Masalah-masalah yang menghantui Sahin mulai memengaruhi performa tim. Sebagai kapten, Kehl merasa harus berbicara dengannya.
Sebenarnya masalah transfer maupun perpanjangan kontrak adalah urusan pribadi pemain. Orang lain biasanya tak akan terlalu ikut campur.
Tapi bila sudah memengaruhi seluruh tim, sang Kapten tak bisa tinggal diam.
Di ruang ganti Basis Pelatihan Brackel, Kehl langsung menghampiri Sahin.
"Hei, Nuri. Bisa kita bicara?"
Sahin menoleh melihat sang Kapten, langsung tahu maksudnya. Dia membuka tangan: "Aku minta maaf atas performa akhir-akhir ini, Kapten. Tapi tenang, aku bisa melakukan penyesuaian. Ini bukan hal sulit bagiku."
Mendengar pernyataan proaktif Sahin, Kehl yang sudah menyiapkan segudang nasihat malah bingung. Setelah terdiam sejenak, akhirnya mengangguk: "Baiklah, semoga begitu."
Kemudian berbalik dan pergi.
Sahing tetap sibuk dengan urusannya sendiri, namun Zhou Yi memperhatikannya lebih lama.
Tepat semalam sebelum tidur, Zhou Yi masuk ke Sistem Virtual dan memeriksa data rekan setimnya. Ia menemukan data Sahing tidak menunjukkan perbedaan berarti dibanding sebelumnya, tidak ada tanda-tanda peningkatan.
Dari angka-angka tersebut terlihat jelas, setidaknya versi virtual Sahing yang memetakan realitas belum pulih kondisinya.
Tidak seperti klaimnya sendiri bahwa dia bisa menyesuaikan diri...
Angka tidak berbohong, karena itu Zhou Yi merasa Sahing tidak jujur saat berbicara dengan Kapten Kehl.
Tapi menyembunyikan kondisi adalah hak masing-masing orang. Siapa yang mau mengaku terang-terangan kalau performanya menurun karena gangguan faktor di luar lapangan?
Jika Zhou Yi sendiri yang mengalaminya, mungkin juga tidak akan mengaku.
Sebenarnya semua ini tidak penting. Asalkan tim bisa menang dan Sahing tampil baik dalam pertandingan, bahkan sekadar memberikan satu assist, semua kritikan yang ditujukan padanya akan lenyap seketika.
Pertandingan sepak bola pada akhirnya bergantung pada hasil.
……
24 April, Bundesliga pekan ke-32, Borussia Dortmund bertandang ke Nürnberg.
Pada pertemuan babak pertama musim ini, Borussia Dortmund menang telak 5-0 di kandang sendiri.
Pertandingan itu menjadi debut Zhou Yi sebagai starter di tim utama Dortmund, sekaligus penampilan pertamanya di Westfalenstadion.
Tanpa sedikit pun gugup, Zhou Yi mengubah paruh pertama pertandingan itu menjadi pertunjukan solo.
Dalam belasan menit pertama saja, ia sudah menyelesaikan dua assist.
Penampilan luar biasa membantu Borussia Dortmund akhirnya meraih kemenangan besar 5-0 atas Nürnberg di kandang sendiri.
Itu adalah kemenangan telak pertama Dortmund setelah mengalami periode kinerja tidak stabil dalam waktu lama.
Pertandingan ini juga menjadi batu loncatan Zhou Yi untuk mengokohkan posisinya sebagai pilar utama Dortmund.
Namun situasi sudah berbeda saat pertandingan setengah musim kemudian ini.
Setelah pertandingan dimulai, kedua tim langsung terlibat dalam deadlock.
Baru pada menit ke-27, Dortmund berhasil memecah kebuntuan.
Zhou Yi memberikan assist, Barrios yang mencetak gol pembuka untuk timnya.
Gol ini langsung membakar gairah Westfalen, terutama di tribun selatan.
Tepat ketika semua mengira Dortmund telah membuka pintu kemenangan, tiga menit kemudian di menit ke-30, Nürnberg langsung menyamakan skor!
