Performa buruk Bayern München belakangan ini juga terkait dengan kondisi cedera pemain mereka.
Pilar utama tim musim lalu, penyerang utama yang mencetak 23 gol Arjen Robben cedera di awal musim dan hingga kini belum pulih, dikabarkan mungkin absen selama setengah musim penuh.
Absennya Robben akan sangat mempengaruhi kemampuan tim Bayern München.
Dia adalah pahlawan penting yang membantu Bayern München meraih gelar ganda liga dan piala domestik musim lalu, sekaligus membawa tim ke final Champions Eropa.
Selain itu, pemain inti lainnya Ribery juga mengalami masalah cedera di awal musim ini. Pada pertandingan liga ke-5 saat Bayern München mengalahkan Hoffenheim 2:1, dia hanya bermain 62 menit sebelum ditarik keluar karena cedera dan digantikan oleh Altıntop.
Pada laga Bundesliga matchday ke-6 berikutnya saat Bayern München kalah dari Mainz, dan pertandingan kedua fase grup Champions Eropa saat Bayern menang di kandang Basel, Ribery sama sekali tidak tampil bermain.
Melihat kondisi cedera yang dialaminya, kemungkinan besar dia juga akan absen dalam pertandingan melawan Borussia Dortmund nanti.
Dengan cedera parah seperti ini, performa Bayern München tentu sulit menunjukkan peningkatan.
Selain masalah cedera, Bayern juga menyimpan banyak masalah di berbagai aspek lain.
Setelah performa gemilang tim musim lalu, mungkin Van Gaal menganggap timnya sudah mapan sehingga minim melakukan rekrutan pemain baru.
Namun di awal musim saja tim sudah diterpa gelombang cedera, membuat Van Gaal kehabisan opsi pemain - pukulan keras yang tak terduga baginya.
Di sisi lain, lini pertahanan Bayern telah lama bermasalah.
Sejak mereka menjual Lucio yang masih dalam masa jayanya, Bayern tak pernah memiliki bek tengah yang benar-benar bisa diandalkan.
Pemain seperti Van Buyten, Demichelis, maupun Badstuber selalu membuat kesalahan tak terduga yang justru menonjolkan kelemahan mereka.
Bahkan beredar lelucon di internet yang mengejek pertahanan Bayern.
Setelah bergabung dengan tim utama Bayern, pemain muda Petersen bertemu Badstuber yang kemudian bertanya, "Sudah menetapkan target untuk musim baru?"
Petersen berkata: "Asalkan gol yang dicetak lebih banyak daripada gol yang kebobolan, itu sudah cukup."
Mendengar itu, Badstuber tertawa terbahak-bahak: "Kalau begitu kamu pasti kalah!"
Selain itu, kondisi kiper veteran Butt juga mulai menunjukkan ketidakstabilan.
Berbagai rumor tidak menyenangkan juga sering beredar antara Van Gaal dengan para pemain dan manajemen klub.
Singkatnya, semua performa Bayern München musim ini bisa diterjemahkan sebagai "KEMUNDURAN" besar-besaran.
Dalam kondisi seperti ini, bisa-bisanya mereka datang ke kandang lawan untuk menghadapi Borussia Dortmund yang sedang dalam kondisi prima?
Bayern München belakangan ini begitu terpuruk, sampai-sampai pemain Dortmund seperti Großkreutz pun merasa tidak enak untuk mengejek mereka lagi karena sudah tidak ada gunanya.
Tapi Klopp tidak menganggap pertandingan ini akan mudah. Ia percaya Bayern München adalah tim yang punya kemampuan khusus untuk bangkit dan menunjukkan kekuatan besar ketika berada dalam situasi sulit.
Jadi jika kamu meremehkan mereka, mereka akan menghancurkannya habis-habisan.
Sebelum pertandingan, pengaturannya masih sangat hati-hati dan waspada.
Namun Zhou Yi punya pandangan berbeda. Menurutnya pelatihnya terlalu berhati-hati.
