Barrios yang mencetak gol langsung menerjang Zhou Yi, dia ingin merayakan bersama Zhou Yi sekaligus berterima kasih padanya.
Hanya saja cara dia berterima kasih dan merayakan golnya agak berbeda...
Setelah sampai di depan Zhou Yi, dia berkata: "Cepat, Wizard, berikan aku (guàn dǐng)!"
"Aku tidak mau!" Zhou Yi tidak ingin memperkuat julukan bernuansa kampung ini di depan umum...
Tapi apa Barrios peduli dengan keinginan Zhou Yi?
Dia meraih tangan Zhou Yi sambil berlutut satu kaki, lalu menempelkan tangan Zhou Yi di atas kepalanya.
Zhou Yi berusaha melepaskan diri dari "cengkeraman" Barrios, tapi sayangnya kekuatan fisiknya jauh tertinggal dibanding Barrios.
"Selanjutnya semua orang berkerumun, adegan Zhou Yi memberikan semacam ritual kepada Barrios ini disiarkan melalui sinyal siaran TV…"
"Ah ha!" Marcel Leif tertawa melihat kejadian itu. "Terlihat jelas Barrios benar-benar memuja Zhou Yi. Setelah mencetak gol, dia malah membuat gerakan celebrasi seperti ini! Apa ini menunjukkan semua golnya berkat Zhou Yi? Tapi memang benar… Lima gol pertamanya ‘diramalkan’ Zhou Yi, dan gol keenam ini langsung dari assist Zhou Yi!"
"Hubungan Barrios dan Zhou Yi memang sangat akur, haha!" Duan Xin tertawa. "Mungkin karena hubungan ini, kita bisa melihat Barrios main di China suatu hari nanti? Ha!"
Tao Wei buru-buru menyela: "Dia sedang berkembang pesat di Eropa, tidak mungkin datang ke China…"
"Saya tahu, Pelatih Tao, saya hanya bercanda, ha!"
……
"Dua gol dalam 13 menit pertama…" Buvac menggelengkan kepala ke Klopp. "Start yang sempurna. Sejujurnya, meski saya mendukung Zhou Yi jadi pemain utama, tak menyangka penampilannya sehebat ini. Saya kira assist di menit ke-4 sudah cukup…"
"Bocah ini selalu memberi kejutan. Tapi kadang juga bikin deg-degan!" Klopp tertawa.
Di bangku cadangan sebelah area pelatih, rekan setim bersorak sorai untuk gol Barrios, termasuk Götze.
Tapi setelah sorakannya, matanya tertuju pada Zhou Yi.
Duduk di bangku cadangan, dia bisa menyaksikan langsung dua momen brilian Zhou Yi dari jarak terdekat.
Dulu yang sama-sama jadi pilar utama di tim muda, sekarang Zhou Yi sudah menjadi pemain utama, sementara dirinya masih jadi pemain pengganti.
Götze merasa campur aduk antara cemas dan iri.
Dia juga haus akan pertandingan, ingin meraih sorakan penonton.
……
Setelah pertandingan dimulai kembali, Borussia Dortmund tetap menguasai jalannya permainan.
Secara kemampuan, Dortmund memang jauh lebih unggul dari Nürnberg, apalagi bermain di kandang sendiri. Performa seperti ini sudah sewajarnya.
Zhou Yi masih mengatur ritme serangan dan pertahanan tim dari posisi gelandang, menggiring serangan Dortmund yang bergulir seperti ombak tak henti menghantam area penalti Nürnberg.
Dalam situasi seperti ini, Nürnberg sama sekali tak bisa melawan, hanya bisa bertahan.
Selama periode ini, Dortmund bermain penuh semangat, menunjukkan momentum yang jarang terlihat sepanjang musim ini, akhirnya terasa seperti tim kuat sejati.
Suporter Dortmund di tribun terlihat sangat antusias, meski belum ada gol, sorakan dan nyanyian tak pernah berhenti.
Di menit ke-36, Dortmund mencetak gol lagi. Tapi gol ini hampir tak ada kaitannya dengan Zhou Yi - bukan dia yang mencetak atau memberi assist, bahkan inisiasi serangannya pun kurang jelas. Dia hanya terlibat dengan dua operan.
