"Akhirnya Borussia Dortmund mengalahkan Hamburg 3-1 di kandang sendiri tanpa kesulitan berarti. Kesannya Dortmund selalu mendominasi, meskipun Hamburg pernah mengurangi ketertinggalan, tak mampu menggoyang kemenangan Dortmund."
"Setelah pertandingan, Zhou Yi menjadi sorotan wawancara wartawan. Bukan hanya karena dua assist-nya yang membantu tim menang 3-1, mungkin lebih dari itu."
"Semua ingin mendengar pendapatnya tentang rumor transfer."
"...Saya pahami keinginan beberapa media untuk membuat berita sensasional, maka muncul rumor transfer itu. Tapi saya tegaskan, tak ada satu pun kebenaran dalam rumor tentang saya. Saya tidak akan meninggalkan Dortmund."
"Zhou Yi berkata dengan tegas dan pasti."
"Pemain lain juga menyatakan harapan agar Zhou Yi tetap bertahan."
"Shinji Kagawa yang baru pulih dan langsung mencetak gol, kembali mengucapkan terima kasih kepada Zhou Yi dalam wawancara dengan wartawan."
“……Kalau bicara tentang siapa yang tak tergantikan di Borussia Dortmund, hanya ada Zhou-san. Dialah pusat gravitasi dan sumber kekuatan bagi kami semua. Aku tahu banyak klub Eropa yang ingin merekrutnya, tapi aku yakin dia akan tetap di Dortmund.”
Markus Wagner, yang juga diuntungkan oleh Zhou Yi, berkata lebih hiperbolis: “Kecuali klub ini gila, mereka takkan melepas Zhou Yi pergi! Kami semua senang bisa bermain bersamanya.”
Robert Lewandowski menyatakan: “Aku tidak tahu masa depan seperti apa, tapi saat ini aku benar-benar tidak melihat tanda-tanda Zhou Yi akan meninggalkan tim...”
Großkreutz berkomentar: “Zhou Yi kan anak tribun selatan, mana mungkin mudah pergi dari Westfalen?”
……
Usai pertandingan, Zhou Yi menelepon agennya Schulze: “Tino, ada apa dengan pemberitaan media itu?”
“Eh, Zhou Yi, aku janji ini bukan ulahku...” Schulze buru-buru membela diri.
“Aku tahu bukan kau yang mengatur. Pembicaraan kontrak baruku dengan klub sudah hampir final, tak perlu main-main seperti ini. Tapi kenapa masih banyak rumor tentang kepergianku dari Dortmund?”
“Mungkin... media asing benar-benar mengira kau akan meninggalkan Dortmund untuk klub elite?” Schulze berspekulasi.
“Dasar apa?”
“Mereka anggap Dortmund tidak bisa mempertahankan talenta. Memang ada rekam jejak soal ini, bukankah Sahin baru pergi satu musim lalu?”
“Kalau begitu aku juga tidak perlu pindah klub hanya setelah bermain di Borussia Dortmund selama satu setengah musim… Aku bahkan belum bisa SIM Jerman!”
“Salah fokus, Zhou Yi, kamu bisa pakai SIM yang diakui Uni Eropa kalau ke Inggris atau negara lain.”
“Oh begitu ya, haruskan aku ambil SIM di negara lain?”
“Kalau kamu ambil SIM di Inggris, media pasti akan benar-benar percaya kamu mau transfer ke klub Inggris, Zhou Yi.”
“Ck, kenapa media suka berprasangka sembarangan ya?”
“Kalau media tidak berprasangka, itu bukan media namanya.”
“Baiklah, sepertinya aku harus menyempatkan waktu untuk urus SIM…”
Topik pembicaraan tiba-tiba beralih dari transfer ke SIM… Keduanya tidak merasa ada yang aneh. Sebenarnya dari mana mulai melenceng? Tidak pentinglah.
……
Liga kedua digelar seminggu kemudian, Borussia Dortmund bertandang ke Hoffenheim.
Kali ini Borussia Dortmund kalah 0-1 di kandang lawan dari Hoffenheim, seolah membenarkan analisis media tentang kesulitan Dortmund mempertahankan gelar juara bertahan.
