Dalam hal yang menjadi perhatian nasional suporter sepak bola, kecepatan media China sangatlah tinggi.
Saat tengah malam waktu setempat di Swiss, pagi hari waktu Beijing China, ketika orang baru mulai bekerja atau bersekolah, para karyawan datang ke kantor dan membuka komputer, secara refleks ingin melihat berita terlebih dahulu - para suporter yang biasa mengikuti berita sepak bola akan melihat foto besar Zhou Yi mengenakan seragam Borussia Dortmund sedang latihan bersama pemain lain di posisi paling mencolok bagian olahraga portal web yang mereka kunjungi.
Di sebelah foto, terpampang judul yang mencolok.
Setiap situs web memiliki judul yang berbeda.
Namun pesan yang disampaikan hampir sama, semuanya memberikan penilaian positif terhadap performa Zhou Yi dalam sesi latihan taktis pertamanya bersama Borussia Dortmund.
Dan tanpa disengaja, mereka juga menuliskan episode saat Zhou Yi dikritik Klopp selama latihan bertahan di sore hari.
Di antara baris-baris tulisan ini tidak ada kritikan atau pandangan negatif terhadap Zhou Yi, sebaliknya justru apresiasi dan pujian.
Setiap suporter yang membaca laporan-laporan ini, terlepas apakah sebelumnya mengenal Zhou Yi atau tidak, kemungkinan besar sudah terpatri dalam benak mereka citra Zhou Yi sebagai pemain yang brilian dalam menyerang meski kurang baik dalam bertahan, namun cukup giat dalam latihan dan penuh kepercayaan diri.
Kelemahan-kelemahan ini tidak terlalu mengkhawatirkan mereka, di zaman sekarang siapa yang tidak punya kekurangan? Messi yang sudah sehebat ini pun tetap memiliki kekurangan, bukan?
Lagipula, kemampuan bertahan yang kurang baik untuk seorang gelandang pengatur serangan bisa disebut kekurangan? Adakah yang menuntut Zhou Yi melakukan beberapa tackle sukses, beberapa sliding tackle berhasil, atau beberapa penyelamatan di depan gawang dalam satu pertandingan?
Tentu tidak ada.
Selama melihat Zhou Yi berintegrasi dengan tim dengan kecepatan luar biasa dan menunjukkan banyak kecemerlangan dalam latihan menyerang, semua pihak sudah sangat senang.
Lalu bagaimana dengan kepercayaan diri Zhou Yi yang tak tergoyahkan?
Setelah membaca sorotan wartawan atas performa gemilangnya dalam latihan menyerang, kemudian melihat pernyataan penuh keyakinan Zhou Yi bahwa tujuannya adalah bertahan di tim utama setelah masa pelatihan dan berjuang untuk segera tampil di pertandingan resmi, suporter pun tidak lagi menganggap omongannya sebagai angin lalu.
Fang Shuai yang sedang menikmati liburan musim panas yang cukup longgar baru bangun siang, sehingga ketika membaca artikel ini hari sudah menjelang tengah hari.
Saat dia bersemangat ingin membagikannya ke Post Bar, ternyata di sana sudah ada beberapa orang yang lebih dulu memposting artikel tersebut.
Terlihat jelas antusiasme dan semangat mereka. Melihat performa latihan Zhou Yi di tim utama yang begitu memuaskan, semua pendukungnya merasa sangat bahagia dan bangga untuknya.
Fang Shuai menambahkan berita ini ke thread utama yang terus diperbarui, sekaligus merasa mungkin dia tidak perlu lagi mengganggu latihan Zhou Yi. Karena di dalam negeri, dia sudah bisa mengetahui berbagai kondisi Zhou Yi melalui media domestik.
Semakin terkenalnya Zhou Yi membuat teman sekelasnya ini juga ikut merasa bangga.
……
Meski fase latihan fisik yang seperti neraka telah berakhir, intensitas latihan Borussia Dortmund sama sekali tidak berkurang.
Di kamp pelatihan Swiss, Borussia Dortmund masih menjalani tiga sesi latihan dalam sehari selama lima hari dari tujuh hari seminggu - Pada lima hari tersebut, setengah jam dari olahraga pagi satu jam setiap hari akan diisi latihan fisik.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pelatih Klopp terhadap stamina tim.