Gol akhirnya dicetak oleh Kuba, dengan assist dari Barrios.
Gol Kuba ini membuat Dortmund unggul 3-0 atas Nürnberg sebelum babak pertama berakhir.
Meski masih ada 54 menit pertandingan, semua orang tahu bahwa pertandingan ini sudah tidak ada lagi ketegangan.
Setelah Kuba mencetak gol, serangan Borussia Dortmund tidak seintens sebelumnya, melainkan mulai melambat.
Mengingat babak pertama hampir berakhir dan tim unggul tiga gol, tidak ada alasan untuk terus memaksakan diri dalam 10 menit tersisa.
Zhou Yi mulai lebih banyak melakukan operan menyamping dan operan mundur di area gelandang, memberi waktu bagi semua untuk meredakan euforia setelah gol, mengurangi kecepatan permainan. Ini memungkinkan pemain beristirahat sejenak dan menyimpan lebih banyak stamina untuk jeda babak pertama, sehingga memiliki energi lebih saat memasuki babak kedua.
Akhirnya, berkat kontrol tempo yang sukses dari Zhou Yi, Borussia Dortmund mengakhiri babak pertama dengan skor 3:0 dan masuk ke jeda babak pertama.
Saat babak pertama berakhir, kamera siaran TV menyoroti Zhou Yi. Marcel Leif berkomentar: "Jika harus memilih pemain terbaik babak pertama, Zhou Yi pasti layak mendapatkannya. Peran kuncinya membuat Borussia Dortmund mengunci kemenangan sejak babak pertama."
Saat turun lapangan, Kapten Sebastian Kehl menyusul Zhou Yi sambil berbincang dalam perjalanan ke ruang ganti.
Komentator tidak bisa mendengar percakapan pemain, namun mereka bisa menafsirkan sesuatu dari adegan ini.
Duan Xin berkata: "Hubungan Zhou Yi dengan rekan setimnya cukup baik. Ini bisa kita ketahui dari pemberitaan media dalam negeri. Melihat adegan ini sekarang, kita harus pahami bahwa kedekatan Zhou Yi dengan rekan setim bukan hanya karena karakternya yang baik, tapi lebih karena kemampuan yang ditunjukkannya telah memenangkan rasa hormat dan kepercayaan mereka..."
……
Kembali ke ruang ganti, Klopp memuji performa pemain di babak pertama, termasuk Zhou Yi.
Namun setelah memuji tim, Klopp melanjutkan: "Tapi pertandingan masih tersisa 45 menit, segala sesuatu masih mungkin. Bahkan jika kalian unggul tiga gol, lawan tetap bisa menyamakan. Seperti jika kalian tertinggal tiga gol di babak pertama, aku tak akan menyuruh kalian menyerah. Jadi selanjutnya, kalian harus tetap menjaga semangat juang tinggi, jangan kendor. Jika masih bisa mencetak gol, jangan ragu! Hancurkan harapan terakhir lawan!"
Saat mengatakan ini, Klopp melirik Zhou Yi.
Dalam ketiadaan Sahin, Zhou Yi menjadi satu-satunya pengatur permainan Borussia Dortmund, hanya dia yang bisa mengatur serangan, pemain lain tidak ahli dalam hal ini.
Jadi apakah Borussia Dortmund bisa terus mencetak gol, sangat bergantung pada semangat juang Zhou Yi sebagai pengatur lini tengah.
Jika sebagai pengatur permainan mulai bersantai, maka serangan tim akan menjadi tercerai-berai.
Ekspresi wajah Zhou Yi tak berbeda dengan pemain lain, hanya dari raut wajahnya kita tak bisa menebak pikirannya.
Namun Klopp yakin Zhou Yi pasti sudah punya perhitungan matang.
……
Setelah jeda babak pertama selama lima belas menit, pertandingan babak kedua dimulai.
Borussia Dortmund tidak melakukan pergantian pemain, sementara Nürnberg yang tertinggal tiga gol tampaknya belum menyerah. Mereka melakukan penyesuaian saat jeda babak pertama dengan mengganti Jajic yang bermain buruk di babak pertama oleh gelandang Jutte. Dua gol kemasukan sedikit banyak terkait dengan performanya.
Selain itu, dalam mengawal Zhou Yi, dia tampak kewalahan. Pergerakan posisi dan operan Zhou Yi yang tak terduga membuatnya linglung.
