Transfer Sahin yang meninggalkan Borussia Dortmund juga berdampak pada Zhou Yi.
Musim lalu sebagai pemain yang bersama Sahin memikul tugas sebagai pengatur lini tengah tim, sekarang setelah Sahin pergi, apa yang harus dia lakukan?
Apakah dia akan memikul tanggung jawab sendirian? Atau akankah ada orang lain yang datang untuk berbagi tekanan dan tanggung jawab bersamanya?
Ini adalah pertanyaan yang menjadi perhatian banyak orang, terutama suporter dan wartawan China.
Sebagai orang China, mereka tentu ingin melihat pemain China bisa memikul tanggung jawab utama di klub raksasa. Tapi akal sehat mengatakan, dengan masalah stamina Zhou Yi saat ini, memikul tanggung jawab sendirian masih tidak realistis.
Akhirnya, ada wartawan yang cukup dekat dengan Zhou Yi langsung menelepon untuk menanyakan hal terkait.
“Saya tidak tahu pertimbangan pelatih, tapi saya akan mengikuti arahan pelatih.”
Jawaban Zhou Yi tidak memuaskan wartawan itu, yang bertanya: “Lalu bagaimana pendapatmu sendiri? Tidakkah kamu ingin memikul tanggung jawab utama?”
“Tentu ingin. Tapi keinginan saya tidak ada artinya. Saya juga ingin Tim China bisa juara Piala Dunia, apakah keinginan saya berguna?” kata Zhou Yi.
“Hmm...” Perkataan ini membuat wartawan yang menelepon itu terdiam.
"Pokoknya tergantung bagaimana pelatih mengatur. Apa yang dia atur akan saya lakukan. Nanti juga akan tahu sendiri, sekarang tidak perlu buru-buru." Sebenarnya Zhou Yi tahu pengaturan Klopp, tapi dia sengaja tidak memberitahu para wartawan dan memilih untuk menyembunyikannya.
Begitulah pikirannya.
Apakah dia benar-benar bisa meningkatkan level stamina hingga mampu memikul tanggung jawab utama melalui latihan khusus liburan ini? Sampai saat ini masih belum jelas.
Kalau sekarang sudah mengumbar kata-kata "musim depan saya akan jadi pemain inti sendirian", tapi ternyata latihannya gagal, bukankah nanti malah jadi bahan tertawaan?
Licik... eh, Zhou Yi yang cerdik mana mungkin membiarkan hal seperti itu terjadi?
Makanya dia sekarang memilih untuk merahasiakan, sekalian nanti bisa pamer dengan leluasa.
Setelah menutup telepon, Klopp menatap Zhou Yi: "Sudah selesai teleponnya?"
"Sudah, Pelatih."
"Taruh ponsel di tas. Jangan terima telepon selama latihan." Klopp menunjuk tas ransel yang dibawa Zhou Yi.
"Baik, Pelatih." Zhou Yi buru-buru lari ke tas dan menyelipkan ponselnya.
Pelatih fisik Bartlett kemudian berkata pada Zhou Yi: "Bersiaplah, Zhou Yi. Latihan kali ini mungkin akan sangat berbeda dengan latihan sebelumnya..."
"Seberapa bedanya?" tanya Zhou Yi.
Bartlett tidak menjawab langsung, malah balik bertanya: "Menurutmu latihan pra-musim musim lalu bagaimana?"
Zhou Yi melirik ke arah Klopp yang berdiri di samping, lalu berkata: "Bisa jujur?"
"Tentu." Bartlett tersenyum.
“Hmm, neraka...” Zhou Yi menarik lehernya sambil berkata.
Latihan pra-musim musim lalu benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi Zhou Yi, sangat menyiksa dan tidak ingin diingat lagi...
Mendengar jawaban yang tidak mengejutkan dari Zhou Yi, Bartlett dan Klopp saling memandang, keduanya tersenyum.
Klopp kemudian mengerutkan kening dan berkata pada Zhou Yi: "Neraka? Itu baru lima lapisan pertama. Sekarang bersiaplah untuk melihat lapisan kesepuluh neraka."
