Saat Zhou Yi menginjakkan kaki di lapangan, perasaan berdebar itu justru mulai mereda.
Teriakan suporter di lokasi sudah tidak bisa mempengaruhinya lagi. Pori-porinya telah menutup rapat, tidak ada lagi aliran listrik dari telapak kaki yang menyambar sampai ubun-ubun.
Otaknya telah memasuki kondisi yang tenang dan fokus.
Kapten Sebastian Kehl selesai melakukan pemilihan sisi lapangan, Borussia Dortmund mendapatkan hak untuk memulai pertandingan.
Karena hanya tersisa satu penyerang utama, Zhou Yi yang berposisi sebagai Gelandang Serang juga harus ke lingkaran tengah untuk memulai pertandingan. Dia berhadapan dengan Barrios yang menginjak bola dengan kakinya.
Zhou Yi tidak melirik-lirik melakukan "scanning". Positioning pada saat ini tidak ada artinya, tidak perlu dimasukkan ke dalam ingatan.
"Penyihir, apakah kamu bermimpi aku mencetak gol kemarin?" Sebelum kick-off, Barrios masih mengobrol dengan Zhou Yi.
Zhou Yi tersenyum: "Karena aku sudah bisa bermain, tidak perlu bermimpi lagi. Lucas."
Barrios memahami maksud Zhou Yi dan ikut tertawa.
Tepat saat itu, wasit utama membunyikan peluit tanda dimulainya pertandingan. Lucas menyentuh bola lembut ke area separuh lapangan Nürnberg, Zhou Yi melangkah maju dan memutar badan untuk mengembalikan bola.
Kemudian Barrios berlari ke depan sedangkan Zhou Yi berlari mundur. Keduanya berpisah arah.
Setelah bola berputar di lini pertahanan, formasi kedua tim sudah terbuka lebar. Bola kembali ke kaki Zhou Yi.
Kali ini Zhou Yi tidak seperti pertandingan sebelumnya yang sibuk mengoper bola bolak-balik dengan bek di area pertahanan.
Setelah menerima bola, dia langsung berbalik dan mengoper ke Großkreutz di sayap.
Lalu dia juga mulai berlari maju.
Großkreutz membawa bola maju, saat menghadapi kesulitan dia memilih mengembalikan bola ke Zhou Yi.
Zhou Yi lalu mendistribusikan bola ke sisi lain tempat Kuba berada.
Pertandingan melawan Nürnberg, Zhou Yi sudah banyak memainkannya di dunia simulasi.
Dia sangat paham bahwa lawan di hadapannya sebenarnya tidak terlalu kuat, ditambah lagi mereka bermain di kandang lawan, performa mereka akan semakin menurun.
Lihat saja taktik mundur aktif yang mereka terapkan setelah pertandingan dimulai, jelas tidak perlu bermain operan bolak-balik di area pertahanan sendiri untuk menghadapi mereka.
Setelah bola masuk ke area depan, bagaimana menembus pertahanan rapatlah yang harus dipikirkan Zhou Yi.
Sambil terus mengoper dan bergerak, lehernya mulai berputar lagi seperti radar, menangkap seluruh situasi di lapangan dalam pikirannya.
Perkembangan Kuba di sayap juga dihadang Nürnberg, akhirnya dia memilih melakukan umpan silang paksa. Barrios gagal menyambut bola, tendangan kepala bek tengah Nürnberg Pinola berhasil mengeluarkan bola. Untungnya bola yang keluar tidak jatuh ke kaki pemain Nürnberg, melainkan direbut oleh Sven Bender.
Zhou Yi meminta bola dari Sven Bender - dia sudah tahu cara mengatur serangan.
Dalam pertandingan ini karena Dortmund hanya punya Barrios sebagai penyerang tunggal, terlalu sedikit target di depan gawang. Umpan silang sebenarnya bukan pilihan baik. Namun umpan silang dari sayap tetap memainkan peran penting dalam taktik Klopp, jadi wajar Nürnberg fokus menghalangi sayap. Inilah alasan mengapa Großkreutz dan Kuba kesulitan di sayap sejak awal pertandingan.
