Bola tetap pertama-tama diberikan ke Sahin, bagaimanapun juga Sahin adalah pemain inti tim ini. Selama musim sebelumnya, dia selalu memainkan peran ini dengan cukup baik.
Karena itulah Hoffenheim menerapkan pertahanan yang disasarkan khusus ke Sahin dalam pertandingan ini.
Begitu Sahin menerima bola, dua orang itu langsung menyerbu ke arahnya.
Pada saat ini, sudut mata pemain Turki menangkap bayangan Zhou Yi! Zhou Yi memang berada di posisi yang selalu siap menerima operan darinya!
Maka tanpa ragu, Sahin langsung mengoper bola ke Zhou Yi.
"Zhou Yi! Dia menerima bola! Ini adalah sentuhan pertamanya di lapangan Bundesliga!" Duan Xin seolah berubah menjadi pencatat statistik pribadi Zhou Yi, bahkan sebuah operan biasa bisa diberi makna istimewa.
Di depan TV, Zhou Jianliang tidak bersorak, melainkan menatap tegang layar. Sebagai suporter sejati, dia paham bahwa ujian terbesar bagi putranya justru terjadi setelah menerima bola.
Sementara Li Cuiyun yang tak paham sepakbola di sampingnya justru ikut bersorak mengikuti komentator.
……
"Anak baru masuk, press dia!" teriak Salihović yang sedang menekan Sahin, tepat saat Sahin mengoper ke Zhou Yi.
Begitu suara itu terdengar, Gustavo yang bersama-sama menekan Sahin langsung berbalik menerjang Zhou Yi.
Secara umum, pemain yang baru masuk lapangan seringkali belum menemukan ritme permainan. Reaksi mereka cenderung lebih lambat, kaki belum panas, dan penguasaan bola pun kerap tersendat-sendat.
Dalam situasi seperti ini, tekanan sedikit saja bisa memicu kesalahan.
Hanya saja, Zhou Yi tampaknya bukan pria biasa yang bisa dinilai dengan standar "umum"...
Menghadapi operan Sahin, Zhou Yi bahkan tidak mengontrol bola, langsung mengembalikannya dengan satu sentuhan!
Bola menyelinap melewati kaki Gustavo yang sedang terjatuh ke arahnya. Gustavo tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa melihat bola menggelinding kembali ke Sahin.
Saat itu, Sahin hanya dikawal Salihović yang tidak terlalu ketat menjaganya.
Setelah menerima bola, Sahin menggeser bola ke samping sehingga menjauh dari Salihović.
Dengan demikian, ia berada di posisi yang relatif aman.
"Bagus!" sorak Klopp di pinggir lapangan, matanya berbinar.
"Hmm..." Buvac mengangguk tanpa sanggup berkata-kata.
Aksi Zhou Yi mungkin terlihat biasa bagi suporter awam, bahkan tidak mencolok sama sekali. Ia hanya melakukan operan mundur sederhana saat masuk lapangan, seolah tanpa kesulitan.
Tapi di mata orang yang benar-benar profesional, ada hal berbeda yang terlihat.
Teknik operan mundur sering dianggap sebagai tindakan pengecut dan tidak bertanggung jawab. Operan dari gelandang ke kiper bahkan kerap disoraki suporter.
Padahal operan mundur sebenarnya merupakan pilihan strategis yang mengandung makna taktis.
Yang membuat Klopp dan Buvac terkesan justru keputusan Zhou Yi melakukan operan mundur di momen itu - mengelabui pemain Hoffenheim dan membuka jalan bagi Sahin untuk lolos dari tekanan.
Pemain biasa dalam situasi serupa pasti akan mengoper ke rekan lain, tidak akan mengembalikan bola ke Sahin yang sedang dikepung lawan. Atau mungkin akan berbalik badan dan membawa bola maju sendiri.
Namun Zhou Yi tidak serakah menguasai bola, tidak menganggap terlalu serius sentuhan pertamanya saat masuk lapangan. Alih-alih, ia dengan cepat dan tegas mengoper mundur ke Sahin, langsung mengacaukan ritme pressing Hoffenheim.
Sebenarnya dalam pertandingan ada banyak gerakan yang terlihat biasa dan sederhana ini. Di mata kebanyakan suporter, hal-hal ini mungkin terlihat tak bermakna atau membosankan, namun sebenarnya memancarkan kilauan kebijaksanaan.
