Ketika Zhou Yi menguasai bola di Allianz Arena, siulan penonton mulai terdengar dari tribun stadion. Meski tidak terlalu keras, namun nyata adanya.
Ini hal yang wajar.
Sebab Zhou Yi merupakan ancaman terbesar bagi Bayern München.
Musim lalu di stadion yang sama, Zhou Yi mencetak dua gol dan mengalahkan Bayern München.
Maka wajar jika suporter Bayern München memiliki prasangka terhadapnya.
Namun selain mengalahkan Bayern München, Zhou Yi tidak memiliki catatan buruk lainnya. Meski tidak disukai, ia tetap dihormati sehingga siulan yang terdengar tidak terlalu banyak.
Di tengah siulan sporadis, Zhou Yi terus mengalirkan bola sambil mengatur ritme serangan dan pertahanan Borussia Dortmund.
Bayern München di pertandingan ini jauh lebih tangguh dibanding musim lalu.
Bukan pertandingan nyata yang membuat Zhou Yi menyadari hal ini, melainkan pengalamannya dalam pertandingan virtual.
Alasannya sederhana: Bayern München telah keluar dari kekacauan musim lalu. Setelah kepergian Van Gaal, ruang ganti kembali tenang dengan hadirnya pelatih senior Heynckes yang lebih disegani dan tidak sekeras pendahulunya.
Setelah menyelesaikan masalah internal, kekuatan sesungguhnya Bayern München sebagai tim besar pun mulai terlihat.
Jadi tim yang kuat jika mengalami masalah, pasti karena masalah internal. Dengan kemampuan mereka yang hebat, sulit bagi pihak luar untuk membuat mereka melakukan kesalahan.
Setiap kali Bayern München gagal meraih gelar liga di Bundesliga, hampir selalu bisa dikaitkan dengan masalah internal terlebih dahulu.
Inilah alasan mengapa mereka disebut raja Bundesliga - selama performa mereka baik, tim lain hampir tidak punya kesempatan.
Gelar liga Dortmund musim lalu adalah contohnya. Bayern München mengalami masalah besar: Van Gaal berseteru dengan seluruh tim, fokus tim tidak pada pertandingan, sehingga Dortmund mengambil kesempatan dan merebut gelar liga.
Kisah seperti ini terus berulang di musim-musim ketika Bayern München gagal menjadi juara.
Namun kali ini, performa Bayern München sendiri tidak menunjukkan masalah signifikan.
Setelah Heynckes menjadi pelatih, Bayern München meraih puncak klasemen pada pertandingan keempat musim ini dan bertahan di posisi pertama sepanjang liga.
Jika mereka bisa mengalahkan Dortmund dalam pertandingan ini, mereka akan tetap mempertahankan posisi puncak.
Zhou Yi dalam permainan virtual telah bermain melawan Bayern München berkali-kali. Dia tahu tim ini sekarang lebih kuat dibanding musim lalu.
Jadi dalam pertandingan nyata, dia tidak menginstruksikan timnya untuk langsung menyerang gawang Bayern München secara membabi buta di awal pertandingan, meski beberapa orang mungkin masih membawa kesan dari pertemuan musim lalu bahwa Borussia Dortmund bisa dengan mudah mengalahkan Bayern München di kandang lawan.
Tapi Zhou Yi tahu, ini adalah pemikiran yang sangat berbahaya.
Jika Borussia Dortmund benar-benar menganggap Bayern München mudah dikalahkan dan menyerang habis-habisan, mereka mungkin akan menjadi korban serangan balik Bayern München. Perlu diingat, Arjen Robben dan Ribery - dua kuda cepat di sayap - sama-sama ada di lapangan.
Karena itu dia mengendalikan Borussia Dortmund untuk bermain solid, tidak nekat menyerang saat melakukan ofensif.
Tentu saja, pendekatan ini akan mengurangi daya tarik pertandingan, tapi kemenangan tetaplah yang terpenting.
Heynckes berdiri di pinggir lapangan, mengarahkan pertandingan.
Sebelum pertandingan, dia memang menyiapkan taktik untuk menghadapi tekanan ofensif Borussia Dortmund, yaitu dengan melakukan serangan balik.
Memanfaatkan kecepatan luar biasa dan kemampuan individu Ribery dan Arjen Robben secara maksimal.
Karena itu sejak pertandingan dimulai, Bayern München tampak bermain rendah hati, seolah bukan bermain di kandang sendiri.
Tapi Borussia Dortmund tidak terjebak.
