Meskipun Zhou Yi dengan cerdik menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan menyebalkan di bandara, nasibnya tak bisa lepas dari para wartawan.
Karena konferensi pers sebelum pertandingan, Klopp menunjuk Zhou Yi untuk mendampinginya.
Kali ini para wartawan tersenyum sinis melihat Zhou Yi - sudah ada penerjemah Bahasa Jerman di tempat, tak bisa lagi beralasan "tidak paham bahasa" untuk menghindar!
Menyaksikan senyum penuh "niat jahat" para wartawan, Zhou Yi duduk dengan wajah datar di samping Klopp.
Setelah konferensi pers dimulai, awalnya semua pertanyaan dialamatkan ke Klopp. Sebagai pelatih yang membawa Borussia Dortmund kembali ke Champions Eropa setelah tujuh tahun, popularitas Klopp di kalangan suporter Dortmund sangat tinggi. Semua ingin mendengar pandangannya tentang kembalinya tim ini ke kompetisi elit Eropa.
"...Saya tidak terlalu bersemangat, karena dibandingkan semangat, tekanan di Champions Eropa jauh lebih besar. Kita akan menghadapi banyak kesulitan. Jika masalah ini tidak diatasi dengan baik, kembali ke Champions Eropa jadi tidak berarti. Kami di sini bukan sekadar untuk mencari perhatian." Klopp menjawab dengan gaya khasnya.
"Artinya kalian punya target lebih besar?"
"Siapa yang tidak? Tim mana di Champions Eropa yang hanya ingin main enam pertandingan grup lalu pulang?" Klopp menunjukkan ambisi sekaligus keyakinan penuh.
Ini agak berbeda dengan sikap rendah hati yang sebelumnya mereka usung bersama.
"Mungkin Klopp berpikir pertandingan sudah akan dimulai, bersikap rendah hati lagi tidak berguna, jadi langsung... akhirnya menunjukkan niat sebenarnya."
Para wartawan kembali melemparkan pertanyaan ke Zhou Yi. Wartawan Spanyol pertama langsung membuka luka lama: "Hai Zhou Yi, hari ini ada penerjemah di sini."
Di konferensi pers terdengar tawa nakal. Zhou Yi juga ikut tertawa, lalu berkata: "Sebenarnya kalau hari itu di bandara kalian bicara bahasa Inggris lebih standar dengan aksen lebih sedikit, aku mungkin bisa mengerti." Dia mengatakannya dalam bahasa Inggris untuk membuktikan kemampuannya.
Kembali terdengar tawa nakal di tempat itu. Ejekan-ejekan yang tidak terlalu menusuk seperti ini masih bisa mereka terima. Semua hanya bercanda.
Setelah candaan usai, pertanyaan mulai tidak terlalu ramah.
"Apakah akan merasa gugup pertama kali main Champions Eropa?"
"Tidak." Zhou Yi menggeleng dengan tegas. "Namaku 'Tidak Gugup'. Tidak punya perasaan selalu jadi kelebihanku."
"Lalu apakah pertama kali main Champions Eropa akan membuatmu bersemangat?"
Zhou Yi kembali menggeleng, dengan nada sangat yakin: "Juga tidak. Cuma pertandingan dengan tingkat kesulitan sedikit lebih tinggi."
"Seberapa dalam pemahamanmu tentang tim Valencia?"
"Sangat dalam." Zhou Yi terus menggunakan nada tak terbantahkan.
Kali ini dia tidak bohong. Dia memang sangat paham tim ini karena sudah bertanding puluhan kali melawan mereka di ruang virtual... Siapa pun yang bertanding 30-40 kali beruntun melawan satu tim, kata "paham" mungkin sudah tidak cukup, lebih tepatnya "mual melihat mereka".
Namun para wartawan Spanyol tidak berpikir demikian. Mereka menganggap Zhou Yi sedang membual, bahkan Klopp pun sepertinya tidak berani mengklaim sangat memahami Valencia?
Justru penampilan Zhou Yi hari ini memberi kesan yang sangat berbeda bagi para wartawan. Di bandara, dia menggunakan alasan "tidak mengerti bahasa" untuk menolak menjawab pertanyaan, dan media menilai itu sebagai tanda kegugupan. Tapi sekarang, dalam konferensi pers, dia sangat tegas, tidak menggunakan kalimat tanya yang tidak pasti, setiap pernyataannya diakhiri dengan nada penuh keyakinan.
Terlihat sangat percaya diri.
Perubahan ini justru membuat para wartawan semakin tertarik.
Benar-benar percaya diri? Atau hanya pura-pura?
Ditambah dengan sikap pelatih kepala Klopp, semakin membuat para wartawan berimajinasi.
