Di fase gugur, tim pertama yang tampil adalah Jepang. Mereka menghadapi Uzbekistan di perempat final.
Shinji Kagawa tampil sangat brilian dalam pertandingan ini, mencetak dua gol, membantu Jepang mengalahkan Uzbekistan 3:2.
Ini adalah gol pertamanya di Piala Asia.
Tak lama setelah pertandingan Jepang berakhir, giliran Tim China tampil.
Lawan mereka adalah Yordania.
Skor akhir 2-1, Tim China mengalahkan Yordania dan lolos ke semifinal!
Pencetak gol untuk Tim China adalah Gao Lin yang juga mencetak dua gol dalam pertandingan ini, dengan dua assist dari Zhou Yi.
Setelah pertandingan, internet di China riuh merayakan keberhasilan Tim China lolos ke semifinal Piala Asia setelah tujuh tahun. Netizen bercanda bahwa dengan kehadiran Zhou Yi, "Gao Linsmann" benar-benar menjadi striker sejati, bukan "Gao Feiji" (pesawat terbang) lagi.
Dua assist Zhou Yi untuk Gao Lin bisa disebut sebagai "assist seperti pengasuh", dimana penyerang hanya perlu sentuhan sederhana untuk mencetak gol...
Dari empat pertandingan, Gao Lin telah mencetak empat gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak di Tim China.
Padahal sebelum kedatangan Zhou Yi, Gao Lin di tim ini lebih sering memikul tugas taktis daripada tugas mencetak gol. Sebagai titik tumpu serangan Tim China di area depan, dia memiliki tubuh dan kemampuan teknis yang baik, mampu menguasai bola dan melakukan kombinasi. Meski berposisi striker tengah, area pergerakannya di area depan sangat luas - kiri, tengah, kanan semua terlihat. Sikap bermainnya juga cukup gigih, aktif berlari, agak mirip pekerja teladan.
Karakteristiknya ini sangat cocok dengan taktik Gao Hongbo yang menekankan kombinasi permainan tanah di timnas. Meski sering dikritik karena teknik menembak yang buruk, Gao Lin tetap menjadi pemain favorit Gao Hongbo yang selalu diprioritaskan sebagai pemain utama.
Tak ada yang menyangka setelah kedatangan Zhou Yi, Gao Lin tiba-tiba berubah menjadi top skor!
Tidak hanya di tim, di Piala Asia kali ini Gao Lin kini juga menduduki peringkat pertama daftar pencetak gol bersama pemain Korea Koo Ja-cheol dengan empat gol.
Di klasemen assist, Zhou Yi dengan lima assist tak tergoyahkan di puncak... Paling tidak performa ini membuktikan Zhou Yi sudah menjadi gelandang kelas atas Asia meski baru 19 tahun...
Baru akan genap 20 tahun pada Februari tahun ini.
……
Tim China yang lolos ke semifinal hanya selangkah lagi menuju final.
Asalkan mereka bisa mengalahkan lawan semifinal... Australia.
Meski suporter dan media China sedang bersukacita seperti merayakan tahun baru, Klopp sama sekali tidak ingin mendengar kabar ini.
Selain Zhou Yi, Tim Jepang yang diperkuat Shinji Kagawa juga lolos ke semifinal.
Hal ini berarti dua pemain inti andalannya harus menyelesaikan seluruh ajang Piala Asia sebelum kembali ke klub...
Bahkan jika Tim China dan Jepang kalah di semifinal, mereka tetap harus bermain di pertandingan perebutan tempat ketiga!
Satu-satunya penghiburan bagi Klopp mungkin... pertandingan perempatan tempat ketiga digelar sehari lebih awal daripada final. Jika tim mereka berlaga di pertandingan tersebut, mereka bisa kembali sehari lebih cepat...
Tapi saat itu sudah tanggal 28 Januari, bulan Januari pun segera berakhir.