Heynckes melirik ke arah Zhou Yi. Dia tentu paham mengapa Borussia Dortmund tidak tertipu.
Karena pemuda asal China inilah orang yang paling waras di lapangan selama 90 menit.
Dia telah membaca niat tersembunyi pelatih lawan.
Sebagai pelatih Bundesliga, Heynckes tidak asing dengan Zhou Yi. Saat masih melatih Bayer Leverkusen sebelumnya, dia sudah pernah berhadapan dengan Zhou Yi. Dia sangat memahami Zhou Yi karena Borussia Dortmund dan Bayer Leverkusen bersaing memperebutkan gelar juara musim lalu - bagaimana mungkin dia tidak mempelajari kompetitor langsungnya?
Meski sudah memahami Zhou Yi, dia tetap merasa tidak masuk akal - bagaimana mungkin seorang pemuda muda bisa memiliki pengalaman matang seperti itu?
Sejak mulai melatih pada musim 1979-1980 hingga sekarang yang merupakan musim ke-32, dia telah melihat banyak pemain dengan berbagai karakter, tapi belum pernah menemukan yang seperti Zhou Yi.
Ini adalah figur yang misterius dan sulit dipahami.
……
Di bawah kendali sadar Zhou Yi, Bayern München hampir tidak mendapat kesempatan melakukan serangan balik.
Pertandingan ini pun berubah menjadi situasi bertahan yang stagnan. Saat Borussia Dortmund menyerang, formasi pertahanan Bayern München tetap solid. Sementara saat Bayern München menyerang, lini pertahanan Borussia Dortmund juga tidak menunjukkan kelemahan yang jelas.
Kedua tim dengan kemampuan super mereka masih bisa menciptakan beberapa kesempatan mengancam gawang dalam kondisi seperti ini.
Hanya saja kiper kedua tim tampil luar biasa.
Kiper Borussia Dortmund adalah Weidenfeller, sementara kiper Bayern München mengalami perubahan besar dibandingkan musim lalu. Pada musim panas ini, kiper utama Schalke 04 Neuer bergabung ke Bayern München dan menjadi kiper utama mereka.
Transfer ini sempat menimbulkan kontroversi besar di pihak Schalke 04.
Ini sebenarnya merupakan ironi bagi klub-klub Bundesliga. Pemain yang mereka latih dengan susah payah, yang semula diharapkan menjadi legenda klub sendiri, akhirnya justru menjadi bagian sejarah Bayern München...
Sejak Kahn pensiun, Bayern München terus kesulitan mencari kiper yang stabil. Mereka pernah mencoba kiper muda seperti Rensing, juga merekrut kiper veteran Butt dari Hamburg. Meski pernah menunjukkan performa gemilang, konsistensi mereka kurang. Ketidakstabilan performa Bayern dalam beberapa musim terakhir juga terkait masalah kiper yang tak kunjung fix.
Oleh karena itu, musim panas ini mereka tak segan menguras dana untuk merekrut Neuer dari Schalke 04 - kiper muda paling menjanjikan di sepak bola Jerman saat ini.
Kedatangan Neuer langsung memberikan dampak instan. Dalam 12 pertandingan liga, Bayern hanya kebobolan 4 gol - rekor terbaik di Bundesliga. Ini tak lepas dari kontribusi besar Neuer.
Dengan kedua kiper tampil gemilang, babak pertama berakhir tanpa gol dengan skor 0-0.
Memasuki babak kedua, kedua tim mulai meningkatkan ritme permainan.
Terutama Bayern München, ini adalah kandang mereka. Jika pada akhirnya mereka tidak bisa menang, itu pasti tidak bisa diterima.
Sementara di sisi Borussia Dortmund, mentalitas sedikit lebih baik karena ini pertandingan tandang. Bahkan jika hasil akhirnya imbang 0-0 dengan Bayern München, itu masih bisa diterima.
Meski Bayern München meningkatkan serangan, intensitas pertahanan mereka tidak banyak berkurang. Heynckes masih sangat memperhatikan aspek pertahanan.
Pertandingan berlangsung sengit. Robben dan Ribery terus menerjang area penalti Dortmund dari kedua sayap. Sementara Dortmund mengandalkan permainan penguasaan bola melalui operan kolektif Zhou Yi untuk menandingi mereka.
Hingga menit ke-70, skor masih tetap 0-0.
Jika terus bermain seperti ini, Dortmund sepertinya benar-benar akan membawa pulang satu poin dari Allianz Arena.