Nuremberg jelas tidak menyangka kehadiran Zhou Yi mengubah formasi dua penyerang Dortmund menjadi satu penyerang, mengurangi titik serang di area penalti. Mereka tetap bermain sesuai rencana awal.
Sekarang terlihat, pola pertahanan seperti ini justru lebih menguntungkan mereka.
Tapi bagaimana jika ada sedikit perubahan?
Zhou Yi sudah punya ide, namun sepak bola adalah olahraga tim. Seorang diri biasanya tak berguna, perlu kombinasi dengan rekan.
Selanjutnya tinggal lihat apakah ada pemain lain yang juga menyadari hal ini.
……
Großkreutz di sayap, meski bola belum sampai ke kakinya, dia mengamati situasi. Pertahanan Nuremberg dengan empat bek terlihat renggang, mungkin untuk mengantisipasi serangan sayap.
Pada saat itulah Zhou Yi mengoper bola ke arahnya.
Setelah menerima bola, Großkreutz awalnya ingin membuka celah di sayap, tapi pertahanan sisi lawan terlalu ketat.
Akhirnya dia terpaksa bergerak horizontal ke tengah.
Seperti pertandingan sebelumnya, saat melakukan dribel horizontal ke dalam, untuk menghindari tackle lawan, dia mengembalikan bola ke Zhou Yi.
Setelah mengoper, alih-alih terus bergerak ke tengah, dia melakukan perubahan arah menyarang ke area penalti.
Adegan ini sangat mirip dengan pertandingan sebelumnya, sampai-sampai Marcel Leif yang melihatnya tidak bisa menahan diri untuk berkomentar: "Akankah Großkreutz memberikan assist lagi? Akankah Zhou Yi langsung melepaskan tembakan?!"
Tim Nürnberg memang telah mempelajari Zhou Yi, setidaknya pasti menonton rekaman pertandingan sekitar setengah jam dari laga sebelumnya Zhou Yi.
Begitu Großkreutz mengoper bola ke Zhou Yi, gelandang Nürnberg Janes langsung menekan untuk mencegah Zhou Yi dengan mudah melepaskan tembakan.
Tapi kali ini, Zhou Yi tidak berniat menembak. Menyambut operan Großkreutz, dia mengayunkan kaki kanannya dengan pergelangan kaki terkunci, lalu mendorong bola ke depan seperti pukulan putt golf!
Bola menyelinap melewati dua bek tengah Nürnberg Painola!
Painola berusaha mengganggu umpan tiba-tiba Zhou Yi, tapi karena kurang persiapan, gerakannya terburu-buru. Dia gagal menyentuh bola dan malah terjatuh!
Lalu bagaimana dengan Großkreutz? Setelah Painola jatuh, dia sama sekali tidak mendapat tekanan pertahanan.
Saat menerobos garis bek Nürnberg, dia menerima umpan Zhou Yi. Tidak offside!
"Umpan yang luar biasa!!" Duan Xin berseru kencang.
"Umpan indah!" Begitu teriakan Marcel Leif.
"Bersamaan dengan itu, sorakan gemuruh juga bergemuruh dari tribun selatan."
Dalam sorakan mereka, Großkreutz menggerakkan bola ke depan dengan kaki, lalu masuk ke area penalti dalam satu gerakan mulus.
Kini dia hanya berhadapan dengan kiper Nuremberg, Stefan!
Bagi Großkreutz, ini kesempatan emas karena belum mencetak gol sepanjang musim ini!
Menghadapi Stefan, dia mengayunkan kaki kiri dan melengkungkan bola melewati jari-jari kiper Stefan, lalu... masuk ke gawang!
Gol!!!
"Kevin Großkreutsch!!!" teriak Marcel Leif sambil mengangkat tangan. "Baru empat menit pertandingan, Borussia Dortmund sudah unggul!"
"Bagus! Bagus!" Di studio Beijing, Duan Xin berteriak seolah sedang menyiarkan langsung. "Gol indah! Assist kedua Zhou Yi di musim ini!"
