Sepuluh menit setelah gol Zhang Linpeng, Tim China kembali mencetak gol melalui Hao Junmin.
Meski jarang bermain di Schalke 04, Hao Junmin tetap menjadi ancaman serius di timnas. Kemampuannya menembus pertahanan lawan di sayap dan eksekusi tendangan bebas cukup mumpuni.
Kali ini, dia mengandalkan penetrasi di sayap dilanjutkan dengan serangan ke dalam, lalu menendang bola melengkung ke sudut jauh gawang untuk mencetak gol.
"2:0! Hao Junmin! Tim China unggul dua gol atas Kuwait!"
Gol kali ini bukan berasal dari assist Zhou Yi.
Sebenarnya melawan Kuwait, unggul dua gol sudah cukup untuk memastikan kemenangan Tim China dalam pertandingan ini.
Namun Zhou Yi tidak lengah sama sekali.
Setelah pertandingan berlanjut, dia terus mengatur serangan dan melancarkan tekanan ke Kuwait.
Karena dia sangat memahami situasi yang akan datang.
Qatar sebagai tuan rumah sudah kalah 0-2 di pertandingan pertama, tentu mereka tidak akan mudah menyerah harapan lolos grup. Pertandingan kedua akan melawan Tim China, hasilnya masih misterius. Bagaimana jika nanti harus memperhitungkan selisih gol?
Jadi saat ini Tim China harus mencetak gol sebanyak mungkin untuk mengantisipasi kerugian di kemudian hari.
Kuwait yang sudah kehilangan semangat setelah dihajar Tim China, harus terus ditekan untuk menambah gol.
Dia terus-menerus melancarkan serangan yang mengancam gawang Kuwait.
Pemain lain Tim China mungkin tidak memikirkan sejauh itu, hanya mengikuti ritme permainan Zhou Yi.
Menit ke-77, Tim China mencetak gol lagi. Kali ini penyerang Gao Lin yang mencetak gol.
Kemudian Gao Hongbo menarik keluar Gao Lin yang sudah mencetak gol, menggantikannya dengan Yang Xu.
Tapi dia tidak menarik Zhou Yi, mungkin dia memiliki pemikiran yang sama dengan Zhou Yi - berharap bisa memperbesar selisih gol atas Kuwait sebagai persiapan untuk pertandingan selanjutnya.
Pada menit ke-82, Yang Xu yang baru masuk lapangan tidak lama menyundul bola dari tendangan pojok mengubah skor menjadi 4-0 untuk Tim China!
"Tim China bermain sangat gila!" komentator Liu Hong berteriak penuh semangat.
Pertandingan ini tentu membuat suporter China di depan TV merasa puas - lihat performa seperti ini, mana mungkin tim ini hanya level tiga Asia?
……
Akhirnya skor pertandingan terkunci di angka 4-0, Tim China menang telak 4 gol dan membuat banyak orang tercengang.
Kuwait kalah dengan frustasi, mungkin mereka tak menyangka kekalahan besar ini hanya karena Zhou Yi ingin memperbanyak selisih gol...
Setelah pertandingan ini, laga grup selanjutnya Tim China akan digelar dini hari tanggal 13 Januari waktu Beijing.
Lawan mereka adalah tuan rumah Qatar.
Itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit...
……
Tim Jepang yang diperkuat Shinji Kagawa tampil keesokan harinya, agak mengejutkan mereka hanya bermain imbang 1-1 dengan Yordania.
Itupun gol penyama kedudukan Jepang baru tercipta di menit ke-92.
Jika Tim China benar-benar juara grup sedangkan Jepang jadi runner-up, mereka akan bertemu di babak gugur pertama yaitu perempat final...
Mengingat jurang kualitas yang besar antara sepakbola China-Jepang, ini sebenarnya bukan hal baik.
Lima hari kemudian, Tim China menghadapi lawan kedua mereka di grup, Qatar.
Karena Qatar kalah di pertandingan pertama, mereka harus menang di pertandingan kedua agar bisa lolos. Jika Tim China kalah dari Qatar, maka di pertandingan terakhir mereka harus mengalahkan Uzbekistan untuk memastikan lolos.
Jadi bagi Tim China, pertandingan kedua fase grup adalah pertandingan yang tidak boleh kalah, pertarungan kunci untuk lolos.
