Tentu saja Yang Muge tidak mau Schalke 04 kalah hanya agar dia bisa naik ke tim utama. Meski bukan "suporter 30 tahun Schalke 04", sejak bergabung dengan akademi Schalke 04, dia sudah menganggap klub ini sebagai tim favoritnya.
Wajar saja dia ingin tim favoritnya berprestasi bagus.
Kalau hanya karena tidak bisa masuk tim utama lalu berharap klub kalah, itu terlalu tidak berkelas.
Kalau tidak bisa masuk tim utama, lebih baik minta dipinjamkan ke klub lain sebagai strategi penyelamatan negara lewat jalur berliku, daripada mengutuk klub sendiri.
Jadi saat pertandingan dimulai, Yang Muge tetap teguh mendukung Schalke 04 dan bersorak untuk timnya.
Kali ini dia tidak ke stadion karena pertandingan di kandang Borussia Dortmund, sulit baginya mendapatkan tiket.
Dia menonton pertandingan ini di depan TV di kamar apartemen yang dia sewa.
Dalam siaran TV, sosak temannya Draxler terlihat sekilas—pertandingan ini Draxler masuk dalam daftar pemain.
Sebenarnya sebelum pertandingan ini, selama masa pelatihan istirahat musim dingin, Draxler sudah dipanggil Magath untuk bergabung dengan tim utama dalam latihan. Draxler memanfaatkan kesempatan ini dengan tampil gemilang selama pelatihan, sehingga berhasil bertahan di tim utama.
Sebelum pertandingan ini, dia sudah tampil tiga kali untuk tim utama Schalke 04—sekali sebagai starter dan dua kali sebagai pemain pengganti.
Dalam perjalanan menuju tim utama, Draxler telah melampaui Yang Muge.
Hao Junmin juga masuk dalam daftar cadangan untuk pertandingan ini. Mungkin performa gemilangnya di Piala Asia telah menyentuh Magath, orang tua Jerman yang keras kepala ini akhirnya memberi kesempatan pada Hao Junmin...
……
Borussia Dortmund yang bermain di kandang sendiri langsung melancarkan serangan gencar ke gawang Schalke 04 sejak awal pertandingan, sorakan suporter Dortmund di tribun selatan menggema ke angkasa.
Penggerak utama serangan Dortmund ini tak lain adalah Zhou Yi yang baru kembali.
Bagi Schalke 04, keyakinan mereka untuk menang di kandang lawan berasal dari fakta bahwa dua pilar utama Dortmund—Zhou Yi dan Shinji Kagawa—baru saja menyelesaikan Piala Asia sampai final, dan baru bergabung kembali dengan tim sekitar setengah minggu yang lalu. Baik kondisi fisik maupun mental mereka diduga belum sepenuhnya pulih.
Tingkat performa apa yang bisa mereka tunjukkan dalam Derbi Ruhr yang keras, sulit diprediksi.
Utamanya adalah kelelahan. Setelah menjalani pertandingan intensif hampir sebulan, baik Zhou Yi maupun Shinji Kagawa seharusnya sudah sangat kelelahan.
Tapi ketika pertandingan dimulai, semua orang segera menyadari bahwa setidaknya pada Zhou Yi, kelelahan itu tidak terlihat menonjol...
Performanya lebih baik daripada Shinji Kagawa.
Terlihat jelas langkah Kagawa tidak sekuat sebelumnya. Beberapa bola yang seharusnya bisa dikejar, akhirnya tidak berhasil diraih. Ini pasti karena penurunan kekuatan otot yang menyebabkan akselerasi dan daya tahan menurun.
Aktivitas lari Zhou Yi tetap konsisten seperti biasa.
Tentu ada beberapa alasan. Pertama, Zhou Yi berposisi sebagai gelandang bertahan yang tidak perlu sering melakukan sprint atau akselerasi tiba-tiba seperti Kagawa. Banyak larinya berupa jogging, dengan sprint jarang dan jarak pendek sekalipun ada.
