Akankah Zhou Yi menjadi "jenius" lain yang tampak menjanjikan namun cepat meredup seperti bintang jatuh?
Nike dan Adidas tidak bisa memastikan, yang jelas risikonya cukup besar.
Karena itu, tawaran yang mereka berikan kepada Zhou Yi tidak terlalu agresif, atau tidak sesuai dengan positioning yang Schulze tetapkan untuknya.
Schulze memposisikan Zhou Yi sebagai calon gelandang kelas dunia yang diprediksi akan menjadi pemain tengah elite, bahkan salah yang terbaik di dunia. Sementara merek-merek besar seperti Nike dan Adidas mungkin hanya melihatnya sebagai talenta biasa berbakat dengan nilai tambah sebagai orang China yang didukung pasar besar di belakangnya.
Namun mengingat citra sepak bola Tiongkok saat ini, pasar besar China mungkin tidak bisa memberikan dukungan signifikan bagi Zhou Yi.
Pada tahun 2008, Adidas dan Nike bahkan sempat berperkara memperebutkan Zheng Zhi yang saat itu menjadi bintang utama timnas.
Tapi setelah itu, pasti mereka tidak akan melakukan kesalahan bodoh seperti itu lagi.
Jadi terkait Zhou Yi - seorang pemain sepak bola Tiongkok - apakah dia benar-benar bisa memberikan keuntungan besar bagi merek masing-masing, dua raksasa yang berpengalaman ini tampak lebih berhati-hati.
Di sisi lain, Puma yang relatif lebih kecil justru menunjukkan antusiasme lebih besar.
Baik dalam indikator angka yang kaku maupun strategi promosi, syarat yang mereka ajukan jauh lebih menggugah Schulze dan Zhou Yi dibanding Nike dan Adidas.
Mengutip kalimat klise: ini semua mencerminkan ketulusan.
Bagaimana bisa disebut tulus jika harganya saja tidak bisa dinaikkan?
Meskipun Nike dan Adidas punya reputasi global, di bidang sepak bola belum tentu mereka bisa mengalahkan Puma.
Schulze dan Zhou Yi menganalisis matang-matang kelebihan dan kekurangan ketiga merek tersebut.
Seperti analogi transfer pemain: pilih klub elite atau tim kelas menengah?
Mayoritas akan langsung memilih klub elite, dan dari sisanya pun kebanyakan akhirnya memilih klub elite setelah berpikir.
Yang benar-benar memilih tim kelas menengah jumlahnya sangat sedikit.
Kecuali tidak ada pilihan lain, selama ada klub besar yang memanggil, hanya sedikit orang yang bisa menahan diri. Meski tahu akan banyak masalah di klub besar - mungkin tidak menjadi pilar utama, tekanan jauh lebih besar dibanding di tim menengah - semua ini tidak bisa menghilangkan keinginan pemain untuk bergabung dengan klub besar.
Karena ini terkait gengsi, juga erat kaitannya dengan uang.
Bisa bergabung dengan klub besar secara otomatis mengangkat status menjadi pemain level elit, sekalipun hanya sebagai pemain pengganti.
Di klub besar juga mendapatkan banyak peluang eksposur yang akan meningkatkan nilai komersial secara signifikan, serta membuka lebih banyak peluang endorsement... Tentu saja kecuali untuk klub-klub besar yang mengambil alih hak pemain.
Oleh karena itu, daya tarik klub besar bagi pemain tidak tertandingi. Inilah alasan mengapa Sahin, saat Real Madrid membelinya, menulis dalam surat terbuka untuk suporter Borussia Dortmund: "Saya tidak bisa menolak panggilan Real Madrid". Meski bermain untuk Dortmund adalah mimpinya, nyatanya panggilan klub besar adalah sesuatu yang lebih tinggi dari mimpi.
Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi pada Sahin, tapi juga dialami banyak pemain profesional. Bahkan menjadi motivasi bagi performa gemilang mereka.
Ini bukanlah kesalahan. Air mengalir ke tempat rendah, manusia mengejar yang lebih tinggi.
Singkatnya ini masalah pilihan pribadi. Karena sudah memilih sendiri, pastinya sudah dipikirkan matang-matang sebelumnya. Setelah memutuskan, bertanggung jawablah atas pilihan tersebut.
Dan setiap orang memiliki nilai hidup yang berbeda. Ada yang merasa menjadi pemain pengganti di klub besar seperti Real Madrid sudah cukup baik, setidaknya penghasilan lebih banyak dan bisa menikmati gengsi.
Tapi ada juga yang memilih menjadi kepala ayam daripada ekor phoenix.
Prinsip inilah yang dipegang Zhou Yi saat memilih tim.
Kalau tidak, kenapa dulu dia menolak undangan Barcelona dan Arsenal?
Bagaimanapun, saat itu Arsenal dan Barcelona jelas lebih kuat dibanding Borussia Dortmund, baik dari segi popularitas maupun prestasi tim utama.
