Setelah kembali dari Milan dengan kemenangan leg pertama dan sebuah gol tandang, Borussia Dortmund menjamu lawan liga mereka, St. Pauli yang tidak terlalu kuat.
Karena baru saja bermain di babak gugur Champions Eropa, Klopp melakukan rotasi dalam pertandingan ini.
Namun Zhou Yi tidak masuk dalam formasi rotasi.
Setelah fisioterapis Dr. Braun melakukan pemeriksaan dan analisis kondisi fisik seluruh pemain, disimpulkan bahwa Zhou Yi sepenuhnya layak bermain melawan St. Pauli.
Mengingat selisih poin dengan rival di liga juga tidak terlalu besar, Klopp memang tidak ingin merotasi Zhou Yi.
Dengan demikian, Zhou Yi bisa tampil dalam pertandingan melawan St. Pauli.
Dalam pertandingan ini, Mark dan Shinji Kagawa masuk dalam rotasi, sementara Robert Lewandowski menggantikan posisi Mark.
Penyerang Polandia ini tidak mengecewakan harapan Klopp. Dengan satu assist tidak langsung dan satu assist langsung dari Zhou Yi, Lewandowski mencetak dua gol, membantu Dortmund menang mudah 2-0 di kandang sendiri.
Karena Bayer Leverkusen menang 4-2 atas Stuttgart di kandang sendiri, selisih kedua tim tetap enam poin.
Jarak poin ini tidak bisa dibilang panjang maupun pendek. Kalau dianggap panjang, itu hanya masalah dua pertandingan. Tapi kalau dianggap pendek, selisih enam poin semakin terasa besar menjelang akhir liga...
Lagipula di pertandingan liga berikutnya, Borussia Dortmund harus bertandang ke Bayern München. Jika Dortmund kalah di kandang lawan, Bayer Leverkusen bisa memanfaatkan kesempatan untuk mengejar jarak poin.
Setelah pertandingan melawan Bayern München, tidak ada pertandingan Champions Eropa, jadi Dortmund bisa fokus sepenuhnya pada laga ini.
Bagi Borussia Dortmund, pertandingan tandang ke Bayern München tidak hanya dianggap sebagai rintangan wajib dalam perjalanan merebut gelar, tapi juga pertandingan balas dendam.
Musim lalu, Dortmund mengalami kekalahan double dari Bayern München di liga. Terutama setelah kondisi mereka membaik, tetap kalah di kandang lawan.
Musim ini, mereka sudah berhasil mengalahkan Bayern München di kandang sendiri. Hanya tersisa Allianz Arena yang belum ditaklukkan.
Meski performa Bayern München musim ini tidak sebaik sebelumnya, tapi setelah masa istirahat musim dingin, performa mereka semakin membaik.
Lihat saja peringkat liga saat ini: Dortmund di puncak dengan 52 poin, Leverkusen kedua dengan 46 poin, Bayern München ketiga dengan 42 poin.
Perlu diingat, di paruh pertama musim ini peringkat Bayern München bahkan di luar 10 besar...
Analisis data menunjukkan dalam enam pertandingan terakhir Bayern München mencatat lima kemenangan dan satu kekalahan, mencetak 17 gol dan kebobolan lima gol.
Tiga pertandingan terakhir meraih kemenangan penuh, dengan rekor 10 kemenangan beruntun di kandang sendiri.
Ini membuktikan keunggulan signifikan mereka saat bermain di kandang sendiri.
Di Bundesliga, Bayern München hanya mengalami dua kekalahan dalam 16 pertandingan terakhir, dengan enam dari tujuh laga terakhir meraih kemenangan skor besar.
Contohnya kemenangan 4-0 atas Hoffenheim, 4-0 atas Aachen, dan 5-1 atas Kaiserslautern.
Satu-satunya faktor pengganggu mungkin adalah pertandingan babak 16 besar Champions Eropa pertengahan pekan ini, di mana mereka harus pergi ke Milan menghadapi Inter Milan, sama seperti Borussia Dortmund.
Di sisi lain, Borussia Dortmund sedang dalam kondisi kurang baik dengan dua kemenangan, tiga hasil imbang, dan satu kekalahan dalam enam pertandingan terakhir. Keunggulan 10 poin di liga sempat menyusut menjadi hanya empat poin.
Tentu saja, analisis data hanya menjelaskan sebagian masalah, bukan keseluruhan gambaran.
Jika hanya mengandalkan angka, kita justru bisa terkecoh.
Karena performa buruk Dortmund terjadi saat Zhou Yi dan Shinji Kagawa absen. Setelah keduanya kembali, performa tim langsung membaik.
