Baik Klopp maupun Buvac, mereka tidak bertanya langsung pada pemain tentang apa yang sebenarnya terjadi, tapi mereka mendapatkan jawaban melalui program televisi.
Apa sebenarnya yang Zhou Yi katakan kepada Sahin?
Berkat bantuan ahli membaca gerak bibir, Klopp dan yang lain akhirnya mengetahuinya.
"Menjadi diri sendiri?" Bagi suporter biasa, hal ini hanya dianggap sebagai gosip belaka, tapi bagi Klopp, dia memikirkan lebih jauh.
Duduk di depan televisi, dia bergumam sendiri, mencerna kata-kata Zhou Yi kepada Sahin.
Sebelumnya dia juga terus-menerus pusing memikirkan cara membuat dua pemain inti bermain lebih baik.
Secara teori, taktik yang ia terapkan ini sebenarnya tidak memiliki masalah besar dan seharusnya bisa berjalan normal.
Namun dalam praktiknya, tim tidak kunjung menemukan chemistry yang baik. Ia terus mempertanyakan di mana letak kesalahannya.
Tak disangka Zhou Yi-lah yang kini memberikan pencerahan.
Membiarkan Sahin menjadi dirinya sendiri ternyata langsung meningkatkan performa tim.
Sebelumnya ia selalu berpikir bahwa dual-core harus berada dalam hubungan paralel.
Tapi melalui pertandingan melawan Hannover 96, ia menyadari bahwa dua pemain inti tidak harus sejajar. Satu bisa lebih dominan sementara yang lain sebagai pendukung kuat. Meski disebut dual-core, sebenarnya ini adalah sistem single-core dengan pendamping berkualitas. Keuntungannya tim tidak perlu banyak waktu beradaptasi - Sahin sebagai playmaker sudah dikenal baik selama satu setengah musim.
Kerugiannya adalah jika Sahin menjadi inti, Zhou Yi harus jadi pendukung... Apakah dia bersedia?
Tapi sejauh ini Zhou Yi sendiri tampak tidak keberatan, bahkan inisiatif itu datang darinya.
Namun Klopp berpikir lebih jauh.
Dalam sistem single-core plus pendukung, siapa bilang hanya Sahin yang bisa jadi inti?
Jika Sahin sedang tidak fit atau dijaga ketat lawan, Zhou Yi bisa mengambil alih peran inti dengan Sahin sebagai pendukung...
Memikirkan ini, Klopp merasa masalah yang selama ini membebaninya tiba-tiba menemukan solusi.
Ia tahu harus menyesuaikan program latihan seperti apa.
Tak disangka justru Zhou Yi yang pertama menyadari masalah ini...
Klopp merasa ini sangat ajaib.
Bocah itu benar-benar memberikan banyak kejutan, dan tidak hanya terbatas pada penampilan di lapangan...
……
Setelah perkataan Zhou Yi kepada Sahin terekspos, media pun memuji Zhou Yi yang meski masih muda telah menunjukkan kematangan seorang pemimpin. Dalam pertandingan, dia berani langsung menunjukkan masalah pada rekan setimnya, bahkan yang merupakan pemain inti. Keberanian dan wawasan seperti ini tidak dimiliki semua orang.
Tapi Zhou Yi tidak hanya melakukannya, dia juga benar.
Sungguh membuat orang tidak bisa tidak mengakui.
Hal ini membuat wartawan China merasa sangat bangga.
Sejak muncul di penglihatan publik, Zhou Yi selalu memberikan kesan seperti orang yang terdiri dari energi positif. Setiap kemunculannya membawa semangat baru, membuat orang merasa seperti baru diisi ulang.
Semua orang menyukai pemuda ini, dan senang berinteraksi dengannya.
Mungkin inilah alasannya?
……
Zhou Yi tidak terlalu memperhatikan komentar media tentang tindakannya kali ini. Yang penting baginya masalah sudah teratasi, akhirnya bisa fokus berlatih umpan panjang di Sistem Virtual. Kini dia tidak perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan Sahin karena semuanya sudah berjalan lancar. Cukup menyisihkan sedikit waktu untuk latihan dengan Sahin, sisa waktu bisa dialokasikan untuk latihan khusus umpan panjang.