Dalam ruang virtual, dia telah mensimulasikan pertandingan ini berkali-kali dan Dortmund lebih sering menang daripada kalah.
Performa Bayern München belakangan ini memang sangat buruk, dan sulit melihat tanda-tanda mereka tiba-tiba akan bangkit dalam pertandingan ini.
Saat menghadapi pertandingan melawan Bayern München, Zhou Yi terlihat sangat santai.
Dia tidak menganggap pertandingan ini sebagai laga sulit, menurutnya tingkat kesulitannya jauh di bawah Derbi Ruhr.
……
Fakta pun membuktikan penilaian Zhou Yi.
Setelah pertandingan dimulai, Borussia Dortmund yang bertekad balas dendam sama sekali bukan lawan yang bisa dikalahkan oleh Bayern München.
Di babak pertama awalnya Bayern München masih bisa bersaing dengan Borussia Dortmund.
Namun ketika babak pertama memasuki fase akhir, berbagai masalah mulai muncul di lini pertahanan Bayern München...
"Van Buyten kehilangan pemain! Bahaya! Mark nyaris mencetak gol!" teriak Marcel Leif. "Kesalahan marking ini sangat fatal... Tapi sepertinya ini sama sekali tidak mengejutkan kita, karena inilah kesan paling mendalam yang ditinggalkan lini pertahanan Bayern München musim ini - garis belakang mereka memiliki empat bom, siapa yang tahu kapan akan meledak!"
Marcel Leif seperti meramalkan, bom di lini pertahanan Bayern München benar-benar meledak!
Baru satu menit babak kedua dimulai, Van Buyten langsung mengalami cedera lutut saat bertahan dan terjatuh kesakitan...
“Ah, Van Buyten cedera. Melihat ekspresi kesakitannya, sangat mungkin dia tidak bisa melanjutkan pertandingan. Bagi Bayern München, awal musim ini benar-benar buruk! Robben akan absen selama setengah musim, Ribery belum pulih dari cedera, dan sekarang daftar cedera mereka akan bertambah dengan Van Buyten...”
Siaran TV langsung memotret close-up shot Van Gaal di pinggir lapangan. Di lensa, Van Gaal mengerutkan kening dengan wajah muram.
Setelah Van Buyten cedera, Van Gaal memasukkan Demichelis sebagai pengganti.
Namun pergantian ini bagi banyak pemain Bayern München justru seperti menambah beban pada situasi yang sudah buruk.
Jika Van Buyten dan Badstuber di lini pertahanan Bayern München diibaratkan bom waktu yang tidak tahu kapan meledak, maka Demichelis adalah bom yang langsung meledak...
Tapi tidak ada pilihan, karena Van Gaal hanya membawa Demichelis satu-satunya bek ke Westfalenstadion untuk pertandingan ini?
Jadi sekarang dia terpaksa memasukkan Demichelis.
Bukan berarti Van Gaal tidak ingin membawa lebih banyak bek, tapi gelombang cedera di tim membuatnya bahkan tidak punya pilihan cadangan di bangku cadangan.
Demichelis sudah dianggap pengganti paling andal.
……
Pertandingan berlanjut. Borussia Dortmund jelas menjadikan area Demichelis sebagai titik tembus, secara sadar mulai menyerang sisi ini.
"Zhou Yi terus mengirim bola ke area ini, sementara Mark, Shinji Kagawa, dan Götze bergantian menekan pertahanan Demichelis, berharap bisa membuatnya melakukan kesalahan."
Tekanan beruntun seperti ini membuahkan hasil.
Pada menit ke-52, Zhou Yi kembali mengirim bola ke area pertahanan Demichelis. Götze maju menyambut bola, diikuti Demichelis yang mendekat.
Tak disangka, Götze sama sekali tidak mengontrol bola, melainkan langsung menyentuh bola dengan tumitnya ke belakang, mengirim bola melewati punggung Demichelis...
Saat itu, Mark dengan gesit menyodok bola masuk ke area penalti!
