Sebagai suporter China, tentu berharap semakin banyak pemain China yang bisa bermain di peta sepakbola Eropa, bahkan seperti Zhou Yi yang memegang peran penting di klub masing-masing.
Melihat Yang Muge masuk daftar pemain, wajar jika mereka mulai membayangkan debutnya melawan Zhou Yi dalam "Derby China" sejati - sebelumnya Hao Junmin punya kesempatan, tapi saat bermain untuk Schalke 04, dia tak pernah berhadapan langsung dengan Zhou Yi.
Namun dalam pertandingan ini, Yang Muge akhirnya hanya duduk di bangku cadangan tanpa masuk starting lineup.
Zhou Yi seperti diduga menjadi starter.
Di babak pertama, Borussia Dortmund sudah unggul 1-0 atas Schalke 04 di bawah komando Zhou Yi.
Awal babak kedua, pelatih Schalke 04 Rangnick melakukan pergantian dengan menarik Draxler, tapi penggantinya bukan Yang Muge melainkan gelandang lain Julio Ángel.
Namun ini tak mengubah kelemahan lini tengah Schalke 04 saat menghadapi Borussia Dortmund.
Penyesuaian pergantian pemain tidak membuat Schalke 04 menguasai permainan. Sementara itu, Borussia Dortmund justru semakin mengokohkan keunggulan mereka melalui pergantian pemain - mereka mengganti Großkreutz dengan Götze, serta menurunkan Robert Lewandowski menggantikan Barrios di lini depan.
Zhou Yi digantikan oleh Sven Bender pada menit ke-74.
Sementara Yang Muge tidak mendapat kesempatan bermain sampai pertandingan berakhir.
Borussia Dortmund mengalahkan Schalke 04 dengan skor 1-0, meraih gelar juara pertama mereka di musim ini.
Setelah pertandingan, Zhou Yi pertama-tama menemui Yang Muge, memeluknya dan menepuk punggungnya, lalu berbalik untuk merayakan kemenangan bersama rekan setimnya.
Sedangkan Yang Muge mengikuti rekan setimnya kembali ke ruang ganti, meninggalkan lapangan untuk para pemenang dari Dortmund.
Yang Muge merasa kecewa karena tidak bisa bermain. Tapi dia juga tahu bahwa kesempatannya belum tiba. Yang harus dilakukannya bukanlah mengeluh mengapa kesempatan belum datang, melainkan terus meningkatkan kemampuannya agar siap ketika kesempatan itu akhirnya datang...
Usai pertandingan, Zhou Yi ditanya tentang Yang Muge saat menerima wawancara dari wartawan.
Pertanyaan itu tentu saja diajukan oleh wartawan China.
"Lao Yang jelas punya kemampuan," kata Zhou Yi. "Aku yakin cepat atau lambat dia akan mendapatkan tempat di tim utama Schalke 04. Ini baru Piala Super yang sejujurnya cuma pertandingan pemanasan resmi, bukan liga... Kalian terlalu buru-buru menilainya?"
“Tentu saja dia tahu maksud pertanyaan wartawan ini.”
“Tapi dia juga tidak ingin perhatian wartawan dan suporter dalam negeri memberi tekanan tidak perlu pada Yang Muge, jadi dia berusaha meringankan beban untuknya.”
Yang Muge juga menerima wawancara dari wartawan China setelah pertandingan.
“Sangat disayangkan kalah dalam pertandingan dan tidak bisa tampil. Tapi saya akan terus berlatih keras menunggu kesempatan.” Di depan wartawan, pria yang masih mengenakan jaket olahraga Schalke 04 ini menjawab dengan tenang.
Beberapa wartawan penasaran dengan apa yang diucapkan Zhou Yi saat memeluk Yang Muge setelah pertandingan.
Di depan lensa kamera wartawan, Yang Muge tersenyum malu: “Dia bilang akan mentraktir saya makan nanti sebagai penghiburan untuk si pecundang.”