Terutama seiring berjalannya waktu pertandingan, Dortmund di bawah pimpinan Zhou Yi tetap bermain santai. Mereka terus mengoper bola bolak-balik di lini tengah-belakang. Terkadang dari tribun atau layar televisi terlihat jelas ada kesempatan - jika saja bisa mengoper bola ke depan, akan terbentuk peluang tembakan.
Tapi selama bola di kaki Zhou Yi, dia selalu berpura-pura akan menyerang sebelum mengoper ke area lain.
Dengan demikian, Dortmund terlihat melewatkan kesempatan mencetak gol.
Namun sebenarnya Zhou Yi melakukan ini dengan alasan. Dia tidak melewatkan celah-celah tersebut. Baru saja menyelesaikan dua pertandingan timnas, semua pemain sudah kelelahan dan kondisi fisik tidak dalam keadaan prima. Ditambah pertandingan sudah berjalan hampir tujuh puluh menit, ini adalah periode kritis stamina pemain di lapangan, saat dimana kelelahan paling mudah terjadi.
Jika mencoba terlalu banyak umpan terobosan berisiko tinggi dengan persentase keberhasilan rendah di saat seperti ini, rekan setim mungkin tidak bisa mengontrol bola dan hanya akan menyia-nyiakan kesempatan serangan.
Dalam kondisi stamina yang tidak optimal, jangan mengambil risiko dengan memilih strategi permainan yang terlalu berbahaya.
Hal ini juga Zhou Yi alami dalam permainan virtual. Meskipun permainan virtual tidak memberikan penalti stamina untuk pertandingan beruntun, namun dalam pertandingan tunggal, penurunan stamina tetap memberikan reaksi yang cukup realistis.
Sekitar tujuh puluh menit di setiap pertandingan, adalah saat dimana pemain merasakan kelelahan tertinggi. Pada momen seperti ini, meskipun Zhou Yi melihat celah dan mengirim bola tepat ke ruang kosong, rekan setimnya tidak selalu bisa menerima umpan. Umpan terobosan yang memang memiliki persentase keberhasilan rendah, akan menjadi semakin tidak efektif dalam kondisi seperti ini.
Permainan virtual dilakukan seperti ini, kehilangan penguasaan bola dan kalah dalam pertandingan, tidak berpengaruh pada dunia nyata. Lagipula jika sekali tidak menang, bisa diulang lagi. Sedangkan pertandingan dengan batas waktu, hanya ada satu kesempatan ini. Kalah berarti kalah, menang berarti menang. Setelah peluit akhir babak pertama, semua sudah ditentukan. Jadi dalam permainan virtual, Zhou Yi bisa bereksperimen sesuka hati dengan berbagai kombinasi serangan, pola penyerangan apa pun, selama ada ide di otaknya, dia bisa mencoba semuanya.
Tapi ketika masuk ke pertandingan nyata, dia harus lebih hati-hati. Pilihannya dalam pertandingan nyata juga masuk akal, kewaspadaannya beralasan, petualangannya pun punya dasar.
……
Melihat Borussia Dortmund terus-menerus mengoper bola bolak-balik dengan gaya yang kurang agresif, siulan di Allianz Arena semakin keras dan semakin banyak.
Suporter Bayern München berharap bisa memprovokasi pemain Dortmund dengan cara ini, membuat mereka melakukan kesalahan dalam operan.
Namun Zhou Yi tidak tergoyahkan. Cara bermainnya sebelumnya tetap dipertahankan sampai sekarang.
Begitulah, pertandingan berjalan sampai menit ke-75.
Skor tetap 0-0.
Di lapangan, Zhou Yi terus menengok ke berbagai arah. Dia bukan melihat bolanya, tapi mengamati para pemain. Terkadang bola ada di sebelah kiri, tapi dia sama sekali tidak melihat ke sana, hanya memantau kondisi di sebelah kanan.
Apa yang sedang dia amati?
Dia mengamati pergerakan posisi para pemain, melihat kondisi stamina mereka dari gerakan lari mereka.
Setelah melewati masa bottleneck, performa stamina semua orang mulai membaik dibanding sebelumnya.
Tentu ada yang berpendapat ini hanya semburat terakhir sebelum padam, bukan benar-benar stamina yang membaik. Sementara sebagian yakin setelah melewati fase stagnasi, stamina memang akan mencapai tahap di mana tak mudah lelah meski digunakan terus-menerus.
Tapi apapun kondisinya, bagi Zhou Yi yang penting rekan setim mulai menunjukkan peningkatan kemampuan berlari kembali.
Dan inilah saatnya untuk mengambil risiko!
