Fakta membuktikan, kemenangan Borussia Dortmund atas Bayern München di kandang lawan memang termasuk laga penentu gelar liga.
Karena setelah Borussia Dortmund mengalahkan Bayern München di kandang lawan, dalam pertandingan terakhir liga pekan ini, Bayer Leverkusen bermain imbang 2-2 melawan Werder Bremen di tandang.
Awalnya kedua tim sudah berselisih enam poin, kini jarak poin semakin melebar menjadi delapan poin, mendekati selisih sepuluh poin...
Delapan poin berarti selisih tiga pertandingan, ini sudah termasuk jarak yang relatif aman.
Setelah kalah dari Borussia Dortmund, muncul kabar bahwa manajemen Bayern München mulai serius mempertimbangkan posisi Van Gaal.
Pekan ke-25 liga, Borussia Dortmund menjamu Köln di kandang sendiri. Karena tiga hari kemudian akan ada leg kedua babak 16 besar Champions Eropa melawan AC Milan, Klopp melakukan rotasi skuad.
Bahkan Zhou Yi tidak masuk dalam starting line-up.
Akhirnya Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Köln di kandang sendiri.
Bagi Borussia Dortmund saat ini, kemenangan satu gol atau tiga gol di liga sama saja, yang penting tiga poin didapat.
Zhou Yi masuk sebagai pemain pengganti di sepuluh menit terakhir, menyelesaikan pemanasan sebelum menghadapi AC Milan.
Keesokan harinya, seluruh tim AC Milan tiba di Dortmund.
Saat diwawancarai di bandara, bintang utama AC Milan Ibrahimović menyatakan timnya akan menjadi yang terakhir tertawa.
"Kami punya 90 menit untuk mengumpulkan gol tandang, jadi satu gol tandang mereka itu tidak berarti apa-apa," ujar pemain Swedia itu sambil mengernyitkan bibirnya.
……
Sebelum pertandingan melawan AC Milan, Klopp mengatur tugas tim di ruang ganti: "Jangan mengira kemenangan tandang kita otomatis mengantarkan kita ke perempat final. Bahkan probabilitasnya belum tentu lebih tinggi. Kita hanya menang satu gol. Jangan anggap omelan Ibrahimović menyebalkan - itu benar. Mereka punya 90 menit penuh untuk mencetak gol tandang. Jika kita kebobolan satu gol, keunggulan tandang kita akan sia-sia."
Ekspresi Klopp sangat serius saat mengatakan ini, membuat orang mengira dia akan menekankan pentingnya pertahanan.
Tapi kemudian arah pembicaraannya berubah: "Makanya kita harus mencetak gol lebih dulu! Selama jumlah gol kita lebih banyak, berapa pun yang mereka cetak, merekalah yang tersingkir!"
……
Allegri masih memenuhi papan taktik dengan diagram rumit yang terlihat agak berantakan.
Dia menjelaskan ciri taktik Borussia Dortmund dengan semangat: harus menekan sayap, memblok area tengah, mengawasi pemain inti, mewaspadai Götze dan Mark... Berkat cedera Shinji Kagawa, dia tak perlu lagi menyebut "waspadai Kagawa".
Meski AC Milan ranking pertama di Serie A musim ini, Allegri tahu: bagi klub ber-gen Champions Eropa seperti Milan, perform di ligi champion sama pentingnya.
Jika tersingkir di babak pertama fase gugur, itu benar-benar memalukan...
……
Saat pertandingan dimulai, AC Milan yang berjuang mati-matian melancarkan serangan ganas ke gawang Borussia Dortmund.
Pada puncak serangan mereka, Borussia Dortmund bahkan tertekan hingga tak bisa melewati separuh lapangan.
Marcel Leif sampai berteriak bertanya-tanya ini kandang tim mana sebenarnya.
Tentu saja, gaya bermain AC Milan ini harus dibayar mahal.
Bek sayap mereka Jankulovski sudah menerima kartu kuning di menit ke-28.
