Seperti yang dikatakan Duan Xin, bagi mayoritas suporter China, pergantian Zhou Yi menandakan berakhirnya pertandingan ini.
Meskipun masih tersisa sekitar setengah jam pertandingan.
Seperti Zhou Jianliang yang menjadi perwakilan dari kelompok ini.
Melihat Zhou Yi keluar, Zhou Jianliang langsung bangkit dari sofa.
"Mau ke mana?" tanya istri Li Cuiyun.
"Cuci muka, siap-siap tidur."
"Pertandingannya belum selesai..."
"Anak kita sudah keluar, apa lagi yang ditonton?" Zhou Jianliang masuk ke kamar mandi tanpa menoleh.
Hasil pertandingan ini sudah jelas. Bagi dia, sisa 30 menit hanyalah Waktu Sampah. Tanpa penampilan anaknya, duduk di depan TV hanya buang waktu.
Lebih baik tidur lebih awal.
Melihat suaminya pergi, Li Cuiyun berpikir sejenak lalu langsung mematikan TV.
……
Meskipun bagi banyak suporter China, mereka sudah tidak peduli dengan sisa pertandingan ini.
Tapi Götze peduli, sangat peduli.
Setelah bermain dua pertandingan, Zhou Yi telah menyelesaikan tiga assist dan satu gol. Sedangkan dirinya yang datang ke tim utama bersama Zhou Yi dan mendapat lebih banyak harapan, masih belum berkontribasi apa-apa.
Di hati Götze yang masih muda telah muncul objek perbandingan dan target untuk dikejar.
Objek itu adalah Zhou Yi.
Dia ingin membuktikan dirinya layak mendapatkan ekspektasi semua orang, layak mendapatkan julukan keren seperti "genius 30 tahun sekali"...
Oleh karena itu setelah masuk lapangan, Götze bermain dengan sangat gigih.
Sebenarnya dia dan Zhou Yi adalah tipe berbeda, gaya bermain dan peran mereka pun tidak sama.
Klopp memberikan instruksi padanya untuk terus mengancam gawang Nürnberg dengan penetrasi dan tembakan setelah masuk, serta menyuruhnya bermain bebas dan mengekspresikan diri, bahkan jika melakukan kesalahan atau kehilangan bola juga tidak masalah.
Lagipula tim sekarang unggul jauh, hasil pertandingan sudah tidak diragukan lagi. Jadi pemain tidak perlu menanggung tekanan terlalu besar.
Ini hal baik bagi pemain.
Tapi Götze tidak melihatnya demikian, karena ini juga berarti dirinya tidak benar-benar diharapkan.
Meski orang lain sudah menganggap tidak perlu bermain keras di pertandingan ini, dia tetap akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk menunjukkan diri.
Bagi orang lain ini adalah Waktu Sampah, tapi Götze sangat menghargai tiga puluh menit ini.
Sayangnya keberuntungan tidak berpihak pada Götze. Beberapa kali penetrasinya berhasil, beberapa tembakan indah dilakukan, tapi selalu kurang sedikit untuk mencetak gol.
Meskipun komentator Marcel Leif memuji penampilan Götze dan suporter di tribun tak segan memberikan tepuk tangan, Götze sendiri tetap tak puas.
Tentu saja, ini mungkin juga terkait dengan fakta bahwa setelah Zhou Yi turun lapangan, Borussia Dortmund unggul besar atas Nürnberg sehingga pemain lain mulai mengendur. Lagi pula, mereka hanya perlu mempertahankan situasi, tak perlu mengambil risiko untuk mencetak gol lagi.
Pada akhirnya, dalam pertandingan ini Borussia Dortmund mengalahkan Nürnberg 5:0 di kandang sendiri.
Setelah pertandingan, Zhou Yi kembali dinobatkan sebagai pemain terbaik oleh media Jerman.
Dua pertandingan beruntun meraih gelar pemain terbaik, Zhou Yi telah mengukuhkan gelar "Genius Supernova"-nya. Tak ada lagi yang mengkhawatirkan penampilannya hanya sekadar fenomena sesaat.
Klopp juga ditanya wartawan tentang Zhou Yi dalam konferensi pers pascapertandingan.
