Setelah menyarankan Zhou Yi untuk menambah berat badan, Wang Le tidak mengatur konten latihan spesifik, melainkan memberi isyarat bahwa latihan hari ini bisa diakhiri di sini.
Setelah memiliki pengalaman dalam latihan fisik sebelumnya, Zhou Yi tidak heran lagi. Entah apakah karena semua berasal dari tim pelatih fisik, rasanya cara kerja mereka semua memiliki gaya yang sama.
Wang Le juga memberitahu Zhou Yi bahwa dia harus cepat menambah berat badan, agar efek latihan kekuatan menjadi optimal. Sulit melatih kekuatan pada tubuh yang sangat kurus karena dasar yang lemah.
Zhou Yi tidak asing dengan istilah "mengontrol berat badan". Saat membaca berita, istilah ini sering muncul selama masa jeda musim dingin atau latihan pra-musim, yang berarti ada pemain yang kelebihan berat badan dan perlu diet.
Jadi selama ini, Zhou Yi selalu menganggap sinonim dari "mengontrol berat badan" adalah "diet".
Tapi sebenarnya ada arti lain, yaitu "menambah berat badan".
Di dalam mobil, Mark yang mendengar penjelasan Zhou Yi memandanginya lalu mengangguk setuju: "Benar, kamu terlalu kurus Zhou Yi. Berapa beratmu sekarang?"
Zhou Yi mengingat: "Terakhir kali ditimbang saat pemeriksaan medis masuk tim. Lima puluh delapan kilogram, tinggi seratus tujuh puluh lima sentimeter."
"Tinggiku hampir sama denganmu, beratku enam puluh lima kilogram. Meski begitu masih dianggap kurus. Kamu benar-benar harus menambah berat badan!"
Saat tiba di rumah Mark, Zhou Yi turun dari mobil dan menyadari jendela yang biasanya selalu terang kini gelap gulita. Dia pun heran.
"Apakah listrik mati?"
Tapi ketika menoleh, dia melihat cahaya lampu dari jendela rumah orang di seberang jalan yang memantul ke trotoar.
"Tidak ada orang di rumah? Mark, di mana ibumu?"
"Tidak tahu." Mark turun sambil mengangkat bahu, "Mari kita masuk dulu."
Dia mendorong Zhou Yi sampai ke pintu gerbang.
Kemudian mengeluarkan kunci dan membuka pintu rumah, tapi tidak langsung masuk duluan, melainkan memberi jalan pada Zhou Yi.
Begitu Zhou Yi melangkah masuk, tiba-tiba ruangan yang gelap gulita menjadi terang benderang. "Boom!" serpihan kertas warna-warni meledak di atas kepala Zhou Yi, berhamburan jatuh.
Zhou Yi kaget setengah mati, kedua tangannya memeluk kepala sambil jongkok cepat.
Di saat bersamaan, Nyonya Wagner melompat sambil berteriak: "Selamat ulang tahun! Zhou Yi... Eh orangnya mana?"
Yang ada di depannya bukan Zhou Yi, melainkan putranya sendiri Mark.
Mark menunduk melihat ke bawah, Nyonya Wagner pun ikut menunduk. Mereka melihat Zhou Yi yang sedang jongkok memeluk kepala sambil menengadah.
Zhou Yi mengira ada sesuatu yang meledak, tapi setelah melihat jelas tabung kertas di tangan Nyonya Wagner yang menyemburkan pita warna-warni, barulah sadar reaksinya berlebihan...
Bukan ledakan, tapi suara semburan dari benda ini.
Melihat tingkah Zhou Yi, Nyonya Wagner tertawa: "Zhou Yi kamu lucu sekali! Cuma ingin memberi kejutan, malah membuatmu kaget! Kamu baik-baik saja?"
“Aku baik-baik saja, Nyonya Wagner...” Di tengah tawa, Zhou Yi bangkit berdiri dengan kesal dari lantai. “Ini membuktikan refleksku masih cepat...”
Setelah Zhou Yi berdiri, Nyonya Wagner memeluknya lagi: "Selamat ulang tahun, Zhou Yi!"
"Ulang tahun?"
Zhou Yi membeku, baru kemudian tersadar: "Hari ini tanggal 22?"
"Ya, 22 Februari, ulang tahun ke-18mu!"
Zhou Yi tetap membeku di tempat.
Dia tak menyangka Nyonya Wagner bahkan tahu hari ulang tahunnya... Sebenarnya, mengetahui tanggal lahirnya bukan hal aneh karena itu informasi publik. Tapi kenyataan bahwa Nyonya Wagner masih mengingatnya membuatnya terkejut sekaligus tersentuh.
Soalnya dia sendiri saja sudah lupa...
Terlalu asyik berlatih setiap hari sampai hampir kehilangan konsep waktu.