Di menit ke-32, gelandang bertahan Flamini juga dapat kartu kuning karena melanggar Zhou Yi. Ditambah kartu kuning yang dia dapat di leg pertama dari Zhou Yi, bahkan jika AC Milan lolos ke perempat final, dia akan absen di pertandingan pertama.
Menjelang akhir babak pertama, penyerang Pato juga dapat kartu kuning karena gerakan terlalu keras dalam perebutan bola...
Di babak pertama saja tiga pemain AC Milan kena kartu, dari depan, tengah, belakang. Ini tercermin dalam data. Yang tak terlihat adalah gerakan bertahan pemain Milan yang sangat kasar.
Tapi mereka memang tak punya pilihan lain.
Borussia Dortmund yang memiliki Zhou Yi adalah tim ahli dalam mengontrol bola dan ritme permainan. Jika ingin memecah ritme mereka, cara paling efektif adalah dengan melakukan pelanggaran...
Pelanggaran bisa terus-menerus mengganggu ritme penguasaan bola Dortmund.
Tentu saja ini juga membawa risiko tinggi mendapatkan kartu bagi mereka sendiri, mengingat ini adalah kandang Borussia Dortmund, wasit utama pasti akan sedikit memihak tim tuan rumah.
Pada saat ini, untuk lolos ke babak berikutnya, AC Milan juga tidak bisa terlalu memikirkan hal itu.
……
Menghadapi pressing dari AC Milan, Borussia Dortmund agak kewalahan, tapi setidaknya belum kebobolan.
Zhou Yi sering memanfaatkan operan untuk menguasai situasi, tapi dia juga menjadi target pertahanan ketat pemain AC Milan. Kartu kuning Flamini dan Pato berasal dari pelanggaran terhadapnya.
Allegri jelas telah belajar dari kekalahan di pertandingan pertama, dia menerapkan sistem penjagaan menyeluruh terhadap Zhou Yi.
Tentu dia tahu mustahil membuat Zhou Yi benar-benar tidak berguna, jadi dia memilih membatasi peran Zhou Yi di area tertentu seperti serangan...
Pressing-nya memaksa Zhou Yi lebih banyak melakukan operan mundur atau menyamping, tidak bisa mengoper ke depan. Dengan ini serangan berbahaya Dortmund terhambat, sehingga lini pertahanan AC Milan aman sementara. Ini memungkinkan AC Milan fokus menyerang untuk mencetak gol lebih dulu sebelum Dortmund, mengubah keadaan.
Allegri di pinggir lapangan berdiri dengan tangan di saku, fokus mengamati perkembangan pertandingan.
Dia yakin jika AC Milan bisa mencetak gol pertama, seluruh alur pertandingan akan berubah, membuka jalan untuk kemenangan balik keadaan...
Namun hingga babak pertama berakhir, ia tidak melihat gol tercipta. Borussia Dortmund meski terlihat kesulitan, tetapi tidak kebobolan. Ketahanan pertahanan mereka lebih kuat dari perkiraan Allegri...
……
Di babak kedua kedua tim bertukar sisi, AC Milan tetap mendominasi serangan di kandang Borussia Dortmund. Dortmund terdesak hingga separuh lapangan sendiri, jarang bisa membawa serangan ke wilayah AC Milan.
Situasi ini membuat suporter AC Milan bersemangat berapi-api. Seandainya ini di kandang mereka, sorakan pasti sudah menggema ke seluruh langit.
Sayangnya ini terjadi di kandang Borussia Dortmund, sehingga yang memenuhi udara lapangan hanyalah... siulan.
Di tengah siulan, AC Milan nekat menerjang gawang Dortmund.
Tidak setiap serangan mereka berhasil mengancam gawang yang dijaga Weidenfeller.
Beberapa serangan terhenti di tengah jalan.
Dalam situasi seperti itu, pemain Dortmund memilih menendang jauh bola ke depan agar gawang mereka sementara aman dari bahaya.