Tentu saja, setiap hari virtual dia tetap harus bermain satu pertandingan.
Setelah menyelesaikan pertandingan melawan Hannover 96, ketika masuk kembali ke Sistem Virtual, Chu Ling memberitahunya ada lawan baru yang bisa ditantang.
Pada dasarnya, setiap muncul lawan baru, itu adalah tim yang akan dihadapi Borussia Dortmund di pertandingan berikutnya.
Jadi Zhou Yi memiliki waktu satu minggu lebih banyak dari tim untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan baru. Itupun satu minggu di dunia nyata yang setara dengan tujuh minggu penuh dalam sistem virtual...
Zhou Yi punya waktu lebih dari cukup untuk mempelajari lawan dan menyesuaikan diri.
Namun kali ini, saat Zhou Yi membuka daftar lawan, yang muncul di hadapannya adalah Schalke 04!
Dia langsung tersadar—pertandingan berikutnya adalah Derbi Ruhr.
Zhou Yi sebenarnya tidak asing dengan Derbi Ruhr. Saat masih di tim junior Borussia Dortmund, dia sudah mengalami dua kali Derbi Ruhr—satu di U17 dan satu lagi di U19.
Bahkan Derbi Ruhr tim utama pun bukan hal baru baginya. Di sistem virtual, dia bisa mengalaminya berulang-ulang. Sistem ini mampu mensimulasikan suara tribun dengan sempurna, baik sorakan suporter di Westfalenstadion maupun Veltins-Arena, membuatnya hampir lupa bahwa ini hanyalah simulasi.
Realisme sempurna inilah yang membuat Zhou Yi kini sulit merasa bergairah menghadapi Derbi Ruhr—bayangkan saja bertanding Derbi Ruhr setiap hari selama 50 hari berturut-turut, mental yang kuat diperlukan untuk tidak muntah.
Zhou Yi memang tidak muntah, tapi antusiasmenya sudah jauh berkurang.
Menghadapi Derbi Ruhr berikutnya, dia hanya berkata "Oh", lalu langsung memulai simulasi pertandingan.
Tentu saja, dia juga memindai daftar pemain Schalke 04, tapi tidak menemukan Yang Muge di dalamnya.
Entah kapan bisa bertemu Lao Yang di tim utama...
……
Zhou Yi tampak biasa-biasa saja dengan Derbi Ruhr, tapi di luar sana, pertandingan ini justru dianggap sangat penting.
Di awal musim ini ketika performa Borussia Dortmund tidak stabil dan kurang baik, mereka pernah kalah tipis 0:1 dari Schalke 04 di kandang sendiri pada putaran pertama Derbi Ruhr, yang saat itu memicu ketidakpuasan media lokal Dortmund.
Oleh karena itu, Derbi Ruhr kali ini didefinisikan sebagai pertandingan balas dendam Borussia Dortmund.
Klopp tentu juga paham betul signifikansi pertandingan ini - jika dia membiarkan Schalke 04 melakukan double dalam satu musim, maka meski manajemen tetap mendukungnya, citranya di mata suporter akan ternoda.
Untuk terus memenangkan dukungan suporter Borussia Dortmund, dia harus melakukan sesuatu.
Dan ini bukan hanya tentang Derbi Ruhr, pertandingan ini juga terkait peringkat liga Borussia Dortmund.
Saat ini Schalke 04 mengumpulkan 45 poin di peringkat ketiga liga, sementara Borussia Dortmund dengan 43 poin mengikuti di belakang.
Di Bundesliga, hanya tiga besar yang berhak mengikuti Champions Eropa musim depan, jadi masuk tiga besar adalah target wajib Dortmund musim ini.
Dua faktor ini membuat pertandingan ini penuh daya tarik dan ketegangan.
Ini juga merupakan pertandingan paling menarik perhatian di seluruh Jerman pada jornada ke-24 liga, bahkan mendapat sorotan di tingkat Eropa.
Tentu saja China juga tidak ketinggalan mengikuti perkembangan.
Karena ini adalah Derbi Ruhr pertama yang dialami pemain China!