Para wartawan terdiam. Mereka mengira Zhou Yi akan memberi nasihat khusus, tapi ternyata hanya ajakan makan... Padahal sebelumnya mereka berspekulasi apakah Zhou Yi akan membagikan pengalaman dua musimnya di Bundesliga untuk memberi petuah pada Yang Muge...
Mereka tidak tahu bahwa semua nasihat itu sudah sering Zhou Yi sampaikan di grup “Mengisolasi Lao Guo”, jadi tidak perlu diulang lagi khusus untuk Yang Muge.
……
Esok harinya setelah pertandingan, Zhou Yi benar-benar makan bersama Yang Muge, dan memang dia yang mentraktir.
Ini terjadi setelah Borussia Dortmund merayakan gelar Piala Super mereka.
Dibandingkan gelar liga, Piala Super tidak terlalu penting. Tentu tidak akan ada parade kota hanya untuk trofi ini – itu justru akan jadi bahan tertawaan.
Di meja makan, Zhou Yi dan Yang Muge membahas pertandingan kemarin sambil menganalisis ulang pertandingan tersebut.
Mereka berdiskusi tentang beberapa poin krusial dalam pertandingan.
Zhou Yi dari sudut pandang pemain di lapangan, sedangkan Yang Muge dari perspektif penonton.
Setelah analisis, Zhou Yi merasa partisipasi Yang Muge tidak akan mengubah hasil pertandingan. Bahkan jika bermain, dia tidak bisa membantu Schalke 04 memenangkan pertandingan ini.
Namun Yang Muge berpendapat sebaliknya. Menurutnya, keikutsertaannya minimal bisa memperbaiki pertahanan di lini tengah Schalke 04 sehingga tidak terlalu pasif.
Zhou Yi paham kemungkinan yang disebut Yang Muge memang ada, tetapi probabilitasnya sangat rendah. Sebelum pertandingan Piala Super nyata ini, dia sudah mensimulasikan pertandingan ini di ruang virtual selama seminggu. Dalam setiap simulasi meskipun Yang Muge bermain, Schalke 04 tetap lebih sering kalah.
"Hei, Lao Yang. Kalau kau masuk lapangan, maukah kau menandangiku?" tanya Zhou Yi.
"Jika pelatih memerintahkanku untuk melakukannya," jawab Yang Muge. "Jika diperlukan, aku akan mengslidingmu dari belakang, jadi berhati-hatilah."
"Bangsat, sia-sia aku mentraktirmu!"
……
Setelah pertandingan DFL-Supercup melawan Schalke 04, waktu menuju pembukaan Bundesliga musim baru sudah semakin dekat.
Borussia Dortmund tidak terlalu aktif di pasar transfer musim panas ini, baik dalam pembelian maupun pelepasan pemain.
Dalam hal pembelian pemain, pengeluaran terbesar berada di posisi gelandang. İlkay Gündoğan, yang ditransfer dari Nürnberg, menelan biaya 4 juta euro dari Borussia Dortmund. Ivan Perišić, yang direkrut dari Club Brugge Belgia, menghabiskan dana 5,5 juta euro.
Di antara mereka, Perišić menjadi transfer termahal Dortmund selama bursa transfer musim panas musim ini...
Sisa pemain seperti bek Chris Löwe yang dibeli kembali dari Chemnitzer FC, dan gelandang Australia Mustafa Amini dari Central Coast Mariners, biaya transfer mereka masing-masing 200 ribu dan 300 ribu euro.
Hal ini menunjukkan Dortmund masih mempertahankan kebijakan transfer hemat mereka: mengeluarkan dana seminimal mungkin dan menghindari pemborosan... Dibandingkan Bayern München, Dortmund terlihat miskin layaknya kaum proletar.
Di sisi penjualan pemain, sejauh ini tidak banyak pemain yang meninggalkan Dortmund musim ini.