Tapi selalu ada pengecualian.
Seperti kali ini, ketika Subotic hendak menendang jauh bola, ia menangkap isyarat minta bola dari Zhou Yi.
Ia melihat kondisi sekitar Zhou Yi. Karena Zhou Yi menarik diri ke sayap, sementara tidak ada pemain AC Milan di dekatnya - ini kesempatan menguasai bola...
Maka ia mengoper bola tersebut.
Tepat saat dia baru saja mengoper bola, dia melihat gelandang AC Milan, Boateng, menyergap Zhou Yi!
Tapi saat dia mengamati sebelumnya, Boateng masih jauh!
Pemain ini seperti macan kumbang yang mengendap di semak, dengan hati-hati menyembunyikan tubuhnya, menunggu timing yang tepat, lalu menerkam mangsanya!
Jelas, Zhou Yi adalah mangsanya!
Masalahnya, Zhou Yi yang membelakangi sama sekali tidak melihatnya, tak mungkin tahu ada macan kumbang mengancam di belakangnya yang sedang menerjang.
Subotic ingin memperingatkan Zhou Yi, mulutnya baru terbuka ketika bola sudah sampai di depan Zhou Yi. Sudah terlambat.
Dengan cepat dia menyiapkan posisi pertahanan, bersiap menghadapi serangan balik AC Milan.
Tapi tiba-tiba Zhou Yi menyambut bola dengan tendangan samping ke Sven Bender, sambil berbalik badan dengan gesit seperti punya mata di belakang kepala, menghindari Boateng!
Saat Zhou Yi berbalik, Boateng masih terdiam – tak menyangka serangan mendadaknya gagal total!
Subotic dalam hati bersorak gembira: Hebat, Zhou Yi!
……
"Zhou Yi! Putaran badan yang gemilang! Dia lolos dari pressing Boateng!"
Sven Bender tidak mengontrol bola, langsung mengoper diagonal ke depan mencari Zhou Yi yang sudah berbalik dan sedang melaju!
Zhou Yi dengan menggunakan kombinasi satu-dua wall-pass berhasil melewati Boateng.
Melihat Zhou Yi berhasil melepaskan diri dari bek, pemain Borussia Dortmund lainnya langsung paham tugas mereka.
Götze, Großkreutz, Mark, dan Robert Lewandowski segera bergerak. Ada yang berlari maju, ada pula yang mendekati Zhou Yi untuk siap memberikan dukungan.
Sistem serangan Borussia Dortmund yang sempat mati suri selama separuh pertandingan tiba-tiba berputar lancar tanpa hambatan.
Poros utama sistem ini tentu saja Zhou Yi yang sedang menguasai bola.
Setelah menerima bola, tanpa menengok atau mengamati situasi, dia langsung melepaskan umpan panjang.
Bola melayang tepat ke kaki Götze di sisi lapangan yang berlawanan.
Saat umpan itu baru saja dilepaskan, Flamini sudah berada di hadapannya - bek AC Milan memang bereaksi cepat. Seandainya Zhou Yi mengontrol bola sebentar atau membawa bola satu langkah lagi, pasti sudah dihadang Flamini...
Tapi dia seperti sudah tahu sebelumnya, berhasil menghindari risiko itu dengan sempurna!
Setelah mengumpan, Zhou Yi tidak diam di tempat. Dia berlari kencang ke depan.
Serangan balik Borussia Dortmund masih berlanjut!
Babak 198: Delapan Besar
Saat Götze menerima bola, belum ada rekan tim di sekitarnya. Setelah membawa bola dua langkah ke depan, pemain AC Milan langsung mengepungnya.
Götze lalu mengoper bola kepada Markus Wagner yang menarik diri untuk membantu.
Saat Markus Wagner menerima bola, Zhou Yi sudah berlari mendekat.
