Assist brilian Zhou Yi membantu Borussia Dortmund unggul. Setelah pertandingan dimulai kembali, semua orang membicarakan operan Zhou Yi tadi, serta kejadian sebelum operan itu - dia mengelabui Alexandre Song dengan gerakan tipuan yang menakjubkan.
Marcel Leif tidak ragu memuji Zhou Yi: "Di hadapan Zhou Yi yang lincah, Alexander Song bagaikan gajah yang kikuk! Kebobolan Arsenal dimulai dari kesembronoannya digoyang Zhou Yi... Di lapangan Liga Premier, Alexander Song ibarat tank yang sangat kuat, tak tertandingi. Tapi saat berhadapan dengan Zhou Yi, dia seperti besi tua!"
Mungkin karena kesombongan Alexander Song sebelumnya terlalu menjadi, Marcel Leif mengkritiknya tanpa ampun.
Sementara komentator stasiun TV Inggris hanya bisa menggeleng melihat kebobolan ini: "Song terlalu agresif menyambar..."
Selain itu, dia pun tak tahu harus berkata apa.
Karena performa Zhou Yi bagai tamparan di pipinya, sampai sekarang pipinya masih terasa perih.
Ingat, sebelumnya dia juga bersumpah bahwa Zhou Yi yang kurus takkan bisa mengalahkan Song yang perkasa, pemain seperti ini tak mungkin berkembang...
Nyatanya Zhou Yi yang kurus justru memberikan umpan indah, sementara Song yang kuat malah dipermainkan Zhou Yi!
Sungguh ironis!
……
Arsenal yang tertinggal juga bukan tim sembarangan. Sebagai klub besar berpengalaman, kemampuan mereka sangat mumpuni.
Menit ke-42, di akhir babak pertama, Arsenal mendapatkan kesempatan serangan balik. Theo Walcott menggunakan kecepatan supernya menerobos maju, melewati bek lalu mengoper bola ke area tengah.
"Robin van Persie yang bergerak di area tengah menyundul bola ke gawang yang dijaga Weidenfeller, menyamakan skor."
"Gol ini membuat atmosfer di Westfalenstadion sedikit meredam."
"Namun untungnya tak lama setelah Arsenal menyamakan kedudukan, babak pertama berakhir. Hal ini membuat peningkatan moral Arsenal yang baru saja terbangun tidak sempat dimanfaatkan."
"Saat para pemain kedua tim turun ke ruang ganti, para komentator mulai merangkum babak pertama ini."
"'Babak pertama berlangsung cukup menarik, kedua tim menunjukkan performa terbaiknya. Duel antara Zhou Yi dan Song jelas menjadi sorotan babak pertama. Awalnya Zhou Yi kewalahan menghadapi tekanan fisik Song, tapi kemudian ia mulai menghindari konfrontasi langsung dan malah mempermainkan Song. Gol Borussia Dortmund tercipta justru setelah Zhou Yi melepaskan diri dari kawalan Song...'"
"Saat Marcel Leif berbicara demikian, siaran TV menayangkan close-up shot Zhou Yi."
"Dalam rekaman tersebut, Zhou Yi terlihat mengobrol dengan rekan setimnya Shinji Kagawa sambil berjalan menuju ruang ganti. Saat berbicara, mereka menutupi mulut dengan tangan sehingga kamera tidak bisa menangkap gerakan bibir. Dengan demikian, para ahli baca gerak bibir pun tidak bisa mengetahui ucapan mereka - ini adalah trik perlindungan diri yang sering digunakan pemain."
"Jadi apa yang dibicarakan Zhou Yi dan Shinji Kagawa sama sekali tidak diketahui siapa pun..."
"Tapi ini bukanlah topik penting. Close-up shot ini justru menunjukkan betapa santainya Zhou Yi."
