AC Milan saat ini berada di puncak klasemen Serie A. Meski performa buruk di fase grup Champions Eropa, mereka sangat solid di liga domestik. Inilah alasan Klopp tidak meremehkan tim ini.
Meski kehilangan Kaka, AC Milan meminjam Ibrahimović dari Barcelona. Performa menara Swedia ini membantu AC Milan memimpin klasemen liga.
Ini bukan tim yang mudah ditaklukkan.
Setidaknya lebih sulit daripada Inter Milan yang sedang kacau...
Zhou Yi sudah menyadari hal ini melalui simulasi bertubi-tubi selama persiapan pertandingan.
Sangat sulit menaklukkan AC Milan di kandang lawan.
Saat pertandingan nyata dimulai, kondisinya mirip dengan simulasi di ruang virtual Zhou Yi.
Sebagai tim Italia, pertahanan AC Milan sangat kokoh. Di lini serang mereka punya monster bernama Ibrahimović, membuat Borussia Dortmund kesulitan.
Dalam pertahanan, mereka kesulitan menghadapi Ibrahimović, sementara dalam serangan juga tidak mudah untuk menembus pertahanan AC Milan yang dipimpin Thiago Silva.
Seluruh babak pertama, Borussia Dortmund tidak berhasil membobol gawang AC Milan, sebaliknya AC Milan justru terus mengancam gawang Weidenfeller.
Dari segi kesempatan, peluang yang didapat Borussia Dortmund tidak lebih banyak dari AC Milan, mengingat ini pertandingan kandang lawan, sejak awal pertandingan AC Milan sudah mendominasi.
Namun AC Milan juga gagal mencetak gol dalam 45 menit pertama.
Karena sistem pertahanan Borussia Dortmund tampil cukup solid.
Dalam 21 pertandingan Bundesliga, pertahanan Borussia Dortmund hanya kebobolan 17 gol, menjadikan mereka tim dengan rekor pertahanan terbaik sekaligus satu-satunya tim dengan kebobolan di bawah 20 gol.
Akhirnya babak pertama berakhir masih imbang tanpa gol.
Analisis Marcel Leif saat jeda babak pertama menyatakan bahwa setelah AC Milan gagal mencetak gol di babak pertama, mereka pasti akan meningkatkan intensitas serangan di babak kedua. Asal Borussia Dortmund memiliki kesabaran cukup, itu akan menjadi kesempatan mereka. Karena jika AC Milan yang bermain di kandang sendiri tidak bisa memenangkan pertandingan ini, leg kedua akan menjadi sangat sulit. Mereka harus mencetak gol di kandang lawan dan minimal bermain imbang. Suasana kandang Borussia Dortmund seperti apa? Bahkan Inter Milan kalah tanpa perlawanan di sana... Masakan Allegri menaruh harapan kualifikasi di leg kedua di kandang lawan?
Jadi kuncinya adalah Borussia Dortmund tidak perlu terburu-buru, bahkan hasil imbang 0-0 pun bisa diterima.
Ketenangan sangat penting bagi Borussia Dortmund, ini juga salah satu pengalaman berharga dalam Champions Eropa.
Banyak tim yang tampil berani seperti "Anak Sapi Baru Lahir Tidak Takut Harimau" di fase grup, penuh semangat dan performa bagus. Tapi saat masuk babak gugur, mereka menjadi seperti mentah diadu dengan lawan berpengalaman yang mempermainkan mereka.
Karena fase grup bukan babak gugur, tidak ditentukan satu atau dua pertandingan, enam pertandingan memberi toleransi kesalahan lebih tinggi.
Namun setelah masuk babak gugur, setiap fase hanya dua pertandingan (kandang lawan dan kandang sendiri), toleransi kesalahan menurun drastis. Satu kesalahan bisa berakibat fatal. Saat ini semangat bukan lagi faktor utama, digantikan oleh konsistensi dan kematangan pengalaman.
Inilah alasan mengapa fase grup dan babak gugur merupakan dua jenis kompetisi yang sama sekali berbeda.
