Saat bola kembali menggelinding ke kaki Zhou Yi, siulan penonton kembali menggema di tribun. Kali ini lebih keras dibanding awal pertandingan. Suporter Bayern München mengejek "si pengecut" Zhou Yi yang dianggap hanya bisa mengoper menyamping dan mundur, dijuluki "Raja Operan Bolak-balik".
Di akhir musim lalu, data statistik menunjukkan Zhou Yi melakukan total 3.089 operan sepanjang musim - rekor tertinggi di Bundesliga.
Suporter Bayern München mengklaim angka operan Zhou Yi dicapai dengan operan mundur dan menyamping tak bermakna untuk menggelembungkan statistik.
Gelar juara operan seperti ini dianggap tak punya arti.
Sebuah artikel analisis teknis bahkan menyebutkan lebih dari 60% operan Zhou Yi dalam tiap pertandingan adalah operan "tiga tanpa" - tanpa tujuan, tanpa makna, tanpa dampak - didukung data lengkap.
Tren pemikiran ini menyebar ke dalam negeri China melalui jaringan internet yang maju.
Di dunia maya domestik China, isu ini juga memicu perdebatan sengit.
Namun kontroversi ini tidak terlalu besar, karena mayoritas orang berada di pihak Zhou Yi yang mendukungnya, menganggap suporter Jerman yang berkomentar seperti itu sedang mengucapkan omong kosong - jika semua operan Zhou Yi selama pertandingan adalah operan berbahaya, maka dia pasti sudah seperti dewa...
Kembali ke pertandingan.
Di tengah siulan suporter Bayern München, Zhou Yi di depan area penalti menyambut bola lalu berbalik, membelakangi arah serangan, sekaligus menghalangi gelandang bertahan Bayern München Gustavo yang berusaha merebut bola di belakangnya.
Gustavo yang bertubuh tinggi tetap berusaha menjangkau bola dengan kakinya meski terhalang di belakang.
Di bawah tekanan fisiknya, Zhou Yi tidak mungkin menguasai bola terlalu lama.
Akhirnya dia mengoper mundur ke bek sayap Piszczek yang datang dari belakang.
Siulan di tribun semakin keras, beberapa suporter Bayern München mengayunkan lengan ke arah Zhou Yi: "Beraninya oper ke depan!!"
Mereka mengeluh Zhou Yi hanya tahu oper mundur. Sudah sampai di sepertiga pertahanan Bayern München, Zhou Yi masih oper mundur, pasti dianggap pengecut oleh suporter Bayern.
Setelah mengoper, Zhou Yi tidak tetap di depan tapi lari mundur.
Sambil lari dia menoleh mengamati situasi, menyadari Gustavo tidak mengikutinya karena Shinji Kagawa yang menempati posisinya semula mengikat perhatian Gustavo.
Dengan sigap dia memberi isyarat ke Piszczek yang langsung paham, lalu mengembalikan bola padanya.
Zhou Yi menerima bola lalu berbalik, kali ini dia menghadap ke arah serangan.
Dia membawa bola maju selangkah, ada pemain Bayern München Toni Kroos yang maju melakukan pressing.
Jika tidak mengoper, bola ini mungkin akan dioper mundur lagi.
Menghadapi pressing dari Kroos, Zhou Yi menggeser bola ke sisi luar kaki kanannya, membawa bola ke sayap sambil melihat ke sisi kanan di mana Großkreutz sedang berlari maju aktif, mengangkat tangan meminta operan.
Zhou Yi mengayunkan kaki kanannya ke arah tersebut, menunjukkan sikap akan mengoper.
Kroos yang menjaga langsung melakukan sliding tackle, berharap menghalangi operan itu dengan tubuhnya.
Tapi itu hanya tipuan! Zhou Yi menyentuh bola ke kiri dengan kaki kanan, berhenti mendadak sambil mengubah arah, tiba-tiba berbelok ke area tengah.
Kroos yang tertipu juga berhenti mendadak, berusaha berbalik dan merebut kembali.
Zhou Yi tidak memberinya kesempatan untuk membayangi lagi. Segera setelah menggeser bola, tanpa menyesuaikan posisi, langsung menendang dengan kaki kanan.
Kali ini bukan tipuan! Punggung kaki luar kanannya menghantam bola dengan sempurna. Bola melambung tinggi, membentuk lengkungan di udara, terbang menuju celah belakang pertahanan Bayern München.
Di sana, Götze tiba-tiba menerobos dari kerumunan menuju celah belakang pertahanan Bayern!
Di area penalti Bayern München, dia mengangkat kaki mengontrol operan Zhou Yi!
"Zhou Yi! Götze! Gol!" teriak Marcel Leif dengan semangat.
Setelah menunggu begitu lama, akhirnya datang kesempatan serangan yang mengancam!
Saat Götze menerima bola, bek tengah Bayern München Badstuber berbalik dan mengangkat tangan, menuding Götze offside.
Tapi baik wasit utama maupun asisten wasit di kejauhan, tidak memberikan sinyal apa pun.
Neuer meninggalkan gawang dan menyambar ke arah Götze.
Götze baru saja menghentikan bola dengan kaki kiri, setelah bola menyentuh tanah, kaki kanannya langsung menyambar dengan tendangan keras!
Bola melesat melewati Neuer yang keluar posisi, menuju gawang di belakangnya...
"Götze - GOOOOOL!!!" Duan Xin berteriak.
