Setelah pertandingan kandang melawan SC Freiburg, Bundesliga memasuki masa istirahat musim dingin.
Pertandingan liga berikutnya baru akan dilanjutkan pada 22 Januari tahun depan.
Awalnya orang tua Mark berencana mengundang Zhou Yi merayakan Natal di rumah mereka, tapi sebelum mereka menelepon, Zhou Yi justru lebih dulu menerima telepon dari seberang lautan.
Zhou Yi terkejut melihat nomor asing berawalan 086 di layar ponselnya.
Kode area 086 adalah nomor telepon China. Setiap nomor dengan awalan ini pasti berasal dari China.
Tapi yang bisa meneleponnya dari China... seharusnya hanya orang tuanya. Nomor telepon orang tua dan telepon rumahnya sudah tersimpan di ponsel, mustahil muncul sebagai nomor tak dikenal.
Zhou Yi ragu-ragu sejenak, akhirnya mengangkat telepon - meskipun ini telepon penipuan, yang terbuang bukan pulsa sendiri.
Setelah sambungan terhubung, terdengar suara pria di seberang: "Apakah ini nomor Zhou Yi?"
"Ya, saya Zhou Yi. Bisa saya tahu siapa ini?" tanya Zhou Yi.
"Halo, Zhou Yi. Saya Gao Hongbo."
Mendengar ini, Zhou Yi terdiam sejenak.
Gao Hongbo?
Meski jauh dari China, Zhou Yi yang tetap mengikuti perkembangan sepak bola Tiongkok tentu tahu siapa Gao Hongbo.
Yang membuatnya bingung: Untuk apa pelatih timnas menghubunginya?
"Halo, Pelatih Gao..." Bahkan salamnya masih terdengar penuh kebingungan.
Gao Hongbo menangkap kebingungan itu. "Tiba-tiba menelepon seperti ini memang agak mendadak. Maaf, nomormu saya dapatkan lewat hubungan media. Asosiasi Sepak Bola pun tidak punya kontakmu... Begini, timnas akan mengadakan pelatihan konsentrasi di Shanghai mulai 22 Desember. Saya ingin memanggilmu ke skuad ini, jadi sekarang ingin mendengar pendapatmu."
Sebenarnya setelah kejutan awal, Zhou Yi sudah paham maksud telepon tak terduga ini.
Pasti bukan sekadar bertanya tentang cuaca di Borussia Dortmund.
Hanya ada satu penjelasan.
Dia akan masuk timnas!
Sebagai seorang remaja yang mencintai sepak bola sejak kecil, Timnas Tiongkok memang selalu menjadi impiannya. Bahkan di masa tergelap citra sepak bola Tiongkok, ia pernah berkhayal menjadi anggota tim nasional yang memimpin kemenangan.
Apakah dia tidak tahu tentang skandal-skandal gelap itu?
Dia tahu, tapi tidak peduli atau tidak pernah memikirkannya. Memakai seragam timnas dengan bendera negara di dada, lebih seperti kepuasan kekanak-kanakan.
Zhou Yi memiliki keinginan semacam itu.
Hanya saja sebagai pelajar, dia hanya bisa berkhayal sesekali.
Tak disangka, khayalan masa kecilnya kini menjadi kenyataan.
Dia benar-benar akan menjadi..."Pemain timnas"!
Ada berapa remaja pecinta sepak bola di Tiongkok yang akan menolak undangan ini?
Kecuali jika undangan itu disertai "uang suap" 300 ribu yuan...
Namun tahun 2009 adalah tahun operasi pemberantasan korupsi di sepak bola Tiongkok. Banyak pejabat tinggi Asosiasi Sepak Bola jatuh, bahkan wasit terkenal pun masuk penjara. Lingkungan sepak bola dalam negeri memang mulai membaik.
Setelah sadar dari lamunannya, Zhou Yi berkata: "Saya tidak keberatan, saya ikuti arahan Pelatih Gao."
Jawabannya sangat tegas.
Gao Hongbo malah memberikan penjelasan tambahan melihat respons cepat Zhou Yi: "Beberapa hal perlu dijelaskan sejak awal. Ini hanya pelatihan konsentrasi timnas. Kami akan main tiga pertandingan: dua laga uji coba melawan tim lokal Shanghai, dan satu pertandingan pemanasan melawan Yordania. Ini sekadar kesempatan saling mengenal, bukan komitmen masa depan. Kamu paham, Zhou Yi?"
