“Serangan balik Borussia Dortmund! Zhou Yi mengoper ke Markus Wagner! Mark mengoper lagi ke Götze, sambil melakukan kombinasi satu-dua dengan Götze. Serangan Dortmund cepat merangsek hingga di luar zona 30 meter Real Madrid!” teriak Marcel Leif. Pertandingan babak kedua sudah berjalan hampir lima menit, akhirnya Dortmund kembali menunjukkan serangan yang mengancam gawang Real Madrid.
Namun pemain Real Madrid juga bukan tim sembarangan. Mereka sedang cepat-cepat mundur bertahan, berusaha menerapkan strategi pengepungan untuk memecah konsentrasi para penyerang Dortmund agar tak bisa saling terhubung.
Jika pemain Dortmund lebih lambat sedikit, serangan balik mereka mungkin sudah gagal sejak awal.
Karena itu setelah menerima bola, Mark tidak berani lengah. Dia membagi bola ke kaki Großkreutz di sisi lapangan yang berlawanan.
Arah lari Zhou Yi justru bertolak belakang dengan ini.
Dengan melihat situasi ini, mustahil Großkreutz akan mengoper bola kembali ke kaki Zhou Yi?
Sebaliknya, Götze dan Mark tiba-tiba menyelusup ke area penalti. Berkoordinasi dengan Lewandowski, Dortmund secara mengejutkan memiliki tiga titik ancaman di area penalti!
Asal Großkreutz melakukan umpan silang, mereka langsung bisa mengancam gawang Real Madrid!
Saat ini tidak boleh ragu lagi!
Khedira dengan tegas meninggalkan Zhou Yi, mengikuti Mark menuju area penalti.
Terkadang pemain harus percaya pada kondisi yang mereka amati di lapangan, percaya pada penilaian mereka sendiri, karena merekalah yang berada di garis depan, yang dapat merasakan pertandingan secara langsung. Mereka sering kali lebih tahu secara nyata dan akurat apa yang terjadi di lapangan saat ini dibanding pelatih yang menyaksikan dari jarak jauh di pinggir lapangan.
Oleh karena itu, Khedira yakin bahwa inisiatifnya ini tidak memiliki masalah sama sekali.
Tapi saat dia mengejar Mark menuju area penalti, dia tidak melihat bahwa di belakangnya, Zhou Yi yang awalnya bersiap lari ke sayap tiba-tiba berhenti mendadak dan berbalik arah, berlari menuju area tengah!
Awalnya perhatian Xabi Alonso juga tertuju pada pemain Borussia Dortmund yang serempak menyerbu area penaltinya. Saat itu tiga penyerang mereka maju bersamaan, benar-benar penuh semangat dan menarik perhatian...
Sambil sesekali melirik Großkreutz yang menguasai bola, mencegahnya tiba-tiba menyarang ke area tengah. Dia menjaga posisi strategis di rusuk pertahanan yang menjadi jalur krusial menyerang ke tengah.
Dia sama sekali tidak punya waktu untuk mempertimbangkan area lain. Dia bukan tipe pemain seperti Zhou Yi yang tetap melirik ke sana-sini meski tidak menguasai bola.
Baru ketika Großkreutz tiba-tiba mengoper bola ke tengah lapangan - bukan umpan silang - dia tersadar ada seseorang di belakangnya!
Bola melesat melewati depannya. Saat berbalik, dia melihat Zhou Yi menghentikan bola dengan sentuhan kakinya.
Pada saat ini, di depan Zhou Yi terdapat garis bek Real Madrid yang ditekan oleh Mark, Götze, dan Lewandowski di area penalti. Di belakangnya, ada pemain-pemain Real Madrid lain yang sedang mundur bertahan namun belum sepenuhnya berada di posisi - sebenarnya mereka hampir sampai... tapi masih ada jarak tipis.
Maka terbentuklah ruang kosong yang tidak terlalu besar namun jelas terlihat di antara dua kelompok pemain Real Madrid yang berjarak depan-belakang ini...
Dan Zhou Yi, di dalam ruang kosong inilah ia menerima umpan!
"Zhou Yi! Dia tidak dijaga!!" Teriakan ini bukan berasal dari Marcel Leif maupun komentator China He Ping, melainkan komentator Spanyol. Subteksnya adalah "He mana? Kenapa dia tidak mendampingi Zhou Yi?!"
sedang berada di area penalti yang baru saja menempel pada Mark. Saat menyadari bola tidak langsung diumpan ke area penalti, ia menoleh ke belakang dan melihat Zhou Yi menerima bola.
Saat ingin berbalik menyambar Zhou Yi, sudah terlambat. Ia hanya bisa memandang pasrah saat Zhou Yi mengayunkan kaki kanannya di rusuk luar area penalti besar, lalu... umpan silang?
Tampak seperti umpan silang. Bola dikerek membentuk akurasi lengkung di udara, meluncur tajam ke titik belakang tempat Lewandowski!
Lewandowski melompat tinggi untuk menyambut bola!
Pepe mencoba duel udara sambil mundur, namun posisi melompat sambil condong ke belakang ini sangat menyulitkan. Ia gagal menyentuh bola!
Tapi sebenarnya dia tidak berhasil menyundul bola bukan hanya karena melompat sambil membungkuk dan lompatannya pendek, melainkan karena... tendangan Zhou Yi kali ini agak tinggi.