Terutama Barcelona, akademi mereka terkenal di seluruh dunia. Banyak remaja pencinta sepak bola yang bangga bisa masuk La Masia.
Ketika kesempatan ini diberikan kepada Zhou Yi, dia justru menolaknya dengan tegas.
Mengapa?
Karena Zhou Yi sangat paham apa yang dia inginkan: Bukan gengsi bergabung dengan klub besar, tapi pilihan paling menguntungkan bagi kariernya. Borussia Dortmund yang berjanji memberi kesempatan di tim utama jelas pilihan paling tepat. Pengalaman selanjutnya membuktikan kebenaran pilihan Zhou Yi.
Terkadang, saat berada di persimpangan hidup, orang mudah terpikat oleh pemandangan indah di kejauhan dan impulsif memilih arah itu. Namun ketika akhirnya tiba di depan pemandangan itu, mereka baru sadar itu hanyalah papan iklan luar ruangan raksasa. Memikat perhatianmu adalah tujuan papan iklan tersebut, namun pengorbanan yang telah kamu berikan di jalan ini tidak menjadi pertimbangan atau tanggung jawab mereka.
Jalan lain mungkin terlihat kurang menarik dan agak suram di depan, tetapi jika bertahan melanjutkan perjalanan, kamu akan mendapatkan hal-hal nyata dan melihat keindahan sejati.
Seperti dulu saat memilih akademi tim mana yang akan diikuti, sekarang Zhou Yi kembali menghadapi pilihan.
Nike dan Adidas, atau Puma?
Meski tawaran Nike dan Adidas tidak sesuai ekspektasi Schulze, nilainya tetap tinggi - bahkan bisa disebut fantastis bagi orang biasa. Bahkan melebihi biaya endorsement Zheng Zhi.
Namun selain uang, mereka tidak memberikan rencana pengembangan citra yang detail dan meyakinkan di aspek lain.
Sebaliknya, Puma tidak hanya menawarkan lebih banyak uang, tapi juga memiliki rencana penuh ketulusan untuk membangun citra Zhou Yi.
Bagi Zhou Yi, memilih Puma memiliki satu keuntungan: dari segi jumlah bintang sepak bola yang diendorse, Puma jauh tertinggal dibanding Nike dan Adidas. Keuntungan apa ini? Artinya Puma dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya hanya untuk Zhou Yi, tidak seperti Nike dan Adidas yang memiliki terlalu banyak pemain di bawah kontrak. Kecuali kamu menjadi pemain top, mustahil mendapatkan banyak sumber daya sebelum mencapai level itu.
Tapi Puma berbeda. Saat ini mereka hanya memiliki satu bintang utama sebagai duta merek, yaitu Henry. Ditambah usia Henry sudah lanjut, baru saja pindah ke Major League Soccer di Amerika, sudah keluar dari pandangan utama peta sepakbola Eropa.
Kehadiran Zhou Yi bisa segera mengisi kekosongan mereka di Eropa. Puma berjanji begitu Zhou Yi menandatangani kontrak, dia akan menjadi duta merek utama perusahaan mereka.
Ini sesuai dengan positioning Schulze untuk Zhou Yi. Dengan memanfaatkan pengaruh dan sumber daya Puma sebagai merek olahraga dunia, Zhou Yi akan cepat menjadi pemain kelas dunia - setidaknya dalam hal citra iklan.
Jadi setelah dianalisis seperti ini, pilihan akhir Zhou Yi sebenarnya sudah tidak ada kejutan lagi.
Puma.
Semua negosiasi dengan Puma sekarang sudah selesai, tinggal menandatangani kontrak saja.
……
Selanjutnya, ada tiga kontrak yang harus ditandatangani Zhou Yi.
Yang paling penting adalah kontrak perpanjangan dengan Borussia Dortmund dan kontrak sponsor dengan Puma.
Schulze juga mengingatkan Zhou Yi bahwa selain penandatanganan kontrak, kursus mengemudi yang sempat terhenti karena latihan khusus harus dilanjutkan.
Lagipula ujian SIM di Jerman sangat ketat, tingkat kesulitannya tinggi, dan ada batasan jumlah percobaan. Setelah melebihi batas tertentu, Anda tidak diizinkan ujian lagi.
Jadi sebelum ujian, pembelajaran harus benar-benar dikuasai dengan baik. Kalau tidak, jika gagal sekali saat ujian, berarti sudah menyia-nyiakan satu kesempatan.
Awalnya Zhou Yi ingin menyetujui, tapi tiba-tiba ia teringat bahwa tinggal beberapa hari lagi pelatihan konsentrasi musim baru akan dimulai. Saat itu, dirinya pasti harus ikut tim ke luar kota untuk pelatihan, minimal satu bulan lagi tidak bisa belajar mengemudi.
Dalam situasi seperti ini, meskipun menyempatkan belajar mengemudi beberapa hari ini, tidak akan ada artinya juga.
