Saat Zhou Yi berlatih umpan silang di Sistem Virtual, dunia nyata terus berjalan. Di level timnas, Tim China berangkat ke Piala Empat Negara Asia Timur yang diselenggarakan di Jepang.
Namun kali ini, Zhou Yi tidak dipanggil oleh Gao Hongbo. Alasannya adalah tugas pertandingan yang padat di klub. Semua tim tidak memanggil pemain luar negeri untuk Piala Asia Timur ini, jadi Tim China juga tak perlu memanggil Zhou Yi.
Media China juga berpendapat Zhou Yi tak perlu ikut turnamen kelas dua yang bukan pertandingan internasional level A ini. Tidak worth it jika masa depannya di Borussia Dortmund terganggu oleh kompetisi sampah seperti ini.
Perlu diketahui, sejak Sahin pulih dari cedera dan kembali bermain dengan performa gemilang, media China sudah mulai merasa khawatir. Jika posisi utama di klub hilang karena pulang ke negara untuk mengikuti Piala Empat Negara Asia Timur yang tidak penting, itu benar-benar seperti memungut biji wijen tapi kehilangan semangka.
Sebelumnya juga pernah ada contoh serupa.
Setelah Yang Chen menunjukkan performa luar biasa di Frankfurt, ia sering dipanggil pulang untuk bermain di timnas. Akhirnya, posisi utamanya di Frankfurt pun hilang. Tragedi seperti ini tidak boleh terulang pada Zhou Yi.
Di sisi lain, timnas tanpa Zhou Yi justru memberi kejutan positif. Pertandingan pertama mereka berakhir imbang 0-0 melawan tuan rumah Jepang. Lalu saat melawan Korea Selatan, mereka menang telak 3-0 yang mengakhiri "phobia Korea" selama 32 tahun! Ini seperti hadiah tahun baru bagi suporter China.
Di sisi klub, pertandingan tandang Borussia Dortmund melawan Bayern München semakin dekat.
Namun persiapan Dortmund tidak berjalan mulus - kiper utama mereka Weidenfeller cedera saat latihan.
Cedera kiper sendiri sudah jarang terjadi, apalagi cedera saat latihan.
Tapi kejadian langka ini tetap menimpa Dortmund.
Weidenfeller sebagai kiper utama dan garis pertahanan terakhir sangat vital bagi Dortmund.
Cedera ini jelas kabar buruk.
Wajah Klopp di pinggir lapangan latihan langsung berubah masam.
Perlu diketahui, sehari sebelum Weidenfeller cedera, kapten tim Sebastian Kehl juga mengalami cedera.
Kehilangan dua pemain berturut-turut, nasib Borussia Dortmund benar-benar sial.
Saat Kehl cedera, ekspresi Klopp tidak separah ini.
Lagipula setelah Sahin pulih dari cedera, Kehl sudah bukan pilar utama lagi. Selain itu, Kehl selama beberapa tahun terakhir selalu dikelilingi cedera, sehingga cedera sudah menjadi hal biasa. Dia tidak cedera saat Sahin cedera, malah tampil melebihi ekspektasi Klopp.
Dampak cedera Weidenfeller sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan cedera Kehl.
Saat Weidenfeller cedera, seluruh latihan tim dihentikan. Para pemain menyaksikan fisioterapis Dr. Kraun memeriksa Weidenfeller sambil mengerutkan kening - mereka paham betul pentingnya Weidenfeller bagi tim.
Seseorang tak tahan menghela napas.
……
Cedera Weidenfeller terjadi secara tiba-tiba, tepat sehari sebelum tim berangkat ke Munich.
Dengan demikian, kiper utama Borussia Dortmund harus digantikan oleh Ziegler yang belum bermain sedetik pun musim ini.
Kemudian dengan formasi seperti ini, seluruh tim Borussia Dortmund terbang ke Munich.
Kiper utama cedera ditambah taktik baru yang hanya dilatih selama seminggu, Borussia Dortmund kesulitan di kandang lawan.
Mereka akhirnya kalah 1-3 dari Bayern München.
Borussia Dortmund memimpin hanya dalam lima menit pertama berkat gol Subotic.
Namun tak lama kemudian, Bayern München menyusul dengan tiga gol.
Borussia Dortmund tampak tak bisa memberikan perlawanan di kandang lawan.
Ini adalah pertama kalinya Zhou Yi dan Sahin tampil sebagai pemain utama bersama di musim ini. Dua pemain yang sedang dalam kondisi fisik bagus ini seharusnya menjadi harapan besar.