Mendengar ini, Zhou Yi membuka mulut lebar-lebar dan melebarkan mata: "Kalau gitu, apa aku masih bisa mengundurkan diri sekarang, Pelatih?"
Klopp melotot: "Apa yang kau pikirkan? Neraka bukan tempat yang bisa kau datangi dan tinggalkan sesuka hati! Latihan sekarang!"
Ia berpura-pura menendang pantat Zhou Yi yang langsung melompat sambil memegangi pantatnya seolah benar-benar ditendang, lalu berlari ke lapangan.
"Lakukan pemanasan dulu!" teriak Klopp di belakangnya.
Begitulah, ketika rekan-rekan setim Zhou Yi meninggalkan Borussia Dortmund untuk berlibur, dimulailah latihan khususnya selama masa liburan.
……
Sementara Zhou Yi menjalani latihan rahasianya, musim Bundesliga pun resmi berakhir.
Performa Borussia Dortmund musim ini penuh gejolak. Awal musim sangat buruk sampai sempat diperkirakan akan turun ke 2. Bundesliga musim depan.
Namun tanda perubahan adalah cedera yang dialami Sahin. Setelah Sahin cedera, Zhou Yi menggantikan posisinya dan memimpin tim meraih serangkaian kemenangan beruntun. Setelah Sahin pulih dan kembali, Klopp memperkenalkan taktik dual-core. Setelah masa penyesuaian singkat, dua inti ini beroperasi dengan baik dan membantu tim meraih kemenangan berturut-turut.
Akhirnya, peringkat Borussia Dortmund di musim ini terkunci di posisi kedua.
Mereka berhasil mendapatkan tiket Champions Eropa untuk musim depan!
Perlu diketahui, di awal musim, target yang ditetapkan Klopp untuk tim hanyalah lolos ke Liga Europa musim depan.
Tak disangka hasil akhirnya jauh lebih baik dari yang dia bayangkan.
Prestasi transformatif Borussia Dortmund ini tak lepas dari kontribusi satu orang.
Bagi Zhou Yi, pemain muda yang dipromosikan ke tim utama musim ini, ia mengalami musim seperti mimpi.
Performanya saat ditugaskan mendadak di tengah musim jauh melampaui ekspektasi orang-orang.
Mulai dari pertandingan ke-14 liga melawan Hoffenheim di kandang lawan, baik sebagai pemain utama maupun pengganti, dia tak pernah absen dalam semua pertandingan Bundesliga Dortmund berikutnya. Total tampil 21 kali di liga dengan 2 gol dan... 14 assist!
Angka ini menjadikan Zhou Yi sebagai raja assist Bundesliga musim ini!
Di belakangnya ada deretan bintang seperti Özil, Misimović, dan Marin yang sama-sama mengoleksi 12 assist di peringkat kedua.
Oleh karena itu, setelah musim berakhir, Zhou Yi mendapat banyak perhatian.
Media lokal Borussia Dortmund, Ruhr Nachrichten, menyebut Zhou Yi sebagai "penemuan terbesar musim ini di Bundesliga".
《Kicker》 juga memberikan pujian tinggi pada Zhou Yi, "...Dalam dirinya (Zhou Yi), kita bisa melihat bayangan para pengumpan legendaris sejarah. Pemuda asal China ini memiliki bakat yang jauh melampaui orang biasa. Meski secara teknis dan fisik masih ada kekurangan, mentalitasnya yang kuat memberi ruang perkembangan besar di masa depan..."
《Bild》 bereaksi takjub dengan statistik akhir Zhou Yi: "Dia hanya bermain 21 pertandingan, dan banyak diantaranya diganti pada menit 60-70! Meski begitu, dia tetap mencatatkan 14 assist! Bayangkan jika dia mendapat musim penuh dengan bermain 90 menit setiap laga... Sulit dibayangkan pencapaian yang mungkin diraihnya! Prestasi Borussia Dortmund musim ini tidak lepas dari kontribusi Zhou Yi!"
