Vidal menyilangkan tangan di pinggang, menatap pemain Borussia Dortmund yang sedang berpelukan merayakan gol.
Pandangannya tertancap pada Zhou Yi.
Apakah dia baru saja dipermainkan oleh pemain itu atau tidak?
Pertanyaan itu muncul di benaknya, tapi tak menemukan jawaban.
Dia merasa Zhou Yi menyuruhnya mundur bertahan untuk melepaskan diri dari pengawasannya. Tapi jika tidak mundur, area penalti juga dalam bahaya.
Jadi sebenarnya mundur atau tidak, hasilnya sama saja. Kebobolan ini... sepertinya tak terhindarkan.
Sebenarnya awalnya dia punya kesempatan untuk mencegah gol ini—begitu melihat Shinji Kagawa mengoper bola mundur ke Zhou Yi, dia langsung berbalik dan menerjang Zhou Yi, seolah ada magnet di tubuh Zhou Yi yang menariknya erat.
Dia yakin jika Zhou Yi melakukan lebih banyak penyesuaian pada bola di kakinya, mengamati dan mengontrol lebih lama, dia bisa kembali membelenggunya.
Tapi yang dia lihat justru Zhou Yi langsung mengoper bola begitu menerima umpan dari Shinji Kagawa, sama sekali tanpa mengamati!
Seolah dia sudah tahu di mana ruang kosong itu berada, ke mana rekan setim akan bergerak.
……
"Peringatan Balakov sebelum pertandingan benar, Zhou Yi adalah figur kunci. Jika Bayer Leverkusen ingin menang di kandang lawan, mereka harus membatasi Zhou Yi. Dalam pertandingan ini, Vidal sempat berhasil, tapi sayangnya tidak 100% membatasinya, tidak mengurungnya sepenuhnya, masih memberi kesempatan, sehingga terciptalah dua gol ini..." kata Marcel Leif.
"Sebagai pertandingan pertama musim ini, Zhou Yi menunjukkan performa gemilang di posisi gelandang bertahan. Keraguan sebelum pertandingan tentang kemampuannya mengisi posisi ini seharusnya sudah hilang..." kata Marcel Leif. "Kontrol permainan yang ditunjukkan Zhou Yi membuat Borussia Dortmund mendominasi sebagian besar waktu pertandingan. Kini mereka unggul dua gol, bermain di kandang sendiri, sulit bagi Leverkusen untuk membalikkan keadaan..."
Marcel Leif ternyata benar.
Setelah pertandingan dilanjutkan, Vidal terjebak dalam dilema.
Ikut Zhou Yi atau tidak?
Jika ikut Zhou Yi, sampai sejauh apa yang harus dilakukan?
Terus mengejar seperti saat kebobolan, jelas tidak mungkin.
Vidal kebingungan.
Heynckes memerintahkan Vidal untuk mundur, membentuk pertahanan bersama rekan setim lainnya.
Biarkan Zhou Yi menguasai bola di lini belakang sesuka hatinya, asalkan dia tidak maju menyerang.
Tapi Zhou Yi juga tidak peduli apakah maju atau tidak. Dari lini belakang, dia langsung mengirim umpan silang untuk mengatur serangan.
Dia bagaikan meriam statis yang meski tak bisa bergerak, mampu menghujani benteng lawan dengan tembakan jarak jauh.
Dengan keunggulan dua gol, Dortmund tidak perlu banyak mengoper ke depan. Jika Leverkusen tidak menekan, cukup operkan bola di belakang.
Jika Leverkusen menekan, langsung kirim umpan panjang ke belakang pertahanan mereka. Sederhana tapi brutal, sangat efektif di lapangan basah saat hujan.
Cuaca dan kondisi lapangan yang sempat dikhawatirkan Zhou Jianliang sebelum laga justru menjadi kesempatan emas Zhou Yi menunjukan keahlian umpan panjangnya.
Di bawah komando Zhou Yi, seluruh tim Dortmund bergerak seperti mesin yang sempurna, membuat Leverkusen yang tertinggal dua gol kesulitan menciptakan peluang.
Hingga wasit utama meniup peluit akhir, Leverkusen tak pernah mengancam gawang Dortmund.
Akhirnya, Dortmund menang 2-0 di kandang sendiri, meraih kemenangan pembuka di liga musim ini!
……
"Pertandingan selesai!" Penyiar lapangan Norbert Dickel berseru penuh semangat. "Kami menang! Kemenangan pertama di musim baru!"