Lima hari dalam seminggu dengan tiga sesi latihan sehari seharusnya membuat para pemain mengeluh, tapi nyatanya hampir tidak ada keluhan.
Karena mereka memiliki pembanding, dan kebahagiaan selalu muncul dari perbandingan - atau kebahagiaan sendiri baru benar-benar terasa saat melihat orang yang lebih menderita.
Dan pembanding mereka adalah... Zhou Yi.
Di pagi hari kedua setelah tiba di Swiss, tim langsung mengadakan olahraga pagi selama satu jam.
Semua anggota tim telah menyelesaikan latihan fisik setengah jam sesuai jadwal, saatnya beralih ke latihan dengan bola.
Zhou Yi yang sedang berjalan menuju lapangan bersama rekan setim tiba-tiba dihentikan oleh pelatih kepala Klopp di depan pintu gym: "Hei, Zhou Yi."
Zhou Yi menatap Klopp yang berdiri di pintu: "Ada yang perlu, Pelatih?"
“Hmm, ada.” Klopp menaikkan tepi topi baseballnya, “Begini, Zhou Yi, selama setengah jam ke depan kamu masih harus tetap di sini.”
“Di sini? Di mana?” Zhou Yi tampak bingung.
“Di gym.” Jawab Klopp.
“Apa? Kenapa?” Zhou Yi terkejut.
“Karena latihan fisikmu belum selesai.”
Zhou Yi menatap Klopp yang tersenyum lebar dengan mata membelalak.
“Setiap pagi jam tujuh kamu harus berlatih di sini selama satu jam, Zhou Yi.” Klopp tersenyum.
“Ini... kenapa?”
“Karena stamina kamu belum memenuhi standar.”
“Belum memenuhi?” Zhou Yi tak percaya, setelah dua minggu berlatih keras, stamina-nya masih belum cukup? Data stamina-nya sekarang sudah mencapai tujuh puluh lima! Lebih tinggi empat poin dari tujuh puluh satu setelah seminggu latihan.
“Ya, belum memenuhi.” Kata Klopp. “Mungkin di beberapa tim, staminamu sudah cukup. Tapi di tim saya, belum. Jadi kamu harus terus berlatih, Oliver yang akan bertanggung jawab.”
Zhou Yi menoleh melihat pelatih fisik Oliver Bartlett, orang itu sedang melambai ke arahnya: “Ayo, nak.”
Zhou Yi hampir menangis - dikiranya sudah bisa lepas dari neraka latihan fisik, ternyata hanya turun dari neraka tingkat 18 ke 17...
……
Pemain Borussia Dortmund lainnya tiba di lapangan latihan namun menyadari ada yang kurang.
“Zhou Yi mana?” Tanya Hummels.
Zhou Yi sangat mencolok di dalam tim. Di satu sisi, karena dia satu-satunya pemain dari Asia Timur, di sisi lain karena karakternya yang ceria, suka bercanda dan bisa menerima candaan. Jadi di mana pun dia berada, mustahil tidak diperhatikan di sudut ruangan.
"Sepertinya dipanggil pelatih kepala..." kata Götze.
"Ah, menurut firasatku, dipanggil pelatih pasti bukan hal baik..." kata Großkreutz sambil mengangkat tangan, dengan nada mengejek, sama sekali tidak menyadari rekan setim di depannya diam seribu bahasa.
"Kevin, menurutmu apakah panggilanku ini hal baik atau buruk?" Suara Klopp tiba-tiba bergema di belakang Großkreutz, membuatnya kaget setengah mati.
"Ah... Pelatih, maksudku bukan begitu... Hehe..." Großkreutz gemetar ketakutan sampai bicaranya tidak karuan.
"Cukup omong kosong! Siap latihan!" teriak Klopp. Großkreutz langsung berlari ke lapangan latihan bagai pantatnya terbakar, sementara pemain lain berhamburan bagai burung ketakutan.
Tapi banyak yang menyadari di samping Klopp hanya ada anggota tim pelatih, tanpa kehadiran... Zhou Yi.
Zhou Yi tidak ikut latihan?
Ada apa ini?
Götze menoleh ke arah tim pelatih.