……
Di pertengahan pekan, Bayern München yang bermain tanpa ampun mengalahkan juara bertahan Inter Milan 1-0 di kandang lawan, menyamai prestasi Borussia Dortmund.
Hampir bisa dipastikan separuh kaki mereka telah melangkah ke babak perempat final.
“Setelah pertandingan, Van Gaal sangat puas dengan performa tim. Performa gemilang yang beruntun akhir-akhir ini juga membuatnya semakin percaya diri dalam berkomentar.”
“Siapa bilang kami akan menyerah dari liga? Sepuluh poin? Ya, saya tahu, tapi lalu apa?”
Van Gaal yang terkenal blak-blakan langsung menanggapi pertanyaan wartawan tentang laga krusial melawan Borussia Dortmund selanjutnya.
Bayern München yang berada di peringkat ketiga tepat tertinggal sepuluh poin dari pemuncak klasemen Borussia Dortmund di Bundesliga.
Bagi banyak orang, selisih sepuluh poin ibarat jurang yang mustahil diseberangi, tapi tidak bagi Van Gaal.
“Selanjutnya selama kami bisa mengalahkan Borussia Dortmund, selisih sepuluh poin akan menyusut. Ini pertandingan bernilai enam poin. Kami tidak akan menyerah dari liga karena gelar liga adalah tradisi Bayern München.”
Pernyataan ini terdengar sangat arogan, seolah-olah Bundesliga adalah taman belakang Bayern München yang bisa mereka kuasai kapan saja.
Menanggapi pernyataan Van Gaal, Klopp berkomentar: “Saya belum pernah mendengar pelatih tim yang tertinggal jauh di klasemen bicara seperti ini.”
“Menurut Anda apakah Bayern München masih punya kesempatan meraih gelar liga?” tanya wartawan.
“Tentu saja, bahkan Borussia Mönchengladbach pun masih punya kesempatan!” Klopp mengangkat bahu dengan nada sarkasme yang jelas.
Borussia Mönchengladbach saat ini menempati peringkat ke-18 liga - alias posisi juru kunci. Mereka hanya mengumpulkan 19 poin dari 23 pertandingan liga, berada di ambang degradasi.
Semua orang paham maksud tersirat dari pernyataan Klopp ini.
Menanggapi respons Klopp, kali ini giliran Manajer Umum Bayern München Uli Hoeneß yang angkat bicara.
"Saya ingin mengingatkan Klopp bahwa masih tersisa 11 pertandingan liga, sementara Borussia Mönchengladbach hanya memiliki 19 poin. Jika mereka ingin meraih gelar liga, selama 17 tim di atas mereka harus kalah di semua pertandingan sisa, mereka sendiri juga harus meraih minimal 37 poin. Namun dengan sisa 11 pertandingan, bahkan jika Borussia Mönchengladbach menang semua, mereka hanya akan dapat 33 poin. Jadi tidak ada peluang sama sekali untuk juara. Saya sarankan Klopp perlu mempelajari ulang matematika dasar."
Borussia Dortmund dan Schalke 04 adalah rival abadi di wilayah Ruhr, tapi di seluruh Jerman, rival utama mereka tentu Bayern München.
Ketika Borussia Dortmund sedang dalam performa baik, setiap pertemuan dengan Bayern München selalu berlangsung sangat intens. Hal ini terlihat dari sengitnya perang mulut sebelum pertandingan.
Persaingan antara dua tim tidak hanya terwujud dalam pertandingan, tapi juga di luar lapangan. Contohnya Borussia Dortmund kerap menjadi korban perburuan pemain oleh Bayern München. Manajer umum klub Zorc pernah menuduh Bayern München sebagai tumor ganas sepak bola Jerman, praktik mereka mengambil bintang harapan dan bintang sepak bola aktif dari klub lain dengan segala cara pada akhirnya akan menghancurkan Bundesliga.
Sementara pihak Bayern München membalas dengan menunjukkan data bahwa Borussia Dortmund justru tim yang paling rajin mengambil pemain dari liga Jerman.
Di beberapa musim sebelumnya, performa Borussia Dortmund sangat buruk dengan kinerja lesu, tidak mampu mengancam dominasi Bayern München. Saat itu ketegangan dalam pertemuan kedua tim relatif lebih rendah.
Musim ini penampilan kuat Borussia Dortmund langsung mengancam hegemoni Bayern München di Bundesliga. Tentu saja Bayern München tidak tinggal diam, sehingga perang mulut klasik antara kedua pihak pun pecah.