Di dalam negeri China, ada suara rasional yang menyatakan ketika Gao Hongbo menyebut "tingkat tiga Asia" dan "Piala Asia sebagai latihan", sebenarnya bagi Tim China, mampu lolos dari fase grup saja sudah merupakan kemenangan besar, dan bisa disebut sebagai perjalanan Piala Asia yang sukses.
Melihat situasi sekarang, analisis suara rasional tersebut benar. Dengan kemampuan tim saat ini dan lingkungan sepak bola Asia, lolos dari fase grup Piala Asia memang patut dirayakan.
Perlu diketahui, di Piala Asia 2007 yang diselenggarakan empat negara Asia Tenggara, Tim China yang dilatih Zhu Guanghu gagal lolos fase grup...
Saat itu semua menganggapnya sebagai aib bagi sepak bola Tiongkok. Tapi setelah empat tahun terakhir ini, beberapa orang mulai merasa wajar jika Tim China gagal lolos fase grup sesuai kemampuan mereka...
……
Apakah Qatar melakukan persiapan khusus untuk pertandingan ini?
Tentu saja.
Ini terlihat dari kartu kuning yang diberikan kepada gelandang bertahan Tim China Yang Hao hanya 11 menit setelah pertandingan dimulai.
Sebagai gelandang bertahan pilar utama Tim China yang memiliki kemampuan lari luar biasa dan cakupan area luas, Yang Hao adalah benteng tengah yang kokoh bagi tim. Namun, seorang bek yang langsung mendapat kartu kuning di awal pertandingan - bagaimana caranya bertahan selama 80 menit ke depan?
Pasti main dengan hati-hati, takut dapat kartu kuning kedua dan dikeluarkan dari lapangan.
Wasit utama Korea Kim Dong-jin pasti akan terus mengawasi pergerakan Yang Hao selama pertandingan ini.
Yang Hao juga bermain tidak nyaman. Ketika lawan menguasai bola di depannya, dia tidak berani melakukan tackling, hanya bisa menghalangi. Tapi lawan dengan mudah melewatinya.
Selain kartu kuning untuk Yang Hao, wasit Kim Dong-jin juga jelas memihak Qatar. Setiap kontak fisik - jika pemain China yang terjatuh, dia pura-pura tidak lihat. Tapi jika pemain Qatar yang jatuh, pasti langsung bunyi peluit dan memberikan pelanggaran ke China, mengalihkan penguasaan bola ke Qatar.
Komentator China Liu Hong menghabiskan sepertiga waktu komentarnya di babak pertama untuk mengkritik wasit Korea ini.
Tapi dia tidak berani terang-terangan menyebut Qatar melakukan lobbying ke wasit. Jika tidak, mungkin stasiun TV akan menerima telepon protes dari Kedutaan Qatar saat jeda babak...
Kalau siaran pertandingan sepak bola sampai memicu konflik diplomatik, pasti dia akan mendapat hukuman disiplin.
Qatar yang menguasai permainan juga beruntung dalam pertandingan ini. Di menit ke-27, Joseph Amid tiba-tiba melepaskan tembakan dingin dari luar area penalti. Saat dia menendang, tak ada yang mengira tendangan ini berbahaya, namun akhirnya... bola terbang masuk ke gawang!
Itupun masuk ke sudut mati, membuat Yang Zhi tak bisa menghalau!
Sungguh tak disangka tendangan sembarangan Amid ini justru menghasilkan gol spektakuler!
Mimpi buruk Tim China sepertinya belum berakhir. Di detik terakhir injury time babak pertama, Amid kembali menguasai bola di luar area penalti, lalu berbalik dan melepaskan tendangan jarak jauh. Bola lagi-lagi melewati Yang Zhi dan menyusup ke gawang...
Babak pertama berakhir dengan Tim China tertinggal dua gol!
Jika hanya melihat babak pertama, orang akan mengira Tim China sudah kalah. Mereka tampak linglung. Bahkan bintang utama seperti Zhou Yi sama sekali tidak menunjukkan kemampuannya.
Suporter Qatar di lokasi juga sangat antusias. Para lelaki berkerudung di tribun menunjukkan sisi liar mereka.
Namun situasi berubah drastis setelah babak kedua dimulai...