Meski kekalahan adalah hal yang tidak menyenangkan, suporter Dortmund tidak kecewa karena ada kabar gembira – dua hari setelah pertandingan melawan Hoffenheim, klub Borussia Dortmund secara resmi mengumumkan Zhou Yi telah menandatangani kontrak baru dengan klub.
Dan di situs resmi dipasang foto Zhou Yi bersama manajer umum klub Zorc yang sama-sama memegang dokumen kontrak.
Begitu kabar ini keluar, semua rumor tentang Zhou Yi yang akan hengkang dari Borussia Dortmund langsung lenyap bagai asap.
Pemain sudah memperpanjang kontrak dengan klub, mustahil dia pergi musim panas ini. Ngapain juga masih menyebar rumor? Sekalipun disebarkan, takkan ada yang percaya, malah jadi bahan tertawaan.
Informasi resmi mengenai kontrak ini memang minim. Publik baru tahu bahwa masa berakhir kontrak ini sama dengan kontrak sebelumnya. Artinya, jika kontrak sebelumnya 6 tahun, yang baru ini 5 tahun.
Dengan durasi kontrak yang dipangkas setahun, sudah pasti gajinya naik. Kalau tidak, buat apa memperpanjang kontrak?
Sebenarnya inisiatif perpanjangan kontrak kali ini bukan berasal dari pihak pemain, melainkan lagi-lagi dari klub Borussia Dortmund, sama seperti perpanjangan kontrak musim lalu.
Mengapa Dortmund kembali mengajukan negosiasi perpanjangan kontrak?
Ini terkait klausul pelepasan.
Mereka merasa klausul pelepasan 10 juta euro terlalu murah.
Setahun lalu, Dortmund masih menganggap 10 juta euro sudah cukup. Nilai itu pun hasil tawar-menawar alot dengan Schulze.
Sekarang lihat performa Zhou Yi di Champions Eropa dan liga domestik, sama sekali tak ada "tembok rookie". Ditambah minat klub-klub besar terhadapnya, Dortmund mulai merasakan tekanan.
Meskipun klausul pelepasan hanya bisa diaktifkan ketika kontrak tersisa satu tahun, jika Zhou Yi terus menolak memperpanjang kontrak dengan klub, 10 juta euro ini dalam beberapa tahun ke depan tidak akan bernilai sama sekali. Dengan performa Zhou Yi saat ini, menjualnya seharga 10 juta jelas merupakan kerugian besar!
Oleh karena itu, Borussia Dortmund berharap bisa menaikkan angka klausul pelepasan tersebut.
Mengingat klub Borussia Dortmund membutuhkan bantuan, pihak Zhou Yi tentu bisa mengajukan permintaan mereka dengan berani.
Permintaan sebenarnya sederhana: kenaikan klausul pelepasan boleh saja, tapi harus disertai peningkatan gaji tahunan untuk Zhou Yi.
Seiring membaiknya kondisi keuangan Borussia Dortmund, gaji tahunan 1,5 juta euro sebelum pajak sudah terlalu rendah untuk Zhou Yi.
Menurut Schulze, jika Zhou Yi mau pindah klub, bergabung dengan klub raksasa mana pun bisa memberinya gaji 2-3 kali lipat dari sekarang. Namun kesediaannya bernegosiasi menunjukkan ikatan emosionalnya dengan Dortmund. Kecuali ada keadaan khusus, dia masih ingin bertahan di tim ini.
Mempertimbangkan loyalitas Zhou Yi, bukankah klub juga seharusnya memberikan apresiasi?
Saat diwawancarai, Klopp mengatakan proses perpanjangan kontrak pemain berjalan lancar. Padahal sebenarnya tidak demikian. Klopp tahu situasi sebenarnya, tapi tidak mungkin langsung memberi tahu media "Kami kesulitan dalam perpanjangan kontrak pemain" - itu hanya akan memperkeruh isu transfer Zhou Yi.
Klopp tahu masalahnya, Zhou Yi juga tahu, klub pun menyadarinya.
Masalahnya cuma satu—"uang".
Schulze berpendapat berdasarkan performa dan kontribusi Zhou Yi di tim, dia layak menerima gaji tertinggi klub sebesar 4,5 juta euro sebelum pajak.
