"Bab 141 Tiga Pemuda"

　　"Meski gagal gol, tendangan Götze sukses membuat suporter Schalke 04 merinding." 　　Saat dia mengayunkan kaki untuk menembak, Draxler di tribun merasa jantungnya hampir berhenti berdetak. 　　Setelah bola melenceng dari gawang, dia duduk sambil menekan dada sambil bergumam, "Syarat banget..." 　　Hao Junmin juga sedang mendiskusikan bola tersebut dengan Yang Muge. 　　"Tadi benar-benar mepet! Tapi selamat dari bahaya besar pasti ada keberuntungan, Borussia Dortmund gagal mencetak gol ini pasti akan menyesal..." kata Hao Junmin. 　　Namun Yang Muge tidak sependapat: "Belum tentu, Kak Hao." 　　"Kenapa?" 　　Yang Muge menunjuk trio Zhou Yi, Mark, dan Götze yang berlari berdampingan di lapangan: "Mereka bertiga sudah bermain bersama di tim muda Borussia Dortmund U19, chemistry-nya sangat solid. Kombinasi mereka lah yang membawa Borussia Dortmund U19 juara liga dan piala. Bola tadi sebenarnya mengulang pola kombinasi mereka di tim muda. Kalau kombinasi seperti itu bukan kebetulan, begitu mereka menemukan chemistry seperti masa tim muda, justru kita yang dalam bahaya..." 　　"Ah...masa sih?" Hao Junmin masih ragu. Chemistry tim muda di level tim utama? 　　Melihat ketidakpercayaan Hao Junmin, Yang Muge memilih tidak melanjutkan penjelasan. 　　Hao Junmin tidak pernah menyaksikan pertandingan tim muda ketiga pemain ini, jadi keraguan dalam hatinya wajar. 　　Namun Yang Muge sangat memahami kemampuan ketiga orang ini. 　　Terutama dalam kondisi Schalke 04 yang sama sekali tidak mengenal pemain bernomor 45 itu. 　　Jika pemain Schalke 04 di lapangan menganggap kejadian tadi sebagai kecelakaan belaka... Kekhawatiran Yang Muge memang beralasan. 　　…… 　　Sebenarnya, meski tembakan Götze membuat pemain Schalke 04 terkejut, mereka tidak terlalu memikirkan tendangan itu - sederhana saja, semua orang pernah dapat keberuntungan. Tendangan tadi hanyalah keberuntungan Borussia Dortmund. 　　Kali berikutnya, mereka takkan mendapat kesempatan sebaik itu lagi. 　　Banyak pemain Schalke 04 juga punya pikiran bawah sadar: "Dengan peluang sebaik tadi saja Dortmund gagal, mustahil mereka bisa mengalahkan kita!" 　　Di lapangan hijau, menyia-nyiakan kesempatan adalah kemewahan yang harus dibayar mahal. 　　Pemain Schalke 04 yakin Dortmund akan menerima karma akibat tendangan Götze itu. 　　Dan karma itu akan datang dari Schalke 04! 　　Nyatanya, pemikiran seperti ini tidak hanya dimiliki pemain Schalke 04, tapi juga banyak suporter Dortmund dan sebagian pemain mereka. 　　Setelah Götze gagal mencetak gol ini, suporter bisa langsung mengekspresikan kekecewaan mereka, bahkan mengumpat bahwa Götze terlalu gegabah. Padahal dia bisa terus menggiring bola ke dalam, berhadapan satu lawan satu dengan kiper, melewatinya lalu menembak - saat itu peluang gol pasti 100% terwujud. 　　Beberapa pemain Borussia Dortmund tentu tidak bisa langsung mengkritik rekan setim yang menyia-nyiakan peluang di depan umum. Namun di dalam hati, pasti mereka merasa sangat menyesal dan sampai sekarang masih menyimpan kekecewaan yang besar. 　　Menurut mereka, peluang yang terbuang oleh Götze ini setidaknya termasuk tiga peluang terbaik yang dimiliki Dortmund dalam pertandingan ini. 　　Tapi sekarang, kesempatan emas itu terbuang percuma begitu saja. 　　