Franz yang mencetak gol penyama kedudukan.
Sisa babak pertama berakhir tanpa gol tambahan, meski bermain di kandang dengan sorakan bergemuruh dari tribun selatan, Dortmund tak bisa menguasai permainan melawan Nürnberg.
Ini tak lepas dari penampilan lesu Sahin.
Marcel Leif berulang kali menyoroti performa buruk Sahin dalam komentarnya selama pertandingan.
Bahkan dia berpendapat Klopp seharusnya tidak memainkan Sahin sebagai starter saat ini.
Saat jeda babak pertama, untuk memperkuat serangan, Klopp mengganti Sven Bender dengan Götze.
Menurut Marcel Leif, ini adalah pergantian pemain yang terkesan nekat bahkan cenderung bodoh.
"Karena Kevin Bender adalah gelandang bertahan dengan kondisi yang relatif baik, tapi sekarang dia justru ditarik keluar, meninggalkan Sahin yang sedang tidak dalam performa terbaik."
"Dengan ini, lini tengah Borussia Dortmund bisa dibilang tidak memiliki penghalang sama sekali."
"Tapi setelah Götze masuk, dia juga sangat aktif. Dia berlari tak kenal lelah di lini tengah, terlibat dalam serangan dan pertahanan timnya."
"Dan yang paling penting, setelah Götze masuk, karena pengalaman bekerja sama dengan Zhou Yi di tim muda, koordinasinya dengan Zhou Yi lebih baik."
"Bahkan jika performa Sahin buruk, Götze tetap bisa mengorganisir serangan bersama Zhou Yi."
"Tapi menurut Marcel Leif, seharusnya Götze menggantikan Sahin, bukan Sven Bender."
"Setelah Götze masuk, menit ke-62, Barrios mencetak dua gol. Yang memberikan assist lagi-lagi... Zhou Yi!"
"Zhou Yi!" teriak Duan Xin dengan antusias. "Meski rekan lini tengahnya bermain buruk, yang menggembirakan adalah Zhou Yi tetap bisa diandalkan! Ini assist keduanya di pertandingan ini! Ada kabar bahwa hubungan Barrios dan Zhou Yi sangat baik. Kalau aku jadi Barrios, hubunganku dengan Zhou Yi pasti juga baik - mana ada rekan setim yang rajin kasih assist seperti ini tidak disukai? Ha ha!"
"Meski permainan Borussia Dortmund tidak bagus, tapi sekarang mereka kembali unggul. Sahin pasti lega, Klopp juga bisa bernapas..." sindir Marcel Leif.
"Tapi di menit ke-77, pasti jantung Klopp kembali berdebar-debar."
Karena Nürnberg kembali menyamakan skor!
"Egeler! 2:2 imbang! Nürnberg yang gigih! Pertahanan Borussia Dortmund benar-benar penuh lubang, tapi menurutku celah terbesar ada di area gelandang tengah mereka!" Marcel Leif tidak segan mengkritik. "Jika aku jadi Klopp, pasti sudah menarik Sahin keluar!"
……
Klopp jelas merasakan krisis dari gol kemasukan ini, lalu dia mengambil keputusan tegas - kali ini dia menarik Sahin keluar.
Saat Sahin turun, tribun bergema dengan siulan sporadis.
Ini adalah ekspresi ketidakpuasan sebagian suporter Borussia Dortmund terhadap Sahin.
Mereka kecewa karena Sahin terlalu sibuk dengan urusan Real Madrid hingga tidak fokus bertanding.
Di mata mereka, ini adalah tindakan tidak menghormati Borussia Dortmund.
Sahin turun dengan kepala tertunduk, emosinya tampak murung. Setelah berjabat tangan ala kadarnya dengan Klopp, dia langsung duduk di bangku cadangan.
……
Setelah pergantian Sahin, taktik dual-core Dortmund berubah menjadi single-core. Zhou Yi kini menjadi satu-satunya pemain inti. Dia tak perlu lagi mendampingi Sahin, bisa mengendalikan permainan sendirian.
Perlahan performa Dortmund mulai membaik.