Maka Mark yang membelakangi arah serangan tidak memaksakan diri untuk berbalik dan menerobos, melainkan mengoper bola mundur ke Zhou Yi.
Serangan balik Borussia Dortmund ini dijalankan dengan cepat, hanya dengan beberapa operan singkat sudah melewati lingkaran tengah. Sementara pemain AC Milan masih terburu-buru mundur bertahan dan mengorganisir pertahanan.
Flamini menerjang Zhou Yi, berharap menghentikan serangan balik Borussia Dortmund di sini.
Mungkinkah Zhou Yi membiarkan rencananya berhasil?
Sebelum menerima bola, dia sudah mengamati ruang kosong. Sekarang yang perlu dilakukannya sederhana - cukup mengoper bola ke arah itu!
Maka dia mengayunkan kaki kanannya, melepaskan umpan terobosan ke depan!
Begitu bola terlepas, dia langsung melompat menghindari sliding tackle Flamini!
Adegan ini membuat banyak penonton di depan TV menahan napas untuk Zhou Yi.
Andai Zhou Yi terlambat sedetik mengoper bola, kaki Flamini pasti sudah menyapu-nya!
"Bahaya sekali!!" He Ping juga berteriak kaget.
Di depan TV, Li Cuiyun menggigit bibirnya erat-erat, hampir menjerit.
Justru suaminya di sampingnya dengan bersemangat menepuk pahanya: "Bagus!"
Bagus apanya?
Li Cuiyun tak sempat menghiraukan suaminya. Meski sudah sering menonton pertandingan anaknya bersama suami, terkadang dia masih belum memahami psikologi sebagian suporter yang diwakili suaminya...
……
"Zhou Yi menghindari sliding tackle Flamini! Ini bukan inti serangan ini, yang terpenting ke mana arah bola yang diumpan Zhou Yi?"
Pandangan semua orang mengikuti lensa siaran TV ke depan, kemudian mereka melihat Lewandowski menerima bola di ruang kosong yang luas!
Saat itu, jaraknya ke area penalti kurang dari lima meter! Di depannya hanya ada kiper AC Milan, Abbiati!
Bek tengah AC Milan terdekat di sampingnya, Nesta, juga masih lebih dari sepuluh meter!
Ini benar-benar kesempatan emas!
"Lewandowski!!"
Dalam teriakan penuh semangat Marcel Leif, penyerang Polandia itu mengontrol bola ke arah area penalti!
"Menit ke-67! Sekarang Lewandowski kembali punya peluang mengakhiri ketegangan pertandingan!"
Kiper AC Milan Abbiati meninggalkan gawang dan menyergap Lewandowski.
Nesta juga berbalik membayangi pemain Polandia itu.
Tampaknya ketiganya akan bertemu di satu titik di area penalti.
Tapi Lewandowski tak berniat melakukan itu.
Begitu masuk area penalti, dia langsung melepaskan tembakan!
Bukan tendangan keras, melainkan chip shot!
Bola melambung melewati kepala kiper Abbiati yang keluar posisi, dan di bawah pandangan Nesta, mendarap di gawang AC Milan!
"1:0!! Lewandowski! Lewandowski!!"
Sorak-sorai bergemuruh di langit Westfalenstadion.
Penyiar Nobby Dickel berseru: "Gol! Kami unggul di kandang sendiri atas AC Milan, agregat 2-0! Pencetak golnya adalah Robert--"
"Lewandowski!!!" Delapan puluh ribu suporter di stadion serentak meneriakkan nama penyerang Polandia itu dengan gegap gempita.
Lewandowski mengangkat kedua tangannya penuh semangat, menyelaraskan ritme sorak-sorai suporter usai mencetak gol.
Zhou Yi, Götze, Mark, dan rekan setim lainnya segera datang merayakan gol tersebut bersamanya.
Di belakang para pemain Borussia Dortmund yang berlari, terlihat wajah-wajah pemain AC Milan yang terpukul.