Banyak orang yang mulai punya pikiran-pikiran tertentu dalam hati. 　　Yang benar-benar tidak punya pikiran negatif mungkin hanya tiga pemuda: Zhou Yi, Mark, dan Götze sendiri. 　　Karena melalui tembakan yang terbuang percuma ini, mereka justru menemukan kembali chemistry kombinasi khas tim muda dulu. 　　Di masa itu, mereka merasa tidak ada lawan di Liga Remaja yang bisa menghentikan mereka - invincible dan tak tertahankan. 　　…… 　　Setelah serangan Schalke 04 berakhir, bola kembali ke kaki pemain Borussia Dortmund. 　　Zhou Yi sebagai pemain inti tim tetap menjadi target operan utama. 　　Saat menerima bola, Markus Wagner kembali melakukan pergerakan mundur. 　　Tapi kali ini, dia tidak lagi bebas bergerak. Seorang pemain Schalke 04 sudah mengawalnya ketat, tidak memberikan ruang kosong sama sekali. 　　Namun kali ini, Zhou Yi tidak memilih mengembalikan bola ke Wagner, melainkan mengoper ke Götze yang berada di sayap. 　　Setelah menerima bola, Götze mengirim umpan horizontal ke Mark. 　　Mark dengan lembut menyodok bola ke belakangnya, persis saat Zhou Yi yang terus berlari ke depan setelah mengoper tiba tepat waktu dan membawa bola pergi. 　　Tapi baru satu langkah digiring, gelandang Schalke 04 Rakitic sudah menghadang di depannya. 　　Zhou Yi menyodok bola dengan ujung kaki untuk menghindari sliding tackle Rakitic. 　　Bola jatuh ke kaki Götze yang bergerak dari sayap menyerang ke area tengah. 　　Seketika, serangan Borussia Dortmund melalui rangkaian operan dan pergerakan ini telah mencapai garis 30 meter Schalke 04! 　　…… 　　"Kombinasi umpan yang brilian! Tiga pemain Zhou Yi, Wagner dan Götze menunjukkan chemistry yang terbentuk sejak tim muda melalui operan satu sentuhan beruntun!" Marcel Leif yang pernah menjadi komentator pertandingan Borussia Dortmund U19 meski hanya sekali, namun meninggalkan kesan mendalam. Selain reputasi Götze yang sudah terkenal, pertandingan itu juga memperkenalkannya pada Zhou Yi. 　　Selain itu, kombinasi umpan cepat di area depan Borussia Dortmund U19 saat itu juga tak terlupakan baginya. 　　Untuk pertama kalinya ia menyaksikan kombinasi serangan di tim muda yang begitu spontan, imajinatif, dan seolah tak memiliki pola yang jelas. 　　Permainan cepat operan dan pergerakan antar beberapa pemain benar-benar memukau, sekaligus menghancurkan pressing area depan yang dibangun dengan matang oleh SC Freiburg. 　　Sungguh tak disangka, sekarang dia malah melihat kombinasi seperti itu lagi dalam pertandingan tim utama! 　　…… 　　"Wah, menarik!" Klopp di pinggir lapangan mengangkat alis dengan ekspresi sedikit terkejut setelah menyaksikan momen ini. 　　Mark yang baru masuk sebagai pemain pengganti sama sekali tidak menunjukkan rasa gugup, baik dalam pergerakan posisi maupun operan dan kontrol bola, semuanya penuh kepercayaan diri. 　　Lihat kombinasi operan dan pergerakannya tadi bersama Zhou Yi dan Götze, pola pikirnya sangat jelas dan tahu persis apa yang harus dilakukan. 　　Performa seperti ini benar-benar memberinya sedikit keyakinan terhadap pemain yang terpaksa dia masukkan ini. 　　Semoga selanjutnya dia tidak mengecewakan... 　　…… 　　Saat Götze menerima bola, dia sudah berada di garis 30 meter Schalke 04. 　　Tapi posisinya tidak menghadap arah serangan, melainkan menyamping ke gawang saat menyarang ke area tengah. 　　