Dalam sesi latihan, Zhou Yi kembali melihat Barrios. Striker Paraguay itu sekali lagi memeluknya dengan antusias.
Zhou Yi justru bingung harus berekspresi bagaimana...
Pertandingan liga ke-11, Borussia Dortmund vs Hertha Berlin di kandang sendiri. Zhou Yi masih belum masuk dalam daftar 18 pemain.
Sebelum pertandingan, Barrios kembali menemui Zhou Yi. Kali ini Zhou Yi menyambar duluan: "Ya, aku mimpi kamu mencetak gol lagi di pertandingan ini, Lucas."
Sebenarnya dia sama sekali tidak bermimpi seperti itu, tapi apa lagi yang bisa dia katakan? Semua orang suka mendengar kata-kata manis, terlepas apakah itu benar atau tidak.
Apakah dia harus mengatakan ke Barrios: "Jangan berharap, aku tidak bermimpi kamu mencetak gol."
Bukankah ini memalukan?
Jadi Zhou Yi hanya mengulang alasan yang sama sebanyak empat kali...
Mendengar perkataan Zhou Yi, Barrios pun tampak sangat senang.
Keesokan harinya saat pertandingan, Zhou Yi kembali naik ke tribun selatan, bersama "Pak Tua" dan lainnya menyemangati tim.
Setelah 10 pertandingan liga, Borussia Dortmund meroket ke peringkat 10 dengan tiga pertandingan tak terkalahkan, menunjukkan peningkatan signifikan baik kondisi tim maupun kepercayaan diri pemain.
Bagaimana dengan Berlin Hertha?
Musim ini performa Berlin Hertha sangat buruk: 10 pertandingan hanya 1 menang, 1 seri, 8 kalah, dengan 4 poin di peringkat juru kunci. Tim ibu kota ini kini menjadi kandidat kuat degradasi.
Namun di babak pertama, Berlin Hertha cukup tangguh. Bermain di kandang lawan, pertahanan aktif mereka berhasil meminimalkan peluang berbahaya bagi Dortmund.
Masalah tambahan muncul saat bek Dedé cedera di menit 17, terpaksa digantikan oleh Schmelzer.
Baru di menit 60 babak kedua, Dortmund membongkar kebuntuan. Mereka mendapat penalti yang sukses dieksekusi Sahin, memicu sorak-sorai gegap gempita dari tribun selatan.
Borussia Dortmund yang unggul kini bermain lebih lancar, sementara kepercayaan diri Hertha Berlin yang tertinggal mulai melemah setelah bertahan sekian lama.
Zhou Yi lebih sering memfokuskan pandangannya pada Barrios. Dia bisa melihat bahwa Barrios sangat berusaha keras dalam pertandingan ini untuk mencetak gol.
Namun hingga kini belum juga berhasil mencetak gol.
Mungkin dalam pertandingan ini dia sama sekali tidak akan mencetak gol?
Memikirkan hal itu, Zhou Yi merasa lega — terus-menerus mendapat ekspektasi besar dari Barrios benar-benar memberinya tekanan yang besar.
……
Meski serangan Borussia Dortmund gencar setelah mencetak gol, mereka belum bisa menembus gawang Hertha Berlin. Pertandingan memasuki menit ke-85. Melihat skor hanya tertinggal satu gol, Hertha Berlin kembali menyulut harapan untuk menyamakan skor.
Mereka tidak berharap bisa meraih tiga poin di kandang lawan Borussia Dortmund. Tapi jika bisa mendapatkan satu poin, itu sudah sangat baik.
Maka situasi berbalik. Hertha Berlin yang selama ini ditekan oleh Borussia Dortmund mulai menyerang habis-habisan, berharap bisa menyamakan skor di menit-menit terakhir.
Bagaimanapun juga, jika tidak melakukan ini mereka tetap kalah satu gol. Dengan melakukan ini, meski berisiko kebobolan lebih banyak, tapi juga ada peluang menyamakan skor.
Siapa pun dalam situasi seperti ini tahu harus memilih yang mana.
Menghadapi serangan tiba-tiba dari Hertha Berlin, Borussia Dortmund tampak kurang persiapan. Mereka pasti hanya memikirkan untuk memenangkan pertandingan ini di kandang sendiri, tapi tak menyangka mangsa yang sudah sekarat tiba-tiba bangkit dan ingin membalaskan dendam!
Secara mendadak, tekanan pada lini pertahanan Borussia Dortmund meningkat drastis.
Suporter Borussia Dortmund di tribun juga ikut tegang.
"Pak Tua" Bruno di sebelang Zhou Yi terus mengeluh "aduh-aduh". Setiap kali Hertha Berlin menyerang, dia akan menegangkan lehernya.