Mantan kapten tim Dedê memutuskan pergi karena faktor usia, peningkatan cedera, dan penurunan performa yang membuatnya kehilangan posisi utama. Hal ini telah disepakati sebelumnya dengan manajemen klub Borussia Dortmund - setelah kontraknya berakhir musim lalu, ia meninggalkan Dortmund secara gratis.
Gelandang asal Hungaria, Hajnal, juga kehilangan posisinya di Borussia Dortmund dan ditransfer ke Stuttgart dengan biaya transfer satu juta euro. Pemain lain yang meninggalkan klub dengan alasan serupa adalah gelandang Feulner yang pindah ke Nürnberg dengan biaya transfer hanya 150 ribu euro.
Kemampuan lini tengah Borussia Dortmund saat ini memang sangat kuat, sehingga sulit bagi pemain biasa untuk bersaing. Wajar saja jika memilih pergi mencari kesempatan lebih besar.
Sedangkan pemain paling ternama yang meninggalkan tim mungkin adalah Barrios.
Seharusnya dia tetap menjadi pilar utama penyerang Borusia Dortmund, jika bukan karena cedera tak terduga itu... Sebelumnya performanya sangat bagus, bahkan menjadi top skor Bundesliga.
Namun cedera yang tidak terlalu parah justru memberi kesempatan Markus Wagner untuk naik ke posisi utama.
Setelah menggantikannya, pemain ini terus mencetak gol dengan performa yang luar biasa.
Saat Barrios dalam masa pemulihan, Robert Lewandowski juga mulai mencuat.
Alhasil ketika Barrios sembuh, dia hanya bisa menjadi pemain cadangan di Dortmund... Urutan bermainnya berada di belakang Markus dan Lewandowski.
Bagi Barrios yang pernah menjadi top skor Bundesliga dan merasa sedang dalam kondisi puncak, situasi ini tentu tak bisa diterima.
Namun sayangnya di dalam tim, dia memang kalah bersaing dari Markus dan Lewandowski.
Akhirnya dia memutuskan untuk pergi.
Sayangnya, setelah pulih dari cedera musim lalu, Barrios hampir tidak bermain dan tidak bisa mengembalikan performanya. Sepertinya tidak ada yang menginginkannya di peta sepakbola Eropa... Secara teknis bukan tidak ada yang mau, tapi klub yang tertarik padanya tidak memenuhi standarnya, sementara klub yang dia incar tidak tertarik padanya.
Akhirnya situasi ini berujung pada kebuntuan.
Di saat yang tepat, Barrios menerima tawaran dari China. Sebuah tim kaya dari Guangzhou, China tertarik pada Barrios, berharap merekrutnya dengan menawarkan kontrak gaji tahunan fantastis yang jauh lebih tinggi daripada yang dia dapat di Borussia Dortmund.
Barrios yang ragu pun menelepon Zhou Yi untuk meminta pendapat.
Namun sayang, Zhou Yi juga tidak terlalu paham dengan tim kaya baru muncul ini, sehingga tidak bisa memberikan saran yang bernilai.
Tapi akhirnya Barrios memilih tim tersebut, mungkin karena kalah - eh, terpikat oleh serangan uang mereka.
Transfer ini membawa pemasukan 8,5 juta euro untuk Borussia Dortmund, menjadi pendapatan tertinggi mereka di pasar transfer musim panas ini.
Barrios sendiri melampaui rekan setimnya di Guangzhou, Conca, menjadi pemain dengan nilai transfer tertinggi dalam sejarah liga China...
Begitulah, top skor Bundesliga itu meninggalkan Dortmund untuk mencari kekayaan di China. Tapi kepergiannya tidak menyisakan kesedihan bagi suporter Borussia Dortmund, karena mereka sudah memiliki Markus Wagner dan Robert Lewandowski. Siapa yang akan merindukan orang yang sudah pergi?
Terutama Markus Wagner, dia adalah anak dari tribun selatan, bersama Großkreutz dan Zhou Yi, benar-benar asli dari akar rumput!
Pemain seperti ini, siapa lagi yang harus didukung kalau bukan dia?