"Zhou Yi——!!!" Liu Hong berteriak gegap gempita, "Gol!!! Golgolgolgolgol!!! Baru tiga menit babak kedua, Zhou Yi sudah mencetak gol lewat tendangan akurat melengkung di tepi area penalti untuk Tim China!"
Saat teriakan itu menggema, di lapangan Zhou Yi sudah dikerubungi rekan setim. Tim China sedang merayakan gol tersebut.
Sedangkan pemain Qatar terlihat bingung. Beberapa di antara mereka hanya menatap kosong pemain Tim China yang sedang merayakan gol, atau menatap bola di dalam gawang, tidak mengerti bagaimana mereka bisa kebobolan.
Saat Zhou Yi menguasai bola di garis area penalti besar tadi, semua orang mengantisipasi operannya. Tak disangka dia tiba-tiba melepaskan tembakan dengan kaki kanan menghasilkan lengkungan sempurna yang melewati kiper Qatar yang melompat, lalu menyusup masuk ke gawang...
Gol ini sempurna tanpa kontroversi. Bahkan wasit utama Korea Kim Dong-jin pun tak bisa membatalkannya.
Setelah Zhou Yi mencetak gol, Qatar meningkatkan pengawalan ketat terhadapnya. Terkadang mereka menggunakan taktik pelanggaran dengan mendorong atau menjatuhkannya, sementara wasit utama hanya tutup satu mata.
Jika berani protes ke wasit?
Maaf, langsung dapat kartu kuning. Karena hati kecil wasit Korea yang rapuh tak tahan provokasi.
Hingga menit ke-80 pertandingan, serangan Tim China masih stagnan. Skor tetap 2-1 untuk tuan rumah Qatar.
Jika Tim China kalah dalam pertandingan ini, peluang lolos ke babak berikutnya benar-benar di ujung tanduk...
Gugur di fase grup mungkin hasil yang diharapkan Klopp, karena itu akan memberi dampak minimal bagi Borussia Dortmund.
Tapi ini bukan yang diinginkan Zhou Yi.
Menit ke-81, setelah menguasai bola di area depan, dia melakukan gerakan tipuan seolah akan melakukan operan, lalu tiba-tiba berbalik ke arah berlawanan untuk melepaskan diri. Orang itu tidak siap menghadapi, mencoba menghentikan Zhou Yi dengan pelanggaran, tapi Zhou Yi memutar tubuh menghindari tarikan seragam oleh tangan lawan.
Zhou Yi tidak mengoper, malah langsung menerobos masuk ke area penalti sambil membawa bola!
Langkah Zhou Yi ini benar-benar di luar perkiraan pemain Qatar. Saat dia tiba-tiba masuk area penalti, banyak pemain Qatar bahkan belum bereaksi.
Sebenarnya Zhou Yi jarang melewati pemain dalam pertandingan. Ini bukan berarti dia tidak bisa, hanya tidak perlu. Masalah yang bisa diselesaikan dengan operan, mengapa harus melewati lawan? Lebih praktis.
Zhou Yi dulunya bermain sebagai penyerang. Teknis dasarnya cukup baik, kalau tidak mustahil dia bisa menonjol dari pemain amatir se-China dan mendapat kesempatan ke Eropa. Ini membuktikan dasar-dasar tekniknya solid. Melewati lawan dengan gerakan berputar seperti ini tidak membutuhkan kondisi fisik super, bagi Zhou Yi bukan hal sulit.
Di area penalti, Zhou Yi melakukan gerakan seolah akan menembak. Dua bek Qatar langsung menyergap dari kiri-kanan, menghalangi dengan tubuh seperti menutup pintu.
Tapi saat kaki Zhou Yi turun, dia malah mendorong bola ke samping...
"Gao Lin!"
Dalam teriakan Liu Hong, Gao Lin mengayunkan kaki untuk menembak!
Bola terbang ke atas, melewati jari-jari kiper Qatar, lalu menghantam bagian bawah mistar gawang sebelum memantul masuk ke dalam gawang.
Bola masuk!!
Tim China menyamakan skor!
Gao Lin sepertinya juga tidak menyangka dirinya benar-benar mencetak gol. Saat menendang, dia mengira akan meleset lagi... Jika bola itu meleset, mungkin dia akan merasa bersalah lama.
Gao Lin yang termenung baru sadar setelah dipeluk Zhou Yi.
"Tim China menyamakan skor!!"