Saat Piala Asia berlangsung sengit, Bundesliga putaran kedua juga dimulai. Borussia Dortmund tetap menjadi tim pertama yang bertanding. Pada matchday ke-18, Dortmund yang kehilangan Zhou Yi dan Shinji Kagawa takluk 3-1 dari Bayer Leverkusen di kandang lawan.
Absennya Zhou Yi dan Shinji Kagawa mulai terasa dampaknya.
Dari segi permainan, Dortmund tanpa keduanya memang tidak selancar di paruh musim sebelumnya.
Zhou Yi sebagai pemain inti Dortmund, absennya memberi pengaruh besar. Shinji Kagawa berperan seperti pelumas di lini depan. Mesin tanpa pelumas tidak akan berjalan baik, membuatnya juga vital bagi Dortmund.
Ketidakhadiran dua figur kunci ini membuat mereka gemetaran menghadapi Bayer Leverkusen yang sedang on-fire di peringkat ketiga, meski di kandang sendiri.
Setelah kontrol gelandang menurun, Bayer Leverkusen dengan mudah menguasai permainan. Akhirnya kalah dengan skor 1-3.
Kekalahan ini membuat keunggulan Borussia Dortmund di klasemen tiba-tiba menyusut dari 10 poin menjadi 7 poin.
Belum selesai, di pertandingan liga ke-19 berikutnya, Borussia Dortmund bermain imbang 1-1 melawan Stuttgart di kandang sendiri.
Ditambah kekalahan dari Frankfurt di pertandingan terakhir sebelum masa istirahat musim dingin, ini menjadi tiga pertandingan liga beruntun tanpa kemenangan bagi Dortmund - sesuatu yang belum pernah terjadi saat skuad mereka masih lengkap di paruh musim pertama.
Pantas saja Klopp berharap Tim China dan Jepang langsung pulang setelah fase grup selesai...
Sebenarnya China berpeluang tersingkir di fase grup, sayangnya kehadiran Zhou Yi mengubah situasi.
Masih ada pertandingan liga ke-20 dimana Dortmund akan tandang ke Wolfsburg pada 29 Januari sore - pertandingan yang pasti akan dilewatkan Zhou Yi dan Shinji Kagawa.
……
Pada pukul 21:15 waktu Beijing tanggal 25 Januari, semifinal antara Jepang dan Korea Selatan dimulai.
Setelah 90 menit pertarungan sengit, skor tetap 1-1. Di perpanjangan waktu kedua tim mencetak gol lagi, akhirnya bermain imbang 2-2 selama 120 menit dan harus menentukan pemenang melalui adu penalti.
Dalam adu penalti, ketiga pemain pertama Korea Selatan gagal mencetak gol, sementara dari Jepang hanya Nagatomo Yuto yang meleset. Akhirnya Jepang mengalahkan Korea dengan skor 3-0 dalam adu penalti dan menjadi yang pertama lolos ke final.
Selanjutnya, Tim China akan tampil dengan lawan semifinal mereka Australia.
Sejak bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 2006, meskipun secara geografis Australia termasuk negara Oseania, asosiasi sepak bolanya telah menjadi anggota AFC sehingga bisa berpartisipasi dalam Piala Asia.
Bagi Australia, bergabung dengan AFC tentu memiliki tujuan strategis - meningkatkan peluang mereka lolos ke Piala Dunia. Sebelumnya, Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC) hanya memiliki dua tim profesional yaitu Australia dan Selandia Baru, sementara negara-negara kepulauan Pasifik lainnya memiliki level sepak bola yang sangat tertinggal. FIFA hanya memberikan setengah kuota partisipasi Piala Dunia untuk OFC.
Dengan demikian, jika Australia ingin lolos ke Piala Dunia, mereka harus menjadi juara kualifikasi Oseania terlebih dahulu, kemudian bersaing dengan peringkat kelima Amerika Selatan untuk memperebutkan setengah kuota tersebut. Kadang mereka juga harus bersaing dengan tim-tim Asia.
Bersaing dengan Asia masih bisa ditoleransi, namun bersaing dengan Amerika Selatan untuk lolos kualifikasi terlalu sulit bagi Australia.
