Pertandingan ke-16 Bundesliga, Borussia Dortmund menghadapi Wolfsburg di kandang lawan.
Sebelum pertandingan ini, media China sudah tidak meragukan apakah Zhou Yi akan bermain, apalagi masuk dalam daftar pemain.
Tinggal menunggu Zhou Yi menjadi starter.
Pertandingan ini juga mendapat perhatian media Jepang.
Karena Wolfsburg memiliki pemain Jepang, kapten tim nasional Jepang Makoto Hasebe.
Pemain Jepang di Bundesliga semakin banyak, Korea juga punya perwakilan, tapi sebagai tiga negara tradisional Asia Timur, China justru absen.
Sebenarnya akhir abad 20 dan awal abad 21, pemain China pernah aktif di Bundesliga.
Sayangnya sekarang sudah kehilangan regenerasi.
Media Jepang pun merasa segar melihat masih ada pemain China di Bundesliga.
……
Melawan Wolfsburg, Zhou Yi kembali menjadi starter tanpa kejutan, dengan performa konsisten seperti biasa.
Di menit ke-8, dia menginisiasi serangan yang berujung assist ke Lucas Barrios untuk gol pembuka.
"1:0! Borussia Dortmund semakin mahir mencetak gol di awal pertandingan, dan aktivitas Zhou Yi mungkin salah satu faktornya!" komentar Marcel Leif.
Dua menit kemudian, Barrios mencetak dua gol. Kali ini assist bukan dari Zhou Yi, tetapi Zhou Yi yang memulai serangan ini, yang akhirnya diselesaikan oleh Großkreutz memberikan assist ke Barrios.
"Hanya sepuluh menit Borussia Dortmund sudah unggul 2-0... Gila! Dortmund tampaknya telah keluar dari kabut awal musim, sekarang mereka sedang on-fire dan menyerbu ke papan atas klasemen liga!"
Dua gol Borussia Dortmund dalam sepuluh menit membuat Wolfsburg kewalahan. Pelatih mereka Armin Fee melakukan dua substitusi di menit ke-22.
Bek tengah Schäfer yang performanya buruk ditarik keluar. Dua gol Barrios dicetak di posisi Schäfer, dia bertanggung jawab atas dua kebobolan ini.
Jelas terlihat Schäfer kehilangan kepercayaan diri setelah kebobolan dua gol dalam dua menit. Jika tetap di lapangan, dia akan jadi titik lemah yang dieksploitasi Dortmund.
Bersamaan dengannya, gelandang Thomas Kahlenberg juga ditarik keluar.
Meski Wolfsburg menurunkan lima gelandang, lini tengah mereka tidak menunjukkan dominasi.
Armin Fee memasukkan striker Grafite, top skor Bundesliga musim lalu.
Substitusi ini dimaksudkan Fee untuk memperkuat pertahanan dan serangan.
Namun situasi tidak menunjukkan perbaikan signifikan.
"Pada menit ke-36, bek sayap Owomoyela menerima operan dari Kuba dan mencetak gol ketiga untuk Borussia Dortmund! Gol ini praktis mengakhiri pertandingan lebih cepat!"
"Lagi-lagi 3:0! Dua pertandingan terakhir Borussia Dortmund benar-benar gila!"
Duan Xin juga bersemangat: "Sebelumnya semua orang ingin menyaksikan 'Derby Asia Timur', tapi performa Zhou Yi terlalu gemilang, benar-benar mendominasi Makoto Hasebe! Sudah bertahun-tahun kita tidak melihat pemain China bisa tampil seperti ini!"
Duan Xin sangat gembira melihat pemain China bisa unggul dalam duel melawan pemain Jepang.
Ini bukan tentang sentimen nasional. Hanya karena level sepak bola Jepang saat ini nomor satu di Asia, dan kini kita punya pemain China yang bisa mengalahkan pemain terbaik Asia, bukankah ini patut disyukuri?
……
Di babak pertama Borussia Dortmund unggul 3-0 atas Wolfsburg. Saat babak kedua dimulai, Wolfsburg melakukan penyesuaian lagi - Armin Fee menggunakan kuota pengganti terakhir dengan menarik gelandang Gentner dan memasukkan bek Pekarik.