Tapi Zhou Yi tidak berpikir demikian.
"Sebenarnya saya punya pengalaman," ujarnya dengan ekspresi datar saat diwawancarai wartawan China. "Saya pernah main Derbi Ruhr baik di Tim A Junior maupun tim B."
"Tapi kan itu masih level tim muda, beda dengan tim utama. Sekedar atmosfer stadion dan jumlah penonton saja sudah tidak sebanding," bantah seorang wartawan yang tidak setuju dengan pernyataan Zhou Yi, merasa sang pemain meremehkan Derbi Ruhr yang legendaris.
"Lumayanlah," Zhou Yi tersenyum, tetap menunjukkan sikap santai.
Dia tidak mungkin menjelaskan bahwa dirinya sudah bermain puluhan kali Derbi Ruhr di stadion penuh suporter - meski virtual.
Walau hanya simulasi, sensasi pertandingan terasa sangat nyata. Masih teringat jelas bagaimana bulu kuduknya berdiri saat pertama kali melangkah ke lapangan Derbi Ruhr dan mendengar gemuruh sorakan suporter.
Menyikapi ketenangan Zhou Yi, para wartawan China kali ini justru bimbang - apakah ini pertanda baik atau buruk.
Untuk pertandingan biasa, sikap tenangnya mungkin dianggap sebagai kepercayaan diri dan kesiapan matang.
Tapi ini Derbi Ruhr!
Derby paling terkenal dan paling panas di seluruh Jerman!
Setelah kemunduran 1860 Munich, Bayern München benar-benar kehilangan rival di Munich.
Oleh karena itu, Derbi Ruhr menjadi derbi terhebat di Bundesliga.
Menghadapi pertandingan seperti ini, bahkan veteran sekalipun pasti tidak bisa santai begitu saja, bukan?
Pasti masih ada perasaan tegang.
Tapi Zhou Yi benar-benar tidak menunjukkan tanda-tanda gugup sama sekali.
Apa artinya ini?
Bagaimanapun, banyak wartawan China tidak berani menganggap ini sebagai "keyakinan penuh".
Mereka mengira Zhou Yi ini entah tidak punya perasaan atau pura-pura tenang untuk menipu mereka.
Mereka lebih percaya yang terakhir, karena jika bintang harapan sepak bola Tiongkok ternyata orang yang tak punya perasaan, itu akan membuat harapan mereka hancur...
……
Zhou Yi tidak tahu komentar internal wartawan tentang dirinya. Baginya, Derbi Ruhr ini memang tidak terlalu dipusingkan.
Bahkan di ruang ganti, sementara rekan setimnya mulai tegang, dia tetap bersikap seperti biasa.
Bercanda seperti biasa. Sulit menemukan bukti kegugupan padanya.
Hal ini membuat pelatih Klopp pun terkejut - Performa normal Zhou Yi di pertandingan biasa bisa dimaklumi, tapi ini Derbi Ruhr!
Derbi terbesar di Jerman!
Apalagi kali ini bermain di kandang lawan!
"Persaingan antara Borussia Dortmund dan Schalke 04 akan terasa berlipat ganda di kandang lawan. Bahkan pemain berpengalaman sekalipun belum tentu bisa tampil maksimal, tapi Zhou Yi justru terlihat sangat tenang..."
"Wajar saja. Dia kan orang China, mungkin tidak mengerti persaingan antara kami dan Schalke 04." Begitu tanggapan asisten pelatih Zeljko Buvac.
"Hmm..." Klopp menerima penjelasan itu karena itu satu-satunya alasan yang masuk akal. "Tapi kalau begitu, apakah performanya akan terganggu saat turun ke lapangan nanti karena tidak siap menghadapi tekanan?"
Menghadapi pertanyaan Klopp itu, Buvac juga tidak bisa menjawab.
"Mungkin saja... Tapi sulit dipastikan." Saat ini dia benar-benar bingung menilai karakter Zhou Yi. Pemuda ini selalu melakukan hal tak terduga saat orang lain mengira dia akan bertindak tertentu.
Kalau terlalu cepat menyimpulkan sifatnya, siapa tahu nanti malah kena batunya...