Baik pelatih maupun pemain sama-sama menunjukkan sikap percaya diri yang berlebihan, apakah ini... seperti akting yang terlalu dipaksakan?
……
Malam harinya di kamar hotel, Zhou Yi mengetahui dari He Ying bagaimana media Spanyol menilai penampilannya di konferensi pers.
"Mereka bilang kamu hanya pura-pura percaya diri, yang sebenarnya justru menunjukkan kelemahan mentalmu." Setelah mengatakan itu, He Ying mengirim emoticon tertutup mulut sambil tertawa.
"Sial!" Zhou Yi membalas dengan emoticon lirik ke atas.
"Media selalu punya alasan sendiri, kamu tidak bisa menang berdebat dengan mereka, Zhou Yi." Yang Muge menghibur di grup. "Mereka mencari nafkah dengan kecakapan berbicara dan menulis."
"Gak masalah, kita bicara dengan kaki. Main saja!" kata Zhou Yi.
"Apa? Mau tendang selangkangan orang pakai kaki? Zhou Yi, ternyata kamu orang seperti ini!" Sun Pan mengirim ekspresi terkejut.
"Pergi!" Zhou Yi membalas. "Mikirin apa sih!"
"Iya, Sun Pan jangan asal ngomong, Zhou Yi kan belum tentu sejahat itu..." Yang Muge juga membela Zhou Yi.
Baru saja pesannya terkirim, dia langsung melihat balasan Zhou Yi berikutnya muncul: "Tentu pakai tendangan bola yang nyasar ke selangkangan! Kita kan pemain bola, tendang langsung pakai kaki terlalu nggak berbobot dong!"
Yang Muge: "......"
Guo Nu: "233333333" disertai emoji mengetuk lantai.
He Ying: "Pfft!"
Sun Pan tertawa ngakak: "Wahahahaha! Lao Yang, jangan pernah meremehkan batas bawah si bocah ini!"
"Baiklah, ternyata aku memang tidak bisa memahami Zhou Yi..." kata Yang Muge sambil mengirim emoji menangis.
Sun Pan menghibur teman sekamarnya: "Jangan nangis Lao Yang, kalau kamu nggak paham artinya hatimu masih suci, belum ternoda oleh Raja Lich Zhou Yi ini! Itu hal baik..."
Zhou Yi melirik ke atas.
……
Meski asyik mengobrol "seru" di grup, Zhou Yi tetap pamit tepat waktu ke semua anggota grup sebelum offline dan tidur.
Besok ada pertandingan, istirahat itu penting.
Setelah naik ke tempat tidur, Zhou Yi langsung masuk ke... dunia virtual FIFAOL3.
Di dunia virtual ini, Zhou Yi lebih dulu berhadapan dengan lawan besok: Valencia.
Pertandingan ini, Valencia menurunkan formasi pemain utama dengan kiper César Sánchez. Empat bek di garis pertahanan adalah Ricardo Costa, Jérémy Mathieu, David Navarro, dan Bruno Saltou. Empat gelandang adalah Alberto Costa, Pablo Hernández, Joaquín, dan Albelda. Dua penyerang adalah Mata dan Soldado.
Hari ini dalam konferensi pers sebelum pertandingan, pelatih kepala Valencia Unai Emery tidak mengumumkan formasi pemain utama, tentu saja Klopp juga tidak – hal ini sama untuk semua tim.
Namun Zhou Yi sepertinya sudah mengetahui formasi pemain utama lawan sebelumnya.
Perkiraannya hampir sama persis dengan yang dia lihat sekarang. Karena sistem memilih formasi pemain utama lawan berdasarkan performa para pemain dalam beberapa pertandingan terakhir untuk menilai kondisi mereka, lalu menentukan siapa yang layak menjadi starter.
Dalam situasi seperti ini, kecuali pelatih lawan sengaja mengambil jalan tidak biasa sebelum pertandingan – memainkan pemain pengganti yang kondisinya baik dan menurunkan pemain utama yang kondisinya buruk – baru prediksi sistem akan sepenuhnya meleset.
Makanya Zhou Yi berani mengatakan dalam konferensi pers bahwa dia sangat memahami Valencia.
Hanya saja kepercayaan dirinya yang sumbernya tidak jelas ini langsung dianggap wartawan Spanyol sebagai sikap menggertak.
Zhou Yi benar-benar disalahpahami...
Di dunia virtual, Zhou Yi sudah bertemu Valencia berkali-kali, sama sekali tidak ada kesan baru lagi.
Sebelum pertarungan pertama, dia dengan serius meninjau statistik setiap pemain Valencia, mencoba memprediksi karakteristik teknik dan gaya bermain mereka melalui data yang ada.
Sekarang bisa langsung memulai pertandingan.