Level sepak bola Amerika Selatan jelas jauh lebih tinggi daripada Australia.
Oleh karena itu Australia terus berupaya melepaskan diri dari OFC dan bergabung dengan AFC.
Konfederasi Sepak Bola Asia yang menerima Australia juga memiliki pertimbangan kepentingan sendiri.
Selama ini, level sepak bola Asia memang tidak terlalu tinggi, hanya memiliki banyak anggota. Oleh karena itu dalam Piala Dunia bisa mendapatkan alokasi empat sampai empat setengah kuota. Namun karena performa tim-tim Asia di Piala Dunia umumnya kurang baik, jika Konfederasi Sepak Bola Asia ingin memperoleh lebih banyak kuota partisipasi di Piala Dunia, mereka perlu meningkatkan kemampuan tim. Australia yang sebenarnya tidak lemah jika bisa bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia akan membantu meningkatkan kemampuan keseluruhan konfederasi dan memperoleh lebih banyak sumber daya.
Jadi ini adalah hal yang menguntungkan kedua belah pihak, sudah pasti langsung cocok.
Efek setelah Australia bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia sangat nyata. Sebelum bergabung, Australia selama puluhan tahun hanya pernah mengikuti dua edisi Piala Dunia, yaitu tahun 1974 dan 2006.
Setelah bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia, mereka langsung memperoleh kualifikasi babak final Piala Dunia Afrika Selatan 2010.
Sekarang, kualifikasi Piala Dunia Brasil 2014 juga akan segera dimulai, Australia sangat berpeluang untuk kembali melaju ke babak final Piala Dunia...
Adapun kepentingan Konfederasi Sepak Bola Asia... sampai sekarang sama sekali belum terlihat manfaatnya setelah Australia bergabung.
Justru tim-tim Asia lainnya yang menjadi korban.
Bagi tim-tim Asia, Australia bagaikan harimau yang masuk ke kawanan domba.
"Meskipun teknik mereka kasar, tapi untuk melawan tim-tim Asia yang memiliki teknik halus, mereka cukup mengandalkan kekuatan fisik yang kuat."
"Ini mungkin juga menjadi salah satu alasan penting mengapa mereka akhirnya bisa menonjol dari Kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Asia."
"Meski kondisi fisik pemain China lebih menonjol dibandingkan Jepang dan tim Asia Tenggara, tapi masih sedikit kalah jika dibandingkan dengan Iran dan Uzbekistan. Apalagi jika dibandingkan Australia."
"Melawan Uzbekistan, Tim China benar-benar terjepit secara fisik, hanya bisa mengandalkan kombinasi umpan Zhou Yi yang memimpin tim untuk melawan orang itu."
"Dan pertandingan ini pasti akan menjadi referensi bagi Australia."
……
"Sebelum pertandingan, Zhou Yi menyatakan meski Australia adalah tim yang kuat, tapi setelah sampai semifinal, mana mungkin menyerah begitu saja?"
"Di China ada pepatah 'sudah datang sampai sini'." Zhou Yi tersenyum kepada wartawan situs resmi Konfederasi Sepak Bola Asia yang mewawancarainya. "Kalau sudah sampai semifinal yang cuma selangkah lagi ke final, mana mungkin puas berhenti di sini? Pasti kami akan ke final."
Wartawan situs resmi Konfederasi Sepak Bola Asia terkejut, balik bertanya: "Pasti?"
"Pasti." Zhou Yi mengangguk mengkonfirmasi lagi.
Sedangkan lawan Zhou Yi dalam pertandingan ini, bintang sepak bola Australia Tim Cahill juga menyatakan keyakinannya lolos ke final saat diwawancarai.
“Zhou Yi adalah pemain yang sangat hebat, tapi sepak bola adalah olahraga tim, bukan olahraga perorangan.” Cahill mengangkat bahu. Maksudnya sebenarnya adalah kemampuan tim China secara keseluruhan terlalu rendah, performa bagus Zhou Yi sendiri pun tak berguna. "Kami akan masuk final karena kami lebih kuat!"