"GOOOOOOOOOOOOOOOOOL!!! Götze! Mario Götze! Dia mencetak gol! Dia membuka skor untuk Borussia Dortmund!"
Usai mencetak gol, Götze tidak merayakan dengan berlebihan, melainkan menunjuk Zhou Yi agar bergabung merayakan bersamanya.
Pemain lain tampak jauh lebih bersemangat dibanding Götze.
Mereka berkerumun mendatangi kedua pemain itu.
Klopp di pinggir lapangan juga bersemangat, menggebrak-gebrakkan tinjunya seperti petinju.
Selama ini Bayern München selalu menjadi raja Bundesliga, tapi sekarang Borussia Dortmund-nya akan memberitahu dengan lantang: Siapa sebenarnya penguasa Bundesliga yang sesungguhnya!
Saat Klopp merayakan kemenangan dengan gegap gempita, pelatih Bayern München Heynckes di pinggir lapangan tampak frustrasi. Dia mengangkat tangan lalu menepuknya keras.
Apa lagi yang bisa dikatakannya tentang kebobolan ini?
Pemainnya jelas kehilangan fokus saat bertahan, tapi itu bukan penyebab utama.
Akar masalahnya adalah Zhou Yi.
Dengan tipuan umpan ke Großkreutz, dia menggoyahkan bek bayangan Toni Kroos. Begitu berbalik, langsung melayangkan umpan lambung tanpa koreksi. Kecepatan dan ritme serangannya membuat bek Bayern München kewalahan.
Saat semua mata masih tertuju pada Zhou Yi yang baru saja mengakali Kroos, bola sudah melayang ke Götze...
Inilah mengapa Badstuber mengira Götze offside saat menerima bola - matanya hanya fokus pada Zhou Yi, sama sekali tak menyadari pergerakan Götze.
……
Gol Dortmund ini memecah kebuntuan sekaligus mengubah dinamika pertandingan yang sebelumnya seimbang.
Bayern München yang tertinggal terpaksa menggenjot serangan, meninggalkan celah di lini belakang. Dortmund dengan stamina prima siap menghajar lewat serangan balik.
Meski kekuatan serangan Bayern tak diragukan, Dortmund kini punya momentum. Pergeseran situasi dan superioritas mental membuat serangan Schalke justru lebih berbahaya.
Jika bukan karena performa gemilang Neuer yang direkrut Bayern München dari Schalke 04, mungkin Bayern akan kebobolan lagi.
Meski serangan Borussia Dortmund tidak mencetak gol tambahan, hal itu sangat mempengaruhi serangan Bayern München sehingga mereka bermain dengan banyak keraguan dan tidak bisa berusaha sekuat tenaga.
Jadi meski Dortmund hanya unggul satu gol atas Bayern, sampai pertandingan berakhir Bayern tetap tidak bisa menutup selisih itu...
"Pertandingan berakhir! Pertandingan berakhir! Dortmund menang di kandang lawan atas Bayern München! Meski hanya menang tipis 1-0, ini mungkin kemenangan bersejarah bagi tim Klopp! Liga baru berjalan tiga belas pertandingan, kita belum tahu dampak hasil ini bagi perjalanan liga. Tapi jika akhirnya Dortmund berhasil mempertahankan gelar, pertandingan ini pasti akan dikenang sebagai momen penting!" seru Marcel Leif penuh semangat, seolah menyaksikan awal sebuah era baru.
Mungkin gelar Dortmund musim lalu bukan sekadar fenomena sesaat, mungkin juara Dortmund musim lalu benar-benar hanya sebuah permulaan.
……
Setelah pertandingan ini, media Jerman ramai membahas kemenangan Dortmund.
Banyak dari mereka sependapat dengan Marcel Leif bahwa kemenangan ini memiliki makna sangat penting bagi Dortmund.
Mampu mengalahkan Bayern München di Allianz Arena selama dua musim berturut-turut dapat sangat meningkatkan kepercayaan diri Borussia Dortmund, membuat mereka menyadari bahwa di Jerman saat ini, bahkan Bayern München bukan lagi lawan mereka.
Musim lalu ketika Bayern München kalah dari Borussia Dortmund di kandang sendiri, beberapa orang masih menganggap itu karena Bayern München sedang mengalami konflik internal.
Lalu bagaimana dengan musim ini?
Bayern München di bawah asuhan Heynckes selalu menunjukkan performa gemilang. Mereka seharusnya berada dalam kondisi setara dengan Borussia Dortmund.
Tapi nyatanya mereka masih kalah dari Borussia Dortmund, sekarang alasan apa lagi yang bisa dicari?
Harus diakui, Borussia Dortmund telah berkembang menjadi tim yang setara dengan Bayern München. Meski usia tim ini masih muda, dalam dunia sepak bola, kemudaannya tidak selalu bermakna negatif - tim muda justru memiliki dinamika lebih besar, semangat juang lebih tinggi, dan rasa lapar yang lebih besar akan gelar dan kemenangan.
Sementara Bayern München perlu serius mempertimbangkan strategi untuk menghadapi rival baru yang sedang bangkit ini.
Borussia Dortmund telah bangkit dari keterpurukan panjang, tidak hanya akan menjadi kekuatan yang tak bisa diabaikan Bayern München di Bundesliga, tapi juga di peta sepakbola Eropa.
Bagaimanapun, banyak orang mungkin sudah lupa, atau bahkan tidak tahu sama sekali, bahwa Borussia Dortmund dulunya adalah anggota G14.
Dan G14 di masa lalu merupakan klub-klub besar sejati Eropa.