Alasan lain adalah di Piala Asia, Zhou Yi bermain satu pertandingan lebih sedikit daripada Kagawa. Karena kartu merah di semifinal, dia tidak ikut final. Sejak 25 Januari setelah semifinal, dia sudah masuk masa pemulihan hingga hari ini, sekitar sepuluh hari.
Stamina yang lebih baik dari perkiraan membuat performa Zhou Yi juga di luar dugaan pihak Schalke 04.
Karena tidak menyangka stamina Zhou Yi sebaik ini, kontrol mereka terhadap area pergerakannya pun tidak terlalu ketat.
Memungkinkan Zhou Yi bergerak bebas dalam batasan yang relatif longgar.
Ini memberikan masalah besar bagi Schalke 04.
Dipacu oleh "mesin" Zhou Yi, Borussia Dortmund terus-menerus melancarkan serangan gencar ke Gawang Schalke 04.
Baru 30 menit pertandingan berjalan, Dortmund sudah melakukan 9 tembakan sementara Schalke 04 hanya 4 tembakan.
Situasi ini cukup langka dalam Derbi Ruhr yang seharusnya berimbang.
Data ini juga menunjukkan pertahanan Schalke 04 terhadap Zhou Yi belum optimal...
Menit ke-39, Dortmund akhirnya membongkar kebuntuan. Zhou Yi memulai serangan dari lini belakang, setelah tiga operan berturut-turut, bola sampai di kaki Götze. Bakat muda ini tanpa ragu melepaskan tembakan yang menembus Gawang Neuer.
"Götze!! Dortmund unggul!" teriak Marcel Leif bersemangat. "Dortmund tampak bangkit dari keterpurukan beberapa laga sebelumnya. Serangan mereka terorganisir dengan baik! Lihat serangan tadi: Zhou Yi, Markus Wagner, Shinji Kagawa, lalu operan ke Götze yang menyelesaikan tembakan. Dari belakang ke depan, area tengah ke sayap lalu kembali ke tengah - pola serangan yang sangat jelas! Inilah hasil kembalinya Zhou Yi!"
He Ping juga memiliki pandangan yang sama dengan Marcel Leif. Meskipun gol dicetak oleh Götze, penggagas serangan ini adalah Zhou Yi. Dan bukan hanya serangan ini, serangan-serangan sebelumnya yang gagal mencetak gol juga memiliki hubungan erat dengan Zhou Yi.
Kembalinya Zhou Yi ke Borussia Dortmund berarti setiap pemain tahu persis apa yang harus dilakukan di lapangan.
Pemain Borussia Dortmund jelas menyadari hal ini. Setelah Götze mencetak gol, meski pertama-tama dia berlari memeluk Shinji Kagawa untuk merayakan, dia tidak lupa melambaikan tangan ke belakang, memberi isyarat pada Zhou Yi untuk segera bergabung dalam perayaan.
Zhou Yi dan Mark berlari mendekat, keempatnya berpelukan membentuk lingkaran.
Inilah kuartet lini serang depan Borussia Dortmund.
Tiga pemain yang masing-masing tidak terlalu tinggi dan tidak memiliki tubuh sangat kekar, justru membentuk kombinasi serangan paling mematikan di Bundesliga.
Hingga saat ini, Borussia Dortmund telah mencetak 43 gol dalam 20 pertandingan, menjadi tim dengan gol terbanyak di Bundesliga. Ini membuktikan efektivitas kuartet ini.
……
Setelah Borussia Dortmund unggul, Schalke 04 tampak sedikit emosional. Mereka menerima dua kartu kuning berturut-turut di menit ke-41 dan ke-44, diberikan pada penyerang Huntelaar dan bek Schmitz.
Keduanya disebabkan oleh gerakan bertahan yang terlalu kasar.
Ini jelas menunjukkan ketidakstabilan mental.
Untungnya waktu yang tersisa di babak pertama tidak banyak, kalau tidak, emosi pemain Schalke 04 yang terus memanas ini bisa menyebabkan kekacauan.
Dan sekarang, mereka juga bisa menggunakan waktu jeda babak pertama untuk melakukan beberapa penyesuaian, membuat para pemain menenangkan otak.
Bisa dikatakan peluit wasit utama yang menandai akhir babak pertama menyelamatkan Schalke 04.