Akhirnya dia mengerti mengapa ada pemain profesional yang nekat mengemudi tanpa SIM, terutama pemain muda. Ketika uang mereka sudah cukup untuk membeli mobil bagus, mungkin mereka belum sempat mengurus SIM. Mobil baru sudah dibeli tapi tidak bisa dikendarai, pasti gatal. Bagi yang moralnya agak kurang, ya nekat mengemudi tanpa SIM...
Zhou Yi tidak berniat melanggar aturan, tapi urusan SIM ini belum jadi prioritasnya. Dibandingkan belajar mengemudi, sepak bola itu sendiri jauh lebih penting.
Jadi dia berkata pada Schulze: "Urusan SIM ditunda dulu... Sebentar lagi harus ikut pelatihan konsentrasi."
Schulze juga merasa Zhou Yi akhir-akhir ini terlalu banyak urusan, lebih baik tidak menambah beban kerjanya lagi.
Ia mengangguk: "Baiklah, lagipula beberapa hari ini kamu juga sibuk..."
"Aku tahu, Tino. Lagian aku juga tidak mempersiapkan diri untuk istirahat, hah!"
"Sudah bekerja keras, Zhou Yi..."
"Ah, buat apa kita membicarakan ini lagi? Bukankah semua ini demi uang? Kalau ada uang yang bisa didapat, apa susahnya!" Zhou Yi tersenyum lebar.
Benar, asal ada uang yang masuk, meski sedikit lelah tetap menyenangkan.
……
Setelah Zhou Yi menyatakan tidak ada masalah dengan kontrak, Schulze segera berkoordinasi dengan klub Borussia Dortmund untuk menentukan waktu penandatanganan.
Klub berharap bisa menyelesaikan urusan ini sebelum 6 Juli, saat tim melapor kembali.
Jadi waktu penandatanganan pasti sebelum tanggal tersebut.
Akhirnya kedua pihak sepakat mengadakan upacara penandatanganan pada 3 Juli.
Upacara penandatanganan kali ini jauh lebih megah dibanding saat Zhou Yi pertama kali menandatangani kontrak profesional dengan klub.
Setidaknya kali ini ada wartawan yang hadir di lokasi.
Pada 3 Juli, Zhou Yi yang didampingi oleh agennya, Schulze, muncul di kantor manajer umum klub, Zorc.
Zorc sangat senang dengan keputusan Zhou Yi untuk memperpanjang kontrak. Dia mengatakan seluruh jajaran klub menaruh harapan besar pada pemain itu.
Ekspresi Zhou Yi tetap tenang dengan senyum tipis, mungkin menganggap hal ini sudah semestinya.
Setelah percakapan singkat, mereka meninggalkan kantor menuju ruang khusus penandatanganan dimana lebih dari dua puluh wartawan telah menanti.
Separuh di antaranya adalah wartawan China.
Di hadapan wartawan, keduanya duduk dan mengambil pulpen untuk membubuhkan tanda tangan di kontrak. Zhou Yi masih menggunakan pulpen Montblanc pemberian Lars Ricken yang pertama kali dulu.
Sebenarnya, sejak mereka muncul di hadapan semua orang, jari-jari wartawan yang menekan tombol rana tidak pernah melepaskannya. Ruangan dipenuhi suara klik rana yang tak henti-hentinya, sementara lampu kilat telah membuat pencahayaan asli di dalam ruangan tampak redup.
Setelah penandatanganan selesai, Zorc menghadapi wartawan dan menyatakan bahwa perpanjangan kontrak Zhou Yi merupakan hal yang sangat penting bagi klub.
"Borussia Dortmund adalah tim yang ahli dalam membina dan menggunakan pemain muda. Saya sangat senang Zhou Yi melanjutkan tradisi ini. Performa luar biasanya musim lalu membuktikan masa depannya yang sangat menjanjikan. Kami senang bisa terus berjalan bersama dengannya." Ujar Zorc sambil tersenyum, sesekali melihat Zhou Yi dan sesekali menatap para wartawan.
Giliran Zhou Yi berbicara, dia berkata: "Saya senang bisa memperpanjang kontrak dengan Borussia Dortmund. Bagi saya, ini hal yang sangat penting. Saya berharap bisa terus menunjukkan performa terbaik setelah perpanjangan kontrak ini."
Ucapannya cukup datar, tanpa kata-kata heroik.
Hal ini juga sesuai dengan karakter Zhou Yi. Dia bukan tipe yang pandai memberikan pernyataan bombastis di depan media.
Tapi tindakannya di lapangan selalu membuat orang bersemangat.
Di akhir acara, keduanya bertukar kontrak sambil tersenyum menghadap lensa, mempersilakan wartawan mengambil foto ini.
Perpanjangan kontrak Zhou Yi akhirnya rampung, membuat Klopp dan Zorc sama-sama bisa lega.