Sejak memberikan assist yang menghasilkan gol Robert Lewandowski, Zhou Yi langsung mendominasi duel melawan Song. Song dibuat berputar-putar tanpa daya, bahkan beberapa kali terpaksa melakukan pelanggaran untuk menghentikan Zhou Yi, yang akhirnya membuatnya mendapat kartu kuning.
Dengan performa seperti ini, wajar jika Zhou Yi terlihat begitu santai dan percaya diri.
……
Saat jeda babak pertama, Song dimarahi oleh Wenger yang menilai dia terlalu emosional dalam menghadapi Zhou Yi di babak pertama. Gol kebobolan itu sebenarnya berasal dari tacklenya yang terlalu gegabah. Padahal dalam situasi itu, Song cukup berdiri di depan Zhou Yi dan memblok pergerakannya.
Alih-alih, Song malah menerjang habis-habisan sampai kehilangan keseimbangan, dan dengan mudah dielakkan oleh Zhou Yi.
Song hanya bisa menunduk saat dimarahi Wenger.
Dalam hati, dia merasa tidak melakukan kesalahan. Selama ini gaya bertahan agresif dan penuh tekanan selalu menjadi senjatanya. Baginya, bertahan harus dilakukan dengan tegas tanpa ragu-ragu.
Namun mengingat wibawa Wenger di tim, sekalipun kecewa Song takkan menunjukkan ketidakpuasannya.
Dia hanya menunduk sambil bertekad memberikan pelajaran ke Zhou Yi di babak kedua, membuktikan metode bertahannya yang benar.
……
Setelah bertukar sisi lapangan, Arsenal melanjutkan momentum penyama kedudukan di babak pertama dengan melancarkan serangan gencar ke gawang Borussia Dortmund.
Karena formasi keseluruhan maju, meskipun Zhou Yi berada di posisi gelandang bertahan, Song tetap bisa menjaga dirinya.
Tugasnya adalah mencegah Zhou Yi mengoper bola ke depan untuk melancarkan serangan balik.
Setelah Arsenal menekan ke depan, ruang kosong di belakang mereka menjadi sangat luas, memberi kesempatan serangan balik bagi Borussia Dortmund.
Jika Arsenal bisa membendung sumber serangan balik Dortmund - Zhou Yi, maka ancaman serangan balik Dortmund akan berkurang signifikan.
Karena itu tugas Song sangat berat, tidak berlebihan jika dikatakan performanya menentukan takdir Arsenal.
Dalam duel melawan Song, Zhou Yi merasakan jelas bahwa Song tampak lebih agresif dibanding pertemuan pertama. Mungkin Alexander Song mengira tekanan fisiknya akan merepotkan Zhou Yi, tapi justru sebaliknya bagi Zhou Yi sendiri.
Dalam pertandingan sepak bola, semangat berapi-api memang penting, tapi pikiran dingin juga sama krusialnya.
Saat Song mulai kehilangan kendali diri, itulah kesempatan baginya.
Akan lebih mudah baginya untuk melepaskan diri dari kawalan Song.
Pada menit ke-66 pertandingan, serangan Arsenal kembali masuk ke area penalti Dortmund, namun umpan Walcott berhasil dihalau Subotic.
Bola yang dibuang mendarat di kaki Sven Bender.
Sven Bender segera mengoper bola ke Zhou Yi.
Song langsung menekan dengan agresif.
Zhou Yi tidak langsung mengontrol bola, melainkan berputar mengikuti arah bola.
Song berbalik lalu melakukan sliding tackle, berusaha memutus hubungan Zhou Yi dengan bola.
Dia memang berhasil menempatkan tubuh Zhou Yi di belakangnya, tapi tidak bisa menghalangi kaki Zhou Yi.
Setelah membiarkan bola lewat, Zhou Yi menggerakkan kaki kirinya ke depan, memutar pergelangan kaki ke dalam, menyapu bola yang semestinya menggelinding ke depan sehingga bola berpindah dari depan Song ke sisi kanannya.
