Sejak Zhou Yi melepaskan diri dari Song, sorak sorai menggema di Westfalenstadion. Sorakan ini terus berlangsung hingga Shinji Kagawa melepaskan tembakan.
Saat bola dihalau Koscielny, sorakan itu tiba-tiba terhenti.
Berganti dengan desahan penyesalan.
Semua menyayangkan kegagalan Shinji Kagawa memanfaatkan kesempatan emas ini.
Sementara suporter Arsenal menarik napas lega...
Situasi benar-benar kritis saat Zhou Yi berhasil melepaskan diri dari kawalan Song tadi!
Pada saat ini sepertinya perhatian semua orang tertuju pada "bahaya telah terlewati". Setelah bola ditepis oleh Koscielny, melambung tinggi ke udara dan jelas sudah berhasil dibersihkan.
Tapi sebenarnya bola tidak terbang terlalu jauh, hanya melambung tinggi tanpa jangkauan. Setelah mencapai puncak ketinggian, mulai jatuh kembali.
Zhou Yi adalah orang pertama yang bereaksi. Dia berlari ke titik jatuhnya bola.
Song adalah yang kedua menyadari, tapi sebenarnya dia hanya melihat Zhou Yi berlari maju lalu mengejarnya. Dia tidak peduli di mana posisi bola. Mengejar dari belakang, berniat membalas penghinaan tadi sepuluh kali lipat, bahkan siap melakukan pelanggaran. Bagaimanapun, dia memang tidak punya beban mental soal melakukan pelanggaran...
Koscielny adalah orang ketiga yang bereaksi. Setelah bangkit dari tanah, dia terhuyung-huyung berlari ke Zhou Yi, berharap bisa mencegahnya menguasai bola.
Kalau pun tidak bisa mencegahnya menerima bola, setidaknya harus menempelinya saat dia mengontrol bola, lalu bersama Song menjepitnya dari depan-belakang, mengurungnya sehingga dia tidak bisa memberikan operan mematikan yang menjadi andalannya.
Sambil berlari ke titik jatuh, Zhou Yi terus menatap bola di udara. Seluruh perhatiannya tertuju pada bola, seolah belum menyadari segala sesuatu yang akan terjadi di sekitarnya.
Shinji Kagawa justru melihat ini. Dia cepat-cepat mundur mencari sudut yang memudahkan Zhou Yi memberikan operan. Jika Zhou Yi terjebak, dia bisa segera memberikan dukungan, mengalirkan bola keluar, dan mengatur kembali serangan.
Saat semua pemain mulai bergerak, bola pun jatuh. Zhou Yi masih berlari menuju titik jatuh, tapi tidak terlalu cepat karena dia sudah hampir sampai di area tersebut.
Bola jatuh di depan Zhou Yi, tapi dia hanya jogging menuju titik jatuh tanpa melakukan gerakan mengontrol bola sama sekali.
Koscielny yang menghadang dari depan tampak bingung, tidak mengerti maksud Zhou Yi.
Song di belakang merasa ini kesempatan emas. Meski tak tahu kenapa Zhou Yi tidak langsung mengontrol bola, jika dia membiarkan dirinya membayangi terlebih dahulu, akan sulit bagi Zhou Yi untuk menguasai bola nanti!
Dia menyambar dengan cepat ke arah Zhou Yi.
Bola terus turun hingga mencapai bawah pinggang Zhou Yi, tapi tetap tak ada gerakan mengontrol...
Saat semua orang mulai mengira ada yang salah dengan Zhou Yi, bola hampir menyentuh tanah. Secara logika, bola yang memantul seharusnya terlempar ke atas cukup tinggi. Jika mencapai atas pinggang, akan sulit dikontrol dan membutuhkan penyesuaian berulang, memberi waktu lawan untuk menekan.
Tapi kali ini bola tidak memantul ke atas. Melanggar hukum fisika, bola justru melesat lurus! Menerobos celah di belakang Koscielny yang sama sekali tak bereaksi! Atau mungkin dia memang tak sempat menyadarinya...
Saat Koscielny maju menghalangi tembakan Shinji Kagawa, dia meninggalkan ruang kosong di belakangnya.
