Tak lama kemudian, sekitar tiga menit kemudian, ketika terjadi bola mati di lapangan, ofisial keempat di pinggir lapangan mengangkat papan substitusi.
Hummels sudah berdiri di samping ofisial keempat, siap untuk masuk.
"Ah, sepertinya Zhou Yi akan diganti..." Duan Xin terdengar menyesal. Saat dia berkata demikian, siaran TV menampilkan close-up wajah Zhou Yi.
Bahkan produser pertandingan pun tahu Zhou Yi akan diganti, sehingga khusus memberikan lensa pada dirinya.
"Bagaimanapun juga, performanya sangat baik. Menurutku meski Borussia Dortmund kalah, dia tidak perlu bertanggung jawab atas kekalahan ini." Tao Wei berkata. "Dalam Derbi Ruhr pertama, sama sekali tidak grogi. Performa Zhou Yi patut diapresiasi."
"Tapi setelah Zhou Yi turun, serangan Borussia Dortmund..." Duan Xin justru terlihat khawatir.
“Ini memang tidak bisa dihindari. Stamina Zhou Yi selalu menjadi kelemahannya. Bertahan di lapangan juga tidak berguna kalau dia sudah tidak bisa berlari,” kata Tao Wei.
“Ah, ini sungguh…” Duan Xin menghela napas penuh penyesalan. Meski dia pendukung Bayern München, saat kepentingan Bayern tidak terlibat, dia tetap berharap Borussia Dortmund menang. Lagipula Zhou Yi adalah pemain Dortmund.
Di depan TV, Zhou Jianliang juga merasa kecewa. Kalau pertandingan biasa mungkin tidak masalah, tapi ini kan Derbi Ruhr!
Di laga sepenting ini, anaknya harus keluar lapangan lebih awal karena masalah stamina. Mana mungkin seorang ayah tidak merasa kecewa?
Tapi apa gunanya penyesalan itu?
Marcel Leif juga menyimpulkan penampilan Zhou Yi di pertandingan ini: “Sepertinya Zhou Yi akan ditarik keluar. Performanya hari ini luar biasa. Dortmund bisa imbang melawan Schalke 04 tak lepas dari kontribusinya. Satu kali menerobos area penalti dan memicu pelanggaran bek tengah Schalke 04 Bordon. Satu assist membelakangi gawang untuk Barrios. Ini debut Derbi Ruhr Zhou Yi di tim utama Dortmund. Apapun hasil akhirnya, dia layak dapat nilai tinggi!”
……
“Zhou Yi sudah bermain sangat bagus! Luar biasa!” Nyonya Wagner di depan TV bertepuk tangan, memberikan aplaus dini untuk Zhou Yi.
Mark menepuk lebih keras sambil mengangguk-angguk giat, menunjukkan persetujuannya.
Kottane yang duduk di sofa menyeringai, sambil berpikir dalam hati—setelah Zhou Yi turun lapangan, mungkin dia tak perlu lagi mendengar pujian tanpa henti dari ibu dan adiknya terhadap anak itu?
……
Saat semua orang mengira Zhou Yi akan ditarik keluar, kenyataan mengejutkan mereka—setelah ofisial keempat mengangkat papan, terlihat nomor "27" Santana yang akan masuk, tapi nomor pemain yang diganti di sebelahnya bukan "23" milik Zhou Yi, melainkan…"15"!
Itu nomor punggung Hummels!
"Zhou Yi tidak diganti?" Marcel Leif terkejut.
"Zhou Yi tetap di lapangan?!" Duan Xin berseru dengan perpaduan kaget dan antusias.
Zhou Yi dipertahankan di lapangan, artinya masih ada kemungkinan lebih besar sekaligus kesempatan bagi suporter China untuk terus menikmati performanya!
Mereka tak terlalu terkejut dengan penarikan Hummels karena kondisi bek Dortmund itu memang kurang baik sepanjang pertandingan. Pergantian itu wajar, bahkan sesuai prediksi awal mereka—seandainya Zhou Yi yang diganti kali ini, Hummels tetap pantas diganti di kesempatan substitusi berikutnya.