Sambil itu, Zhou Yi menarik kaki kiri, memutar tubuh di tempat, dan menghindar ke kanan melewati belakang Song.
Kali ini, Song kembali terbukti terlalu mengandalkan fisiknya – rencananya mendorong Zhou Yi dengan tubuh, jadi setelah berbalik dan sliding tackle, dia condong ke arah Zhou Yi. Seandainya Zhou Yi menerobos lurus, pasti akan menabrak tubuh berotot Song yang sekeras tembok.
Tapi siapa sangka, Zhou Yi sama sekali tidak bernahan maju, malah menghindar di tempat!
Akibatnya, tubuh Song yang condong ke belakang kehilangan tumpuan, pusat gravitasi terlalu mundur, kaki tak berpijak – keseimbangan pun hilang!
Setelah Zhou Yi minggir, Song terjatuh dengan pantatnya!
"Woooooooow——!!!" Marcel Leif berteriak girang, bahkan sedikit jahat, senang melihat Song terjatuh konyol.
"Zhou Yi, mantap! Hahaha!" He Ping juga tak tahan tertawa, "Zhou Yi mengelak dari Song dengan gerakan lincah, sementara Song jatuh dengan pantat ke belakang seperti burung merpati yang mendarat di pasir, haha!"
"Song yang jatuh terkejut, tak menyangka Zhou Yi tidak berada di belakangnya. Ekspresinya saat mendarat adalah bingung... Sekeliling kepalanya kembali dipenuhi tanda tanya..."
Zhou Yi yang menghindari Song tidak terus menggiring bola. Dia sudah melihat arah dan ruang kosong, langsung melakukan umpan panjang!
Bola melayang ke sayap kanan separuh lapangan Arsenal, di mana Götze sedang berlari maju!
"Upan panjang akurat Zhou Yi! Mario Götze mengejar bola, ini serangan balik Borussia Dortmund!" teriak Marcel Leif.
Suporter Borussia Dortmund di stadion meneriakkan sorakan gemuruh, karena mereka sudah melihat masa depan!
Bola yang jatuh ke rumput tidak melesat cepat ke depan, melainkan melambat. Jarak dan kecepatan lajunya jelas berkurang.
Ini memberi kesempatan Götze menyusul bola. Bagaimanapun Götze bukan tipe pemain berkecepatan tinggi yang bisa lari sekencang-kencangnya.
Dua langkah kemudian, Götze menyusul bola lalu menyarang ke dalam, membawa bola ke area penalti Arsenal.
Gerakan menyarangnya menarik perhatian pemain Arsenal lainnya. Lini pertahanan Arsenal yang minim personel segera menggeser fokus pertahanan ke sisi ini.
Setelah berhasil mengalihkan perhatian pertahanan lawan, Götze mengoper bola ke area tengah, menemui Robert Lewandowski yang sudah menyambar!
"Lewandowski——"
“Dalam teriakan panjang Marcel Leif, Robert Lewandowski menghentikan bola, lalu menggunakan punggung kaki luar kanannya untuk menyentuh bola ke samping, melangkah maju, dan melepaskan tembakan!”
Bola melengkung melewati jari-jari kiper Arsenal Wojciech Szczęsny, kembali menerjang ke dalam gawang!
“Gooooool——!!! Robert Lewandowski——dia mencetak dua gol!!”
Sorak-sorai di Westfalenstadion langsung memuncak!
“Umpan panjang Zhou Yi memicu serangan balik cepat yang sempurna seperti buku teks! Borussia Dortmund kembali unggul!” He Ping tentu menyoroti kontribusi Zhou Yi, sejujurnya dalam serangan ini peran Zhou benar-benar vital.
Tanpa dribel brilian dan uman panjang akuratnya, mustahil tercipta serangan balik gol ini.
Saat Götze dan Lewandowski berpelukan merayakan di area depan, Sven Bender langsung menubruk Zhou Yi ikut bersorak.