Akhirnya di menit ke-55, Wolfsburg membalas melalui gol Grafite yang diassist oleh Makoto Hasebe.
Saat Grafite mencetak gol, komentator Jepang berteriak keras: "Hasebe! Hasebe! Hasebe! Assist yang indah!"
Sebelumnya dalam duel melawan Zhou Yi, Makoto Hasebe yang lebih senior dan berpengalaman justru tidak menunjukkan performa istimewa.
Meski Zhou Yi baru mulai mencuat di Bundesliga, siapa pun yang melihatnya pasti akan menganggapnya sebagai lawan yang menakutkan.
Komentator Jepang justru merasa krisis inilah yang membuat mereka berharap lebih pada Hasebe Makoto.
Karena Zhou Yi bukan hanya rival Hasebe di Bundesliga, tapi juga di level tim nasional. Dia tidak percaya pemain secemerlang ini tidak masuk skuad timnas China.
Di menit ke-62, Borussia Dortmund mulai melakukan substitusi.
Zhou Yi kembali ditarik keluar.
Kali ini yang menggantikannya bukan Götze, melainkan Mohamed Zidan.
Di sisa waktu, Wolfsburg melancarkan serangan gencar ke gawang Dortmund, namun pertahanan Dortmund bertahan kokoh menghadapi serangan Josué, Džeko, dan Grafite.
Akhirnya Dortmund menang 3-1 di kandang Wolfsburg, meraih tiga kemenangan beruntun setelah dua kali imbang.
Setelah pertandingan, Barrios yang mencetak dua gol terpilih sebagai pemain terbaik, menghentikan rekor Zhou Yi yang sebelumnya dua kali berturut-turut meraih gelar ini.
Namun performa Zhou Yi tetap solid.
Kemenangan ini mengangkat peringkat Dortmund ke posisi keenam di klasemen liga.
Mereka hanya selangkah lagi dari zona kompetisi Eropa.
Media Jerman menyoroti kebangkitan tim Klopp yang sedang menunjukkan taringnya.
Dalam kebangkitan ini, kontribusi Zhou Yi menjadi salah satu faktor penting.
Dan ini bukanlah tuduhan yang dibuat-buat oleh media dalam negeri untuk Zhou Yi, melainkan diakui oleh media Jerman. Sebelum Zhou Yi tampil, bagaimana performa Borussia Dortmund semua orang sudah melihatnya. Mereka tidak pernah menang tiga kali berturut-turut.
Namun setelah Zhou Yi bermain, dalam tiga pertandingan beruntun yang dia ikuti, tim selalu meraih kemenangan.
Setelah tampil gemilang dalam tiga pertandingan berturut-turut, tidak hanya media Jerman dan China, bahkan media negara-negara Eropa lainnya mulai memperhatikan Zhou Yi.
Media Jepang di Asia yang jauh, karena pertandingan antara Borussia Dortmund dan Wolfsburg, menemukan bakat muda yang muncul diam-diam di negara tetangga mereka.
He Ying sekarang tidak perlu membuka situs dalam negeri, bahkan di situs lokal Barcelona pun bisa menemukan laporan tentang Zhou Yi.
Meski belum detail, hanya menyebutkan bahwa di Borussia Dortmund tiba-tiba muncul bintang muda bernama Zhou Yi dengan performa tertentu.
Sedangkan kisah di balik Zhou Yi, media Barcelona belum mengeksplorasinya.
Membaca ini, He Ying tak bisa menahan diri untuk berpikir - jika suatu hari nanti media Barcelona membongkar "utang lama" penolakan Zhou Yi terhadap undangan Barcelona, bagaimana reaksi media?
Akankah klub Barcelona menyesali kesempatan yang terlewat dengan Zhou Yi?
……
Zhou Yi yang kembali ke Dortmund dari Wolfsburg mendapati dirinya menjadi semakin sibuk.
Agen Schulze yang telah berhasil menandatangani kontrak membantu Zhou Yi mengatur aktivitas media - wawancara eksklusif dengan "Ruhr News".