"Zhou Yi adalah keputusan personal saya untuk merekrutnya. Saat itu dia masih seorang nobody. Saya senang dengan performanya sekarang, tapi tidak terkejut karena saya tahu dia punya kemampuan seperti ini."
Pernyataan Klopp membuat para wartawan Jerman terkejut - ternyata Zhou Yi direkrut atas keputusan langsung Klopp?
Sebelumnya media China mengira Zhou Yi direkrut karena penampilan gemilangnya dalam acara realitas melawan Borussia Dortmund. Media Jerman hanya menganggapnya sebagai salah satu hasil perburuan bibit unggul global klub.
Tak disangka, perekrutan Zhou Yi bahkan melibatkan pelatih tim utama Klopp.
Seketika semua orang menyadari kesuksesan Zhou Yi bukanlah fenomena kebetulan, melainkan sesuatu yang tak terelakkan...
Juga mengerti mengapa Zhou Yi di tim muda hanya bermain setengah musim, lalu dipromosikan ke tim utama, dan selama lima bulan tidak bermain di tim utama, belum juga diturunkan Klopp ke tim muda atau tim cadangan.
Karena Klopp selalu memberikan perhatian khusus dan melihat potensi Zhou Yi!
Bocah Zhou Yi ini... meski sekarang belum menonjol, cepat atau lambat pasti akan berhasil!
Penampilan gemilang Zhou Yi dalam pertandingan ini, sebenarnya yang paling senang bukan dirinya sendiri, melainkan para wartawan China yang berjaga-jaga di Jerman ribuan kilometer jauhnya.
Ini membuat penantian mereka di Jerman dan pengeluaran biaya perjalanan menjadi bernilai.
Di masa gelap sepak bola Tiongkok, masih ada percikan api di Jerman yang jauh yang bisa menghangatkan hati suporter China.
Para wartawan China secara tulus berharap Zhou Yi bisa mempertahankan momentum ini di Jerman.
Saat wawancara di area campuran setelah pertandingan, hampir setiap wartawan China selain mengajukan pertanyaan, juga memberi thumb up untuk menyemangati, memuji, dan mendukungnya.
Hal ini sangat mirip dengan Olimpiade, di mana para wartawan China juga akan memberikan dukungan untuk atlet negaranya.
Tapi dalam dunia sepak bola, kesempatan seperti ini sangat langka bagi wartawan China.
Karena di dunia ini, hampir tidak ada pemain China yang bisa membuat mereka memberikan dukungan tanpa syarat seperti ini.
……
Di dalam negeri China, pertandingan kedua Zhou Yi yang juga merupakan penampilan perdana sebagai pemain utama di Westfalen, memicu gelombang perhatian publik.
Sebelumnya, Zhou Yi masuk sebagai Pemain Cadangan dengan tiba-tiba, mungkin banyak yang tidak sempat melihat. Tapi kali ini stasiun TV sudah menyiapkan promosi siaran langsung sebelumnya, sehingga lebih banyak orang menantikannya di depan televisi.
Sebelum pertandingan, ada yang khawatir apakah perhatian sebesar ini akan berubah menjadi tekanan besar yang membuat Zhou Yi tampil buruk.
Tapi setelah menonton pertandingan, semua tahu bahwa pemuda di layar itu sepertinya sama sekali tidak mengerti apa itu "tekanan" atau "gugup".
Penampilannya di lapangan terlihat biasa saja seperti bernapas atau makan.
Mereka yang sebelumnya khawatir kini bersorak gembira sambil geleng-geleng kepala.
Performa gemilang Zhou Yi di pertandingan kedua memberi lebih banyak ruang pemberitaan media, diskusi di internet juga semakin panas.
Di forum olahraga profesional, nama Zhou Yi kembali mendominasi daftar trending.
Semua orang dengan antusias membahas penampilan Zhou Yi dalam pertandingan ini, serta seberapa tinggi level yang bisa ia capai.
Ada yang membandingkan Zhou Yi dengan Fàbregas - sama-sama gelandang yang terkenal sejak muda. Kini Fàbregas di Arsenal sedang berada di puncak performa, telah tumbuh menjadi pemimpin tim.