Ruang kosong itu tidak segera ditutup karena pemain Arsenal saat itu mengira ancaman sudah berlalu...
“Tapi bola justru menuju ruang kosong ini！”
Semua orang terkejut, tidak mengerti bagaimana bola bisa diumpan ke sini...
Di ruang kosong itu, Robert Lewandowski dengan mudah menerima bola！
“Lewandowski！！！” Marcel Leif berseru antusias, karena sama sekali tidak ada pemain di dekat Lewandowski！
Lewandowski sebenarnya juga agak terkejut, tapi untungnya tidak ada lawan di sekitarnya, jadi masih ada waktu untuk terkejut. Setelah menerima bola di area penalti, dia berbalik melakukan penyesuaian, menghadap langsung ke gawang, lalu menembak tanpa ragu！
Bola meluncur menempel rumput ke sudut belakang gawang！
Kiper Arsenal Wojciech Szczęsny meski sudah melakukan penyelamatan, tetap tidak bisa menutupi seluruh gawang. Bola melewati ujung jarinya dan masuk ke jala！
“GOLOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO！！！” Marcel Leif mengangkat tangan bersorak, “Borussia Dortmund yang bermain di kandang sendiri unggul！”
“Gol indah！Lewandowski！Tembakan spektakuler！Dortmund memimpin 1-0 atas Arsenal！”
Seluruh Westfalenstadion bergemuruh oleh sorak-sorai yang memekakkan telinga！
Setelah mencetak gol, Lewandowski tidak lupa siapa yang memberikan umpan indah itu. Dia berbalik menunjuk Zhou Yi dan berlari ke arahnya, secara khusus meminta merayakan bersama.
Zhou Yi pun menyambut, keduanya berpelukan erat.
“Rekan setim berkerumun mengelilingi Zhou Yi.”
“Tapi setelah mengelilingi Zhou Yi, mereka bukannya merayakan gol, melainkan… ramai-ramai bertanya pada Zhou Yi.”
“Bagaimana kamu melakukannya?”
“Iya iya, operan tadi terlalu tersembunyi! Aku sama sekali tidak melihat, bagaimana cara kamu mengoper bolanya?”
……
Bukan hanya para pemain ini yang tidak melihat jelas, bahkan banyak penonton di depan televisi pun tidak melihat jelas, apalagi suporter di lokasi yang hanya merasakan setelah bola menyentuh tanah – seharusnya bola memantul ke atas, tapi tiba-tiba lintasan bola berubah mengarah ke ruang kosong di lini pertahanan Arsenal, menemukan Robert Lewandowski dengan akurat!
Pemain Arsenal juga tampak bingung setelah kebobolan, tidak mengerti bagaimana bola bisa dioper Zhou Yi ke Robert Lewandowski…
“Tembakan Robert Lewandowski memang indah, tapi yang lebih spektakuler adalah… operan Zhou Yi! Bagaimana dia melakukannya?” Tidak hanya suporter dan pemain, bahkan komentator pun merasa penasaran.
Rekaman ulang slow motion dari siaran TV akhirnya mengungkap misteri ini.
Dalam rekaman slow motion, penonton di depan televisi bisa melihat jelas: saat bola hampir menyentuh tanah, kaki kanan Zhou Yi tiba-tiba menyodok, ujung sepatunya menyentuh bola yang hampir mendarat itu…
“Ini terlalu tersembunyi!” teriak Marcel Leif. “Benar-benar operan jenius!”
“Gerakan yang hanya bisa dilihat melalui rekaman ulang, wajar saja pemain Arsenal di lapangan tidak sempat bereaksi…”
Umumnya, setiap kali nilai operan seseorang meningkat, selalu ada pertanda, yaitu gerakan persiapan sebelum mengoper. Misalnya, saat akan mengoper, pemain akan menarik kaki ke belakang terlebih dahulu untuk mengumpulkan tenaga, lalu mengayunkan kaki untuk menendang bola. Semakin jauh jarak operan yang diinginkan, gerakan menarik kaki ini akan semakin besar dan jelas, memberikan kesempatan bagi lawan untuk bersiap.