"Yes!" Zhou Jianliang melompat dari sofa sambil mengacungkan tinju.
Saat operan Zhou Yi menyelinap melewati bek tengah Nuremberg Panholzer yang terjatuh, He Ying di depan TV spontan menepuk tangan. Sekilas terbayang betapa indahnya jika dialah yang menerima umpan itu... Sebagai penyerang, dia sangat paham betapa briliannya umpan seperti ini.
"Ah! Dia yang mencuri perhatian lagi!" teriak Sun Pan, tapi dengan wajah berseri.
……
Dari tribun selatan, badai suara menyapu Westfalenstadion.
Jika bukan karena mikrofon dan pengeras suara di seluruh lapangan, Norbert Dickel mustahil bisa menenggelamkan sorakan suporter Borussia Dortmund sendirian.
Ia berteriak: "Gol! Kita unggul! Pencetak gol adalah nomor 19 Kevin——!"
Suporter di tribun serempak meneriakkan: "Großkreutz!!!"
"Skor sementara——!" Dickel terus meneriakkan.
"Satu!" teriak suporter mengikuti.
Dickel: "Nürnberg——!"
Suporter: "Nol!!"
Bruno "Pak Tua" dan kawan-kawannya dari "Black Gold" bersorak untuk gol Großkreutz sambil juga memuji Zhou Yi.
"Operan Zhou Yi tadi luar biasa! Langsung diumpan tanpa mengontrol bola! Sedikit lebih lambat mungkin dia tak sempat mengoper!"
"Benar! Unggul cepat di menit ke-4, kita harus berterima kasih pada Zhou Yi!"
……
Großkreutz juga tahu siapa yang patut dia hargai. Usai mencetak gol, bukannya langsung lari ke bendera sudut, dia berbalik menghampiri Zhou Yi sambil menunjuknya, mengajak merayakan bersama.
"Kenapa kali ini tidak menembak?" tanyanya saat mendekati Zhou Yi.
"Kakek, tega-teganya kubuatmu berlari sia-sia lagi?" jawab Zhou Yi.
"Hah!" Meski melirik ke atas, Großkreutz tetap memeluknya, "Tapi tetap terima kasih!"
Rekan setim lainnya berhamburan mengerumuni keduanya.
Marcel Leif melihat adegan Großkreutz dan Zhou Yi berpelukan dan berkata: "Großkreutz memang pantas berterima kasih kepada Zhou Yi, karena ini adalah gol pertamanya di pertandingan resmi sejak bergabung dengan Borussia Dortmund! Sebelumnya dia tampil 14 kali di liga tanpa mencetak gol. Sekarang akhirnya dia memecahkan puasa golnya! Dan gol ini harus diakui berkat umpan terobosan yang tepat dan berani dari Zhou Yi!"
Setelah merayakan gol di pinggir lapangan, asisten pelatih Zeljko Buvac berkata kepada Klopp: "Lihat, Jürgen. Memainkan Zhou Yi sebagai starter adalah keputusan yang tepat, bukan?"
Klopp pun terdiam.
Zhou Yi yang tampil sebagai starter terlihat sama sekali tidak berbeda dengan penampilannya sebagai pemain pengganti di pertandingan sebelumnya. Suasana mendebarkan Westfalen seolah tidak berpengaruh sama sekali padanya, dia tetap bermain konsisten seperti biasa.
Kini dia semakin yakin, bahwa dirinya benar-benar mendapatkan permata berharga.
Batas bawah prestasi seorang pemain mungkin ditentukan oleh kemampuan teknis dan tingkat bakatnya. Tapi batas tertinggi seorang pemain, menurut Klopp, bukanlah soal bakat melainkan mentalitas.
Pemain dengan mentalitas matang dan stabil seringkali bisa mencapai prestasi lebih tinggi dibanding pemain dengan kemampuan setara namun mentalitas lemah.
Dalam pandangannya, langit-langit karir Zhou Yi terlihat begitu tinggi hingga hampir tak terjangkau.