Nasib Hummels tak terlalu jadi perhatian mereka. Yang penting, Zhou Yi masih bermain.
“Apakah ini yang dibicarakan Zhou Yi dengan Klopp tadi? Hanya saja tidak tahu apakah ini keputusan Zhou Yi atau Klopp... Tapi bagaimanapun, Zhou Yi tetap di lapangan adalah kabar baik bagi suporter China kita!” kata Duan Xin dengan antusias.
……
Pelatih Schalke 04 Magath awalnya juga mengira Zhou Yi akan ditarik keluar. Dia bersiap melakukan penyesuaian setelah pergantian pemain ini untuk mengeroyok Sahin.
Tapi yang mengejutkannya, pemain yang ditarik justru Mats Hummels, bukan Zhou Yi!
Dia menoleh melihat ke bangku cadangan sebelah tempat Klopp berada.
Apakah ini tanda tidak puas dengan hasil imbang dan masih ingin menang?
Tapi masalah stamina Zhou Yi tetap menjadi hambatan yang tak terhindarkan...
Sekalipun Zhou Yi tetap di lapangan, di menit-menit akhir dia tidak bisa berbuat apa-apa, lalu apa gunanya?
Menurut Magath, keputusan Klopp untuk tidak menarik Zhou Yi menunjukkan masih ada ambisi tersisa dalam pertandingan ini. Tapi Magath tidak khawatir, karena dengan stamina Zhou Yi yang menipis, kehadirannya justru akan menjadi beban bagi Borussia Dortmund, membuat mereka seolah bermain dengan 10 pemain.
Dia bahkan yakin titik balik pertandingan ini mungkin terletak pada keputusan Klopp ini. Sejak memutuskan mempertahankan Zhou Yi di lapangan, Borussia Dortmund sudah dipastikan kalah!
……
Sahin sendiri juga terkejut melihat Mats Hummels yang ditarik, bukan Zhou Yi.
Dia menoleh ke Zhou Yi, yang tersenyum padanya: "Jangan lupa berikan operan padaku nanti, Nurui."
Sahin bertanya dengan heran: "Apa kamu masih bisa lari?"
"Aku tidak akan gagal di saat kritis." Zhou Yi tidak menjawab langsung pertanyaan Sahin, membuat Sahin masih ragu.
Tapi jika He Ying, Yang Muge, Sun Pan, Guo Nu bisa mendengar ucapan Zhou Yi langsung di lokasi, pasti tidak akan meragukannya.
Saat syuting acara realitas dulu, Zhou Yi telah berkali-kali membuktikan diri sebagai rekan setim yang bisa diandalkan di momen penting.
……
Meski tetap di lapangan, masalah stamina memang harus dihadapi Zhou Yi. Semua orang masih memandangnya dengan keraguan, merasa keputusan Klopp mempertahankannya di lapangan sangat berisiko.
Lalu apakah Zhou Yi akan mengecewakan Klopp?
Dalam pandangan Zhou Yi sendiri, stamina memang masalah, tapi bukan masalah kritis.
Di ruang virtual meski tidak ada hukuman stamina, Zhou Yi tetap melatih diri sesuai batasan stamina dunia nyata. Meningkatkan stamina bukan proses instan, butuh akumulasi jangka panjang. Sebelum perubahan kuantitas menjadi kualitas, apakah harus menerima batasan hanya bermain tujuh puluh menit per pertandingan?
Tentu saja Zhou Yi tidak akan menerima begitu saja.
Dia terus berlatih cara memperpanjang waktu bermainnya semaksimal mungkin dengan stamina terbatas.
Total stamina bersifat tetap, waktu pertandingan juga tetap. Lalu bagaimana memanfaatkan stamina secara paling efisien dalam unit waktu tetap? Inilah topik yang diteliti dan diuji Zhou Yi berulang kali dalam simulasi pertandingan di ruang virtual.
Secara sederhana, ini tentang belajar mengalokasikan stamina secara rasional.
Kapan harus berlari, kapan harus berjalan? Kapan harus bermain dengan ritme cepat, kapan dengan ritme lambat?