Banyak suporter China berharap Zhou Yi bisa menjadi pemimpin klub sekaligus kapten tim nasional.
Tapi di antara seabrek nama Zhou Yi, ada juga yang menyebut He Ying.
"Dulu saat pergi bermain di luar negeri, He Ying lebih bersinar daripada Zhou Yi, apalagi dia bergabung dengan klub besar seperti Barcelona. Selain itu, He Ying sendiri sudah cukup terkenal sebelum ke luar negeri. Di kalangan suporter profesional, dia sudah diprediksi oleh suporter China beberapa tahun lalu sebagai calon pemimpin masa depan sepak bola Tiongkok."
"Tapi setelah pindah ke Barcelona, He Ying perlahan-lahan menghilang dari sorotan."
"Sebaliknya, Zhou Yi muncul sebagai dark horse yang mengejutkan banyak orang."
"Kini saat Zhou Yi sedang di puncak popularitas, He Ying otomatis menjadi latar belakang."
……
"Xiao Li, anakmu memang hebat!" Di kantor, Lao Sun Tou sekali lagi mengacungkan koran "Qingyang Daily" ke arah Li Cuiyun. "Harian ini menggunakan satu halaman penuh untuk memberitakan anakmu hari ini!"
"Sambil berkata demikian, dia menggoyang-goyangkan koran hingga berdesir keras. Suara bicaranya dan gemerisik koran menjadi satu-satunya suara di kantor yang sebenarnya tidak hanya dihuni oleh dia dan Li Cuiyun saja - rekan kerja lainnya juga ada, tapi tak satu pun yang bersuara."
"Bagaimana mungkin bersuara di saat seperti ini?"
"Seminggu yang lalu mereka masih berniat mempermalukan Li Cuiyun, tapi kini wajah mereka terinjak-injak selama dua minggu berturut-turut."
""Qingyang Daily"! Itu kan koran partai. Media partai menggunakan satu halaman penuh untuk memuat berita tentang anak Li Cuiyun. Bagi para pegawai kantor pemerintah seperti mereka, adakah kemewahan yang lebih membanggakan dari ini?"
"Menghadapi pujian Lao Sun Tou, Li Cuiyun tersenyum tipis: 'Memang dia tampil cukup baik.'"
"Tanpa kerendahan hati ala China, dia menerima semua pujian untuk anaknya dengan begitu lapang dada."
……
Senin ini, Zhou Jianliang tak perlu lagi membagikan koran ke rekan kerjanya. Tapi saat tiba di kantor, seorang kolega malah menyodorkan koran padanya: "Lao Zhou, lihat! Anakmu masuk Koran Qingyang Daily! Satu halaman penuh! Hebat!"
Zhou Jianliang tersenyum menerima koran: "Boleh saya bawa pulang?"
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa, silakan lihat sesukamu!" Kolega itu melambai tangan. "Tapi kamu harus minta tanda tangan anakmu untukku. Anakku sekarang jadi penggemar beratnya!"
"Baik, pasti! Mau berapa lembar pun bisa!"
Kini, setiap Senin pagi setelah libur akhir pekan, menjadi hari paling membahagiakan bagi Zhou Jianliang saat memulai kerja.
……
"Zhou Yi benar-benar luar biasa! Sudah jadi pemain utama Borussia Dortmund! Dua assist dalam 10 menit, keren banget!"
"Siapa sangka waktu acara realitas dulu, siswa setengah jalan ini bisa mencapai level seperti sekarang?"
"Kayaknya nggak ada yang nyangka. Acara itu memang mistis! Awalnya nggak ada yang mau ikut, eh malah meluluskan lima pemain ke liga luar. Musim kedua pengin daftar, ternyata udah tutup pendaftaran."
"Iya, tiba-tiba jadi rebutan. Semua pengin ikut, persaingannya ketat..."
Tiga lima rekan setim melintas di samping Liang Qiqi, sambil berdiskusi tentang isu panas terkini di dunia sepak bola.
Liang Qiqi duduk di pinggir lapangan latihan, bersandar pada palang besi, menatap langit kelabu yang suram.
