Alasan Zhou Yi cepat setuju bermain sebagai gelandang bertahan adalah karena baik di pertandingan nyata maupun virtual, dia sesekali sudah menjadi gelandang bertahan. Misalnya saat lawan menekan terlalu ketat di area depan, dia terpaksa mundur – saat itu posisinya praktis sebagai gelandang bertahan.
Selain itu, dalam sepak bola modern, pembagian posisi sudah tidak terlalu kaku.
Posisi pemain paling jelas terlihat mungkin hanya di susunan pemain yang ditayangkan siaran pertandingan.
Saat pertandingan dimulai, posisi pemain tidak terlalu tetap, terutama pemain lini tengah dan depan yang harus terus berganti posisi dan berlari.
Sepak bola modern tidak seperti dulu di mana gelandang bertahan hanya bertahan di belakang, fokus pada pertahanan tanpa melakukan hal lain. Gelandang bertahan zaman dulu memiliki fisik kuat dan pertahanan garang, tapi kemampuan serangannya hampir tidak ada dan jarang terlibat dalam serangan.
Dulu pembagian tugas di sepak bola sangat jelas: striker tengah bertugas mencetak gol, sayap bertugas mengumpan silang, gelandang serang bertugas mengatur serangan, gelandang bertahan fokus pada pertahanan. Dengan mengetahui posisi pemain, kita langsung tahu keahliannya.
Tapi sekarang sudah berbeda.
Sepak bola modern menuntut pemain memiliki kemampuan lebih lengkap dengan batasan posisi yang semakin kabur. Striker tengah tak harus jago mencetak gol tapi harus bisa mengoper balik. Sayap tak harus mahir umpan silang tapi harus bisa menyarang ke dalam dan menembak. Gelandang serang tak harus jago mengoper tapi harus bisa menyerang ke depan untuk mencetak gol. Bahkan gelandang bertahan tak harus ahli bertahan tapi harus bisa mengatur serangan... Bahkan kiper sekarang mulai keluar dari area penalti kecil, memperluas area pertahanan hingga area penalti besar bahkan separuh lapangan belakang, ini disebut "memperluas zona pertahanan untuk mendukung penguasaan bola tinggi".
Jadi bermain sebagai gelandang bertahan tidak berarti semakin jauh dari ancaman. Bukan juga berarti gelandang bertahan kurang mentereng dibanding gelandang serang.
Sejak Pirlo mendefinisikan ulang peran gelandang bertahan, semakin banyak pengatur lini tengah yang bermain di posisi gelandang bertahan.
Contohnya Xavi dari Barcelona, atau Xabi Alonso yang pernah bermain untuk Liverpool dan Real Madrid.
Gelandang Serang klasik yang mengandalkan operan untuk mengatur serangan perlahan menghilang dari panggung, menjadi sejarah. Sekarang Gelandang Serang justru dituntut bermain seperti penyerang bayangan, bahkan...striker tengah.
……
Setelah posisi bermain di musim baru ditentukan, langkah selanjutnya adalah mempelajari peran gelandang bertahan secara detail lalu berlatih.
Berbeda dengan latihan fisik, sesi latihan taktik hanya membuka 15 menit pertama untuk publik. Suporter dan wartawan boleh menyaksikan dan merekam dari luar.
Tapi setelah 15 menit itu berakhir, lapangan latihan akan dikunci rapat. Tidak ada yang boleh mengintip kecuali wartawan situs resmi Borussia Dortmund.
Namun foto dan video yang direkam wartawan resmi pun harus melalui pemeriksaan tim pelatih. Hal-hal yang tidak penting seperti pemain berlatih menembak, bercanda di sela latihan...boleh dipublikasikan.
Bagian yang menyangkut simulasi taktik harus dijaga kerahasiaannya secara ketat.
Setiap pelatih pasti memberikan perhatian khusus pada taktik timnya, tidak mungkin membocorkannya dengan sembarangan.
Jika terjadi kebocoran, itu adalah masalah serius.