Tapi klub Borussia Dortmund tidak setuju. Mereka merasa Zhou Yi yang masih muda ini langsung menerima gaji puncak, lalu bagaimana di masa depan? Perlu diingat musim lalu dia baru saja memperpanjang kontrak dengan klub, kenaikan gajinya sepuluh kali lipat. Untungnya gaji di kontrak pertamanya sangat rendah, jadi masih bisa ditolerir. Setelah satu musim, kontrak baru menaikkan gaji tiga kali lipat. Bagaimana dengan musim berikutnya? Dari basis 4,5 juta, kenaikan dua kali lipat saja sudah mencapai 9 juta euro!
Bagaimana mungkin Dortmund bisa menyediakannya?
Selain itu, setelah Zhou Yi membuka preseden ini, bagaimana perasaan pemain lain?
Mereka mungkin menganggap gaji tertinggi 4,5 juta Zhou Yi adalah wajar, lalu meminta gaji 4 juta euro untuk diri mereka sendiri pun dianggap normal?
Klub Borussia Dortmund paling khawatir dengan efek domino ini.
Jika semua pemain ramai-ramai menuntut kenaikan gaji, kondisi keuangan klub yang baru mulai membaik mungkin akan kembali terjerumus dalam krisis.
Dengan pertimbangan ini, klub menolak tuntutan gaji tertinggi dari Schulze.
Sebenarnya Schulze juga tahu klub pasti tidak akan setuju. Tuntutan ini hanya strategi tawar untuk memulai negosiasi dengan harga tinggi.
Kedua belah pihak terus bersitegang dalam proses tawar-menawar ini.
Schulze sekali lagi membuktikan bakat dan kemampuannya di bidang ini. Zorc juga tidak menyangka bahwa baru kurang dari setahun sejak perpanjangan kontrak terakhir, dia harus berhadapan lagi dengan agen terkutuk ini. Tapi mau bagaimana lagi? Klausul pelepasan yang mereka tetapkan dulu memang terlalu rendah.
Kali ini Borussia Dortmund ingin menetapkan klausul pelepasan yang tinggi. Mereka langsung membuka tawaran dengan angka gila: 50 juta euro. Schulze langsung membalas di meja negosiasi, "Kau gila?"
Dengan klausul pelepasan 50 juta euro, jika Schulze benar-benar menyetujuinya, Zhou Yi mungkin akan memecatnya sepulang nanti...
Kedua pihak terus berdebat tanpa henti. Memperdebatkan nilai klausul pelepasan, memperdebatkan gaji tahunan.
Semuanya berkaitan dengan uang.
Setelah berbulan-bulan bernegosiasi, akhirnya tercapai kesepakatan.
Untuk klausul pelepasan, Schulze setuju untuk disepakati di angka 30 juta euro, dengan syarat klausul ini baru bisa diaktifkan di tahun terakhir kontrak.
Sedangkan untuk gaji tahunan, Borussia Dortmund mengalah dan menyetujui permintaan Schulze sebesar 3 juta euro.
Karena dihitung sebelum pajak, uang yang benar-benar diterima Zhou Yi sebenarnya hanya sekitar 1,6 juta euro.
Zorc yakin setelah penandatanganan kontrak ini, setidaknya untuk dua tahun ke depan, dia tak perlu lagi melihat wajah Schulze yang sangat dibencinya.
“Aku juga tidak ingin melihat wajah Zorc lagi. Bernegosiasi dengannya sangat menyiksa, dia benar-benar versi nyata dari Grandet!” keluh Schulze kepada Zhou Yi. “Musim lalu Borussia Dortmund meraih gelar liga dan masuk delapan besar Champions Eropa, seharusnya pendapatan mereka cukup banyak. Kenapa masih pelit begini?”
“Mungkin pelit sudah jadi kebiasaan.” Zhou Yi tak terlalu memusingkan, yang penting kontrak perpanjangan bisa disepakati.
Setelah memperpanjang kontrak dengan klub, semua rumor transfer tentangnya lenyap seperti asap. Akhirnya dia bisa fokus pada sepak bola tanpa gangguan dari luar.