Karena tidak hanya Pepe, bahkan Robert Lewandowski pun tidak menyentuh bola!
Bola meluncur begitu saja melewati atas kepala kedua pemain itu!
Apakah umpan silangnya gagal?
Tidak!
Bola yang melewati kepala Lewandowski mulai turun, meluncur ke sudut belakang gawang Real Madrid!
Kiper Casillas di depan gawang terkecoh oleh duel udara Pepe dan Lewandowski. Ia fokus bersiap menyambar sundulan Lewandowski, tapi striker Polandia itu tidak menyentuh bola!
Bola lolos begitu saja. Casillas sudah terlambat bereaksi, hanya bisa menoleh dan melihat bola menyusur tiang gawang jauh masuk ke jala...
"Zhouuuuuuuuuuuu Yi!!!" He Ping berteriak panjang dengan nada penuh kekaguman.
Gol ini benar-benar tak terduga. Saat Zhou Yi menendang bola, semua mengira itu umpan silang. Lewandowski dan Pepe sama-sama melompat berebut bola.
Hasilnya? Tak ada yang menyundul. Bola malah terbang langsung masuk ke gawang...
"Zhou Yi! Dia menyamakan skor untuk Borussia Dortmund! Ini benar-benar mengejutkan! Dortmund berhasil menyamakan skor dengan cara seperti ini! Apakah tendangan Zhou Yi ini umpan silang atau tembakan? Tapi itu tidak penting! Yang penting Dortmund sekarang kembali seimbang dengan Real Madrid!" Marcel Leif juga terlihat bersemangat.
Bahkan jika tendangan Zhou Yi ini kebetulan, tidak masalah, yang penting Dortmund berhasil menyamakan skor!
"Dortmund mendapatkan gol tandang! Dan berhasil menahan imbang Real Madrid! Jika skor ini bertahan hingga akhir pertandingan, ini akan menjadi hasil terbaik bagi Dortmund!"
……
Setelah mencetak gol, Zhou Yi tidak berlari kegirangan merayakan, tapi berdiri di tempat sambil perlahan mengangkat kedua lengannya, ekspresi wajahnya menunjukkan sikap acuh tak acuh.
Seolah-olah dia tidak terkejut dengan gol ini, dia sudah tahu bola akan masuk sejak awal. Tendangannya memang ditujukan sebagai tembakan, bukan umpan silang!
Zhou Yi dengan tenang merayakan gol yang mungkin sangat penting bagi Dortmund. Rekan setimnya tidak bisa setenang itu, mereka berteriak kegirangan dan menyergap Zhou Yi hingga terkepung.
Di saat-saat paling sulit, gol Zhou Yi ini bagaikan salju di musim kemarau bagi Dortmund!
Klopp juga terlihat sangat bersemangat, memeluk asistennya dengan erat.
Setelah pemain Dortmund selesai merayakan, mereka mulai berlari kembali ke posisi. Lensa close-up siaran TV terus mengikuti Zhou Yi.
"Ini adalah gol kedua Zhou Yi di Champions Eropa musim ini, jumlah gol memang tidak banyak, tapi semuanya penting. Gol pertama membantu Borussia Dortmund meraih hasil imbang 4:4 melawan Inter Milan dalam kondisi bermain dengan 10 pemain di kandang lawan. Sedangkan gol kedua ini memberikan Borussia Dortmund gol tandang yang berharga... Dia benar-benar clutch player Dortmund!"
He Ping memuji Zhou Yi tanpa tedeng aling-aling, sama sekali tidak merasa canggung.
Siaran TV kemudian menyorot Sahin, Nuri Şahin akhirnya masuk dalam daftar pemain pertandingan ini, tapi tidak mendapat kesempatan sebagai starter.
Duduk di bangku cadangan, melihat performa gemilang Zhou Yi saat ini, tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya. Apakah bangku cadangan kulit asli Bernabeu lebih nyaman untuk diduduki?
……
"Zhou Yi itu bahkan sudah mencetak gol di Bernabeu! Benar-benar bikin iri dan kesal!" teriak Sun Pan di grup.
Mereka kembali menonton pertandingan ini masing-masing, lalu berdiskusi di grup "Mengisolasi Lao Guo".
"Lawan mereka Real Madrid..." He Ping juga terlihat melamun. Sebagai penggemar fanatik Barcelona, dia tentu pernah berkhayal memakai seragam Barcelona dan membobol gawang Real Madrid di Bernabeu.
Tapi jarak antara dirinya dengan mimpi itu masih sangat jauh, sementara Zhou Yi sudah mewujudkannya - kecuali bagian seragam yang tidak bertuliskan Barcelona...
Zhou Yi sepertinya menciptakan sejarah yang sulit mereka capai di setiap pertandingan, dia seolah telah terbang ke langit yang tak bisa mereka sentuh.
Mereka sekarang hanya bisa duduk di depan televisi, menatap layar seperti melihat burung yang terbang bebas di langit dari bawah tanah, membuat iri.
……
Di tengah rasa kagum semua orang, Zhou Yi dan rekan setimnya kembali ke separuh lapangan Dortmund, bersiap melanjutkan pertandingan.
Komentator Jerman dan China terus memuji Zhou Yi dengan penuh optimisme.
Ya, hasil imbang di kandang lawan dengan gol tandang, alasan apa lagi yang tidak membuat optimis?