……
"Sementara itu, Zhou Yi di gym dengan tubuh bagian atas telanjang, berkeringat deras. Bagian treadmill yang miring ke atas membuatnya merasa seperti masih melakukan latihan pendakian di perbukitan Radexburg..."
Dia teringat percakapannya dengan Götze di puncak gunung.
"Hei Zhou Yi, jangan-jangan kamu mengatakan itu karena malas lanjut latihan fisik?"
"Omong kosong! Orang berani tantang diri seperti aku takkan takut! Aku justru suka tantangan ekstrim! Hanya ini cara membuktikan kemampuan sejati!"
Mengingat ucapan masa lalunya, Zhou Yi ingin menampar diri sendiri - kenapa tak kapok juga? Baru seminggu latihan fisik, dia sudah berkoar pelatih kepala memperhatikannya, eh malah dapat perlakuan khusus.
Sekarang?
Zhou Yi menggeretak gigi - Götze si biang keladi! Andai tak ada ucapan itu, mana mungkin ramalanku jadi kenyataan?!
"Dasar sialan... Mario..." gumamnya tanpa sengaja.
"Apa katamu?" Bartlett tak mendengar jelas.
"Ah... bu-bukan! Aku... tak... bicara apa-apa..." jawab Zhou Yi terengah-engah.
"Fokus latihan!" Bartlett mengingatkan.
Zhou Yi tiba-tiba teringat sesuatu, bertanya sambil megap-megap: "Pelatih... apa... apa pelatih kepala... sangat... sangat... menaruh harap padaku?"
"Kenapa bertanya begitu?"
"Kalau... Harusnya, kalo tidak... Mengapa... kenapa sangat menekan... memperhatikan saya!" Zhou Yi mengucapkan kalimat ini sambil kedua tangannya terpaksa memegang pegangan treadmill, jika tidak kakinya tidak bisa mengimbangi kecepatan belt, bisa terjatuh.
"Kau terlalu berpikir, Zhou Yi. Itu hanya karena stamina-mu saat ini yang terburuk di tim." kata Bartlett, kemudian mengetuk pegangan treadmill. "Jangan bertumpu pada tangan."
Zhou Yi segera melepaskan tangannya, lalu mengerahkan tenaga di kakinya, berakselerasi untuk mengejar kecepatan treadmill.
"Mengingat kau masih punya tenaga untuk bicara, maukah kita tingkatkan intensitasnya?" tanya Bartlett.
Wajah Zhou Yi memucat ketakutan, ingin melambaikan tangan tapi takut kehilangan keseimbangan, hanya bisa berlari sekuat tenaga sambil menggelengkan kepala.
Di saat yang sama, dia berpikir tentang perkataan Klopp padanya.
"Di timku, stamina-mu belum memenuhi standar."
Belum memenuhi standar?
Zhou Yi memutuskan untuk membuktikan pada Klopp di pertandingan pemanasan bahwa stamina-nya sudah cukup untuk bertanding!
……
Setiap malam dan istirahat siang, Zhou Yi selalu berlatih di Sistem Virtual bersama rekan tim virtual-nya, membawa program latihan dunia nyata ke dunia virtual, terus mengulang-ulang tanpa henti.
Di dunia nyata, saat seluruh tim melakukan olahraga pagi, dia sendirian menghabiskan satu jam di gym. Kemudian semua orang bisa melihat sosok Zhou Yi di restoran, tertelungkup di meja dengan lidah terjulur, kelelahan seperti anjing.
Kroos Kreuzer menunjuk Zhou Yi untuk membuktikan pada semua orang bahwa pernyataannya sebelumnya benar——setelah latihan masih ditahan sendiri oleh pelatih kepala, pasti 100% hal buruk!
Yang agak aneh adalah reaksi Mario Götze, teman sekamar Zhou Yi, yang hanya memandangi Zhou Yi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Pada dua hari libur olahraga pagi, dari pukul 7 sampai 8 pagi di gym, hanya terlihat bayangan Zhou Yi dan Bartlett yang berlatih.
Dengan tekun ia menyelesaikan latihan fisik super berat sendirian——baginya, pertandingan pemanasan pertama adalah alasan utama bertahan. Ia harus membuktikan pada Klopp lewat performa gemilang di pertandingan pemanasan bahwa ia tak perlu lagi menjalani latihan fisik khusus dan sudah memenuhi syarat kompetisi tim!
