Sebelum gol Zhou Yi, Wolfsburg sempat memperkecil skor menjadi 3-2. Dortmund hanya unggul satu gol.
Meski pertandingan pemanasan tak terlalu mengejar hasil, omongan bahwa tim boleh kalah sembarangan jelas omong kosong.
Kalau bisa menang, siapa yang tak mau?
Wolfsburg juga ingin menang. Serangan mereka gencar setelah mencetak gol. Di periode ini, Zhou Yi kembali "jalan-jalan" di lapangan, membuat Dortmund kesulitan.
Tapi semua kesulitan ini hancur lebur oleh gol Zhou Yi!
Melihat Zhou Yi mencetak gol, para pemain di lapangan terpaku.
"Pemain Wolfsburg terpaku karena mereka tidak menyangka pemain yang sudah kehabisan stamina ternyata masih bisa mencetak gol."
"Sementara kejutan pemain Borussia Dortmund adalah ketangguhan Zhou Yi yang mengejutkan mereka - Bukankah dia sudah tidak bisa lari lagi? Bagaimana dia masih bisa menyerang dan mencetak gol?"
"Şahin di belakang memandang punggung Zhou Yi dengan tatapan kosong, anak ini..."
"Dia mengira Zhou Yi akan segera diganti, tapi tidak hanya tetap di lapangan, Zhou Yi bahkan menambah satu gol!"
"Götze di bangku cadangan semakin terkejut. Dari segi performa individu dalam pertandingan ini, Zhou Yi dengan satu assist dan satu gol telah melampauinya. Perasaan terancam dalam hatinya semakin kuat..."
……
"Saat para pemain dari kedua tim di lapangan terperangah oleh gol tak terduga ini, wartawan China di pinggir lapangan serentak bersorak gembira. Sorakan mereka terdengar jelas dan menarik perhatian."
"Pada saat ini, mereka sama sekali tidak terlihat seperti wartawan profesional, melainkan lebih mirip suporter fanatik..."
"Bagus! Gol yang indah!"
"Satu assist, satu gol, dan sudah bermain hampir 60 menit - sempurna!"
"Aku punya firasat, ketika laporan pertandingan pemanasan ini kami kirim ke dalam negeri, suporter China pasti akan tergila-gila!"
"Benarkah anak ini baru 18 tahun? Apakah dia benar-benar baru pertama kali ikut latihan tim utama? Kenapa aku merasa dia seperti veteran berpengalaman? Terlalu tenang..."
"Semua orang bergantian memuji dan berdecak kagum."
"Tak disangka pertandingan pertama langsung menyajikan drama menarik."
……
Para pemain Borussia Dortmund yang sudah tersadar segera berlari ke arah Zhou Yi, mengerumuninya.
"Bagus, nak!"
"Masih kuat lari?"
"Rupanya tadi kamu jalan-jalan santai buat ngumpulin stamina lagi ya?"
Mereka beramai-ramai menepuk bahu dan punggungnya, mengucapkan selamat.
Di tengah pujian rekan setimnya, Zhou Yi hanya tersenyum tanpa bicara.
Bukan berarti dia sok jaim, tapi karena benar-benar kehabisan tenaga untuk berbicara. Setelah mencetak gol, dia tidak berlari kegirangan atau berteriak, hanya berdiam di tempat bahkan tak sanggup mengangkat tangan - benar-benar tak ada sisa tenaga untuk gerakan celebrasi.
……
Mengingat ini pertandingan pemanasan, perayaan gol pun tidak terlalu heboh dan berlangsung singkat. Para pemain hanya menyapa Zhou Yi dengan tepukan dan ucapan selamat sebelum kembali ke separuh lapangan mereka, meninggalkan Zhou Yi sendirian.
Namun alih-alih kembali ke posisinya, Zhou Yi membuat gerakan tak terduga - dia memberi sinyal pergantian pemain ke pinggir lapangan!
Klopp terkejut melihat isyarat itu.
Tak disangka Zhou Yi justru meminta untuk diganti.
Usai melihat gol Zhou Yi, pelatih Jerman itu mengira pemain muda itu akan bertahan lebih lama. Ingatlah saat Zhou Yi berjalan santai tadi, Klopp benar-benar mengira anak ini akan melakukan segala cara demi memenangkan taruhan...
Tapi sekarang dia malah minta diturunkan, sama saja mengaku kalah!
"Sepertinya Zhou Yi benar-benar kehabisan tenaga," kata asisten pelatih Buvac di samping Klopp.
“Tinggal mainkan Tinga,” Klopp mengangguk.
Tingga yang lahir tahun 78 berusia 31 tahun, seorang gelandang asal Brasil. Dia masuk menggantikan Zhou Yi.