Jadi setelah latihan taktik dimulai, publik tidak ada yang tahu Zhou Yi telah beralih ke posisi gelandang bertahan.
Justru para pemain sendiri yang terkejut.
“Kamu main gelandang bertahan di musim baru?” Großkreutz mengamati tubuh Zhou Yi yang masih belum kekar, “Apa yang dipikir Klopp? Dia tidak khawatir kamu akan menjadi satu-satunya kelemahan kami?”
“Hei Kevin, jangan bicara begitu...” Mark kembali membela Zhou Yi. “Tubuh Zhou Yi memang lemah, dan dia memang tidak jago bertahan...” Saat mengucapkan ini, dia terdiam sebentar. Ingin melanjutkan dengan "tapi", namun bingung melanjutkan. Akhirnya menghela nafas: “Baiklah, aku juga tidak tahu kenapa pelatih menyuruhmu jadi gelandang bertahan...”
“Di China kami ada pepatah yang bisa menjelaskan kenapa aku harus main gelandang bertahan.” Zhou Yi berbicara dengan nada bijak.
“Pepatah apa?”
“Mundur selangkah, langit dan laut terhampar luas.” Zhou Yi mengatakannya dalam Bahasa Jerman.
Bagi Zhou Yi, inilah kenyataannya. Posisi yang mundur membuat segalanya menjadi lapang.
Malam itu dia langsung kembali ke kamarnya, mencoba posisi gelandang bertahan di dunia virtual. Rasanya berbeda dengan posisi gelandang serang, tapi tidak terlalu signifikan. Tekanan pertahanan yang diterima memang lebih ringan.
Seandainya dia tidak menguasai umpan panjang, mungkin akan kikuk. Tapi sekarang dengan skill umpan silang, posisi ini sama saja dengan gelandang serang.
Dan tidak ada yang menetapkan bahwa gelandang bertahan hanya boleh menggunakan umpan panjang. Dia juga bisa menggunakan operan jarak pendek hingga menengah untuk mengatur serangan, serta bisa maju kapan saja untuk ikut dalam serangan, memberikan tekanan pada lini pertahanan lawan, menjadi sosok kunci yang memecah kebuntuan dan keseimbangan.
……
Sejak memutuskan Zhou Yi pindah posisi ke gelandang bertahan, Klopp sangat memperhatikan Zhou Yi, ingin melihat performanya di posisi baru ini.
Setiap pemain membutuhkan waktu adaptasi di posisi baru, entah lebih banyak atau sedikit, lebih lama atau lebih singkat.
Tapi periode adaptasi Zhou Yi tampaknya sangat singkat...
Meski ada beberapa pemain baru yang bergabung, dia tidak menunjukkan rasa canggung. Masih terlihat seperti sudah berlatih bersama mereka dalam waktu lama.
Ini memang karakteristik Zhou Yi, Klopp tidak terlalu terkejut. Hanya merasa bakat yang begitu luar biasa ini mungkin hanya dimiliki segelintir orang di dunia... Apakah bakat ini bisa disebut versi VIP platinum upgrade dari "kemampuan cepat akrab"?
Di posisi gelandang bertahan, Zhou Yi juga butuh waktu adaptasi, tapi segera terlihat bahwa dia sudah mulai bermain dengan baik.
Meski posisinya berbeda dari sebelumnya, tugas utamanya tetap sama: mengatur serangan dan mengendalikan ritme permainan.
Di posisi gelandang bertahan, Zhou Yi tetap menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam membaca pertandingan, menganalisis, dan memproses informasi tersebut.
Sebenarnya kemampuan-kemampuan ini sudah diketahui oleh para pemain senior Borussia Dortmund, musim lalu mereka sudah menyaksikannya. Namun di posisi barunya, Zhou Yi tetap tampil begitu mengesankan, membuat mereka agak terkejut – Apakah pemuda ini seharusnya memang bermain sebagai gelandang bertahan dari awal? Kalau tidak, mengapa dia bisa begitu luwes di posisi ini seperti ikan di air?
