Schneider terus menunggu Zhou Yi kehilangan bola. Setelah Zhou Yi mengoper, dia kini menunggu Mark melakukan kesalahan.
Namun pada akhirnya, yang dia tunggu adalah hasil gol Mark.
Ini membuatnya terpana, tak tahu harus berkata apa.
Dirinya sendiri tak mencetak satu gol pun di lapangan, tapi anak ini langsung mencetak dua gol saat bermain!
Apa ini masih ada keadilan!
Schneider gelisah di bangku cadangan.
Dia seperti mencium bau krisis.
……
Pertandingan berlanjut setelah Mark mencetak dua gol, pihak Schalke 04 seperti terpukul. Setelah pertandingan dimulai kembali, performa mereka tak sebaik sebelumnya.
Mental pemain-pemain mengalami pukulan berat.
Bagaimanapun mereka pernah unggul dua gol, selalu memimpin selama pertandingan, tak disangka dalam hitungan menit saja imbang oleh lawan!
Untuk langkah selanjutnya, para pemain Schalke 04 agak bingung.
Haruskah kami terus menyerang, atau mengonsolidasi pertahanan dulu?
Untungnya pelatih mereka turun tangan, meminta pemain memperkuat pertahanan dan menghindari kebobolan lagi dalam waktu singkat.
Maka pemain Schalke 04 bangkit kembali, mengonsentrasikan pertahanan.
Meskipun tertekan oleh Borussia Dortmund di kandang sendiri agak memalukan, tapi jika sekarang kalah, itu bukan lagi memalukan tapi memalukan!
Pertandingan Derby, hasil di atas segalanya.
Seberapa hepun penampilanmu selama proses tak ada gunanya. Asal kalah, siap-siap dicaci.
Bahkan derbi tingkat U19 juga mendapat sorotan. Lihat saja pemain dari berbagai jenjang bahkan tim utama yang menonton di pinggir lapangan.
Penyesuaian Schalke 04 berlangsung cepat, menggagalkan rencana Borussia Dortmund untuk melanjutkan keunggulan.
Zhou Yi sebagai gelandang playmaker tim juga bertugas mengendalikan ritme permainan.
Melihat Schalke 04 cepat melakukan kontraksi dan bersiap bertahan mati-matian, dia memilih tidak lagi mengejar gol cepat.
Dia mulai memperlambat tempo permainan dengan mengurangi operan langsung, lebih banyak melakukan umpan menyamping dan umpan balik.
Gol kedua Mark sebelumnya berasal dari serangan balik Borussia Dortmund ke Schalke 04. Zhou Yi tidak ingin timnya kebobolan lagi dengan cara serupa.
Karenanya permainan terlihat lebih hati-hati.
Selama lebih dari sebulan bertanding, seluruh anggota Borussia Dortmund U19 telah terbiasa menyerahkan pengaturan ritme kepada Zhou Yi.
Jika Zhou Yi ingin memperlambat tempo, pemain lain akan menyesuaikan.
Pertandingan kembali memasuki fase stabil.
Zhou Yi tetap waspada mengamati perkembangan permainan.
Lehernya terus bergerak selama pertandingan bagai radar yang tak pernah berhenti.
Setiap detail dalam jangkauan pandangannya direkam dalam pikiran.
Melalui analisis pergerakan posisi setiap pemain, Zhou Yi bisa menyimpulkan informasi penting.
Schalke 04 tetap menjaga tekanan ketat pada Götze sekaligus memperkuat pertahanan terhadap Mark.
Mark mencetak dua gol dalam tiga menit, benar-benar mencuri perhatian. Lini pertahanan Schalke 04 tentu tidak bisa mengabaikannya.
Sekarang titik-titik serang Borussia Dortmund hampir semuanya terkekang, ini juga menjadi alasan kedua tim masuk fase kebuntuan.
Tetapi bukan berarti tidak ada kesempatan sama sekali.
Karena kesempatan tidak datang dengan menunggu, melainkan diciptakan.
Saat Mark dan Götze dijaga ketat, tekanan pertahanan yang dihadapi Kincir juga besar. Sepertinya tidak ada celah lagi.
Tapi apa konsekuensinya jika maju ke depan saat Schalke 04 fokus bertahan pada ketiga pemain ini?