Tim Borussia Dortmund kurang pengalaman dalam babak gugur. Jika terlalu agresif, dikhawatirkan akan terjungkal di babak gugur, terutama lawannya adalah AC Milan yang licik, berpengalaman, dan merupakan klub besar di Champions Eropa.
Kekhawatiran Marcel Leif juga dirasakan oleh Klopp. Saat jeda babak pertama, dia juga mengingatkan para pemainnya untuk bersabar.
"Ini kandang sendiri AC Milan. Yang lebih ingin menang adalah mereka, bukan kita. Bukan berarti kita tidak perlu menang, tapi kita bisa lebih sabar. Bahkan jika hasil imbang, kita masih punya 90 menit di kandang sendiri. Jadi jangan terburu-buru. Di babak kedua, perkuat pertahanan dulu, lalu cari kesempatan. Jika peluang belum bagus, jangan nekat menyerang sampai lini belakang hanya tersisa beberapa pemain..."
Para pemain menyimak dengan serius sambil mengangguk-angguk.
Berbeda dengan Klopp yang hanya menggunakan kata-kata untuk menenangkan pemain, di ruang ganti AC Milan, Allegri hampir memenuhi papan taktik.
Dia sedang memberikan tugas detail kepada setiap pemain, termasuk cara pergerakan posisi yang spesifik...
Mungkin ini ciri khas pelatih Italia. Begitu membahas taktik, mereka bisa berbicara tanpa henti.
Namun terlihat juga bahwa Allegri agak gugup.
Di kandang sendiri, dengan segala keuntungan lokasi dan dukungan suporter, tidak mencetak gol selama 45 menit babak pertama, dampak psikologis dan implikasi apa yang akan timbul bagi pemain sendiri maupun lawan?
Ini semua harus dipertimbangkan oleh Allegri.
Ia berharap bisa segera mencetak gol di babak kedua, karena semakin lama waktunya akan semakin tidak menguntungkan bagi mereka.
Oleh karena itu persiapannya sangat detail dan rumit, lebih baik memaksakan semua informasi ke pemainnya sekaligus seperti sistem kebut semalam daripada melewatkan sesuatu.
Tentang Zhou Yi, dialah yang paling sering disebutkannya.
Karena dia adalah pemain inti tim ini.
Rekaman dua pertandingan Borussia Dortmund melawan Inter Milan di fase grup telah dianalisis berulang kali oleh Allegri. Menurutnya tanpa Zhou Yi, mungkin Dortmund masih bisa lolos dari grup, tapi pasti tidak akan mudah menjadi juara grup.
Untuk menghentikan permainan Dortmund, pertama-tama harus membatasi performa Zhou Yi. Selama Zhou Yi tidak bisa bermain maksimal, efektivitas serangan Dortmund akan jauh berkurang.
Pada babak pertama, pembatasan pemainnya terhadap Zhou Yi cukup efektif, sehingga Dortmund tidak memiliki serangan yang benar-benar mengancam.
Tapi bukan tanpa pengorbanan, gelandang utama Flamini mendapat kartu kuning karena melakukan pelanggaran terhadap Zhou Yi, meninggalkan masalah tersembunyi bagi AC Milan di babak kedua.
Kedua, Gennaro Gattuso yang juga merupakan gelandang utama telah berusia 33 tahun. Usianya yang sudah tidak muda membuat stamina-nya terkuras habis saat terus mengejar Zhou Yi dengan sprint bolak-balik di babak pertama untuk membatasi pergerakannya. Saat jeda babak pertama, Gattuso terus menerima pijat relaksasi otot.
Arrigo Allegri kini tak berani menjamin apakah Zhou Yi masih bisa dibendung di babak kedua. Menurutnya, yang lebih penting dari menghentikan Zhou Yi adalah mencetak gol secepat mungkin di babak kedua. Sekali AC Milan berhasil mencetak gol di kandang sendiri, momentum tak terbendung akan berpihak pada mereka.
Di hadapan momentum besar seperti ini, baik Zhou Yi maupun tim Borussia Dortmund tak akan mampu menghalangi.
……
Setelah babak kedua dimulai, AC Milan jelas-jelas meningkatkan intensitas serangan untuk mencetak gol dalam waktu sesingkat mungkin.