"Eksposur kamu di media saat ini sudah cukup tinggi, tapi belum cukup. Karena semua eksposur itu pasif. Kita harus mengambil inisiatif, tidak boleh biarkan orang sembarangan bicara." Setelah bertemu, Schulze menjelaskan alasan mengatur wawancara khusus kepada Zhou Yi. "Ketika kamu semakin terkenal, berbagai spekulasi dan rumor tentangmu akan semakin banyak. Jika kamu membiarkannya, bisa berakibat fatal. Saat ini cerita latar belakangmu di luar lapangan masih misterius, ini justru memberi ruang lebih untuk dikembangkan..."
"Maksudmu aku harus membuat-buat pengalaman keren sendiri?" Zhou Yi sudah mulai berimajinasi liar. Misalnya dulu di China dia adalah remaja jenius sepakbola yang sangat diharapkan, tapi diusir dari tim karena menolak menyuap pelatih. Terpaksa bersekolah SMA karena tekanan Ibu, tapi dalam hatinya tidak pernah berhenti mengejar mimpi sepakbola. Akhirnya meraih kesempatan di reality show TV, menggunakan strategi 'penyelamatan negara lewat jalur berliku' untuk sukses mendarat di Eropa...
Tapi Schulze menghancurkan khayalan Zhou Yi: "Tentu bukan bohong. Tapi keunggulanmu sekarang jelas. Perkataanmu akan menjadi sumber primer. Kalau ada yang mau lacak asal-usul, semuanya berasal dari mulutmu sendiri. Pihak yang berniat jahat pun tidak bisa memalsukan."
"Masih ada yang mau memalsukan?" Zhou Yi merasa tidak masuk akal. "Pengalamanku biasa-biasa saja, untuk apa dipalsukan?"
“Juga bukan sengaja memalsukan. Kamu pasti tahu bahwa informasi selalu mengalami distorsi selama penyebaran, hingga akhirnya rumor tercipta. Jadi kamu perlu melakukan wawancara eksklusif sekarang untuk meluruskan fakta. Ini juga kesempatan bagus untuk memperluas pengaruhmu, memperlihatkan sikap dan citramu di depan media, terutama para wartawan. Bagaimanapun, tidak semua orang mau diwawancarai. Sikap terbuka akan membantu mempromosikan merek pribadimu.”
Zhou Yi mengangguk: "Mengerti."
Wawancara eksklusif dengan 《Ruhr Nachrichten》 dijadwalkan Selasa siang pukul 13:30-14:30 di sela latihan, karena latihan sore tetap harus berjalan sehingga aktivitas media harus diselipkan di sela waktu.
Selain itu, Zhou Yi yang sudah kembali berlatih menerima tugas tambahan.
Setiba di basis pelatihan, Zhou Yi dihampiri Kapten Kehl di ruang ganti.
"Hei Zhou Yi, Rabu sore kamu ada waktu?"
"Rabu sore? Bukannya harus latihan?" tanya Zhou Yi.
"Tentu, tapi kalau jawabanmu 'ada waktu', kamu tidak perlu latihan. Zhou Yi." kata Kehl.
Zhou Yi heran: "Kalau harus latihan, mana mungkin aku punya waktu?"
"Sebenarnya ada kegiatan yang hanya membutuhkan lima pemain. Yang tidak ikut kegiatan harus tetap latihan, sedangkan peserta kegiatan bisa pulang langsung setelah acara selesai." Kehl menjelaskan dengan sabar.
“Ini… lebih baik aku latihan saja.” Zhou Yi berpikir, dia merasa saat ini harus terus meningkatkan kemampuan. Terutama setelah dua kali tampil sebagai pemain utama dalam pertandingan, lalu ditarik keluar di menit ke-60-an, semakin membuatnya sadar masih banyak kekurangan.
Tapi kali ini Kehl tidak berbalik bertanya ke orang lain, melainkan mengedipkan mata ke Zhou Yi: “Kudengar kamu pernah nonton di tribun selatan? Zhou Yi?”
Zhou Yi mengangguk.
“Menurutku kamu harus ikut acara ini, Zhou Yi.”
“Kenapa, Kapten?”
“Ikut saja, nanti kamu akan tahu! Aku jamin tidak akan menyesal!” Kehl tersenyum. “Oh, lupa bilang. Sebenarnya aku sudah mendaftarkan namamu. Sekarang cuma memberi tahu, bukan minta pendapatmu.”