Langit Westfalenstadion bergema dengan nyanyian suporter yang merayakan kemenangan.
Mark, seperti orang-orang di sekitarnya, menyanyikan lagu kemenangan tim dengan kedua tangan terangkat tinggi.
Namun di saat yang sama, hatinya dipenuhi gejolak emosi.
Adegan yang begitu menggugah, kemenangan yang begitu indah... tapi dirinya hanya bisa menjadi penonton di tribun.
Harus berusaha lebih keras, harus berjuang untuk segera bermain di tim utama!
……
Setelah pertandingan, baik media Jerman maupun media China menjadikan Zhou Yi sebagai fokus pemberitaan.
Majalah Jerman "Bild Sport" memuji tinggi performa Zhou Yi di posisi barunya.
"...Ini adalah pertandingan liga pertama Michael Ballack setelah kembali ke Bayer Leverkusen, namun sorotan justru direbut Zhou Yi. Zhou Yi yang pertama kali bermain sebagai gelandang bertahan di liga tampil luar biasa, ia benar-benar menguasai permainan. Sebagai perbandingan, hampir tidak ada momen menonjol Ballack yang bisa diingat setelah pertandingan..."
Koran lokal Dortmund "Ruhr Nachrichten" juga memberikan apresiasi: "...Performanya sebagai gelandang bertahan sangat mencolok, sekaligus kita tidak boleh lupa musim lalu di posisi gelandang serang ia meraih gelar raja assist dan pemain terbaik baru. Baik sebagai gelandang bertahan maupun serang, ia selalu brilian. Mungkin kita tidak boleh membatasinya hanya pada satu posisi tertentu. Menurutku, seluruh area lini tengah harus menjadi wilayahnya!"
"Pujian media China bahkan lebih terang-terangan, sampai-sampai terasa berlebihan dan menjilat."
"……Zhou Yi mengungguli Ballack! Dialah bintang lapangan!"
"Zhou Yi mengakhiri era Ballack, posisi baru membuat kami menemukan Zhou Yi yang lebih hebat!"
"Jenius serba bisa! Zhou Yi menemukan posisi yang paling cocok untuknya!"
"……Musim lalu ketika Borussia Dortmund menjual Sahin, ada yang khawatir mereka akan kehilangan inti gelandang. Sekarang terlihat, performa Zhou Yi sudah bisa membuat orang melupakan Sahin……"
Media Jepang juga memuji penampilan Zhou Yi: "Zhou Yi mendominasi pertandingan, Bayer Leverkusen sebagai lawan sepenuhnya dikendalikannya. Benar-benar luar biasa!"
Sekarang tampaknya bagian tentang Borussia Dortmund dalam ulasan musim majalah 《Kicker》 mungkin keliru……
Saat ini semua orang teringat wawancara Zhou Yi sebelum pertandingan tentang analisis 《Kicker》.
Rasa percaya dirinya membuat orang merasa terlalu blak-blakan.
Tapi sekarang jelas, dia memang punya hak untuk percaya diri segitu. Untuk hal yang sudah jelas kenapa harus berbelit-belit? Bukankah itu membuang waktu semua orang?
Lebih baik seperti ini, saya memang sekeren ini, saya mengatakannya langsung, terima atau tidak itu urusan kalian, tapi saya akan membuktikannya.
Di Sina Weibo China, performa Zhou Yi pada pertandingan pertamanya juga memicu perbincangan hangat di internet.
Yang paling senang saat ini mungkin adalah para penggemar Zhou Yi yang dulu diejek sebagai "penggemar fanatik". Sedangkan yang paling sial adalah mereka yang dulu menasihati Zhou Yi untuk lebih rendah hati... Mereka dihujani kritik oleh fans Zhou Yi sampai hancur lebur, dan sama sekali tidak berani membalas.
Siapa yang menyangka performa Zhou Yi begitu gemilang?
Fakta sekeras baja ini terbentang di depan mata mereka, bukan sekadar omongan kosong belaka.
Seorang wartawan melaporkan situasi di internet domestik ini kepada Zhou Yi. Menanggapi hal tersebut, Zhou Yi hanya tersenyum tipis tanpa berkomentar.
……
Setelah mengalahkan Bayer Leverkusen, di laga kedua Bundesliga, Borussia Dortmund akan bertandang ke Stuttgart.
