Bab 164 Tidak Cukup Sukses?

　　Mengingat Sun Pan bahkan belum bermain di Offenbach Kickers, Zhou Yi tidak tertarik mengikuti pertandingan ini. 　　Lagipula nanti Sun Pan pasti cuma duduk di bangku cadangan… 　　Dia tidak terlalu mengerti untuk apa Chelsea meminjamkannya ke tempat terpencil yang tak layak ini. 　　Apakah ini bentuk perhatian khusus padanya? 　　Bukankah ada pilihan yang lebih baik? 　　Dan sebenarnya, di mana bermain tidak penting, yang utama adalah bisa bermain dalam pertandingan. 　　Ini prinsip yang selalu dipegang Zhou Yi. Tak peduli reputasi klub, kemampuan tim, atau level liga, sebagai pemain baru, pertimbangan utama harus selalu apakah dia bisa bermain reguler di tim tersebut. 　　Jika tidak bisa bermain, bahkan di Real Madrid atau Barcelona pun percuma. Itu hanya soal rasa ingin dipuji. 　　Ada yang bilang duduk di bangku cadangan klub besar pun tetap bisa berlatih dengan level tinggi dan meningkatkan kemampuan. 　　Sekilas mungkin terdengar benar. 　　Tapi bagi pemain muda 18-19 tahun, peningkatan dari latihan sangat terbatas. Yang lebih penting adalah perkembangan lewat pertandingan. Jadi bermain secara reguler-lah yang paling efektif. 　　Zhou Yi tetap pada pendiriannya: Jika usianya baru 8-9 tahun, tentu latihan lebih penting. 　　…… 　　Seperti yang dikatakan Zhou Yi ke Sun Pan, ketika Klopp mengumumkan daftar pemain, namanya tidak tercantum. 　　Tampaknya Klopp ingin Zhou Yi beristirahat total untuk persiapan menghadapi Mainz nanti. 　　Karena ini Piala Jerman, lawannya bukan tim ternama, plus Zhou Yi tidak masuk daftar sama sekali, media Jerman saja yang meliput, sementara media China hampir tidak memperhatikan. 　　"Sebenarnya Kickers Offenbach masih punya sedikit popularitas di China, setidaknya lebih dikenal dibanding klub Liga 3 Jerman lainnya." 　　"Karena bertahun-tahun lalu, Pemain timnas China Li Bin pernah bermain di klub ini..." 　　"Tapi sekarang, setelah bertahun-tahun berlalu, Li Bin sudah lama pensiun dan klub dengan kinerja biasa ini semakin terlupakan." 　　"Pertandingan ini hanya didiskusikan di grup 'Mengisolasi Lao Guo', karena Zhou Yi sudah memberi tahu mereka bahwa Sun Pan pergi ke Kickers Offenbach." 　　"Dia malah pergi ke Jerman?" Guo Nu terkejut. 　　"Iya, kalian semua tidak tahu?" tanya Zhou Yi. 　　"Tidak tahu..." Bahkan Yang Muge yang paling dekat dengan Sun Pan mengaku tidak tahu. 　　"Begitu rupanya..." Zhou Yi teringat ucapan Sun Pan. Tampaknya ini bukan sekadar ingin memberi kejutan, atau mungkin awalnya dia sengaja tidak memberi tahu semua orang. Karena sudah hampir tiga bulan di klub ini, dia sama sekali tidak membahasnya di grup. 　　Zhou Yi menduga, Sun Pan tidak mau bicara karena merasa terlalu memalukan... 　　"Teman-teman semua cukup sukses: Guo Nu di Inter Milan tim muda, Yang Muge di Schalke 04 tim muda, He Ying masuk La Masia U19. Hanya dia yang dipinjamkan ke klub Liga 3 Jerman." 　　"Sebagai yang paling tidak sukses, bagaimana mungkin Sun Pan berani pamer?" 　　"Makanya dia diam-diam saja, pura-pura masih di London..." 　　"Kalau tidak, Kickers Offenbach akan bertemu Borussia Dortmund. Dia mungkin akan terus menyembunyikannya." 　　