Zhou Yi mengangguk: "Tentu saja aku tahu ini. Aku juga tidak berharap bisa langsung jadi pilar utama tim hanya lewat satu kali pelatihan konsentrasi. Tenang, Pelatih Gao, mentalku selalu bagus."
Mendengar ini, Gao Hongbo tersenyum: "Benar juga. Kamu tiga bulan di tim utama Borussia Dortmund tapi tidak panik meski belum main, memang mentalmu bagus."
Zhou Yi menggaruk kepala, bingung apakah ini pujian atau sindiran dari Gao Hongbo.
"Baiklah, kalau setuju, namamu akan kumasukkan. Waktu registrasi pelatihan tanggal 21. Kamu boleh datang sehari terlambar karena lokasimu paling jauh."
"Hah? Cuma aku satu-satunya pemain yang bermain di luar negeri?" tanya Zhou Yi.
"Ya, hanya kamu."
Zhou Yi teringat He Ying, Sun Pan, Yang Muge, dan Guo Nu.
Mereka semua belum menunjukkan performa terbaiknya...
Mungkin nanti, mereka bisa berkumpul di tim nasional bersama?
Itu pasti... sangat menarik!
……
Setelah menutup telepon, Zhou Yi buru-buru memesan tiket pesawat dari Jerman ke Shanghai sebelum memberi tahu orangtuanya tentang seleksi timnas.
Tiba-tiba telepon Mark masuk. Temannya itu mengundangnya merayakan Natal di rumah mereka.
Zhou Yi terpaksa menolak dengan halus.
"Kamu terpilih ke tim nasional?!" teriak Mark kaget setelah mendengar alasannya.
"Iya..."
"Luar biasa! Hebat sekali, Zhou Yi! Benar-benar luar biasa!" Mark bersorak gembira seolah dialah yang terpilih. "Bu, Pak! Zhou Yi masuk tim nasional! Timnas China!"
Mark bahkan sampai memanggil ayah dan ibu, seolah takut orang yang tahu masalah ini belum cukup banyak.
Nyonya Wagner dan Pak Wagner tua juga bergantian mengambil telepon untuk memberikan ucapan selamat kepada Zhou Yi.
Di akhir percakapan, Nyonya Wagner berkata pada Zhou Yi: "Berkarya untuk negara memang lebih penting daripada Natal, semoga sukses di timnas, Zhou Yi!"
"Semangat Zhou Yi, aku juga akan berusaha menjadikanmu sebagai target!" teriak Mark dari sisi telepon.
"Aku akan menantimu, Mark!"
Setelah mengakhiri panggilan dengan keluarga Mark, Zhou Yi melanjutkan pemesanan tiket.
Setelah tiket pesawat dipesan, dia aktif melakukan dua panggilan telepon. Panggilan pertama untuk orangtuanya, memberitahu kabar masuknya ke Timnas Tiongkok.
Ibu tidak bereaksi khusus atas kabar ini, tapi Ayah langsung bersemangat.
Sebagai suporter fanatik Tiongkok, Zhou Jianliang telah terluka hatinya oleh sepak bola Tiongkok, tapi cintanya tak pernah pudar. Kini anaknya masuk timnas, tentu ini juga impiannya. Lagipula, dengan masuknya anaknya, mungkin prestasi timnas bisa mulai dinantikan?
Panggilan kedua Zhou Yi ditujukan ke agennya, Schulze.
Masuk timnas adalah hal besar yang harus diberitahukan ke agen, pertama untuk memudahkan Schulze bekerja. Nilai komersial pemain timnas dan non-timnas jelas berbeda, Zhou Yi sangat paham ini. Kedua, ini menyangkut kepercayaan antara pemain dan agen - kalau hal sepenting ini tidak diketahui agen, bagaimana bisa disebut kerja sama saling percaya?
Schulze merasa sangat senang bahwa Zhou Yi bisa masuk skuat timnas.
Sebagai agen, dia tentu lebih memahami pentingnya label pemain timnas ini.
Terutama pemain Timnas China.
Perlu diketahui bahwa di balik Zhou Yi ada pasar China yang besar, potensi pasar raksasa ini menjadi perhatian semua merek. Bagaimana cara menjelaskan daya tarik dan pengaruh Zhou Yi di China kepada merek-merek perusahaan Barat tersebut?
