"Zhou Yi! Zhou Yi! Oh indahnya! Gol!" Duan Xin berteriak histeris di ruang siaran. "Ini gol pertamanya musim ini, gol liga pertama! 2:0! Dortmund memperlebar keunggulan!"
Seperti yang dikatakannya, alasan Duan Xin begitu bersemangat adalah karena ini merupakan gol pertama Zhou Yi di musim ini.
Baik di liga maupun Champions Eropa, sebelumnya dia belum bisa mencetak gol.
Meskipun Zhou Yi sendiri bukan pemain yang ahli dalam mencetak gol, musim lalu dia tampil 21 kali dengan 14 assist di liga, namun hanya mencetak dua gol.
Bagaimanapun juga dia adalah pengatur permainan serangan. Di musim ini posisinya semakin mundur ke belakang, sehingga kesempatan mendekati gawang untuk menembak mencetak gol semakin sedikit.
Dalam kondisi seperti ini, gol yang dicetaknya tentu membuat para pendukung sangat antusias.
Setelah mencetak gol, Zhou Yi berlari ke Shinji Kagawa yang memberinya operan, lalu mereka berpelukan.
Rekan setim lainnya juga berdatangan mengerumuni mereka.
Saat unggul 1:0, hati masih agak ragu-ragu, namun gol Zhou Yi ini memberikan ketenangan bagi semua.
……
Usai gol Zhou Yi, Klopp di pinggir lapangan mengangkat tangan bersorak, sementara suporter Borussia Dortmund di tribun terus meneriakkan nama Zhou Yi.
Musim lalu Borussia Dortmund dikalahkan dua kali oleh Bayern München, membuat para suporter Dortmund menyimpan amarah yang ingin diluapkan.
Kini mereka akhirnya mendapatkan kepuasan.
……
Bayern München yang tertinggal dua gol tentu tak rela kalah. Satu menit setelah gol Zhou Yi, mereka mulai melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Bek Bouhlahroud ditarik keluar, digantikan oleh penyerang Olić.
Dari pergantian pemain ini terlihat jelas pemikiran Van Gaal.
Dia ingin melakukan serangan dengan keputusan berani.
Namun Borussia Dortmund yang unggul dua gol mulai melakukan penarikan pertahanan, ditambah serangan Bayern München yang tidak efektif, menambahkan penyerang pun tidak berguna.
Menit ke-76, Klopp mengganti Shinji Kagawa dengan Lewandowski untuk mempertahankan tekanan serangan terhadap Bayern München, membuat sang raksasa Bavaria tidak berani mengerahkan semua kekuatan untuk menyerang.
Akhirnya skor tetap tidak berubah, Borussia Dortmund mengalahkan Bayern München 2-0 di kandang sendiri, membalas kekalahan double musim lalu.
Setelah pertandingan, Zhou Yi dihadang wartawan di area campuran dan ditanya pendapatnya tentang kemenangan ini serta apakah ada kepuasan balas dendam.
Di luar dugaan, Zhou Yi mengernyitkan bibir dan menggelengkan kepala: "Tidak, sama sekali tidak. Performa Bayern München akhir-akhir ini sangat buruk, ini bukan kemampuan sebenarnya mereka. Mengalahkan Bayern versi seperti ini tidak memberi rasa balas dendam."
Usai berkata demikian, ia melambaikan tangan dan meninggalkan para wartawan.
Dari ekspresinya terlihat jelas tidak ada kesan euforia berlebihan, seolah hanya memenangkan pertandingan biasa.
Pertandingan yang dianggap penting oleh publik ini, baginya tampak tidak istimewa.
Namun argumen Zhou Yi memang masuk akal, membuat para wartawan pun tidak bisa menyanggah.
Performa Bayern München kali ini benar-benar payah, mereka bisa kalah dari tim mana pun. Kalah dari Borussia Dortmund di kandang lawan bukanlah hal yang tidak masuk akal.
……
Kemenangan kandang sendiri atas Bayern München tidak membuat peringkat Borussia Dortmund naik, karena Mainz yang berada di puncak klasemen kembali menang dengan skor 4-2 atas Hoffenheim di kandang sendiri. Sejak awal liga, mereka tetap mempertahankan kemenangan beruntun.
Pada pekan ke-8 liga, Borussia Dortmund menghadapi Köln di kandang lawan.
Pertandingan ini juga berhasil mereka menangkan dengan skor 2-1. Kuba dan Götze masing-masing mencetak gol.
Mainz akhirnya mengakhiri rekor kemenangan beruntun mereka setelah kalah 0-1 dari Hamburg di kandang sendiri.