Tugas utama mereka dalam pertandingan ini adalah mencetak gol, dan tugas sekunder adalah menjaga gawang tetap bersih.
Nyatanya, kedua misi itu gagal terpenuhi...
Mereka masih punya waktu untuk menyelesaikan tugas pertama, namun tugas kedua jelas-jelas berakhir dengan kegagalan.
Situasi sekarang sangat tidak menguntungkan bagi AC Milan.
Mereka harus menjaga gawang dari kebobolan lebih lanjut, sekaligus mencetak dua gol dalam sisa waktu.
Jika berhasil menyamakan agregat, mereka bisa lolos lewat keunggulan gol tandang.
Tapi mampukah mereka mencetak dua gol dalam 20 menit tersisa untuk menyamakan agregat?
Ibrahimović yang sebelumnya berkoar-koar, tetap gagal menunjukkan performa meyakinkan sepanjang pertandingan.
Seolah julukan "pengecut babak gugur" benar adanya, ia seperti kehilangan akal setiap masuk fase knockout.
……
"Setelah mencetak gol, semangat juang Borussia Dortmund semakin membara. Meskipun masih terus ditekan oleh AC Milan, setiap pemain sudah memiliki gambaran jelas tentang bagaimana harus bermain. Tidak ada kepanikan."
"Perbedaan sikap mental ini langsung berdampak pada performa para pemain selama pertandingan."
"Di dua puluh menit terakhir, para pemain AC Milan semakin bermain dengan gegabah. Waktu menuju eliminasi mereka semakin dekat."
"Sementara Borussia Dortmund dengan tenang menerapkan pertahanan mengerut dan serangan balik. Meski serangan balik tidak mengancam gawang AC Milan, setidaknya bisa mengulur waktu."
"Di tengah nyanyian suporter Borussia Dortmund, waktu pertandingan terus berjalan."
"Meskipun Allegri telah menggunakan semua kuota pengganti, tetap tidak bisa mengubah situasi maupun hasil."
"Saat wasit utama De Blicke meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor akhir tetap bertahan di 1-0."
"Pertandingan berakhir! 1-0! Borussia Dortmund lolos ke perempat final Champions Eropa dengan agregat 2-0 setelah mengeliminasi AC Milan!"
"Keikutsertaan pertama dalam Champions Eropa setelah 7 tahun, tak disangka bisa mencapai perempat final. Tim muda ini membuktikan makna peribahasa 'Anak Sapi Baru Lahir Tidak Takut Harimau'!" He Ping bersukacita karena bisa terus menyiarkan pertandingan Champions Eropa bersama Zhou Yi.
"Sebagai komentator khusus yang bertugas meliput Champions Eropa dan La Liga di stasiun TV, kesempatan untuk mengomentari pertandingan Zhou Yi hanya bisa Goblok/Wanjir/Bangsat Champions Eropa. Karena pertandingan Bundesliga menjadi tanggung jawab Duan Xin, sedangkan pertandingan timnas masuk wilayah Liu Hong."
"Jadi semakin jauh Borussia Dortmund melaju di Champions Eropa, semakin banyak kesempatan dia melihat Zhou Yi."
……
"Pemain Borussia Dortmund yang baru saja mengeliminasi AC Milan bersorak gembira di lapangan. Zhou Yi mendapat pelukan terbanyak, karena dialah pahlawan kemenangan ini. Saat tim tertekan di babak pertama, operannya yang menstabilkan permainan membuat orang itu tak mudah melakukan tackle dan serangan balik."
"Di babak kedua, dialah yang menginisiasi serangan balik kilat, lalu memberikan assist kepada Robert Lewandowski untuk mencetak satu-satunya gol pertandingan."
"Mark memeluk Zhou Yi sambil berteriak girang di telinganya: 'Perempat final! Perempat final! Kita masuk perempat final Champions Eropa!'"
"Zhou Yi menepuk punggungnya keras: 'Lihat kau ini, baru perempat final saja sudah segirang ini!'"