Bagi suporter China, ulasan media tentang performa Zhou Yi di musim ini menjadi tontonan favorit mereka usai kompetisi berakhir.
Media China tentu paham hal ini. Mereka ramai-ramai menerjemahkan pujian media asing untuk Zhou Yi, sekaligus memberikan analisis mereka sendiri tentang performa pemain tersebut.
Namun mungkin karena terbiasa inferior, media China bahkan saat memuji Zhou Yi tetap menyelipkan "kewaspadaan": Mereka menyampaikan kekhawatiran tentang performa Zhou Yi di musim depan sambil terus mengupas potensi perkembangan pemain itu.
“……Sembari bersukacita atas performa Zhou Yi musim ini, kita tidak boleh melupakan bahwa prestasi ini didasarkan pada debut pertamanya di Bundesliga di mana lawan belum terlalu mengenalnya. Banyak pemain muda yang menunjukkan performa gemilang di musim pertama, namun mengalami penurunan di musim kedua, fenomena yang sering disebut 'tembok rookie'. Tentu kita tidak ingin Zhou Yi menghadapi 'tembok rookie', namun kita juga harus melihat kelemahan jelas Zhou Yi saat ini: fisik dan teknik.
Secara fisik, stamina dan kekuatan Zhou Yi masih menjadi kelemahan mencolok. Musim depan Borussia Dortmund akan bermain di dua kompetisi yang menuntut stamina sangat tinggi. Selain itu, pertandingan Champions Eropa berbeda dengan Bundesliga - pertarungan fisik lebih intensif di Champions, menuntut kekuatan lebih besar dari Zhou Yi...
Secara teknis, kemampuan operan pendek Zhou Yi sangat brilian, namun terkesan monoton. Hanya mengandalkan operan pendek dengan umpan silang yang kurang baik. Selain operan, kemampuan lainnyapun biasa-biasa saja, jarang terlihat melakukan dribel melewati lawan, kecepatannyapun tidak terlalu menonjol... Ini semua adalah kelemahan nyata yang dimiliki Zhou Yi.
Masalah seperti ini, jika tidak dapat diselesaikan secara efektif, begitu lawan mempelajari karakteristik Zhou Yi dengan mendalam, dia mungkin akan menjadi target penjagaan ketat dari orang itu dalam pertandingan, sehingga performanya menjadi tidak stabil... Tentu saja kita semua berharap karier Zhou Yi bisa mulus, tapi sejujurnya kemungkinan itu sangat kecil. Setiap orang harus mengalami kegagalan dan kekalahan untuk menjadi lebih kuat. Jadi, kami sangat berharap Zhou Yi tidak terlena oleh performa luar biasa di musim pertamanya, tetap menyadari kekurangannya, dan terus berusaha meningkatkan diri. Ingat, dia tidak bermain untuk dirinya sendiri. Di belakangnya, ada puluhan juta suporter China yang memperhatikannya..."
Zhou Jianliang membanting koran ke meja dengan keras.
Li Cuiyun di sebelahnya heran: "Ada apa?"
"Hmph! Berani meremehkan anakku!" Zhou Jianliang berkata dengan geram.
Li Cuiyun mengambil koran dan membaca, lalu berkata: "Yang mereka katakan juga fakta. Masalah-masalah ini memang ada pada Zhou Yi."
"Ya, memang ada. Tapi bukankah anak kita sedang berusaha keras untuk mengatasi masalah ini? Kalau tidak, mana mungkin dia sampai tidak pulang ke rumah!" Zhou Jianliang masih tidak terima.
"Wartawan juga tidak tahu." Li Cuiyun tetap tenang.
"Baiklah... Tunggu saja Musim baru nanti, kita akan beri mereka kejutan! Bikin mereka kaget!" Zhou Jianliang mendengus. "Sungguh disayangkan tidak bisa melihat ekspresi mereka nanti..."
Melihat suaminya masih bersaing dengan media, Li Cuiyun menyeringai: "Kekanak-kanakan."
