pelatih Zhou Yi di Tim junior Borussia Dortmund sudah terbiasa. Awalnya mereka juga menganggap Zhou Yi tidak serius saat pemanasan.
Tapi Lars Ricken, Kepala Pelatih Akademi yang khusus datang menonton hari ini, tampak bingung.
Sejak Zhou Yi bergabung dengan U17 Borussia Dortmund, ini pertama kalinya Lars Ricken datang langsung menyaksikan pertandingan U17.
Saat anak-anak China berhadapan dengan Tim junior Borussia Dortmund dulu, Lars Ricken tidak memperhatikan para pemuda China, sehingga sama sekali tidak ingat dengan Zhou Yi waktu itu.
"Apa dia selalu seperti ini saat pemanasan?" Lars Ricken bertanya pada pelatih U17 Eckerle di sampingnya.
Ekkel mengangguk.
"Hmm..." Lars Ricken mengerutkan kening, tidak puas dengan penampilan Zhou Yi.
Ekkel langsung tahu apa yang dipikirkan Ricken, lalu buru-buru menjelaskan: "Ini kebiasaannya, tapi bukan berarti pemanasan tidak serius. Sepertinya sejak lahir dia sulit fokus pada satu hal. Entah saat pemanasan, latihan, atau pertandingan, lehernya suka bergerak-gerak ke kiri dan kanan - itu caranya mengamati situasi sekitar."
Setelah menjadi pelatih Zhou Yi selama lebih dari dua bulan, Ekkel mulai memahami karakter remaja asal China ini.
Lars Ricken teringat penampilan Zhou Yi saat melawan tim U17 Borussia Dortmund, memang gaya kepalanya selalu bergoyang seperti itu...
Akhirnya dia menerima penjelasan Ekkel.
……
Zhou Yi mengamati sekeliling sambil mencari-cari sosok Yang Muge di antara pemain Schalke 04.
Sayangnya, hingga tim muda Borussia Dortmund selesai pemanasan, tim muda Schalke 04 belum juga keluar.
Sepertinya sengaja dihindari, mengingat ini kandang Borussia Dortmund.
Dengan perasaan enggan, Zhou Yi meninggalkan lapangan dan kembali ke ruang ganti.
Persis saat Zhou Yi masuk ke ruang ganti, Yang Muge yang mengenakan jaket training Schalke 04 berjalan keluar bersama rekan setimnya. Sol sepatunya menginjak lantai marmer, menimbulkan bunyi klik-klik berirama.
Sambil berjalan menuju lapangan, rekan-rekan setimnya saling mengobrol dan berkomunikasi.
Yang Muge terlihat pendiam di antara rekan setimnya, tapi tidak penyendiri, karena meski tidak bicara, senyum selalu menghiasi wajahnya. Itu adalah senyum khas pria hangat ala dirinya.
Melihat senyuman seperti ini, meski diam seribu bahasa, tentu tidak akan membuat orang membencinya atau mengucilkannya, bukan?
Saat Yang Muge keluar untuk pemanasan dan tidak melihat Zhou Yi, dia juga merasa kecewa.
Dia ingin memberi kejutan pada Zhou Yi – Dalam hatinya, dia yakin Zhou Yi pasti tidak tahu dia bergabung dengan Schalke 04!
Dulu sengaja tidak memberi tahu Sun Pan si tukang gosip tentang tim mana yang akan dimasukinya, agar Sun Pan tidak bocor ke Zhou Yi. Rencananya, saat bertemu nanti Zhou Yi akan kaget!
Saat syuting Reality Show dulu, Zhou Yi sering mengerjainya. Kali ini gilirannya balas dendam!
……
Dalam pertandingan melawan Schalke 04, di ruang ganti, pelatih Eckerl berbicara lebih banyak dari biasanya. Semua pemain menyimak dengan serius.
"Schalke 04 tim kuat, tapi ingat – ini kandang kita. Kalian tidak perlu memikirkan bagaimana lawan. Tunjukkan permainan terbaikmu, percayalah pada diri sendiri dan rekan setim!"
Selama berpidato, Eckerl terus memandangi para pemainnya. Ia mengamati ekspresi mereka untuk membaca kondisi psikologis mereka.
Terlihat jelas: beberapa sudah tak sabar menghajar rival bebuyutan, sementara yang lain tampak gugup.
Tapi baik yang semangat berkobar-kobar maupun yang gugup, setidaknya masih punya emosi kompetisi.
Hanya Zhou Yi yang tetap tenang, seolah-olah Derbi Ruhr tidak ada artinya baginya.
Ecker segera menyadari, sebagai warga China yang baru dua bulan lebih bergabung dengan Borussia Dortmund, Zhou Yi pasti kurang memahami makna mendalam Derbi Ruhr. Bagi dia, ini hanyalah pertandingan biasa.
Ecker jelas meremehkan pengetahuan fans China tentang sepakbola Eropa. Sebelum bercita-cita menjadi pemain profesional, Zhou Yi adalah fans biasa di China. Banyak saluran informasi yang memungkinkan fans seperti dia memahami detail sepakbola Eropa, bahkan lebih mendalam daripada liga domestik CSL.
Derbi Ruhr?
Istilah ini sudah sangat akrab di telinga Zhou Yi, mana mungkin dia tidak mengerti maknanya?