Yang lebih terkejut adalah para pemain baru yang baru bergabung dengan Borussia Dortmund musim ini.
Mereka kagum melihat Zhou Yi yang masih muda tapi bermain di lapangan layaknya veteran berpengalaman. Transisi alami dari posisi gelandang serang ke gelandang bertahan tanpa celah juga menarik perhatian khusus mereka.
Shinji Kagawa dalam wawancara dengan wartawan Jepang membahas kesannya terhadap Zhou Yi.
"...Meski sebelumnya saya sering mendengar Bapak Kist menceritakan tentang Zhou Yi. Tapi setelah datang ke sini, baru saya tahu betapa hebatnya Zhou-san. Walau masih muda, dia memiliki bakat dan kemampuan yang luar biasa. Menurut saya, waktu yang dia butuhkan untuk membaca permainan jauh lebih cepat dari kami semua. Begitu menerima bola, tanpa perlu observasi lagi dia langsung bisa mengoper ke titik berikutnya dengan pilihan yang tepat... Ini benar-benar tidak masuk akal!"
Awalnya wartawan Jepang tidak percaya, mengira Shinji Kagawa sedang melebih-lebihkan.
Sehebat apa pun Zhou Yi, pantaskah mendapat pujian setinggi itu?
Seolah dia bukan manusia biasa, apakah otaknya memang sekuat itu?
Tapi jika dianalisis, alasan apa yang dimiliki Kagawa Shinji untuk membanggakan seorang pemain China di depan mereka? Apa keuntungannya bagi dia? Untuk mengambil hati Zhou Yi? Apakah perlu?
Oleh karena itu, wartawan Jepang bersikap setengah percaya setengah ragu terhadap pernyataan Kagawa Shinji.
Di satu sisi mereka mengakui Zhou Yi memang luar biasa, tapi di sisi lain merasa kemampuannya belum mencapai level sehebat itu—benar-benar dilema bagi mereka.
Sebenarnya keraguan wartawan Jepang ini mengandung kepentingan pribadi: mereka berharap Kagawa Shinji bisa menjadi pilar utama di Borussia Dortmund. Namun di posisi gelandang serang, Kagawa harus bersaing dengan rival yang sangat kuat, yaitu Zhou Yi.
Performa Zhou Yi di tim musim lalu bahkan sudah melampaui kata "menakjubkan".
Zhou Yi sangat dihargai oleh Klopp, membuat Kagawa Shinji sulit menyainginya.
Jika para wartawan ini tahu Zhou Yi telah beralih ke posisi gelandang bertahan, entah apa reaksi mereka...
……
Semua orang penuh antusias menanti penampilan Zhou Yi di posisi barunya, tapi Zhou Yi sendiri justru bersikap biasa saja.
Karena dia bisa menguji performanya terlebih dahulu melalui latihan virtual dan pertandingan, hasil saat ini tidak mengejutkannya.
Dibandingkan dirinya sendiri, dia lebih memperhatikan sahabatnya Mark.
Sejak dipromosikan dari tim cadangan, Mark terus berlatih bersama skuad utama.
Zhou Yi berharap Mark bisa bertahan di tim utama.
Tapi sejauh ini, Mark agak kewalahan menghadapi intensitas latihan tim utama. Mungkin dia harus berkorban lebih besar untuk bisa bertahan...
Mark jelas juga tahu ini, jadi meski latihan sangat keras dan pelatih sangat ketat, dia tidak mengeluh sepatah kata pun. Dia malah menggigit gigi mengikuti latihan setiap hari, berusaha memenuhi target latihan yang ditetapkan pelatih.
Bisa menjadi pemain Borussia Dortmund sejati, mewakili tim utama bermain di Westfalenstadion, itu adalah mimpinya sejak kecil.
Meskipun mimpi ini pernah terkubur selama beberapa waktu.
Tapi justru karena pengalaman itu, sekarang dia lebih menghargai kesempatan ini dan tidak mau menyerah.
Bagaimanapun juga, akhirnya dia harus bertahan di tim utama dan terdaftar dalam daftar pemain!