Operan-Operannya yang cerdas ditambah torehan Götze, gelandang Dortmund kembali menguasai permainan dan serangan mereka semakin menggila.
Akhirnya di menit ke-84, Zhou Yi memberikan operan ke Götze. Setelah melewati satu pemain Nürnberg, Götze mengirim bola ke area penalti. Barrios berhasil lolos dari jebakan offside, menerima bola dan langsung menembak. Bola untuk ketiga kalinya terbang masuk ke gawang Nürnberg!
"Lucas Barrios! Hattrick! Dia menyelesaikan hattrick! Performa yang luar biasa! Dia menyelamatkan Borussia Dortmund!" teriak Marcel Leif dengan penuh semangat.
Barrios yang mencetak gol juga sangat bersemangat. Dia berlari ke Götze, memeluknya sambil melambai ke Zhou Yi untuk bergabung dalam perayaan.
Hampir semua pemain Borussia Dortmund di lapangan berkerumun mengelilingi Barrios.
Sorak-sorai dari tribun selatan menggema begitu keras hingga menembus awan.
Klopp di pinggir lapangan juga tak kalah bersemangat. Dia mengayunkan tangan dengan kuat sambil menggeram dengan gigi terkatup.
Hati yang selalu diangkatnya selama ini akhirnya bisa tenang kembali...
Setelah euforia, dia menatap para pemain yang masih merayakan di lapangan, lalu mengarahkan pandangannya ke Zhou Yi.
Pikirannya kembali ke ucapan Zorc.
Tapi jujur saja, sebelumnya dia tidak terlalu mendukung usulan Zorc. Taktik dual-core yang telah dilatihnya dengan susah payah baru mulai menunjukkan hasil, harus dibongkar? Dia tidak menginginkan itu.
Dalam rencana Klopp, musim ini digunakan untuk menyelaraskan duo inti, sementara musim depan akan menjadi waktu bagi duo inti untuk menunjukkan kemampuan penuh. Baik di liga domestik maupun Champions Eropa, dia ingin mencapai hasil yang signifikan.
Namun baru saja mulai merasakan kemajuan dalam eksperimen ini, duo inti harus dibubarkan...
Klopp tetap berharap yang terbaik adalah membiarkan Sahin tetap bermain dengan tenang di Borussia Dortmund.
Tapi setelah melihat performa Sahin dalam pertandingan ini, Klopp menyadari bahwa ini mungkin hanya keinginan sepihaknya sendiri.
Sebelumnya, memang sudah ada rumor transfer tentang Sahin, tetapi semuanya bisa ditangani dengan baik oleh Sahin.
Namun kali ini, situasi menjadi berbeda setelah Real Madrid ikut terlibat.
Klopp tahu bahwa pengaruh Real Madrid terlalu kuat, membuat orang seperti Sahin pun tergoda.
Rumor transfer sebelumnya mungkin masih ada probabilitas agen menggunakan ini sebagai alat tawar dalam negosiasi perpanjangan kontrak, tapi kali ini... mungkin Sahin sendiri yang ingin pindah ke Real Madrid.
Meskipun sama-sama anggota G14, dibandingkan dengan Real Madrid, Borussia Dortmund yang mengalami kesulitan keuangan jelas terlalu kecil...
Kini ada perbandingan langsung antara performa Zhou Yi dan Sahin. Dalam pertandingan ini, Zhou Yi memberikan dua assist, bahkan gol ketiga juga diinisiasi serangannya.
Tim justru tampak kesulitan saat menggunakan duo inti, beralih ke sistem inti tunggal malah terlihat lebih sederhana...
Semua faktor ini akhirnya memantapkan tekad Klopp.
"Jika ada yang ingin pergi, biarkan dia pergi. Tim Borussia Dortmund tidak pernah bergantung pada satu orang saja untuk bisa berjalan."
"Dan Klopp yakin Zhou Yi sepenuhnya mampu mengisi kekosongan itu."
"Selain itu, kepergian Sahin juga akan memberi Götze lebih banyak kesempatan bermain. Lihat performa Götze, dia juga butuh lingkungan pertandingan yang stabil..."