Pergantian ini menjadi bukti Nürnberg tak mau menyerah dalam pertandingan ini.
Di awal babak kedua, Nürnberg bermain keras. Mereka mendapat dua kartu kuning dalam dua menit, seolah ingin merebut inisiatif dengan tackling kasar.
Zhou Yi yang aktif di babak pertama menjadi sasaran utama pemain Nürnberg.
Salah satu dari dua kartu kuning itu diberikan akibat pelanggaran terhadap Zhou Yi.
Saat bek tengah Pianola melakukan tackling kotor ke Zhou Yi di depan area penalti, tribun penonton bergemuruh siulan kecaman.
Sebagian besar berasal dari tribun selatan.
"Pianola pengecut!" Nyonya Wagner mengacungkan jari tengah di tribun. "Barbar! Cuma bisa melanggar!"
"Zhou Yi membuatnya panik. Di hadapan Zhou Yi yang lincah, dia seperti badut!" Bruno juga menyindir Pianola.
Saat itu, terdengar cacian dari tribun pria: "Pianola si homo tukang di*****!!"
Menggunakan "homoseksual" untuk menghina lawan adalah salah satu metode umum di lapangan Bundesliga. Tentu ini mengandung diskriminasi terhadap kaum homoseksual, tapi ini merupakan dorongan primitif para suporter. Anda bisa menuduh mereka tidak seharusnya melakukan ini, namun fenomena ini benar-benar ada di setiap lapangan Bundesliga.
Pyrora pasti bukan satu-satunya yang dicaci seperti ini. Bisa jadi Zhou Yi juga akan mendapat perlakuan serupa di masa depan...
……
Pelanggaran Pyrora terhadap Zhou Yi membuat Klopp sangat khawatir - dia sudah kehilangan Sahin karena cedera, tak mampu menanggung cedera Zhou Yi lagi.
Melihat Zhou Yi dibanting Pyrora, dia langsung melompat sambil berteriak: "Sial! Itu harus diberi kartu!"
Dia khawatir wasit utama yang baru saja memberi kartu kuning ke bek Nürnberg Wolf, tidak akan memberi kartu lagi dalam waktu singkat.
Namun wasit Gagelmann tetap tegas menunjukkan kartu kuning ke Pyrora.
Dengan demikian, baru dua menit babak kedua, dua dari empat bek Nürnberg sudah membawa kartu kuning...
Saat Zhou Yi terjatuh, rekan setimnya juga ikut khawatir.
Kapten Sebastian Kehl yang pertama maju menghadapi Pyrora, membela Zhou Yi.
Großkreutz menyusul sambil berteriak ke Pyrora: "Ini sepak bola, sepak bola! Kalau mau gulat pulang saja ke rumahmu!"
Pemain lain Sven Bender mendekati Zhou Yi: "Bagaimana, Zhou Yi?"
Zhou Yi terbaring di rumput, menjawab Bender dengan suara parau: "Aku baik-baik saja, sss——"
Mendengar Zhou Yi menarik napas tajam, Bender segera khawatir: "Kenapa?"
"Jatuhnya agak keseleo... tidak apa." Zhou Yi yang sudah memulihkan diri berkata, lalu mencoba bangkit dari tanah.
Sven Bender melihat situasi ini segera mengulurkan tangan untuk menopangnya, perlahan menariknya berdiri.
Zhou Yi yang berdiri masih menyilangkan tangan di pinggang, membungkukkan badan.
"Tidak apa-apa?" Bender bertanya lagi.
"Tidak apa, tidak apa... hukhuk!" Di tengah bicara, Zhou Yi batuk dua kali.
Jatuhnya memang cukup keras, tapi untung hanya cedera fisik ringan, terasa sakit tapi tidak melukai persendian.
Melihat kondisi Zhou Yi yang compang-camping, Sven Bender berkata: "Zhou Yi, perbedaan fisikmu dengan orang itu terlalu besar, tak perlu beradu keras. Hindari jika perlu, mengalah jika perlu, lagipula kita sekarang unggul tiga gol..."
Tapi Zhou Yi menggelengkan kepala: "Tapi tidak bisa terus-terusan mengalah dan menghindar. Tenang Sven, aku tahu batasannya. Kalau benar-benar tidak kuat, aku tidak akan nekad melawan."