Sebenarnya sejak awal musim, lawan-lawan yang dihadapi Dortmund cukup tangguh.
Laga ketiga melawan Wolfsburg di kandang sendiri.
Laga keempat bertandang ke Schalke 04, ini akan menjadi Derbi Ruhr pertama di musim baru.
Jika melihat performa pemanasan Dortmund yang buruk di awal musim lalu, beberapa laga ini mungkin akan berakhir tragis.
Namun setelah melihat performa tim di laga pertama, banyak yang mulai optimis dengan skuat ini.
Seminggu kemudian, Dortmund bertandang ke Stuttgart.
Untuk laga ini, Klopp memainkan formasi pemain utama yang sama persis dengan pertandingan sebelumnya.
Zhou Yi tetap bertahan di posisi gelandang bertahan, berduet dengan Sven Bender.
Di depannya ada Shinji Kagawa, sementara sayap diisi oleh Götze dan Großkreutz.
Penyerang tunggal: Barrios.
“Pertandingan ini tidak diguyur hujan, kondisi cuaca bagus, kondisi lapangan juga sangat baik.”
“Meski bertanding di kandang lawan, Borussia Dortmund langsung menunjukkan sikap agresif dan berhasil mengambil alih kendali.”
“Dengan Zhou Yi sebagai titik awal, serangan mereka terus mengalir tanpa henti.”
“Dan akhirnya di menit kelima, tekanan beruntun memaksa bek Belanda Stuttgart, Boulahrouz melakukan kesalahan yang menghasilkan gol bunuh diri!”
“1:0! Borussia Dortmund unggul! Awal yang gemilang! Sungguh nasib malang bagi Boulahrouz...”
“Setelah unggul, Dortmund tetap mengendalikan penuh permainan dan terus menciptakan peluang.”
“Di menit ke-27, Großkreutz memberikan umpan silang dari sayap yang disambut sundulan Barrios di tengah, memperlebar keunggulan Dortmund!”
“Hanya dalam setengah jam, Dortmund sudah mencetak dua gol, membuat Stuttgart seperti terbengong-bengong.”
“Di bawah kepemimpinan Zhou Yi, Dortmund menghidupkan berbagai jenis serangan mulai dari serangan balik cepat hingga situasi bertahan terorganisir.”
“Bagi Zhou Yi, sepertinya tidak ada pola serangan yang tidak ia kuasai.”
“Di bawah arahannya, Dortmund terus memberikan pressing ke Stuttgart meski sudah unggul dua gol.”
“Dan di menit ke-38, Götze menyambar bola rebound di depan gawang, mencetak gol pertamanya di Musim Baru sekaligus mengubah skor menjadi 3:0!”
"Babak pertama belum selesai, Stuttgart sudah kehilangan tiga gol... Ini mungkin di luar perkiraan semua suporter Stuttgart ya?"
Saat Marcel Leif mengatakan ini, siaran TV menyorot wajah para suporter Stuttgart di tribun yang sedang memegang kepala dengan ekspresi kebingungan.
Mereka benar-benar tidak menyangka serangan Borussia Dortmund bisa seganas ini dan dengan mudah merobek pertahanan yang mereka susun rapi...
Persis seperti badai kuning-hitam!
……
Baru memulai babak kedua, Stuttgart langsung mengganti dua pemain, jelas tidak rela kalah di kandang sendiri.
Klopp menarik Zhou Yi keluar lapangan pada menit ketujuh puluh.
Di pertandingan sebelumnya Zhou Yi bermain penuh 90 menit, mengingat dia masih ada pertandingan timnas - Asosiasi Sepak Bola Tiongkok (AST) telah mengirim pemberitahuan ke klub Borussia Dortmund untuk memanggil Zhou Yi menghadapi dua laga uji coba pada 3 dan 7 September.
Karena ini termasuk pertandingan Kategori A FIFA, klub Borussia Dortmund wajib melepasnya.
Untuk menghindari kelelahan berlebihan, Klopp sengaja menariknya lebih awal dalam pertandingan ini.
Bukan berarti stamina Zhou Yi masih terbatas hanya bisa bermain 90 menit dengan interval...
Setelah Zhou Yi ditarik keluar, kontrol gelandang Borussia Dortmund agak menurun.
Pada menit ke-78, penyerang Stuttgart Cacau berhasil mempersempit skor.
Akhirnya skor pertandingan terkunci di 1-3, tuan rumah Stuttgart takluk dari Borussia Dortmund.