Dalam puluhan pertandingan melawan Valencia ini, Borussia Dortmund dan lawan saling menang-kalah. Secara keseluruhan, Valencia memiliki persentase kemenangan lebih tinggi, mengingat ini adalah kandang mereka sendiri.
Sistem Virtual memiliki kelemahan dalam simulasi realitas, yaitu ketidakmampuan mereplikasi secara sempurna kenaikan atau penurunan moral selama pertandingan. Analisis terlalu bergantung pada data. Jika statistik lawan lebih tinggi saat itu, persentase keberhasilannya akan lebih besar.
Banyak kejutan dalam pertandingan yang belum bisa direpresentasikan dengan baik dalam sistem virtual.
Tapi bagi Zhou Yi, ini sudah cukup. Jika permainan virtual bisa menyamai pertandingan nyata sepenuhnya, bukankah sepak bola akan kehilangan semua daya tariknya?
Setelah lebih dari dua tahun menggunakan sistem ini, dia menyadari yang dibutuhkan bukanlah simulasi sempurna, melainkan platform untuk menambah pengalaman bertanding.
Dalam hal ini, Sistem Virtual telah bekerja dengan sangat baik.
Pertandingan pertama malam ini berakhir imbang 2-2 antara Borussia Dortmund dan Valencia.
Borussia Dortmund memulai dengan baik. Pada menit ke-12, serangan beruntun mereka menyebabkan bek tengah Valencia, Mathieu, tanpa sengaja memasukkan bola ke gawang sendiri. Dortmund memimpin 1-0 melalui gol bunuh diri ini.
Selanjutnya, pada menit ke-18, Zhou Yi memberikan assist, Barrios menyambar bola di depan gawang dan menendangnya masuk. Borussia Dortmund unggul dua gol.
Awal pertandingan ini sangat bagus.
Kemudian, Zhou Yi berusaha mengontrol ritme permainan di pihak Borussia Dortmund. Awalnya berjalan baik, namun seiring berjalannya pertandingan, hal ini semakin sulit dilakukan.
Karena Valencia melakukan serangan balik yang gencar.
Ditambah lagi ini adalah pertandingan kandang mereka, sehingga memiliki keuntungan dalam mekanisme penilaian peluang keberhasilan.
Perlahan-lahan, situasi mulai condong ke pihak Valencia.
Setelah babak kedua dimulai, pada menit ke-47, gelandang Valencia, Hernández, mencetak gol untuk timnya.
Kemudian, pada menit ke-68, Albelda menyamakan skor.
Valencia yang sudah menyamakan skor terus meningkatkan serangan. Posisi pemain mereka secara keseluruhan semakin maju, sistem menilai persentase keberhasilan merebut bola pemain Valencia juga meningkat.
Semua ini memberikan tekanan pada Zhou Yi, karena sebagai inti gelandang tim, dia menjadi target penjagaan ketat lawan selama pertandingan.
Pada akhirnya, Zhou Yi sudah mengerahkan seluruh tenaga untuk mempertahankan skor 2-2.
Meskipun tidak bisa menyimulasikan pertandingan nyata dengan sempurna, melalui pertandingan ini Zhou Yi sudah cukup memahami level kompetisi Champions Eropa.
Hal ini sangat bermanfaat baginya.
Karena ketika orang menganalisis kelebihan dan kekurangan tim Borussia Dortmund, mereka pasti menyebutkan kurangnya pengalaman. Bagi tim yang telah absen dari Champions Eropa selama tujuh musim, ini fakta tak terbantahkan - banyak pemain di tim ini tidak memiliki pengalaman bermain di Champions Eropa.
Pelatih kepala Klopp juga tidak punya.
Sebagai pemain inti tim, Zhou Yi tentu lebih tidak memiliki pengalaman.
Tapi ini adalah kesimpulan berdasarkan kondisi normal, sedangkan Zhou Yi bukan orang yang bisa dinilai dengan ukuran normal.
Jika bicara pengalaman Champions Eropa, mungkin dia sudah memiliki 40 pertandingan... Tentu saja, semua pengalaman itu melawan lawan yang sama.
Setidaknya Zhou Yi pernah melihat seperti apa Champions Eropa itu.
Ini sangat penting.
Dia tidak akan kaget menghadapi ritme permainan cepat Champions Eropa saat pertandingan sesungguhnya besok.
Setelah pertandingan ini, Zhou Yi memulai latihan di sistemnya.
Di malam sebelum pertandingan, dia masih berusaha meningkatkan kemampuan timnya - betapa dedikasinya pemain ini!
Hanya saja metode latihan peningkat kemampuannya sulit dipublikasikan secara positif. Pemain lain berlatih sampai pingsan di lapangan latihan, sementara Zhou Yi malah tidur nyenyak di tempat tidur empuk...