Höwedes berada di sisi dalamnya, mencegahnya berbalik dengan mudah. 　　Tapi Götze juga tidak berniat berbalik, bahkan tanpa melihat sekalipun dia langsung mengoper bola. 　　Sebuah operan mundur ke Zhou Yi yang maju dari belakang. 　　Bersamaan dengan itu, setelah mengoper Götze langsung bergerak diagonal masuk ke area penalti Schalke 04. 　　Gerakan ini menarik perhatian semua orang, jelas ini adalah kombinasi satu-dua dengan Zhou Yi. Höwedes mengikuti ketat dan menempelinya. 　　"Zhou Yi menyambut bola operan dari Götze dengan mengayunkan kaki kanannya, seolah ingin mengembalikan bola ke Götze yang sedang berlari ke area tengah." 　　"Kaki kanan Zhou Yi menyentuh bola, benar-benar sebuah umpan satu sentuhan!" 　　"Tapi bola tidak mengarah ke Götze. Saat mengoper dengan kaki kanan, Zhou Yi memutar pinggangnya ke kiri, mengarahkan bola ke sisi lain!" 　　"Di sana terdapat ruang kosong yang tidak terlalu mencolok, tepat di rusuk pertahanan empat bek Schalke 04." 　　"Dua bek yang seharusnya berada di area ini telah tertarik ke tengah oleh pergerakan horizontal Götze, meninggalkan ruang kosong relatif." 　　"Saat Zhou Yi mengoper bola, seseorang menyambar dari sayap - Markus Wagner nomor 45 Borussia Dortmund!" 　　…… 　　"Umpan terobosan Zhou Yi, indah!" teriak Duan Xin. 　　"Atsuto Uchida, bek kanan Schalke 04 yang mengikuti pergerakan Götze ke tengah, berbalik melihat Markus. Secara refleks mengangkat tangan, menuding offside." 　　"Tapi baik wasit utama maupun asisten wasit tidak bereaksi, pertandingan berlanjut!" 　　"Marcel Leif di bilik komentar berseru: 'Tidak offside! Ini jebakan offside yang brilian!'" 　　"Sementara itu, Markus telah menerima bola Zhou Yi di area penalti. Dari sudut yang tidak terlalu ideal, ia mengayunkan kaki kirinya!" 　　"Masukkan! Markus! Masukkan!!" Nyonya Wagner di tribun menjerit histeris. 　　Di antara sekelompok fans Schalke 04, tubuh Kottane tanpa sadar menegang. Mata yang tersembunyi di balik kacamata hitamnya tak berkedip sedetik pun, takut melewatkan sesuatu. 　　…… 　　Saat Markus mengayunkan kakinya, tidak ada kilasan kenangan masa lalu di tim muda yang bermunculan di pikirannya. 　　Sebenarnya, Markus saat ini sedang sangat fokus. Matanya hanya tertuju pada bola, sama sekali tak ada ruang untuk pikiran lain. 　　Dari umpan terobosan Zhou Yi hingga penetrasinya ke area penalti, semuanya terjadi dalam sekejap mata. Tak ada waktu untuk memikirkan mimpi-mimpi. 　　Saat ini yang dia inginkan hanyalah mencetak gol, seperti layaknya seorang penyerang dalam momen seperti ini. 　　Braak! 　　Kura-kura kaki kanannya yang tegang menendang bola dengan keras. 　　Bola melesat cepat menyusur rumput menuju gawang. 　　Awalnya Neuer hanya fokus pada Götze, karena dia paling mengenal bahaya pemain itu. Mengenai Markus Wagner... meski pernah menonton pertandingan Borussia Dortmund U19, dia sudah lama melupakan pemain ini. 　　Umpan Zhou Yi-lah yang membuatnya bereaksi. Begitu berbalik, dia langsung melihat ayunan kaki Markus dan menjatuhkan diri untuk menepis. 　　Menukik ke samping bawah! 　　Ujung jarinya menyentuh bola, tapi kecepatan laju bola terlalu tinggi. Sentuhan itu tak berarti... 　　Bola menerobos sela jarinya, terus meluncur, dan akhirnya mendarat di dalam jala gawang!