"Anak ini... Licik sekali!" 　　"Zhou Yi, sayang sekali kamu tidak ikut pertandingan. Kalian bisa bertemu di lapangan," kata He Ying. 　　"Ah, dia bahkan belum bermain di Kickers Offenbach. Jadi belum tentu ketemu," kata Zhou Yi. "Tapi aku ingin menonton pertandingan ini." 　　"Aku juga," kata Yang Muge. 　　"Kami di Italia tidak bisa menonton..." Guo Nu berkata. "Di sini tidak ada siaran Piala Jerman." 　　Zhou Yi: "Tenang, kami akan siarkan langsung di grup!" 　　…… 　　Zhou Yi terkejut ketika siaran langsung dimulai - nama Sun Pan muncul di lineup starter, bukan bangku cadangan! 　　"Wah, Panpan jadi starter!" Langsung dia berteriak di grup. 　　Guo Nu: "Ah, Zhou Yi, benar-benar disayangkan kamu tidak ikut!" 　　Komentator Jerman sedang membacakan starting line-up kedua tim. 　　Borussia Dortmund memainkan pemain cadangan dan tim reserva. Bahkan Mark hanya di bangku cadangan. 　　Kickers Offenbach juga penuh pemain tak dikenal... kecuali Sun Pan. 　　"...Kiper starter Kickers Offenbach adalah pemain muda dari China... Pan Sun?" 　　"Itu Sun Pan!" Zhou Yi membetulkan ke arah TV. 　　Di grup, Yang Muge juga protes: "Pan Sun apaan sih!" 　　"Untung Pan Pan tidak bernama Sun Gui, kalau tidak akan dipanggil 'Gui Sun' oleh komentator." Zhou Yi mengomentari di grup. "Itu logat Henan juga ya!" 　　"Haha!" He Ying tidak bisa menahan tawa. 　　"23333333!" Guo Nu bahkan mengirim emoticon tertawa sambil menepuk lantai. 　　"Pan Sun musim ini dipinjam dari Tim Muda Chelsea ke Kickers Offenbach. Di liga dia belum mendapat kesempatan bermain, pertandingan ini adalah penampilan pertamanya musim ini sekaligus pertama kali sebagai starter." 　　Meski salah menyebut nama, komentator Jerman ini setidaknya tidak salah dalam data. 　　Siaran TV juga menampilkan close-up Sun Pan, memang Sun Pan yang dikenal Zhou Yi. 　　Dia terlihat sedikit lebih berotot dibanding sebelumnya. 　　Dalam gambar, Sun Pan berdiri di depan gawang, menatap ke depan tanpa ekspresi khusus. 　　…… 　　Setelah pertandingan dimulai, Borussia Dortmund yang bermain di kandang lawan justru memanfaatkan kekuatan timnya untuk melancarkan serangan bertubi-tubi ke Kickers Offenbach. 　　Sepertinya mereka ingin menyelesaikan pertandingan dalam 15 menit pertama. 　　Kickers Offenbach yang bermain di kandang sendiri pun menebak taktik Dortmund, memilih bertahan mengerut dan... bukan serangan balik. 　　"Kickers Offenbach ini jelas-jelas parkir bus," kata Zhou Yi di grup. 　　"Dengan kemampuan terbatas, hanya ini strateginya," kata Yang Muge. "Tapi ini justru memberi lebih banyak kesempatan Sun Pan untuk bersinar." 　　“Tentu, tapi juga ada risiko berakhir seperti saringan.” Zhou Yi berkata. 　　“Pikirkan yang positif dong...” Yang Muge menghela nafas. 　　Zhou Yi memikirkan pertandingan melawan Kickers Offenbach di ruang virtual itu. Meski hanya satu pertandingan, itu cukup menjelaskan situasi. 　　Sekalipun Sun Pan bermain luar biasa, kesenjangan kemampuan tim tetap sulit ditutupi. Akhirnya mereka tetap kalah. 　　“Memikirkan ini baik atau tidak juga percuma.” Zhou Yi mengirim gambar ekspresi mengangkat tangan. 　　“Ya sudah, nonton saja pertandingannya.” 　　