Ketenangannya hanya karena dia sudah memainkan puluhan Derbi Ruhr di sistem FIFAOL3. Jika seseorang bermain derbi sebanyak itu dalam waktu singkat, semangat sebesar apapun pasti akan memudar...
……
Saat meninggalkan ruang ganti menuju lapangan, Zhou Yi tiba-tiba mendengar teriakan dari belakang: "Zhou Yi!"
Suara itu langsung mengingatkannya pada dua bulan syuting Reality Show 'Pewaris Lapangan Hijau'.
Ia menoleh dan melihat Yang Muge yang mengenakan jaket olahraga Schalke 04, tersenyum ramah menatapnya.
“Lao Yang!” Zhou Yi dengan gembira berbalik dan langsung memeluk Yang Muge. Setelah beberapa bulan di luar negeri, sikapnya mulai menyerupai orang asing—lebih ekspresif dan gerakan yang lebih dramatis dalam mengekspresikan perasaan. Jika dulu, paling hanya berjabat tangan atau menepuk bahu.
Tentu, perasaan persaudaraan dari pertempuran bersama sebelumnya juga memainkan peran besar di sini.
Meski sudah lama tahu bahwa Yang Muge bergabung dengan tim muda Schalke 04, saat benar-benar bertemu dengannya, Zhou Yi merasa sulit menahan kegembiraan di hatinya.
Hal ini dianggap Yang Muge sebagai “kejutan”. Ia senang akhirnya bisa mengerjai Zhou Yi.
Ia menepuk punggung Zhou Yi: “Tadi di ruang ganti, pelatih terus mengingatkan tim untuk berhati-hati terhadapmu. Sepertinya perkembanganmu di Borussia Dortmund cukup baik, reputasimu sudah tersebar!”
Zhou Yi melepaskan pelukan dan menunjuk dirinya dengan jempol, berkata bangga: “Tentu! Aku adalah Raja Pertandingan Pemanasan!”
Melihat Zhou Yi masih suka bercanda, Yang Muge tak bisa menahan tawa.
Zhou Yi lalu menanyakan apakah Yang Muge akan bermain: “Kenapa kamu masih memakai jaket?”
“Aku tidak masuk starting lineup,” jawab Yang Muge sambil tersenyum geleng-geleng kepala.
“Apa?” Zhou Yi terkejut. “Kenapa bisa?”
“Aku baru bergabung dengan tim di masa istirahat musim dingin, masih dalam tahap penyesuaian. Sebenarnya aku sendiri terkejut bisa masuk daftar pemain pertandingan.” Yang Muge tetap terlihat tenang tanpa ambisi berlebihan, tidak terlalu buru-buru ingin bermain. “Pasti karena kamu, Zhou Yi. Pihak Schalke 04 dengar kabar Borussia Dortmund punya pemain China, jadi mereka memasukkan aku ke daftar.”
Zhou Yi mendengus: “Kalau begitu aku akan buat kamu main! Nanti lihat bagaimana aku mempermainkan lini tengah mereka! Kamu harus siap siaga setiap saat.”
“Siap, siap.” Mulut Yang Muge mengiyakan, tapi sebenarnya hatinya tidak terlalu berharap.
“Eh, sudah terbiasa hidup di Jerman? Sekarang tinggal di mana? Hotel atau asrama?” Zhou Yi yang bersemangat bertemu teman lama di negeri asing ini terus membanjiri dengan pertanyaan.
Tapi tiba-tiba rekan setimnya memanggil dari depan: “Zhou Yi! Waktunya masuk lapangan!”
Beberapa pemain sudah berdiri di lapangan.
Hanya Zhou Yi dan Yang Muge yang masih asyik mengobrol di pinggir lapangan.
Permusuhan Derbi Ruhr membuat pemain junior Borussia Dortmund dan Schalke 04 saling menghindar sebelum pertandingan. Bahkan saling melirik sinis pun sudah lumayan, tapi Zhou Yi ini aneh. Ia terlihat sangat akrab mengobrol dengan Yang Muge yang berstatus pemain Schalke 04 di pinggir lapangan, benar-benar kontras dengan suasana...
“Cepat pergilah, Zhou Yi. Kita lanjutkan obrolan setelah pertandingan.” Yang Muge mengakhiri percakapan ini.
“Baik, nanti kita ngobrol panjang setelah pertandingan!” Zhou Yi melambaikan tangan kepada Yang Muge lalu berlari ke lapangan.
Baru saja masuk lapangan, dia berbalik dan berteriak ke arah Yang Muge: “Aku pasti akan membuatmu bermain!”
Teriakannya sangat keras, tapi tak perlu khawatir menyinggung pemain Schalke 04 karena pasti mereka tidak mengerti.
Yang Muge tersenyum dan melambaikan tangan padanya, lalu berjalan menuju bangku cadangan Schalke 04.
Setelah duduk di kursinya, dia dengan tenang bersiap menonton pertandingan.
Tentang performa luar biasa Zhou Yi di pertandingan persahabatan, dia hanya mendengar kabarnya tapi belum pernah menyaksikan langsung.
Dia ingin melihat sejauh mana perkembangan Zhou Yi setelah menerima pelatihan selama lebih dari dua bulan di dunia sepakbola Jerman yang berkualitas tinggi ini.
Mungkin, Zhou Yi bisa menjadi patokan dan penerang jalan baginya?