Saat Sahin pulih dari cedera, media lokal Dortmund berpendapat bahwa Sahin bisa bermain bersama Zhou Yi. Hal ini akan meningkatkan kemampuan kontrol di lini tengah dan kemampuan operan tim.
Tapi justru setelah duo ini dimainkan, tim malah kalah.
Dalam pertandingan, mereka tidak menunjukkan sinergi yang lebih baik dari penjumlahan kemampuan individu.
Ini sepertinya menjadi salah satu alasan kekalahan tim di markas Bayern München.
Namun Klopp tidak sependapat. Dalam konferensi pers setelah pertandingan, pelatih itu menyatakan kekalahan terjadi karena nasib kurang berpihak.
Penjelasan ini jelas tidak diterima oleh media.
"Nasib buruk? Dortmund sudah unggul di menit kelima! Jika ini disebut nasib buruk, lalu apa yang disebut nasib baik?" sindir media Munich.
Tentang performa Zhou Yi dan Sahin yang tidak sesuai ekspektasi, Klopp berkomentar: "Seperti yang kalian katakan, ini penampilan perdana mereka bersama di musim ini. Wajar jika chemistry antara mereka masih kurang. Saya rasa ini bukan hal yang perlu dikhawatirkan."
Sebenarnya Klopp tahu dalam hati, hanya ada satu alasan mengapa Borussia Dortmund kalah dari Bayern München, yaitu kemampuan tim Dortmund saat ini masih belum cukup kuat dibandingkan Bayern München.
Tapi dia tidak mungkin mengakui hal ini secara terbuka, karena akan merusak moral timnya sendiri—bagaimana perasaan pemain Dortmund jika mengetahui pelatih mereka menganggap mereka tidak selevel pemain Bayern München? Mereka pasti merasa pelatih seperti itu tidak layak didukung mati-matian. Pada akhirnya, fondasi kepercayaan antara pemain dan pelatih akan hancur.
Karena itu Klopp hanya bisa menyalahkan nasib buruk atas kekalahan ini.
……
Sebenarnya di tahun-tahun ketika performa Dortmund bagus, mereka pernah menjadi penantang kuat bagi Bayern München.
Namun seiring penurunan performa dan memburuknya kondisi keuangan Dortmund, kesenjangan antara Dortmund dan Bayern München semakin melebar.
Justru tim-tim lain yang mengambil alih peran "penantang Bayern München".
Seperti Werder Bremen, Stuttgart, dan Schalke 04.
Tapi sebelum pertandingan ini, momentum Dortmund sangat kuat, membuat semua orang antusias menanti duel Dortmund vs Bayern München. Apakah Dortmund bisa kembali menjadi penantang Bayern?
Namun realitas memberikan pukulan telak bagi mereka yang berkhayal seperti itu.
Setelah pertandingan, beberapa media berkomentar bahwa meskipun performa Borussia Dortmund jauh lebih baik dibandingkan awal musim, masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk bisa mengancam Bayern München.
Ada juga media yang tidak setuju dengan pandangan Klopp bahwa kekalahan timnya karena nasib buruk, mereka berpendapat Klopp harus bertanggung jawab atas kekalahan timnya dari Bayern München.
Cedera berturut-turut Weidenfeller dan Kehl dianggap sebagai konsekuensi dari intensitas latihan Klopp yang terlalu tinggi.
Karena kedua pemain ini mengalami cedera saat latihan.
Bahkan cedera Sahin pun mereka tuduhkan pada Klopp. Mereka beranggapan kelelahan berlebihan saat latihan menyebabkan Sahin tidak bisa melindungi diri dengan baik dalam pertandingan.
Namun Klopp tidak memberikan respons apapun terhadap kritikan semacam ini.
Sebagian media juga berpendapat bahwa taktik "dual core" Klopp yang ingin memadukan Sahin dan Zhou Yi secara teori terlihat "indah di atas kertas", namun dalam praktiknya menghadapi banyak kesulitan dan tidak seprospektif yang dibayangkan.
“……Sistem dual core tidak semudah yang dibayangkan. Timnas Inggris menjadi pelajaran berharga bagi Klopp. Steven Gerrard dan Frank Lampard memang pantas menjadi pemain inti di klub masing-masing, tapi ketika kedua gelandang kelas dunia ini bermain bersama di timnas Inggris, lini tengah justru kacau dan performa buruk di ajang internasional. Ini karena dua core saling bentrok, pembagian tugas tidak jelas, dan tumpang tindih peran... Sekarang Borussia Dortmund menghadapi masalah serupa dengan timnas Inggris... Masalah koordinasi antara Sahin dan Zhou Yi sudah terlihat dalam pertandingan melawan Bayern München...”