Sementara Borussia Dortmund telah mempersiapkan diri dengan baik, terutama dalam memperkuat pertahanan.
Di saat yang sama, ketika berhasil merebut penguasaan bola, meski tidak ada peluang serangan yang bagus, Zhou Yi tetap mengirim bola ke depan. Kemudian melalui kombinasi 2-3 pemain, mereka mempertahankan penguasaan bola sambil mendesak formasi AC Milan mundur hingga menjauh dari area penalti Dortmund.
Dengan cara mengontrol permainan dan melakukan serangan, mereka mencapai tujuan pertahanan.
Ini sebenarnya keputusan Jurgen Klopp setelah menganalisis perbandingan performa tim saat Zhou Yi bermain dan tidak selama setengah musim.
Meskipun Zhou Yi tidak mahir bertahan, bukan berarti ia tidak memberikan kontribusi di bidang pertahanan. Sebaliknya, kontribusinya justru sangat besar.
Bertarung langsung dengan pemain lawan, kontak fisik, lalu merebut bola, mungkin ini bukan cara bertahan yang dikuasai Zhou Yi.
Cara bertahanannya adalah dengan mengontrol sepak bola di bawah kakinya, dan di bawah kendali seluruh tim. Dengan mengontrol, menjauhkan sepak bola dari area berbahaya sambil mengulur waktu, mengikis semangat lawan.
Merebut bola langsung adalah bagian awal dari pertahanan, tapi apa yang harus dilakukan setelah berhasil merebutnya?
Banyak tim memilih menendang jauh bola untuk mengeluarkannya dari area berbahaya. Ini memang solusi, tapi bukan yang terbaik karena penguasaan bola akan cepat kembali ke tim penyerang. Mereka akan terus menggempur pertahanan, tekanan tidak berkurang. Klopp menganggap ini pertahanan pasif, langkah darurat.
Kehadiran Zhou Yi memungkinkan Borussia Dortmund memilih pertahanan aktif.
Setelah merebut bola, serahkan ke Zhou Yi untuk menanganinya. Seperti manusia mempercayakan perhitungan ke komputer super, praktis dan efisien - kemajuan teknologi yang signifikan.
Borussia Dortmund kini menikmati kemajuan ini.
Otak Zhou Yi bagaikan komputer super di lapangan hijau.
Dengan bantuan "komputer super" ini, Borussia Dortmund bertahan dari serangan paling ganas AC Milan.
Ketika Zhou Yi tak perlu memikirkan operan mematikan, cukup membawa bola keluar dari bahaya dan mengalirkannya ke depan, kecepatan berpikir dan kemampuan operannya terlihat dalam performa puncak.
Kecuali Anda tidak membiarkannya menerima bola, menabraknya sebelum dia menyentuh bola, tapi itu akan menjadi pelanggaran. Selama bola bisa sampai ke kakinya, dia selalu dengan cepat mengoper bola ke tempat yang seharusnya, sebenarnya hanya mengoper ke rekan setim. Ini sama sekali tidak melibatkan pergerakan posisi yang rumit atau umpan terobosan presisi seperti pisau bedah.
Jadi sangat sederhana, tapi membuat pemain bertahan AC Milan pusing.
Setelah mereka mengepung Zhou Yi, bola sudah menghilang. Ini benar-benar hasil yang membuat bek frustrasi dan merusak moral mereka.
Mereka ingin merebut bola, tapi jika bola sudah tidak ada, apa gunanya menjatuhkan Zhou Yi ke tanah?
Dalam permainan bolak-balik ini, babak kedua telah berjalan hampir setengah. Sekilas pertandingan mencapai menit ke-65 dengan skor tetap 0-0. AC Milan belum berhasil menembus gawang Borussia Dortmund.
Borussia Dortmund tentu tidak kecewa dengan situasi ini, tapi AC Milan pasti frustrasi.
Melalui pengamatan terus-menerus, Zhou Yi menangkap perubahan emosi halus yang ditunjukkan pemain AC Milan. Mereka menjadi... lebih gegabah.