Bruk! Lagi-lagi suara letusan, Mark menarik tabung kertas di tangannya, menghujani Zhou Yi dengan pita warna-warni.
"Selamat ulang tahun, kawan!"
Mark juga menyampaikan ucapan selamat.
Pak Wagner tua yang baru saja memarkir mobil masuk sambil tersenyum ke Zhou Yi: "Selamat ulang tahun, Zhou Yi!"
Di negeri asing yang jauh ini, ada orang yang merayakan ulang tahunnya. Zhou Yi sangat terharu.
Dia mengusap hidungnya: "Terima kasih semuanya!"
"Jangan bicara begitu, Zhou Yi. Selama kau tinggal di rumah kami, kau adalah keluarga kami!" Nyonya Wagner membimbing Zhou Yi ke restoran. "Makan malam hari ini sangat spesial!"
Sekilas Zhou Yi langsung melihat kue ulang tahun yang terpajang di tengah meja makan.
Jika sebelum hari ini, menghadapi kue sebesar ini, Zhou Yi mungkin masih ragu-ragu. Tapi sekarang sama sekali tidak ada beban dalam hatinya.
Kue besar di matanya telah berubah menjadi otot.
Bukankah pelatih menyuruhnya menambah berat badan?
Kalau begitu, makan sepuasnya!
……
Setelah mendengar permintaan pelatih dari anaknya, Nyonya Wagner memberikan semua daging sapi di piringnya kepada Zhou Yi. Potongan besar daging panggang dengan nasi dan wortel kukus, ditambah kue, cokelat, dan es krim - ini benar-benar makanan berkalori super tinggi.
Tapi Zhou Yi sekarang membutuhkan pola makan seperti ini.
Berbicara tentang nasi, harus disebutkan perhatian Nyonya Wagner yang sangat detail terhadap Zhou Yi.
Orang Jerman tradisional sebenarnya jarang makan nasi. Bahkan jika makan, beras dan cara memasaknya berbeda dengan wilayah Asia Timur, sehingga rasa nasi awalnya tidak cocok dengan selera Zhou Yi.
Setelah mengetahui hal ini, Nyonya Wagner khusus mencari cara memasak nasi ala China, membeli penanak nasi listrik di supermarket China di Jerman, dan memasak nasi untuk Zhou Yi dengan cara China, khusus hanya untuknya.
Ini membuat Zhou Yi sangat tersentuh.
Jadi sekarang, di Borussia Dortmund yang berjarak ribuan kilometer dari China, dia bisa menikmati nasi yang sedikit sesuai dengan selera orang China.
Malam itu, Zhou Yi makan sangat banyak kue dan daging, sampai perutnya benar-benar penuh tak bisa diisi lagi.
Melihat Zhou Yi makan terlalu banyak, Nyonya Wagner dengan baik hati menyeduhkan secangkir kopi hitam untuknya guna membantu pencernaannya.
Membawa kopi tersebut, Zhou Yi naik ke kamarnya dan membuka komputer lalu login ke QQ.
Baru saja online, ikon kepala di QQ langsung berkedip-kedip tanpa henti.
Suara "di-di-di" terus berbunyi tak putus-putus.
Zhou Yi mengklik ke atas dan menemukan kepala QQ ayahnya berada di posisi teratas.
"Nak, kamu sebentar lagi ulang tahun ya? Ini pertama kalinya kita tidak merayakan bersama. Tapi ibumu tetap memasak banyak hidangan enak kesukaanmu. Sayang kamu tidak bisa menikmatinya, semua jadi milikku! Hahaha! Aku sudah foto semuanya, lihatlah dan jadikan foto-foto ini lauk saat makan!"
Benar saja berikutnya muncul "10 foto berturut-turut masakan ibu".
Sepuluh foto yang menampilkan berbagai macam hidangan berbeda.
Melihat masakan rumah biasa yang sering dimakannya ini, Zhou Yi tersenyum sambil meneguk kopi pahitnya. Makan malam sudah selesai, sekarang hanya bisa "menikmati" foto-foto ini dengan kopi.
"Usia 18 tahun sudah dewasa, bertindak dan bersikaplah lebih matang. Jangan kekanak-kanakan, jalin hubungan baik dengan rekan setimmu. Aku tahu budaya bir di Jerman sangat kuat. Secara hukum kamu sudah boleh minum, tapi sebagai pemain sepak bola, hindari alkohol. Sesekali boleh minum sedikit pada momen khusus, tapi jangan berlebihan. Alkohol bukan kebutuhan pokok, hidup tetap berkualitas tanpanya. Ingat baik-baik..."