Dengan demikian, baik Borussia Dortmund maupun Mainz sama-sama meraih 7 kemenangan dan 1 kekalahan (21 poin). Dalam hal selisih gol, Borussia Dortmund lebih unggul dari Mainz sehingga naik ke puncak klasemen.
Sudah lama ditunggu, Borussia Dortmund akhirnya menduduki kursi puncak liga...
Momen ini benar-benar bersejarah bagi Borussia Dortmund.
Sejak tim ini terjerat krisis ekonomi dan terpaksa menjual bintang sepak bola mereka, performa tim menjadi fluktuatif. Bahkan meraih posisi 4 besar liga saja sulit, apalagi menjadi juara sementara - sekalipun hanya untuk satu pekan.
Kini mereka menjadi pemuncak liga, apa artinya ini?
Mengingat musim lalu Borussia Dortmund finish di posisi kedua liga, ini menunjukkan bahwa Borussia Dortmund benar-benar mulai bangkit kembali.
Di awal musim baru, setelah Sahin meninggalkan tim, masih banyak orang yang mengkhawatirkan prospek Borussia Dortmund di musim ini. Mereka berpendapat bahwa hanya Zhou Yi yang menjadi pemain inti, sulit untuk membawa tim ke level yang lebih tinggi. Borussia Dortmund bukanlah tim yang bisa mempertahankan pemain inti dan memiliki ambisi besar, sehingga peringkat mereka musim ini mungkin lebih buruk daripada posisi runner-up musim lalu.
Hasilnya setelah 8 pertandingan liga, Borussia Dortmund menjadi pemuncak klasemen. Zhou Yi juga tampil gemilang dengan 1 gol dan 5 assist dalam 8 pertandingan, membuktikan diri sebagai pilar utama tim yang tak terbantahkan.
Sementara Zhou Yi bersinar di Borussia Dortmund, bagaimana kabar Sahin yang telah meninggalkan tim?
Setelah transfer ke Real Madrid, Sahin mengambil alih nomor 5 yang ditinggalkan Zidane. Namun nasibnya di Real Madrid tidak berjalan mulus, di bawah asuhan Mourinho bahkan ia kesulitan mendapatkan tempat di starting XI.
Hingga saat ini, Sahin belum sekalipun tampil membela Real Madrid. Di satu sisi karena masalah cedera, di sisi lain Real Madrid memang merekrutnya sebagai cadangan untuk Xabi Alonso - tentu sangat berbeda dengan posisinya sebagai pilar utama di Borussia Dortmund.
Mungkin Sahin sudah tahu bahwa dirinya hanya akan menjadi pemain pengganti di Real Madrid, namun tetap menerima tawaran klub raksasa Spanyol tersebut.
Ini adalah masalah pilihan pribadi. Ada orang yang lebih memilih menjadi ekor phoenix daripada kepala ayam, ada juga yang sebaliknya. Tidak perlu diperdebatkan, yang penting bertanggung jawab atas pilihan sendiri.
Bukan tidak ada contoh pemain yang sukses setelah bergabung dengan klub besar, tapi juga banyak kasus bakat pemain yang tumpul karena terlalu lama di bangku cadangan klub elite.
Baru sebulan lebih La Liga dimulai, masih belum jelas bagaimana akhir kisah Sahin di Real Madrid nantinya.
Tapi yang pasti, Zhou Yi sedang menikmati permainannya di Borussia Dortmund, seperti ikan di air. Entah apa yang dirasakan Sahin melihat mantan rekan gelandangnya sekarang.
……
Dalam pertandingan melawan Köln, Zhou Yi sebenarnya tidak masuk starting lineup. Dia masuk sebagai pemain pengganti.
Alasannya, menyongsong laga ketiga fase grup Champions Eropa dimana Dortmund akan tandang melawan tim unggulan grup - juara bertahan Inter Milan.
Untuk memastikan pemain inti cukup istirahat, Zhou Yi duduk di bangku cadangan saat lawan Köln. Dia hanya bermain 10 menit terakhir tanpa gol atau assist, sekadar menjaga kondisi.
Inter Milan mungkin lawan terberat yang akan dihadapi Dortmund di fase grup.
Dari laga grup sebelumnya, Inter yang menang 4-0 atas Valencia di kandang sendiri menunjukkan tanda kebangkitan performa.
Kini Inter Milan sudah berbeda dengan tim yang hanya mampu hasil imbang di kandang Twente pada laga pertama grup.
……
Zhou Yi menemukan suatu kondisi, di musim ini seiring tim mulai bermain di dua kompetisi, jumlah simulasi pertandingan melawan beberapa lawan di ruang virtualnya juga menurun.