Bukankah pelatih fisik Bartlett juga berkata? Stamina dalam sepak bola bukan sekadar kemampuan berlari, tapi mencakup kemampuan pemulihan fisik.
Dan bagaimana mengatur pemulihan stamina selama pertandingan secara tepat juga merupakan pelajaran wajib bagi pemain profesional tingkat tinggi.
Zhou Yi ingin menjadi pemain top dunia, maka ia harus menguasai pelajaran ini.
Tak ada yang memberitahu cara spesifik, ia mulai belajar mandiri di ruang virtual. Bagaimanapun, ia bisa melakukan repetisi pertandingan dalam waktu singkat, memiliki cukup kesempatan eksperimen dan latihan.
Berbeda dengan masa acara realitas dulu, saat itu ia sebagai inti gelandang tim. Karena kesenjangan kemampuan antara rekan setim dan lawan yang besar, ia harus terus mengolah bola. Jadi ia harus selalu berlari.
Tapi di Borussia Dortmund, rekan setimnya juga berlevel tinggi seperti Großkreutz dan Sahin. Ia tak perlu terus menerus menerima atau mengoper bola. Bahkan bisa beberapa menit tak menyentuh bola.
Saat tak menyentuh bola, apa yang dilakukannya?
Jogging ringan, bahkan berjalan.
Melakukan aktivitas aerobik, membiarkan tubuh memecah asam laktat dan glikogen melalui metabolisme aerobik untuk mengisi ulang energi.
Dalam simulasi pertandingan yang terus-menerus, Zhou Yi menemukan timing yang tepat untuk mengisi stamina dan ritme permainan.
Di awal saat belum berpengalaman, dia sering tertinggal di belakang untuk istirahat justru ketika diperlukan akselerasi serangan, akibatnya kehilangan peluang dan memperlambat ritme serangan tim. Atau berlari tanpa tujuan saat tidak perlu sprint besar-besaran, sehingga stamina terkuras sia-sia ketika benar-benar dibutuhkan.
Setelah latihan terus-menerus, sekarang Zhou Yi telah mengumpulkan banyak pengalaman di bidang ini.
Sejak awal pertandingan ini, Zhou Yi sengaja melakukan distribusi stamina yang rasional.
Misalnya di babak pertama, Zhou Yi hampir tidak bermain maksimal karena terus dijatuhkan lawan.
Banyak penonton yang hanya melihat babak pertama pasti mengira kemampuan bertarung fisik Zhou Yi sangat lemah, hampir langsung terjatuh saat ditabrak.
Ini juga alasan mengapa suporter Schalke 04 sangat kecewa dengan Zhou Yi yang terjatuh di area penalti sehingga memberi Dortmund sebuah penalti. Mereka menganggap banyak kali jatuhnya Zhou Yi sebelumnya terlalu dramatis dan dicurigai diving, terutama yang di area penalti ini pasti diving.
Tapi sebenarnya Zhou Yi tidak melakukan diving.
Dia hanya tidak membuang-buang kekuatan untuk "bergulat" dengan lawan.
Jika merasa pasti tidak bisa menjaga keseimbangan, Zhou Yi akan langsung terjatuh. Tentu sebelum jatuh dia akan berusaha menendang bola jauh untuk menghindari situasi dimana wasit utama tidak meniup pelanggaran Schalke 04 sehingga penguasaan bola hilang dengan mudah.
Kerugian dari tindakan ini adalah membuat Zhou Yi terlihat sangat rentan. Namun ada keuntungan tersembunyi, yaitu menghemat stamina Zhou Yi. Perlu diketahui bahwa bertarung fisik juga membutuhkan konsumsi energi.
Zhou Yi yang terus terjatuh justru mengalami kelelahan fisik lebih sedikit dibandingkan selama pertandingan penuh.
Jadi sebenarnya cadangan stamina-nya belum mencapai batas kritis.
Jika Schalke 04 mengira dirinya sudah tak bisa berlari lagi, dan hanya bisa jalan-jalan di lapangan, dia sama sekali tidak keberatan memberikan hadiah spesial untuk suporter Schalke 04.