Mungkin itu akan menjadi lari mendadak ke depan yang memecah kebuntuan!
……
Pertandingan terus berjalan dalam kebuntuan hingga menit ketujuh puluh.
Masih tersisa 20 menit, skor tetap 3-3 imbang.
Setiap kali pemain Borussia Dortmund U19 menguasai bola, tribun penonton langsung membahani mereka dengan siulan.
Ini tetap Derby Ruhr.
Menghadapi pertahanan rapat Schalke 04, serangan Dortmund benar-benar tak berdaya. Sepertinya laga ini akan berakhir 3-3.
Tapi jika benar begitu, Schalke 04 adalah pihak pertama yang tidak bisa menerima.
Ini kandang mereka, mereka pernah unggul dua gol dalam pertandingan. Bagaimana mungkin Schalke 04 yang mengalami pertandingan seperti itu mau menerima hasil imbang?
Sedangkan Borussia Dortmund adalah pihak kedua yang tidak puas dengan hasil ini.
Secara logika, mereka seharusnya sudah bersyukur bisa menyamakan skor menjadi 3-3.
Tapi para pemain Borussia Dortmund tidak punya pemikiran itu—jika kami bisa menyamakan skor, mengapa harus puas dengan "imbang" saat masih tersisa 20 menit pertandingan?
Ini kan Derby Ruhr!
Masih pantaskah disebut derby kalau tidak ada yang menang atau kalah?
Götze menggiring bola di sayap, tiba-tiba berpindah ke tengah. Tapi tentu saja dia dihadang bek-bek Schalke 04 yang seperti tembok menghalanginya.
Jika terus menggiring, penguasaan bola mungkin hilang dalam sekejap.
Götze tak nekat, dia malah mengoper bola ke Mark yang berada di area penalti.
Saat Götze mengoper ke Mark, Zhou Yi mulai bergerak masuk ke area penalti.
Begitu Mark menerima bola, pemain Schalke 04 langsung mengerumuninya.
Sekarang dia terjebak lingkaran kepungan, mustahil membawa bola ke depan gawang, bahkan tak ada waktu untuk menembak.
Bola hampir terlepas.
Saat itu, Mark menangkap bayangan Zhou Yi yang berlari mendekat dari luar area penalti di belakangnya.
Setelah sering bekerja sama dalam permainan, Mark langsung paham maksud Zhou Yi.
Tanpa ragu, dia mengangkat kaki dan menyentuh bola dengan tumit ke belakang!
Bola melesat di antara dua pemain Schalke 04!
Dan Zhou Yi yang baru saja menerobos area penalti tepat menerima umpan dari Mark!
……
"Wah！！Cantiknya！！" Yelland yang menyaksikan adegan ini tak bisa menahan diri untuk tidak berseru.
Dia melihat jelas, serangan tiba-tiba Zhou Yi ini membuatnya sama sekali tak terkawal!
Dia menerima bola dalam keadaan tak ada pemain yang menjaga!
Zhou Yi mengontrol bola dengan punggung kaki luar kanannya, tapi umpan Mark terlalu kencang sehingga saat bola menyentuh punggung kakinya, memantul keluar dan agak jauh dari tubuhnya...
Tapi reaksi kedua Zhou Yi sangat cepat, melihat bola memantul, dia langsung terjatuh sambil menyapu tendangan!
Bola meluncur di atas rumput menuju gawang.
Kiper Schalke 04 Arthur melakukan gerakan penyelamatan, tapi menghadapi sapuan keras Zhou Yi dari jarak dekat, gerakannya masih kurang cepat!
Dia menyambar ke bawah, tangannya menyentuh bola, tapi tak bisa mengubah arah laju bola.
Bola hanya melambung sebentar, lalu terus melanjutkan perjalanannya dengan gigih ke gawang.
Kali ini, tak ada lagi yang bisa menghentikannya!
Bola melewati garis gawang, menyusup ke jaring!
Saat itu, suasana di sekitar lapangan U19 tiba-tiba hening... Tak ada yang menyangka gol terjadi begitu saja...
Zhou Yi duduk di tanah, melihat bola masuk ke gawang, dia segera bangkit dan ingin merayakan gol.