"'Hehe! Dulu aku bahkan tak berani bermimpi masuk 16 besar!'" Mark terkekeh bodoh.
"'Sudah kubilang kan, mimpi harus tetap ada, siapa tahu jadi kenyataan?'"
"'Iya iya!'" Mark mengangguk cepat.
"'Mimpi apa itu?'" Götze yang melihat mereka asyik mengobrol mendekat penasaran.
"'Ini tentang mimpi Champions Eropa, Mario.'" Mark tersenyum lebar.
“Oh? Lalu apa mimpi Champions Eropa-mu, Mark?” Götze menatap Mark dan bertanya.
“Hehe... Bisa berpartisipasi di Champions Eropa saja sudah menjadi mimpiku...” Mark menggaruk kepala, tersenyum dengan polos.
“Keterlaluan!” Zhou Yi melototi dia.
“Lalu bagaimana denganmu, Zhou Yi?” Götze beralih bertanya padanya.
“Tentu saja juara! Juara Champions Eropa!” Zhou Yi berkata dengan penuh keyakinan. “Semua mimpi yang tidak menjadikan juara sebagai tujuan hanyalah omong kosong!”
……
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Klopp tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya lolos ke perempat final: “Ketika kami berada satu grup dengan juara bertahan, banyak yang mengira hasil terbaik kami adalah finis ketiga grup lalu bermain di Liga Europa. Tapi sekarang, kami adalah tim 8 besar Champions Eropa! Aku tahu timku bisa melakukannya, aku tak pernah meragukan kemampuan mereka!”
Dia benar-benar meluapkan semua ketidakpuasan yang terpendam sejak hasil pengundian grup diumumkan.
Namun ketika wartawan bertanya seberapa jauh menurutnya tim ini bisa melaju di Champions Eropa musim ini, dia akhirnya sedikit lebih tenang: “Aku tidak tahu. Yang kutahu hanyalah kami akan terus berjuang maju, siapapun lawan di depan nanti.”
Allegri sama sekali tidak punya komentar mengenai tersingkirnya AC Milan di babak pertama fase gugur.
……
Mungkin karena berhasil mengeliminasi AC Milan dan lolos ke perempat final Champions Eropa, para pemain terlalu bersemangat. Pikiran mereka penuh dengan pertanyaan siapa yang akan mereka hadapi di Champions Eropa dan sejauh apa mereka bisa melangkah di kompetisi ini musim ini. Akibatnya, saat bertandang ke Hoffenheim di pertandingan liga akhir pekan, para pemain Borussia Dortmund terlihat kurang fokus.
Selain itu, Klopp juga melakukan rotasi pemain dalam tingkat tertentu untuk pertandingan ini.
Alhasil, Borussia Dortmund akhirnya kalah 0-1 di kandang Hoffenheim.
Bayer Leverkusen menang tipis 1-0 di Mainz, sementara Bayern München menghancurkan Hamburg 6-0. Pesaing-pesaing terlihat agresif dan belum mau melepas Dortmund begitu saja.
Terutama Bayern München yang meraih kemenangan telak 6-0 di kandang sendiri, seolah menandakan mereka telah bangkit dari kekalahan dari Dortmund di liga sebelumnya. Posisi Van Gaal sebagai pelatih tetap aman.
Namun di pertandingan Champions Eropa pertengahan pekan berikutnya, Bayern München justru kalah 2-3 dari Inter Milan di kandang sendiri!
Setelah unggul 1-0 di leg pertama, agregat skor akhirnya imbang. Inter Milan berhasil mengeliminasi runner-up Champions Eropa musim lalu berkat keunggulan gol tandang.
Kekalahan ini mengubah takdir Van Gaal.
Setelah pertandingan ini, klub Bayern München secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri kontrak pelatih Van Gaal setelah musim berakhir. Artinya, Van Gaal akan meninggalkan Bayern München setelah menyelesaikan tugasnya sebagai pelatih di musim ini...