Tapi sebenarnya hanya memperpanjang penderitaan Schalke 04 sebentar saja...
Di babak kedua ketika kedua tim bertukar sisi, pada menit ke-66 Großkreutz mencetak gol lagi untuk Borussia Dortmund, mengubah skor menjadi 2-0.
Di kandang sendiri Borussia Dortmund, mereka unggul dua gol atas Schalke 04. Pertandingan ini sebenarnya sudah tidak ada ketegangan lagi.
Meskipun Schalke 04 sangat ingin menjatuhkan Borussia Dortmund dari puncak klasemen liga, perbedaan kondisi dan kemampuan tim di musim ini masih sangat jelas.
Borussia Dortmund telah menemukan jalan yang benar, sementara Schalke 04 masih mencari jalan mereka sendiri...
Di depan TV, Yang Muge menggelengkan kepala melihat kebobolan ini. Gelandang Schalke 04 terlalu longgar dalam mengawal Zhou Yi. Mungkin mereka ingin mengekang, tapi tidak bisa mengekang.
Menyaksikan timnya akan kalah lagi oleh Zhou Yi, perasaan Yang Muge tidaklah baik.
……
Setelah unggul dua gol, Klopp mulai melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Shinji Kagawa diganti Kuba pada menit ketujuh puluh.
Zhou Yi kemudian diganti Robert Lewandowski pada menit ke-77.
Melihat Klopp menarik Zhou Yi dan Shinji Kagawa, Magath juga segera melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Hao Junmin masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-80, menggantikan gelandang Jurado—akhirnya dia tidak lagi bermain sebagai bek sayap...
Setelah masuk, Hao Junmin menunjukkan semangat dan kerja keras. Namun saat itu, seluruh skuad Schalke 04 sudah kehilangan motivasi.
Secara teori, setelah Zhou Yi keluar, kontrol gelandang Borussia Dortmund akan menurun—ini seharusnya menjadi kesempatan bagi Schalke 04. Pertimbangan inilah yang mendasari keputusan substitusi Magath.
Tapi performa seluruh tim Schalke 04 kurang agresif.
Memang Schalke 04 bermain sangat buruk musim ini. Tampaknya partisipasi di Champions Eropa justru menjadi bumerang. Masuk ke panggung Champions Eropa tanpa persiapan matang malah membuat tim kehilangan arah.
Untuk mempersiapkan Champions Eropa, Schalke 04 merekrut top skor sepanjang sejarah Champions Eropa dari Real Madrid musim panas ini, plus striker tengah Belanda Huntelaar.
Hasilnya?
Performa di Champions Eropa cukup baik, tapi liga justru ambruk total.
Mana yang lebih layak diperjuangkan: Champions Eropa atau liga?
Setiap tim dan pelatih punya pilihan berbeda. Tapi satu hal harus jelas—kecuali Schalke 04 memenangkan Champions Eropa musim ini, akan sangat sulit bagi mereka untuk lolos ke Champions Eropa musim depan...
Di menit ke-88, Draxler masuk menggantikan striker tengah Belanda Huntelaar.
Tapi waktu yang tersisa untuk pemain muda ini sangat singkat.
Pada menit ke-93 pertandingan penuh, wasit utama Weiner membunyikan peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Derbi Ruhr antara Borussia Dortmund dan Schalke 04 sebenarnya memiliki reputasi gemilang, namun pertandingan kali ini agak tidak sesuai ekspektasi.
Dibandingkan dengan Derbi Ruhr di babak pertama liga, kemenangan Borussia Dortmund kali ini sangat mudah – mungkin ini Derbi Ruhr paling mudah dalam beberapa tahun terakhir...
Setelah pertandingan, Zhou Yi naik ke lapangan bersama rekan setimnya untuk merayakan kemenangan sekaligus berterima kasih kepada suporter.
Siaran TV terus mengarahkan close-up shot padanya, menggunakan bahasa visual ini untuk menyampaikan ke penonton – pria ini adalah pemain inti tak tergantikan Borussia Dortmund, pahlawan utama kemenangan mudah atas rival bebuyutan!