Tapi reaksi Mark lebih cepat darinya, dia sudah berlari ke Zhou Yi dan mendorong Zhou Yi yang baru saja bangkit ke tanah lagi.
"Aaaaaa!" Setelah mendorong Zhou Yi, dia berteriak ke arahnya.
Namun teriakannya tiba-tiba terhenti.
Karena dia didorong dari belakang oleh Götze yang menyusul...
Saat terjatuh, dia menindih tubuh Zhou Yi, lalu Götze ikut menindih mereka berdua. Tiga pemuda itu berpelukan di area penalti Schalke 04, merayakan gol ini dengan penuh semangat.
……
Bukan hanya mereka yang berpelukan.
Di depan bangku cadangan Borussia Dortmund, pelatih dan para pemain saling berpelukan, merayakan gol Zhou Yi.
Ini kali pertama Dortmund memimpin dalam pertandingan ini!
Di tribun penonton, orang tua Mark juga berpelukan dengan penuh emosi.
Schneider bangkit dari kursinya, memandang situasi ini dengan kebingungan.
Apa yang terjadi? Aku hanya turun lapangan selama belasan menit, tapi seolah seluruh dunia sudah berubah?
Matanya menyapu sekeliling, setiap orang berteriak histeris dan mengacungkan tinju. Sungguh tidak selaras dengannya, atau dirinyalah yang asing di lingkungan ini.
……
"Ah——!!!" Draxler kali ini memegangi kepala dengan kedua tangan, mendongak ke langit sambil meraung. Dia merasa menyesal sekaligus menderita untuk timnya.
Dia tahu kombinasi Mark dan Zhou Yi akan meningkatkan kekuatan Dortmund, tapi dia hanya bisa menyaksikan dari pinggir lapangan, tak mampu membantu U19 di lapangan.
Melihat tim yang sempat unggul dua gol berubah seperti ini, hatinya sangat sakit.
Yang Muge termangu-memu melihat Zhou Yi yang ditindih rekan setim di lapangan, kedua tangan terkulai erat terkepal.
Dirinya baru saja mulai bermain di U17, sementara Zhou Yi sudah mencetak gol di tim level U19, itupun dalam laga derby Ruhr!
Zhou Yi sudah menunjukkan performa gemilang, dirinya pun harus berusaha lebih keras. Berjuang naik ke U19 secepatnya!
Suatu hari nanti, pasti akan ada derby Ruhr antara dirinya dan Zhou Yi di lapangan!
Bukan hanya menjadi penonton biasa setiap kali Zhou Yi bersinar seperti ini.
……
Gol Zhou Yi memberikan dampak yang cukup besar bagi semua orang di pinggir lapangan, menciptakan keheningan pascagol.
Namun tak lama, suporter Schalke 04 mulai bereaksi. Mereka menyoraki pemain Borussia Dortmund yang sedang merayakan gol gegap gempita. Zhou Yi sebagai pencetak gol tentu mendapat "perlakuan khusus".
Saat itu Zhou Yi sudah kembali ke separuh lapangan bersama rekan setim. Melihat orang tua Markus dan Kottane di tribun, ia melambai sebagai salam.
Tapi gerakan ini di mata suporter Schalke 04 tak ubahnya seperti provokasi...
Seketika, sorakan sindiran bergemuruh dari tribun dan sekitar lapangan!
Sorakan mendadak yang membahana ini membuat Zhou Yi kaget, refleks menundukkan kepala lalu menengok ke sekeliling.
"Dia tidak terlalu paham kenapa orang-orang tidak bersiut saat dia mencetak gol, tapi malah bersiut sekarang."
Kapten Borussia Dortmund U19, bek kanan Marco Höhnschu sambil mengusap kepala Zhou Yi tertawa terbahak: "Sekarang kamu benar-benar pemain Borussia Dortmund, Zhou Yi!"
Mendengar itu, para pemain Borussia Dortmund U19 lain yang mengerumuni Zhou Yi pun ikut tertawa lepas.
"Kapten benar," kata Mark sambil tersenyum, "Pemain Dortmund yang tidak dibuii suporter Schalke 04 pasti tidak kompeten!"
Zhou Yi menggaruk-garuk kepalanya.
Inilah atmosfer Derby...