Seperti gelandang Manchester United, Carrick, yang pernah diejek sebagai "Kaisar Tersembunyi" atau "Kaisar Operan Menyamping". Banyak yang mengejeknya karena sering tak terlihat di lapangan seolah menghilang, minim kehadiran. Satu pertandingan mungkin tak ada satu pun close-up lensa untuknya, hanya melakukan operan menyamping dan mundur yang sederhana.
Tapi ritme pertandingan justru dikendalikan melalui operan-operan yang tampak sederhana ini.
Ketika Carrick bermain bagus, performa Manchester United akan terasa berbeda.
Di lapangan sepak bola, tidak semua pemain adalah bintang yang mencuri perhatian, namun mereka tetap bagian tak tergantikan dari tim.
Seperti di Barcelona, semua orang memuji penampilan brilian Messi, seolah Barcelona tak bisa lepas darinya. Tapi para profesional tahu bahwa Barcelona pertama-tama tak bisa lepas dari si kecil yang tak mencolok mata, Xavi, serta Iniesta. Bahkan pentingnya Busquets jauh lebih besar dari yang disangka suporter.
……
“Operan mundur...” Duan Xin agak kecewa. Ia berharap Zhou Yi bisa lebih banyak mengontrol bola dan mengirim sepak bola ke depan. Tapi alih-alih menghentikan bola, dia langsung mengoper kembali sehingga bola menjauh darinya.
Tao Wei, ahli di sebelahnya, justru memahami: “Sebenarnya langkah yang cerdas. Di posisi Zhou Yi, menangani bola dengan cepat dan tepat adalah prioritas utama. Jika terlalu lama membawa bola dan menyebabkan kebobolan, itu berbahaya. Selain itu, di tengah pressing lawan, dia menunjukkan mentalitas yang tenang. Menurutku operan Zhou Yi ini layak nilai 90.”
Sebuah operan mundur saja bisa diinterpretasikan sedemikian rupa. Bagi sebagian orang, ini pasti dianggap sebagai upaya memaksakan pujian berlebihan untuk Zhou Yi.
Tapi sebenarnya, operan Zhou Yi memang sehebat itu.
……
Pertandingan berlanjut. Meski bola sementara menjauh dari area permainannya, Zhou Yi terus bergerak. Hanya saja larinya tidak cepat, menyesuaikan kecepatan sesuai situasi. Saat diperlukan, dia melakukan akselerasi 1-2 langkah, tapi sebagian besar waktu hanya jogging santai yang tidak menarik perhatian.
Bisa dibilang... seperti menghilang dari pandangan...
Serangan Borussia Dortmund di sayap menemui kesulitan. Bola kembali dioper ke kaki Sahin.
Setiap kali bola menuju Sahin, pasti minimal satu pemain Hoffenheim langsung menyergap. Begitu Sahin menerima bola, pemain Hoffenheim lain langsung mendekat membentuk formasi pengepungan.
Sebelumnya, serangan Borussia Dortmund terjebak dalam lumpur dan tidak bisa bergerak. Karena Sahin benar-benar diisolasi oleh Hoffenheim.
Tapi sekarang, berbeda.
Pemain kedua orang itu baru saja dalam perjalanan menekan, Sahin sudah mengoper bola ke Zhou Yi.
Setelah menerima bola, Zhou Yi kali ini tidak langsung mengoper mundur ke Sahin, tapi berbalik sambil mengontrol bola lalu mengirimkan sepak bola ke depan ke Großkreutz yang datang mendekat di posisi miring.
Serangan Borussia Dortmund berpindah dari satu sayap ke sayap lainnya.
Pertandingan berlanjut, Zhou Yi selalu menerima operan dari Sahin. Tentu, dia cepat mengoper lagi - entah operan mundur, operan menyamping, atau operan pendek ke depan. Tapi tidak ada satu pun operan berbahaya, hanya operan transisi sederhana. Seperti penyeberang di sungai, mengemudikan perahu untuk memindahkan penumpang dari satu tepi ke tepi lain. Hanya sekarang penumpangnya adalah bola.
Tao Wei juga tidak lagi menjelaskan panjang lebar setiap operan Zhou Yi untuk menunjukkan betapa hebatnya operannya.
Tampaknya Zhou Yi hanyalah roda gigi biasa dalam mesin Borussia Dortmund. Kerjanya bersama pemain lain memastikan mesin itu berjalan normal, tapi hanya itu.
Lebih sering, pengaturan serangan tetap bergantung pada Sahin. Zhou Yi hanya pendukung Sahin - membantu Sahin keluar dari kesulitan. Operan berbahaya tetap diserahkan ke Sahin.