“Dan, kamu sudah berusia delapan belas tahun, urusan pacaran adalah hal yang wajar. Aku dan ibumu tidak akan melarangmu. Tapi aku punya beberapa saran yang harap kamu dengarkan——jika bertemu gadis yang cocok, kamu bisa menjalin hubungan, tapi jangan habiskan semua energimu hanya untuk urusan asmara. Jalan hidupmu masih panjang, pertemuan pertama belum tentu bisa menemanimu sampai akhir, ibumu juga bukan cinta pertamaku… Sekarang yang lebih penting adalah karirmu, pria sejati wajar jika membangun karir dulu baru berkeluarga.”
“Oh, aku dan ibumu juga pernah membahas soal calon pasangan. Kamu berada di Jerman, jika nanti menjadi pemain profesional, sebagian besar waktumu pasti di luar negeri. Kami tidak memaksamu harus mencari gadis China. Sebenarnya kami tidak peduli kewarganegaraan, yang penting cocok. Gadis China atau luar negeri, asal baik hati dan menyayangimu, itu sudah cukup. Ini terserah kamu, selama pilihanmu, kami menghargai pendapatmu… Tapi harus dibawa pulang untuk kami lihat ya! Jika benar-benar tidak bisa pulang, harus langsung kirim foto ke kami! Ingat, ini sangat penting!”
Zhou Yi mengedipkan mata——Ayahnya ini berpikir terlalu jauh? Masalah ini bahkan belum terpikirkan olehnya sekarang!
Tiba-tiba ia merasa begitu genap delapan belas tahun, seperti karakter game yang mencapai level maksimal. Semua misi yang sebelumnya terkunci sekarang terbuka, pencapaian-pencapaian baru bermunculan di hadapannya, menunggu untuk diselesaikan.
Hidup tiba-tiba menjadi penuh warna.
Boleh minum alkohol, juga boleh mendekati cewek.
"Saat pergi ke bar lagi, tak perlu minum jus. Bisa langsung ke bartop dan memesan minuman alkohol dengan natural..."
Menjadi dewasa sungguh menyenangkan!
Setelah membaca pesan panjang Ayah di QQ, Zhou Yi membalas:
"Terima kasih untuk masakan Ibu dan foto-foto dari Ayah. Tapi harus kukatakan, beberapa foto buram karena Ayah tidak fokus! Aku merayakan ulang tahun yang menyenangkan di rumah Mark. Keluarga Mark sangat baik padaku, jadi Ibu dan Ayah tak perlu khawatir. Aku tidak tertarik minum alkohol, hanya akan minum jika perlu. Soal perempuan... Ayah terlalu banyak berpikir! Targetku sekarang adalah masuk ke tim utama! Oh ya, aku baru dipromosikan dari U17 ke U19! Tinggal selangkah lagi menuju tim utama!"
Mengingat biaya telepon internasional yang mahal, Zhou Yi dan orang tuanya berkomunikasi via internet. Keuntungannya hemat biaya, kerugiannya komunikasi tidak real-time dan hanya melalui teks. Sebagian besar komunikasi mereka via QQ, sesekali menelepon dengan mempertimbangkan perbedaan waktu dan biaya.
Setelah membalas pesan Ayah, Zhou Yi melanjutkan membaca ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman SMA di QQ.
Zhou Yi membalas satu per satu.
Tapi dia tertegun saat melihat satu nama muncul di layar.
Avatar Zheng Lulu berkedip. Saat dibuka, ternyata juga berisi ucapan selamat ulang tahun untuknya.
“Cewek kawat gigi ternyata tahu hari ulang tahunku?”
Ini benar-benar di luar perkiraan Zhou Yi.
Sebelumnya, yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya semua adalah anak laki-laki - teman sekelas dan rekan setim di klub sepakbola sekolah.
Cewek?
Nol besar!
Tampaknya Zhou Yi tidak populer di kalangan cewek saat di sekolah. Hubungannya dengan cewek biasa saja. Tentu ini juga terkait fokusnya pada sepakbola dan kelakuan iseng, bukan mendekati cewek.
Tapi pada dasarnya, Zhou Yi bukan tipe yang mudah disukai cewek.
Apalagi karakternya yang menurut cewek sangat mengurangi nilai...
Tak disangka cewek kawat gigi itu ingat hari ulang tahunnya.
Meski agak terkejut, Zhou Yi tidak mempermasalahkannya. Lagi pula ulang tahunnya bukan rahasia - hampir 3 tahun sekelas, plus ada di profil QQ.
Jadi bukan hal yang terlalu mengejutkan.
Zhou Yi membalas seperti ke teman lain: mengucapkan terima kasih dengan emoticon senyum, lalu menutup jendela chat.
Tiba-tiba Mark mengintip dari pintu: "Zhou Yi, latihan khusus?"
"Ayo!"
Zhou Yi menutup laptop dan langsung mengikuti Mark ke kamarnya.