Melihat Zhou Yi akhirnya bisa bicara lancar, Sven Bender baru merasa lega dan pergi.
Orang yang kemudian datang menanyakan keadaan Zhou Yi berganti menjadi Großkreutz.
Setelah menjawab Großkreutz dengan kata-kata serupa, kapten Sebastian Kehl juga datang.
Hanya setelah semua yakin Zhou Yi benar-benar tidak apa-apa, mereka pun bubar.
“Zhou Yi berdiri, rekan setimnya terus menanyakan kondisinya. Dari penampilannya sepertinya tidak ada masalah serius... Kami juga berharap tidak ada masalah!”
Kali ini yang menatap layar TV dengan tegang dan fokus adalah Li Cuiyun, sementara Zhou Jianliang di sampingnya terlihat tenang: "Ah, kalau pun cedera itu cuma cedera fisik, paling-paling lebam di badan. Bukan masalah besar..."
"Kamu sok tahu!" Li Cuiyun melototi suaminya. "Bagus kalau nanti badannya penuh lebam biru keunguan?"
Salah satu alasan utama dia dulu menentang anaknya main sepak bola adalah tidak ingin Zhou Yi cedera. Kejadian seperti patah tulang hanya karena main bola sama sekali tidak diinginkannya terjadi pada anaknya.
"Kelihatannya serem doang, tapi sebenarnya nggak apa-apa. Kerja rumah aja bisa kesundut atau kejeduk." Zhou Jianliang berkata santai. "Yang penting sendi, ligamen dan otot tidak cedera."
……
Setelah pertandingan dimulai kembali, lini pertahanan Nürnberg yang memiliki dua pemain berkartu kuning bermain semakin tertekan.
Menit ke-51, mereka kebobolan lagi. Kali ini gol dicetak oleh bek sayap Ovomola.
Namun bola ini bukan assist dari Zhou Yi. Yang memberikan assist kepada Owomoyela adalah Großkreutz, tapi orang yang mengoper bola ke Großkreutz adalah Zhou Yi. Zhou Yi membagi bola ke Großkreutz, Großkreutz kemudian mengoper ke Owomoyela yang datang dari belakang, Owomoyela melepaskan tembakan keras yang menggelinding di atas rumput masuk ke sudut dekat.
4:0！
Sepuluh menit kemudian di menit ke-62, Borussia Dortmund mendapatkan tendangan pojok. Hummels melompat tinggi di depan gawang, menyundul bola dengan kepala masuk ke gawang Nürnberg.
5:0！
Satu menit setelah gol Hummels, Zhou Yi ditarik keluar oleh Klopp.
Yang menggantikannya adalah Mario Götze.
Keduanya saling tos di pinggir lapangan sebagai simbol pergantian, Götze langsung berlari penuh semangat ke lapangan.
Sementara Zhou Yi berjalan dengan kaki yang agak berat dan lelah menuju bangku cadangan.
Klopp sudah mengulurkan tangan lebih dulu, maju selangkah sambil menggenggam tangan Zhou Yi dan menariknya ke pelukannya, menepuk punggungnya sambil berbisik di telinganya: "Kerja bagus, nak. Sekarang istirahatlah!"
Zhou Yi memang benar-benar perlu istirahat.
Meski hanya bermain 63 menit, rasanya lebih melelahkan daripada bermain penuh 90 menit di pertandingan tim muda.
“Zhou Yi ditarik keluar, pertama kali menjadi starter di liga, bermain selama 64 menit, dan memberikan dua assist. Menurutku ini sudah sangat bagus. Aku yakin bagi banyak suporter China, mungkin merasa pertandingan ini berakhir begitu Zhou Yi keluar. Tapi sebenarnya tidak, pertandingan masih berlanjut...” Duan Xin bercanda.
Tao Wei juga tertawa.
Penampilan gemilang Zhou Yi membuat suasana hati semua orang menjadi baik.
Di Milan, Guo Nu mematikan TV setelah melihat Zhou Yi ditarik keluar.
Dia tidak mau lagi membuang waktu di depan TV. Sekarang dia akan berlatih, ingin membuat dirinya lebih kuat... dan berotot!