Dengan mengatakan berapa banyak orang yang mengikuti setiap pertandingannya, atau seberapa besar respons yang ditimbulkan setiap golnya di internet China?
Semua itu tidak seefektif kalimat sederhana: "Dia adalah pemain timnas China".
Ketika status Zhou Yi sebagai pemain Timnas China, kegiatan promosi komersialnya di Eropa akan jauh lebih mudah.
"Ada berapa pertandingan timnas?" tanya Schulze.
"Katanya tiga, dua pertandingan latihan dan satu pertandingan pemanasan..."
"Pertandingan pemanasan akan disiarkan langsung?"
"Tidak tahu..."
"Kamu akan bermain?"
"Tidak tahu..."
"Baiklah. Intinya bisa masuk timnas adalah hal yang sangat membahagiakan. Selamat, Zhou Yi!"
"Terima kasih, Dino."
Setelah menutup telepon, Schulze menelepon lagi: "Zhou Yi, tadi saya cek, bukankah timnas kalian ada pertandingan Kualifikasi Piala Asia pada 6 Januari tahun depan? Itu bukan pertandingan pemanasan."
"Hah? Ada? Pelatih Gao tidak memberitahuku. Aku juga tidak terlalu jelas..."
"Bisakah kamu main di pertandingan itu?"
"Aku mana tahu..." Zhou Yi mengangkat tangan.
“Err, baiklah... Intinya saya akan mengikuti perkembangannya, urusan di luar sepak bola tidak perlu kamu khawatirkan.” Setelah itu, Schulze buru-buru memutuskan panggilan, terlihat dia sedang sangat sibuk...
……
Ketika pesawat yang ditumpangi Zhou Yi masih di udara, media dalam negeri China telah merilis daftar pemain tim nasional untuk pelatihan konsentrasi yang diselenggarakan Gao Hongbo.
Pelatihan kali ini mendapat perhatian besar karena diikuti langsung oleh dua pertandingan kualifikasi Piala Asia.
Sebenarnya sejak menjabat pada Mei tahun ini, Gao Hongbo terus menuai kontroversi. Meskipun pada pertandingan perdananya berhasil membawa tim nasional imbang 1-1 dengan juara dunia Jerman, banyak pakar berpendapat bahwa pertandingan persahabatan tidak memiliki nilai kompetitif yang tinggi, bahkan hasil imbang dengan Jerman pun dianggap tidak membuktikan apapun.
Justru banyak suporter yang menyukai gaya sepak bola penguasaan bola ala tim nasional Gao Hongbo.
Namun pada Agustus, "Pasukan Gao" justru meraih dua hasil imbang yang mengejutkan. Masih dalam pertandingan persahabatan, Tim China berturut-turut imbang 1-1 dan 0-0 dengan Singapura dan Malaysia.
Di mata suporter China dan media, kedua tim ini adalah tim lemah kelas bawah. Bagi Tim China, kemenangan bukanlah masalah, bahkan jika tidak menang dengan selisih empat gol dianggap belum memuaskan.
Namun tim Gao Hongbo gagal meraih kemenangan.
Dalam dua pertandingan tersebut, kelemahan Tim China di sektor serangan terlihat jelas.
Dalam kualifikasi Piala Asia berikutnya, menghadapi Tim Lebanon yang terdiri dari banyak pemain amatir, sepak bola bergaya teknis Tim China hampir hilang di bawah pressing intensif lawan. Meski menang 2-0, dua gol tersebut dianggap kontroversial oleh beberapa pihak.
Selanjutnya, pada November, Tim China hanya menang tipis 1-0 atas Lebanon di kandang sendiri di Hangzhou.
Performa ini membuat judul "Gao Hongbo Turun Jabatan" kembali muncul di media.
Jadi bisa dikatakan Gao Hongbo saat ini sedang berada di bawah tekanan besar.
Di kualifikasi Piala Asia berikutnya, melawan Suriah di kandang sendiri, jika Tim China gagal menang, mereka akan tertinggal di bawah Suriah dan kehilangan posisi puncak grup.
Sebelum pertandingan krusial ini, daftar pemain untuk pelatihan konsentrasi Gao Hongbo tentu menjadi sorotan.
Begitu daftar pelatihan dirilis, semua orang langsung menemukan sesuatu yang mengejutkan!
Nama Zhou Yi tercantum jelas dalam daftar!