Saat Zhou Yi diganti, para wartawan China di pinggir lapangan bertepuk tangan. Mereka semakin mirip suporter...
Zhou Yi yang turun perlahan ke pinggir lapangan menghampiri Klopp. Pelatih itu tersenyum padanya: “Kukira kau orang yang pantang menyerah. Kenapa malah menyerah duluan?”
“Aku juga tidak mau menyerah, Pelatih. Tapi aku benar-benar... tidak sanggup lari lagi...” Zhou Yi terengah-engah, bahkan tidak bisa berdiri tegak.
“Dokter bilang kemampuan pemulihan stamina-mu sangat baik, yang terbaik di tim.”
Dr. Markus Braun memiliki julukan yang dipakai seluruh tim: “Dokter”.
“Aku punya penilaian seperti itu?” Mendengar perkataan Klopp, Zhou Yi langsung bersemangat. Ucapannya jadi lancar tanpa jeda.
Melihat sikapnya, Klopp tak tahan mengomentari: “Bukannya tadi bicara saja sudah ngos-ngosan?”
“Bukannya dokter bilang kemampuan pemulihan stamina-ku bagus?” Zhou Yi segera mencari alasan yang masuk akal.
Klopp tidak menyangka perkataannya sendiri malah digunakan Zhou Yi untuk membalas. Dia terdiam sejenak, tapi punya cara untuk membuat Zhou Yi juga terdiam. “Sudah, cepat istirahat. Tapi jangan lupa, kalah taruhan harus bayar hutang. Kau harus tepati janjimu.”
Zhou Yi mendengar kata-kata ini, menghela nafas dalam-dalam dan berkata putus asa: "Aku tahu, Pelatih, aku tahu…"
Kemudian ia berjalan lesu menuju bangku cadangan, sama sekali tidak terlihat seperti pemain yang baru saja turun lapangan dengan statistik 1 gol dan 1 assist.
Tapi saat kembali ke bangku cadangan, ucapan selamat dan pujian dari rekan setim membuat Zhou Yi kembali normal.
……
"Jürgen, kamu bertaruh dengan Zhou Yi?" Buvac mendengar percakapan Klopp dengan Zhou Yi, penasaran mendekat.
"Hmm." Klopp mengangguk. "Dia berharap sebelum pertandingan agar aku tidak menggantikannya saat jeda babak pertama, dia ingin bermain penuh selama 90 menit."
"Ini… kenapa?" Buvac heran.
"Dia ingin membuktikan padaku bahwa stamina-nya sekarang bisa bertahan selama pertandingan penuh tanpa masalah. Dengan begitu, aku tak perlu memberinya latihan fisik yang jelas berbeda dari pemain lain."
"Oh karena ini?" Buvac tertegun sejenak lalu tertawa. "Tapi sekarang dia kalah, apa hukumannya?"
"Latihan pagi harian diperpanjang dari 1 jam menjadi 1.5 jam dengan intensitas lebih tinggi." Kata Klopp.
Buvac tertawa setelah mendengar: "Pantasan dia terlihat sangat frustasi."
Sebagai anggota tim pelatih, semua tahu bagaimana sikap Zhou Yi selama latihan - sangat enggan menerima pelatihan seperti ini. Kini dia harus menghadapi konsekuensi yang paling tidak diinginkannya.
"Harus siap kalah kalau sudah berjudi, ini semua pilihan si bocah sendiri. Kalau dulu dia tidak memulai taruhan ini, pasti tidak ada masalah sekarang. Pemuda, mau enaknya saja, mana mungkin tidak mau susah dulu?" Klopp mengangkat bahu.
Buvac melirik diam-diam ke arah Zhou Yi yang sedang mengobrol dengan rekan setimnya.
"Tapi penampilannya di lapangan benar-benar mengejutkan. Awalnya kukira penampilan di pertandingan pemanasan pertama paling cuma standar, soalnya beda antara laga tim muda dan tim senior... Tapi ternyata satu gol, satu assist, plus menciptakan delapan peluang mencetak gol..." Buvac menggelengkan kepala.
Yang dimaksud menciptakan peluang mencetak gol adalah operan yang menghasilkan tembakan rekan setim. Tembakan itu disebut "peluang mencetak gol", data penting untuk mengukur performa pengatur permainan. Pemain yang bisa terus menciptakan banyak peluang gol pasti pengatur serangan yang hebat.
Delapan peluang gol yang diciptakan Zhou Yi dalam pertandingan ini sudah yang tertinggi di tim. Performanya memang luar biasa.