Suporter lain yang sebelumnya bercanda sekarang diam seribu bahasa, menatap lapangan dengan khawatir takut Hertha Berlin mencetak gol.
Setelah susah payah meraih dua kemenangan beruntun, jika disusul dua hasil imbang berturut-turut, ini akan menjadi pukulan bagi moral tim.
Zhou Yi juga tegang, tak sempat lagi mengamati Barrios. Sekarang fokusnya tertuju pada separuh lapangan pertahanan Borussia Dortmund, terutama area depan gawang.
"Serangan Hertha Berlin sangat gencar! Mari kita menyanyi bersama untuk memberi semangat pada tim! Bertahanlah di menit-menit terakhir ini!" Penyiar lapangan Norbert Dickel sangat profesional, mengingatkan agar tidak terlalu diam sehingga Hertha Berlin menguasai permainan.
Dari tribun selatan bergema paduan suara: "Kami ingin melihatmu menang! Borussia Dortmund kami! Ayo! Ayo! Ayo! Oh oh oh oh! Kami ingin melihatmu menang!"
Zhou Yi juga ikut menyanyi bersama.
Dia tidak pernah sengaja mempelajari lagu-lagu yang dinyanyikan suporter ini. Namun setelah menonton begitu banyak pertandingan di tribun selatan, dengan ikut bernyanyi bersama, tanpa disadari dia sudah hafal sekitar 70-80%. Dan dia juga tahu, lagu di tribun selatan tidak dinyanyikan sembarangan. Waktu dan jenis lagu yang dinyanyikan punya aturan khusus. Misalnya lagu yang sedang dinyanyikan sekarang ini khusus dinyanyikan saat tim berada dalam situasi kritis. Begitu pemain Borussia Dortmund mendengar lagu ini, mereka langsung tahu apa yang harus dilakukan.
Berbagai nyanyian seperti musik perang ini seolah bisa berfungsi sebagai komando untuk tim.
Di tengah sorakan suporter, performa Borussia Dortmund memang menunjukkan peningkatan. Tribun selatan adalah penopang kokoh dan sumber kekuatan bagi pemain Borussia Dortmund. Ungkapan ini benar-benar tidak salah sama sekali.
Siapapun yang bermain sepak bola dalam atmosfer seperti ini pasti akan terbakar semangatnya dan berlomba-lomba menunjukkan yang terbaik.
Saat itu, pertandingan sudah memasuki menit ke-89.
Melihat waktu tinggal sedikit menuju akhir pertandingan, selama bisa bertahan, Borussia Dortmund akan memenangkan pertandingan ini!
……
Menit ke-91, Borussia Dortmund melancarkan serangan. Bek Owomoyela membawa bola dari sayap lalu melakukan umpan silang.
Tiba-tiba, bayangan manusia muncul di area penalti, melompat dan melakukan sundulan kepala seperti singa mengibaskan surai!
Bola masuk ke gawang tanpa bisa dihalangi!
"Lucas Barrios---!!!" Marcel Leif berteriak kencang.
Zhou Yi terdiam, "Pak Tua" Bruno di sebelahnya, keluarga Mark semuanya melompat sambil meneriakkan sorakan. Mark bahkan memeluk Zhou Yi, tapi Zhou Yi sama sekali tidak melakukan gerakan celebrasi. Ia hanya menatap kosong ke lapangan tempat Barrios sedang merayakan gol...
Apa mungkin? Ini benar terjadi?!
Hanya suara ini yang bergema di kedalaman hatinya.
"Empat pertandingan beruntun mencetak gol! Anak ini benar-benar luar biasa! Luar biasa!" Bruno masih terus berteriak di telinganya.
Di menit terakhir pertandingan, Barrios benar-benar berhasil mencetak gol!
Zhou Yi juga tidak tahu apakah ucapan santainya yang tiba-tiba menjadi kenyataan...
Haruskah aku membeli lotre?
Zhou Yi yang sudah sadar bertanya dalam hatinya.
Penyiar lapangan Norbert Dickel berseru gembira: "Barrios! Dia mengunci kemenangan untuk kita! 2-0! Borussia Dortmund tidak mungkin kalah lagi, bahkan imbang pun mustahil!"
Usai sorak-sorai, tribun selatan dipimpin konduktor menyanyikan lagu wajib setelah gol: "Oleh! Sekarang giliran Borussia Dortmund! Oleh! Sekarang giliran Borussia Dortmund! Oleh! Sekarang giliran Borussia Dortmund..."
Makna lagu ini kurang lebih mengekspresikan kegembiraan suporter atas perluasan skor tim mereka.