Menanggapi pernyataan Hoeneß, manajer umum Borussia Dortmund, Zorc, tidak tinggal diam. Ia mengejek: "Sepertinya Hoeneß jago matematika. Apakah dia bersedia menjadi guru matematika kami di Dortmund? Pintu Basis Pelatihan Brackel selalu terbuka untuknya. Orang dengan IQ normal seharusnya pahami bahwa Klopp hanya menggunakan Borussia Mönchengladbach sebagai metafora. Tapi Hoeneß malah serius, jelas dia menghindari inti masalah: Apakah Bayern München masih punya peluang juara liga? Menurutku, mereka masih punya, setidaknya lebih tinggi dari Mönchengladbach."
Dua manajer klub ini saling serang dengan ganasnya, sementara Borussia Mönchengladbach yang jadi korban malang...
Entah kesalahan apa yang mereka perbuat, terus-menerus dijadikan bulan-bulanan.
Perseteruan para dewa, rakyat jelata yang jadi korban.
Menanggapi hal ini, klub Borussia Mönchengladbach juga menyampaikan pandangan: "Kami sangat menghormati Bayern München dan Borussia Dortmund yang telah mempertahankan kehormatan sepak bola Jerman di Champions League. Tapi kami harap kedua klub ini juga bisa menghargai kami. Tolong jangan kaitkan kami dengan gelar liga lagi. Saat ini kami hanya fokus lolos dari degradasi!"
Pernyataan Borussia Mönchengladbach ini terkesan konyol, membuat banyak orang ingin tertawa, tapi sebagian lain merasa miris.
Karena Borussia Mönchengladbach bisa dibilang sebagai klub veteran Bundesliga. Di era keemasan mereka tahun 1970-an, mereka pernah memenangkan dua gelar Piala UEFA Eropa, dan pada tahun 1977 bahkan mencapai final Liga Champions namun sayangnya kalah 1-3 dari Liverpool sehingga gagal meraih trofi. Di kancah domestik, mereka juga memiliki prestasi lima gelar liga dan tiga Piala Jerman.
Namun setelah era keemasan berakhir, tim ini perlahan merosot menjadi medioker, hanya menyisakan nama besar semata.
Peringkat terakhir musim ini membuat mereka berisiko degradasi.
Saat ini mereka memang tidak punya pikiran untuk membicarakan gelar liga. Suporter Borussia Mönchengladbach juga merasa Bayern München dan Borussia Dortmund terlalu arogan, olok-olok mereka terhadap Borussia Mönchengladbach ini ibarat serangan jahat dan luka hati.
Klopp segera meminta maaf bahwa dia tidak bermaksud menghina, hanya memberi contoh untuk menjelaskan probabilitas Bayern München menjuarai liga sangat kecil... Dia memohon maaf atas kelalaiannya kepada klub dan suporter Borussia Mönchengladbach.
Kemudian Uli Hoeneß dan Michael Zorc juga secara berturut-turut menyampaikan permintaan maaf.
Namun Hoeneß sambil meminta maaf masih menyempatkan menyerang Borussia Dortmund, dia mengingatkan suporter Borussia Mönchengladbach bahwa Klopp-lah yang pertama kali menyeret nama klub mereka, jadi "masalah harus dicari ke akarnya" - silakan protes ke Klopp...
……
"Manajemen dua klub saling bertengkar sengit, bagaimana dengan para pemain?"
"Tentu saja mereka saling pamer otot, saling menyemprotkan kata-kata tajam, menunjukkan posisi masing-masing dengan jelas."
Di tengah bau bubuk mesiu yang kental, hanya Zhou Yi yang menjadi pengecualian. Kepada wartawan Jerman dan China, dia berkata: "Aku tidak mengerti kenapa Van Gaal menganggap pertandingan ini penting. Ini hanya satu dari 34 pertandingan liga. Menurutku tidak ada makna khusus dalam laga ini."
"Tapi Bayern München adalah halangan yang tak bisa dihindari dalam perburuan gelar kalian..."
"Tidak ada yang tak bisa dihindari? Kami unggul 10 poin dari mereka. Sekalipun kalah dalam pertandingan ini, selisihnya masih 7 poin. Itu bukan akhir dunia."
"Jadi menurutmu menang atau kalah tidak penting?" tanya seorang wartawan.
"Tidak, tentu aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menang. Hanya saja tidak perlu terlalu membesar-besarkan pertandingan ini - liga pertama dan liga ketiga ribut seperti ini, sudahkah kalian tanya pendapat liga kedua?"
Baru saja orang-orang berhenti menyebut Borussia Mönchengladbach, giliran Bayer Leverkusen yang kena getahnya...