Menghadapi bek lainnya, Badstuber yang mendekat, ia melakukan gerakan seolah akan menembak.
Badstuber tak punya pilihan selain menjatuhkan diri dan mengulurkan kaki untuk menghalang. Namun Mark menarik bola ke belakang dengan sentuhan cepat, mengelabui Badstuber.
Dengan cepat ia melepaskan tembakan. Bola melesat melewati ujung jari Butt dan masuk ke gawang...
"Gol!!! Gol!!!" teriak Norbert Dickel sambil memegang mikrofon di tribun. "Kita unggul 1-0 atas Bayern München! Pencetak golnya adalah Mark-"
Ia menahan suaranya.
Dari tribun langsung bergema teriakan ribuan suara: "WAGNER!!!"
Di antara mereka, ada juga orang tua Mark. Pada momen ini, mereka sepertinya bukan lagi orang tua Mark, melainkan seperti suporter fanatik biasa yang meneriakkan nama anak sekaligus marga mereka sendiri tanpa rasa canggung.
……
Setelah Mark mencetak gol, Borussia Dortmund terus menerus menyerang gawang Bayern München.
Sebenarnya Bayern München di bawah Van Gaal memiliki kemampuan bertahan dan melakukan serangan balik yang kuat. Bahkan komentator tamu domestik China Tao Wei pernah menganalisis mengapa tim Van Gaal jarang merekrut pemain di musim panas ini, terutama tidak mendatangkan bek.
Menurutnya, Van Gaal ingin membuat tim-tim Bundesliga menganggap lini pertahanan Bayern München lemah, sehingga mereka akan menekan dan menyerang saat melawan Bayern München. Dengan demikian, Bayern München bisa melakukan serangan balik...
Tidak perlu membahas apakah strategi ini logis atau tidak. Bahkan jika Van Gaal benar-benar berpikir demikian... Sebelum musim dimulai, Robben sudah cedera. Beberapa pertandingan setelah musim dimulai, Ribery juga cedera. Tanpa dua pemain sayap dengan kemampuan individu terbaik, kemampuan serangan balik apa yang tersisa untuk Bayern München?
Keberanian Borussia Dortmund menekan secara ofensif ini karena mereka tahu Bayern München tidak memiliki kemampuan serangan balik cepat.
Dalam pertandingan ini, Bayern München tidak memiliki pemain dengan kecepatan tinggi dan kemampuan teknis menonjol di lini tengah dan depan.
Meskipun tahu ada ruang kosong di belakang pertahanan Borussia Dortmund, dan bola bisa diumpankan ke sana, tapi tidak ada pemain yang bisa berlari mengejar.
Justru Borussia Dortmund yang terus-menerus memberi pressing, mendapatkan banyak kesempatan.
Delapan menit setelah Mark mencetak gol, dia kembali mendapat kesempatan di area penalti.
Namun kali ini tembakannya berhasil ditepis oleh kiper Butt.
Bola melayang ke luar area penalti di belakangnya.
Zhou Yi muncul di titik jatuhnya bola, mengontrolnya, lalu mengangkat kaki seolah akan melakukan Tendangan Jauh - hanya gerakan tipuan! Setelah memancing Van Bommel mendekat, dia malah mengoper ke Shinji Kagawa di sebelah kiri.
Kemudian dia terus menerjang ke area penalti.
Shinji Kagawa memahami maksud gerakan ini. Dengan cerdik, dia mengumpan bola melewati celah dua pemain Bayern München, persis ke titik dimana Zhou Yi sedang berlari. Setelah menerima bola kembali, Zhou Yi memutar badan menghadap gawang.
Kali ini, tak ada yang bisa mengganggu tendangannya!
Tembakan!
Bagian dalam kaki kanannya menyapu bola membentuk Akurasi Lengkung. Bola meluncur rapat di atas rumput, mengelak dari penyelaman Butt, dan menyelinap masuk di sebelah tiang jauh gawang!
Gol lagi!
Borussia Dortmund unggul dua gol atas Bayern München di kandang sendiri!