Di tengah nyanyian suporter tribun selatan, Barrios yang emosional berlari ke arah tribun lalu melakukan sliding celebration, sebelum akhirnya ditindih rekan setim yang berhamburan menyambutnya.
……
"Akhirnya, berkat gol penentu kemenangan dari Barrios, Borussia Dortmund menaklukkan Hertha Berlin 2-0 di kandang sendiri, mencatatkan rekor empat laga beruntun tanpa kekalahan di liga!"
Usai pertandingan, penyerang Paraguay itu menjadi headline utama berbagai media.
"Barrios, dalam kondisi memanas!"
"Dari diragukan hingga dipuja, perjalanan epik sang pemain Paraguay!"
"Sang Dewa Penyerang Kembali, Borussia Dortmund Melaju Kencang!"
Tekanan sebelumnya telah sirna, media ramai membahas alasan di balik performa gemilang Barrios. Dari tujuh laga liga beruntun tanpa gol, kini mencetak gol di empat pertandingan beruntun, Barrios bagai mengalami transformasi total.
Sebuah stasiun TV mengundang Barrios ke program mereka, dan menanyakan rahasia di balik performa spektakulernya.
Menghadapi pertanyaan presenter, Barrios tersenyum lebar: "Karena aku punya rekan setim yang sangat ajaib, dia seolah memiliki ilmu rahasia..."
Presenter yang awalnya mengira akan mendapat jawaban klise seperti latihan keras atau menjaga mental, justru terkejut dengan jawaban ini. Matanya berbinar: "Oh? Bisa dijelaskan lebih detail?"
"Tentu, sebenarnya ini bermula dari tujuh laga liga beruntun tanpa gol..." Barrios mulai bercerita panjang lebar di depan lensa kamera.
……
Keesokan harinya, saat Zhou Yi usai latihan dan hendak meninggalkan basis pelatihan sepak bola, dia langsung dikepung oleh sekumpulan wartawan - dan mereka semua adalah jurnalis Jerman!
Bagi Zhou Yi yang belum pernah tampil di pertandingan resmi tim utama Borussia Dortmund, dia belum pernah mendapat perlakuan seperti ini - sebelumnya paling hanya beberapa, maksimal tiga belas wartawan China, mana seperti sekarang...
Dia hampir tenggelam dalam lautan wartawan Jerman!
"Ada apa ini?" Zhou Yi kebingungan.
"Zhou Yi! Zhou Yi! Konon kontribusimu di balik empat gol beruntun Barrios di liga?"
"Zhou Yi! Katanya kamu punya sihir Timur misterius, doamu yang bantu Barrios cetak gol?"
"Benarkah kamu bisa sihir? Kalau tidak, bagaimana kamu jelaskan empat kali prediksi gol Barrios yang tepat?"
Begitu mengerubungi Zhou Yi, wartawan Jerman langsung membanjiri pertanyaan.
Menghadapi pertanyaan seputar Barrios, Zhou Yi teringat kejadian kemarin - usai latihan, Barrios menyisir rambut lama di depan cermin ruang ganti, lalu berkata bangga: "Hari ini aku mau rekam program talkshow TV!"
Sekarang dia paham apa yang terjadi...
Dikira Barrios hanya bercanda di dalam tim, ternyata dia malah ngomong di TV!
Dengan cepat dia klarifikasi: "Memang ada kejadian itu, tapi aku tidak bisa meramal masa depan. Kalau bisa, buat apa main bola? Langsung beli lotre saja, kaya mendadak!"
"Lalu bagaimana penjelasanmu tentang empat prediksi tepat beruntun?" tanya seorang wartawan.
"Itu hanya keberuntungan, kebetulan saja."
"Keberuntungan empat kali berturut-turut?"
“Terkadang ada saat di mana keberuntungan datang dan kamu tak bisa menahannya?” Zhou Yi membuka tangannya.
Sekelompok wartawan saling pandang.
Melihat semua diam, Zhou Yi balik bertanya: "Atau kalian lebih percaya saya menggunakan ilmu sihir Timur daripada mengakui bahwa keberuntungan saya sedang luar biasa?"
Akhirnya media menafsirkan ini sebagai kebohongan putih Zhou Yi untuk menghibur rekan setim yang sedang tertekan, dimana tebakan saya tepat empat kali berturut-turut karena keberuntungan semata...
Tapi penjelasan ini tak memuaskan rasa penasaran publik. Di kalangan masyarakat, beredar rumor bahwa Zhou Yi menguasai ilmu sihir. Alhasil pemain muda yang belum pernah bermain di pertandingan resmi tim utama Dortmund ini justru terkenal karena insiden absurd tersebut, bukan karena performa di lapangan...