Jika ada dua pertandingan dalam seminggu, maka dia hanya punya waktu setengah minggu untuk melakukan simulasi pertandingan melawan lawan berikutnya. Dia tidak bisa melewati lawan liga langsung menantang lawan Champions Eropa di pertengahan pekan depan, sistem tidak mengizinkan hal tersebut.
Dia bisa memilih untuk tidak bermain, tapi tidak bisa melewati.
Dengan demikian, setengah minggu dia bermain melawan lawan liga, setengah minggu melawan lawan Champions Eropa, jumlah pertandingan berkurang setengah.
Apakah ini berpengaruh?
Masih ada, bagaimanapun waktu untuk memahami lawan dipersingkat setengah.
Tapi Zhou Yi merasa pengaruhnya tidak terlalu besar, lagipula setengah minggu sudah cukup. Perlu diketahui di ruang virtual, satu jam dunia nyata setara dengan satu hari virtual. Meski hanya setengah minggu (tiga hari), dengan tidur tujuh jam per hari, total 21 jam waktu tidur setara dengan 21 hari di dunia virtual - cukup tiga minggu penuh.
Bermain melawan satu tim secara berturut-turut selama tiga minggu, setiap hari bisa mengadakan satu pertandingan, total 21 pertandingan.
Masih cukup untuk memahami dan mengenal lawan.
……
Borussia Dortmund tiba di Milan sehari lebih awal. Karena Großkreutz mendapatkan kartu merah di pertandingan sebelumnya, dia akan otomatis diskors untuk laga ini.
Klopp menunjuk Kuba yang mencetak gol di pertandingan liga sebelumnya untuk menggantikan Großkreutz yang diskors, masuk dalam starting lineup melawan Inter Milan.
Posisi lainnya tetap tidak berubah.
"Untuk pertandingan ini, Klopp menyiapkan strategi yang sangat detail. Bagi dia, hasil terbaik adalah Borussia Dortmund mengalahkan Inter Milan di kandang lawan. Tapi jika tidak bisa menang, hasil imbang juga cukup baik."
"Kekalahan harus dihindari sebisa mungkin."
"Dia masih ingin bersaing dengan Inter Milan untuk memperebutkan posisi juara grup..."
"Kalau ingin melangkah lebih jauh di fase gugur, tentu lebih baik jadi juara grup daripada runner-up."
"Setelah tiba di Milan, malam itu Zhou Yi mengobrol di grup bersama yang lain."
"Lao Guo mana? Kok nggak jemput di bandara? Masih teman apa nggak? Ada rasa persahabatan nggak? Dasar, sejak menang Champions Eropa jadi makin sok gede!"
Guo Nu melirik ke atas: "Mau dijempit pakai telur busuk?"
Sejak Inter Milan memenangkan Champions Eropa musim lalu, mereka—terutama Zhou Yi dan Sun Pan—suka menjuluki Guo Nu sebagai 'Mr. Champions' di grup, karena timnya yang pertama meraih gelar itu. Tapi sebenarnya gelar itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Guo Nu. Dia sendiri tidak mau mengklaim prestasi itu, tapi Zhou Yi dan Sun Pan terus memaksakan gelar itu ke dirinya...
Bagi Guo Nu, perbuatan mereka seperti menyodori ember tinja ke kepalanya. Dia sama sekali tidak mengakuinya.
"Eh, Lao Guo, kamu bakal masuk daftar pemain nggak?" tanya Zhou Yi lagi.
“Tidak mungkin!” Guo Nu tentu menganggap ini sebagai sindiran dan provokasi dari Zhou Yi. Bagaimana mungkin dia masuk daftar pemain 18 orang, sedangkan bahkan belum pernah bermain di tim utama?
Zhou Yi pasti tahu hal ini.
Tentu saja Zhou Yi tahu, karena dalam permainan virtual sebelum pertandingan, sama sekali tidak ada bayangan Guo Nu.
“Sangat disayangkan. Kalau begitu, bagaimana jika setelah pertandingan kamu traktir aku makan?”
“Jika kalian kalah, aku yang traktir,” kata Guo Nu. “Sebagai penghiburan.”
“Kalau tidak mau mentraktir, langsung saja bilang. Jangan menyumpahi aku seperti ini.”
“Siapa yang menyumpahi? Ini kandang kami! Bukankah wajar jika kami mengalahkan kalian?” Guo Nu awalnya suporter Barcelona yang bercita-cita bermain untuk klub itu, namun akhirnya malah bergabung dengan Inter Milan yang kini menjadi tim favoritnya.
Sun Pan menyela: “Taruhan dibuka! Aku pasang Inter Milan menang!”
He Ying: “Aku dukung Zhou Yi.”
Yang Muge ragu sejenak: “Kalau begitu... aku pilih imbang saja...”