"Tapi apa gunanya, Zeljko? Stamina-nya tetap jadi hambatan. Baru main 57 menit sudah harus diganti. Ini kan cuma pertandingan pemanasan, bukan laga resmi atau pertandingan penting yang butuh perjuangan mati-matian. Stamina segini sama sekali tidak memenuhi syaratku. Memainkannya sama saja membuang kuota pengganti lebih awal." Klopp membentangkan tangannya.
“Stamina bisa dilatih, Jürgen. Tapi bakatnya tidak bisa didapatkan hanya dengan latihan. Kali ini kita benar-benar mendapatkan harta karun.”
“Tentu saja.” Klopp berkata dengan nada bangga.
Aku sendiri yang menemukan anak ini!
Ucapnya dalam hati.
……
Setelah Zhou Yi turun lapangan, kedua tim mencetak satu gol lagi masing-masing. Pertandingan pemanasan ini berakhir dengan skor 5-3, Borussia Dortmund menang selisih dua gol.
Usai pertandingan, Zhou Yi tidak hanya dikerubungi wartawan China, tapi juga banyak wartawan Jerman.
Performa Zhou Yi di pertandingan pemanasan ini terlihat jelas oleh semua orang. Dia pemain dengan waktu bermain terlama di Borussia Dortmund, bahkan jika dibandingkan dengan Wolfsburg. Performa yang sangat menonjol ini tentu menarik perhatian media.
Pertanyaan terbesar adalah mengapa pemain lain hanya bermain satu babak, sementara dia bisa bermain hampir 60 menit.
Zhou Yi tidak bisa memberi tahu bahwa ini karena taruhannya dengan pelatih kepala. Kalau sampai bocor... sangat memalukan, karena dia kalah taruhan.
Akhirnya dia mengalihkan pertanyaan ke Klopp: “Ini... aku juga tidak tahu. Ini pengaturan pelatih kepala, aku hanya menjalankan instruksi.”
Jika para wartawan ingin tahu jawabannya, mereka harus bertanya langsung ke Klopp.
Seorang wartawan Jerman bertanya: “Kami tahu performamu di Tim junior Borussia Dortmund juga luar biasa. Menurut pengalamanmu, apa perbedaan utama antara pertandingan tim junior dan tim utama?”
Zhou Yi berpikir sejenak lalu menjawab: “Intensitas duel fisik lebih tinggi, tuntutan mobilitas lebih besar...”
“Kami tahu ini pertama kalinya kamu dipanggil ke tim utama, dan ini adalah pertandingan pertamamu di sana. Tapi kami perhatikan kerjasamamu dengan rekan setim di tim utama sangat baik, seolah tidak ada kendala penyesuaian. Bisakah jelaskan alasannya?” tanya seorang jurnalis Jerman.
Zhou Yi membalas dengan balik bertanya, “Saya sudah berlatih bersama mereka selama lebih dari dua minggu. Kami saling mengenal dengan baik, mereka sangat ramah, dan hubungan kami menyenangkan. Bukankah wajar jika performa di lapangan mencerminkan hal itu?” Tentu saja dia tidak bisa menjelaskan bahwa ini karena dia telah berlatih bersama rekan-rekan ini selama tak terhitung hari di dunia virtual.
Para jurnalis China terkagum-kagum menyaksikan Zhou Yi menjawab pertanyaan jurnalis Jerman dengan lancar menggunakan Bahasa Jerman. Dalam hati mereka berpikir, pemuda ini benar-benar memiliki sikap seorang jenderal – tetap sopan dan proporsional saat menghadapi wawancara media asing.
Yang paling menonjol adalah kepercayaan diri dan ketenangannya.
Sama sekali tidak seperti remaja 18 tahun, melainkan lebih mirip veteran yang telah melalui ratusan pertempuran!
Bagaimana bisa seorang anak muda memiliki karakter seperti ini?
Performanya di hadapan media bahkan lebih baik daripada banyak Pemain timnas dalam negeri...
“Saya semakin menyukai pemuda ini,” ujar seorang jurnalis China.
“Dulu saya sudah bilang, ada alasan mengapa dia yang menjadi kontestan paling populer di acara realitas 'Pewaris Lapangan Hijau', bukan He Ying...” Komentar ini jelas berasal dari seseorang yang dulu sangat mengikuti program 'Pewaris Lapangan Hijau'.
“Saya semakin menantikan Bundesliga musim baru! Menurut tren saat ini, saya rasa kita akan segera melihatnya bermain di pertandingan resmi! Setelah Shao Yijia, akhirnya ada pemain China lain yang tampil di Bundesliga!”
Para wartawan mulai membayangkan hari itu dengan penuh semangat.