Meskipun Zhou Yi tidak menonjol, perubahan Borussia Dortmund segera terlihat setelah ia masuk ke lapangan.
Ketika Hoffenheim kesulitan membatasi pergerakan Sahin, Sahin mulai aktif. Dengan keaktifan Sahin, serangan Borussia Dortmund pun menjadi lebih hidup. Mereka mulai melancarkan serangan balik ke Hoffenheim.
"Serangan Borussia Dortmund menunjukkan peningkatan dalam beberapa menit terakhir!" kata Duan Xin.
"Benar, keputusan pergantian pemain Klopp sangat tepat. Zhou Yi berhasil membebaskan Sahin," komentar Tao Wei.
"Tapi Pelatih Tao... pasti kita semua lebih berharap melihat Zhou Yi menunjukkan performa yang lebih spektakuler?"
"Tentu saja, tapi sepak bola adalah olahraga tim. Selalu ada yang harus berkorban untuk kepentingan tim, butuh semangat pengorbanan. Saat memasukkan Zhou Yi, pasti Klopp memberikan instruksi khusus. Cara bermainnya sekarang sesuai arahan pelatih..."
Zhou Jianliang di depan televisi mendengarkan dialog komentator dan ahli tersebut. Ia berpikir selama Zhou Yi bisa menjalankan instruksi pelatih dengan baik dan menyelesaikan pertandingan, itu sudah sukses. Untuk debut pertama, membantu tim keluar dari kesulitan sudah termasuk performa yang baik. Dengan demikian, ia akan mendapat kesempatan bermain lagi.
……
Setelah serangan Borussia Dortmund bangkit, Hoffenheim juga melakukan penyesuaian. Namun penyesuaian Ralf Rangnick bukan dengan memperkuat pressing di lini tengah dan depan. Pelatih itu sudah menyadari, sejak kemunculan pemain nomor 23 yang mengandalkan operan solid dan tegas, Sahin akhirnya terbebaskan.
Rangnick tak mungkin menambah pemain lebih banyak untuk membendung Sahin atau Zhou Yi. Jumlah pemain di lapangan terbatas - tiap tim hanya sebelas pemain. Jika terlalu banyak sumber daya dikerahkan untuk Sahin, kekuatan pertahanan di area lain akan melemah.
Borussia Dortmund bukan cuma mengandalkan Sahin. Pemain lain juga punya kualitas. Jika diberi ruang cukup, mereka tetap bisa mengancam gawang.
Oleh karena itu, penyesuaian Rangnick adalah memilih mundur dan mengerutkan pertahanan, membangun tembok pertahanan di depan area penalti sendiri.
Taktik ini paling hemat biaya. Bertahan menghadapi gempuran Dortmund terlebih dulu, lalu mencari celah serangan balik saat intensitas serangan lawan mereda.
Setelah penyesuaian Rangnick, Hoffenheim benar-benar meninggalkan taktik pressing di lini tengah-depan dan beralih ke bertahan dengan rapat.
Sahin langsung merasa lebih ringan - tak lagi harus berhadapan dengan dua atau tiga penjagaan ketat!
Namun dengan demikian, peran Zhou Yi seolah tak sepenting sebelumnya...
Langkah Rangnick ini juga punya tujuan lain: membuat keputusan taktis Jürgen Klopp yang baru saja diambil menjadi tidak efektif.
Dia tidak memahami Zhou Yi, atau bisa dikatakan sama sekali tidak mengenalnya. Tapi dia bisa melihat bahwa latihan antara Zhou Yi dan Sahin setelah Zhou Yi masuk lapangan menjadi alasan utama Sahin berhasil menembus pressing area depannya.
Dari pertandingan beberapa waktu terakhir, Zhou Yi tampaknya hanya berperan sebagai pengalih operan biasa. Tugasnya hanya mengoper bola ke rekan setim terdekat, tanpa kreativitas atau peran krusial, sekadar bagian dari ratusan operan dalam sebuah pertandingan.
Sekarang setelah Hoffenheim mengerutkan pertahanan, Sahin tidak membutuhkan Zhou Yi lagi. Lalu apa gunanya Zhou Yi tetap di lapangan? Hanya untuk mengoper bola bolak-balik biasa? Pemain mana pun bisa melakukan itu, tak harus dirinya.
Jadi penyesuaian yang dilakukan Rangnick membuat Klopp membuang satu kuota pengganti percuma.