Klopp juga tidak membela diri terhadap kritik terkait taktik barunya.
Apapun tanggapan eksternal, saat ini ia hanya ingin segera mematangkan taktik barunya.
Dalam laga melawan Bayern München, terlihat masih ada masalah dalam kombinasi permainan Sahin dan Zhou Yi.
Misalnya secara teori, keduanya harus menjaga koneksi di lapangan, memiliki pembagian tugas yang jelas, sekaligus bisa bertukar posisi.
Sebenarnya permintaan ini terlalu ambigu.
Bagaimana caranya menjaga koneksi sekaligus pembagian tugas jelas? Apakah pembagian tugas dan rotasi posisi saling bertentangan? Kapan harus fokus pada pembagian tugas, kapan boleh bertukar posisi?
Semua ini sulit dipecahkan dalam satu pertandingan. Hanya melalui latihan terus-menerus dan kombinasi permainan, chemistry tim bisa terbentuk.
Ini membutuhkan waktu dan kesabaran.
Klopp sangat sabar dalam hal ini. Dia bersedia memberikan waktu yang cukup bagi kedua pemuda ini, dan percaya bahwa mereka tidak akan mengecewakan kesabaran dan harapannya.
Tapi tidak semua orang memiliki kesabaran ini.
Zhou Yi sebenarnya tidak punya.
Menunggu kesempatan bermain di tim utama, dia sangat sabar.
Karena hal ini tidak bisa dia tentukan sendiri, dia tidak bisa tidak menunggu dengan sabar.
Tapi sekarang, melalui usaha sendiri, dia berharap bisa mengurangi waktu tunggu dalam hal ini.
Terutama setelah kalah dari Bayern München.
Awalnya Zhou Yi tidak terlalu terburu-buru. Minggu itu perhatiannya terfokus pada umpan panjang. Tapi setelah mengalami kekalahan di kandang lawan melawan Bayern München, dia sadar bahwa umpan panjang membutuhkan waktu untuk ditingkatkan secara bertahap. Latihan intensif seminggu saja peningkatannya terbatas. Umpan pendeknya butuh latihan terus-menerus selama setahun untuk mencapai hasil sekarang.
Sekarang kerjasama dengan Sahin di lini tengah tampaknya lebih mendesak.
Maka Zhou Yi menyesuaikan porsi latihannya di Sistem Virtual. Umpan panjang tetap dilatih setiap hari, tapi tidak seperti minggu lalu yang hanya fokus pada umpan panjang. Sekarang dia menggunakan sepertiga waktu latihan untuk umpan panjang dan pendek, sementara dua pertiga sisanya digunakan untuk latihan kombinasi serang-bertahan tim bersama Sahin.
Utamanya meningkatkan chemistry dengan Sahin dalam sistem taktik baru, secara konkret mengeksplorasi "tetap terhubung, pembagian tugas jelas, dan saling bertukar posisi" melalui latihan berulang untuk menemukan timing dan kadar yang tepat.
Sebenarnya ini bukan hanya urusan Zhou Yi sendiri, karena ini adalah sistem dual playmaker.
Pelatihan Zhou Yi hanya bisa meningkatkan keakraban dirinya dengan taktik baru, tidak bisa meningkatkan kemahiran Sahin dalam gaya permainan ini.
Jadi terlihat latihan khusus seperti yang dilakukan Zhou Yi sebenarnya tidak berguna.
Setelah berlatih sehari penuh, Zhou Yi juga mulai meragukan hal ini.
Karena bagaimanapun dia berlatih di dunia virtual, keesokan harinya dalam latihan nyata, semuanya seolah tidak berbeda dengan sebelum latihan khususnya. Jika ada peningkatan, skalanya sangat-saat kecil...
Jika terus begini tidak boleh, tapi juga tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada solusi, bukan?
Setelah merenung selama sepuluh menit, Zhou Yi menemukan jalan keluar.
Karena tidak bisa melatih Sahin secara khusus, maka biarkan Sahin terus bermain dengan gaya yang sudah dia kuasai, sementara Zhou Yi yang akan menyesuaikan diri dengan Sahin.
Dengan cara ini, cukup latih diri sendiri saja.
Ini satu-satunya kombinasi yang paling efektif dan cepat dalam taktik dual inti saat ini.
Juga satu-satunya metode latihan khusus yang memungkinkan.