Namun operan Zhou Yi tadi sama sekali tanpa tanda-tanda. Sebelum mengoper, tidak ada indikasi sama sekali bahwa dia akan mengoper. Gerakan kaki kanannya yang menjulur ke depan terlihat alami seperti gerakan jogging biasa. Semua orang mengira dia sedang berlari, bukan akan mengoper...
Siapa sangka, Zhou Yi ternyata menyatukan gerakan lari dan operan menjadi satu, menghasilkan operan yang sangat mendadak dan tersembunyi!
Tentu saja, operan seperti ini bukan hanya Zhou Yi yang bisa melakukannya. Banyak pemain lain juga melakukan trik serupa saat menunjukkan keahlian.
Tapi lebih sering trik tersebut hanya sekadar pamer, operan biasa tanpa makna taktis.
Namun Zhou Yi mampu menggabungkan operan spektakuler ini dengan assist. Sambil memperagakan keahliannya, dia sekaligus menciptakan ancaman dengan mengirimkan umpan terobosan presisi ke ruang kosong Arsenal!
Perlu diketahui, operan langsung seperti ini bahkan sulit dilakukan dengan persiapan matang. Inilah alasan mengapa operan lurus ke depan lebih berisiko - tingkat kegagalannya sangat tinggi.
"Tapi Zhou Yi hanya menyentuh bola dengan ujung kaki secara sembarangan, eh malah berhasil mengarahkannya ke ruang kosong. Bola itu juga menghindari Koscielny dengan sempurna, sampai ke Robert Lewandowski!"
Gabungan sempurna antara kejutan, penyamaran, dan akurasi. Marcel Leif benar, ini benar-benar "umpan genius"!
……
Saat bola tiba-tiba menggelinding dari sisi Zhou Yi menuju Lewandowski, Alexandre Song kaget bukan main. Dia langsung berhenti, lupa melakukan pelanggaran terhadap Zhou Yi, hanya berdiri di tempat dengan wajahnya bingung dikelilingi tanda tanya.
Dia sama sekali tidak mengerti, bagaimana bisa Zhou Yi mengoper bola itu? Soalnya sebelumnya sama sekali tidak terlihat gerakan mau mengoper...
Dengan heran dia bertanya ke Koscielny: "Kamu lihat tadi?"
Koscielny mengangguk: "Sepertinya dia pakai... ujung kaki?"
"Cuma sentilan sembarangan gitu?" tanya Song.
"Hmm..."
"Ini cuma kebetulan, kan!" akhirnya Song menyimpulkan.
Koscielny tidak menjawab pertanyaannya, karena memang tidak tahu jawabannya.
Dia tidak yakin apakah ini kemampuan asli Zhou Yi atau sekadar umpan indah yang dapat keberuntungan...
……
Layar televisi berulang kali memutar ulang momen operan Zhou Yi ke Lewandowski tadi. Robert Lewandowski yang mencetak gol pun jadi figuran di hadapan umpan brilian Zhou Yi ini.
Tapi tidak ada protes dari penonton TV. Mereka justru terpesona menyaksikannya.
"Sungguh luar biasa indahnya!"
“Ini benar-benar karya seni! Benar-benar pantas disebut Zhou Yi!”
Mark dan ibunya berdecak kagum, Pak Wagner tua juga semangat hingga wajahnya memerah.
Hanya Kottane yang duduk di samping, tidak bersuara, juga tidak bereaksi.
Tapi sebenarnya sikap acuhnya hanyalah untuk menyembunyikan keterkejutan dalam hatinya.
Dia benar-benar tidak menyangka Zhou Yi memilih cara seperti ini untuk menangani serangan, berbeda dengan pemain kulit hitam yang hanya mengandalkan tubu**h** untuk menabrak secara kasar, Zhou Yi terlihat... lebih cerdas.
Meski enggan mengakuinya, tapi inilah fakta: Kottane harus menyadari bahwa Zhou Yi berbeda dengan pemain yang dia benci. Tubuhnya tidak terlalu kekuatan fisik, mungkin inilah yang membuatnya lebih banyak menggunakan otak dalam bermain.
Hal ini membuatnya terlihat begitu luar biasa di lapangan...