…… 　　Enam menit pertandingan, bek Kickers Offenbach Lampprecht langsung dapat kartu kuning. Kartu kuning dini begini menunjukkan betapa kewalahan pertahanan mereka. 　　Namun seiring berjalannya pertandingan, ekspresi Zhou Yi di depan TV mulai berubah. 　　Dari awalnya santai kini menjadi serius. 　　Karena sudah 30 menit pertandingan, Borussia Dortmund belum mencetak gol! 　　Dalam simulasi pertandingan, meski Dortmund akhirnya hanya menang 3 gol, setidaknya mereka sudah cetak gol di menit 15... 　　Sekarang? Banyak tembakan, tapi tak satupun masuk! 　　Penyebabnya tentu... Sun Pan lah! 　　“Sun Pan menyelamatkan bola dengan gemilang!” Yang Muge berteriak dalam grup. 　　Kalimat ini sudah diulangnya lima kali di grup, ditambah ini jadi keenam kalinya. 　　Artinya, Sun Pan setidaknya sudah melakukan enam penyelamatan krusial dalam pertandingan... 　　"Apa? Skor masih 0:0?" Guo Nu yang tidak bisa menonton siaran langsung pertandingan dan hanya mengikuti proses pertandingan melalui grup chat terlihat gelisah, "Anak itu pakai cheat ya?" 　　"Hampir mirip seperti cheat..." kata Zhou Yi di grup. 　　Dia yang menonton siaran langsung merasa setiap penyelamatan Sun Pan luar biasa dan tidak masuk akal, benar-benar seperti menggunakan cheat. 　　Meski Kickers Offenbach bermain pertahanan mengerut, perbedaan kemampuan kedua tim tetap memungkinkan pemain Dortmund menembus pertahanan satu lawan satu dan menciptakan kesempatan tembakan. Di saat-saat seperti inilah aksi panggung Sun Pan dimulai. 　　Komentator berteriak berulang kali: "Tidak masuk akal! Pan Sun kembali menyelamatkan tembakan pemain Borussia Dortmund! Gawang tetap aman!" 　　…… 　　Berkat performa gemilang Sun Pan, Borussia Dortmund gagal mencetak gol hingga babak pertama berakhir. 　　Hal ini benar-benar mengejutkan banyak suporter Dortmund. 　　Siaran TV menampilkan close-up shot Klopp untuk melihat ekspresinya saat itu. 　　Klopp mengerutkan kening. 　　Di awal pertandingan saat tembakan pemainnya diselamatkan, dia masih berlari ke pinggir lapangan sambil memegang kepala dengan gerakan berlebihan untuk menunjukkan penyesalannya. 　　Namun menjelang akhir babak pertama, dia sudah tidak melakukannya lagi karena... terlalu sering. 　　Kiper asal China di tim lawan terus-menerus menyelamatkan tembakan timnya. Jika setiap kali dia harus berlari keluar, mungkin selama separuh lapangan ini dia tidak akan sempat kembali ke bangku cadangan... 　　…… 　　"Jeda babak pertama, ringkasan——Sun Pan pakai cheat, aku mau lapor polisi!" Zhou Yi berkata di grup. 　　"Haha!" Yang Muge tertawa, lalu berkata ke Zhou Yi, "Zhou Yi, jangan sampai Borussia Dortmund tersingkir oleh tim Liga 3 ya." 　　"Masa sih?" Zhou Yi mendengus. 　　"Omongan Lao Yang memang keterlaluan." Guo Nu juga merasa mustahil. "Lagian, ini kan tim divisi tiga. Borussia Dortmund juara Bundesliga. Kalau pemain main serius, mana mungkin kalah? Menurutku di babak pertama mereka masih meremehkan lawan..." 　　Saat Guo Nu menyebut "meremehkan lawan", Zhou Yi tiba-tiba mengernyit. 　　Ia teringat kekalahan memalukan Inter Milan di Liga Champions——bagaimana bisa unggul 4 gol lalu disamakan Dortmund? Itu semua karena meremehkan lawan!