Suporter China memiliki harapan baru untuk Derbi Ruhr: Derbi China dalam Derbi Ruhr - duel antara Zhou Yi yang mewakili Dortmund dan Yang Muge dari Schalke 04, itulah Derbi China yang ditunggu-tunggu.
Pertandingan pertama Derbi Ruhr musim ini adalah Piala Super Jerman. Saat itu semua orang menantikan Zhou Yi dan Yang Muge untuk membuat Derbi Tiongkok dalam Piala Super.
Namun sayang, meski Yang Muge masuk dalam starting line-up, dia tidak sempat masuk sebagai pemain pengganti hingga pertandingan berakhir. Pertemuan bersejarah pertama mereka dalam Derbi Ruhr pun tertunda.
Di liga berikutnya, Yang Muge kadang terpilih dalam daftar pemain 18 orang, tapi belum pernah mendapat kesempatan bermain.
Saat ini di antara "Lima Naga Kecil", hanya Yang Muge yang belum bermain di tim utama.
Zhou Yi sudah menjadi pilar utama Borussia Dortmund. Keabsensiannya akan sangat mempengaruhi tim.
Sun Pan? Dia sudah menjadi kiper utama Atletico Madrid. Performa gemilangnya membuat kiper muda berbakat seperti Asenjo hanya bisa jadi cadangan.
Guo Nu kini menjadi pilar utama Cesena. Meski tinggi badan menjadi kelemahan fisik, kesadaran defensif yang agresif dan fisik prima berhasil menutupi kekurangan itu. Media lokal menjulukinya "Cordoba dari Tiongkok".
He Ying yang bermain di Segunda División (tanpa siaran domestik) menunjukkan performa gemilang sebagai pilar utama penyerang Valladolid, berdasarkan berbagai laporan berita.
Semua orang sudah bermain di tim utama, hanya Yang Muge yang masih menunggu kesempatannya.
……
Pada laga ke-14 liga tanggal 27 November, Derbi Ruhr antara Zhou Yi dan Yang Muge gagal terwujud lagi karena saat itu Yang Muge sedang membela Tim Olimpiade Tiongkok untuk memperjuangkan tiket Olimpiade.
Di Kualifikasi Zona Asia Olimpiade, Tim China sampai di tahap akhir. Mereka masuk Grup A, kalah 1-2 dari Korea Selatan di laga pertama fase grup sebagai tim tamu, awal yang buruk.
Saat ini menempati posisi juru kunci grup.
Pada 23 November, Tim China menjamu Arab Saudi di kandang sendiri pada laga kedua fase grup yang digelar sebelum pertandingan Champions Eropa, memungkinkan suporter China menonton duel Borussia Dortmund vs Arsenal setelahnya.
Akhirnya dengan kembalinya Sun Pan, Guo Nu, He Ying dan Yang Muge ke tim nasional, Tim Olimpiade Tiongkok menang telak 2-0 atas Arab Saudi di kandang sendiri.
Performa ini akhirnya membuktikan bahwa pengalaman bermain di klub-klub Eropa mereka bermanfaat. Bagaimana mungkin pemain-pemain pilar utama di klub masing-masing kalah dari Korea Selatan? Itu pasti sangat menyebalkan!
Laga ketiga fase grup Tim Olimpiade melawan Qatar akan digelar pada malam 27 November.
Sedangkan Derbi Ruhr antara Dortmund dan Schalke 04 berlangsung pukul 22:30 malam tanggal 26.
Empat orang sepakat untuk menonton pertandingan ini bersama di kamar nanti.
Tapi tidak bisa menonton secara terang-terangan karena Tim Olimpiade Tiongkok memiliki peraturan. Besok adalah hari pertandingan, tentu malam ini mereka tidak boleh tidur terlalu larut. Tim pelatih akan melakukan pemeriksaan kamar pukul 22:30 malam.
Jadi ketika pukul 22:30 tiba, semua orang sudah berada di kamar masing-masing sambil berpura-pura tidur.
Setelah tim pelatih selesai memeriksa dan menunggu beberapa menit, He Ying dan Guo Nu diam-diam mengetuk pintu kamar Sun Pan dan Yang Muge.
Sun Pan mendekati pintu dan bertanya dengan suara rendah: "Siapa itu?"
"Buka pintu." Suara berat He Ying terdengar dari luar.
Sun Pan segera membuka pintu. He Ying langsung menyelinap masuk. Sementara Guo Nu masih melongok-longok di depan pintu, seolah-olah semua orang yang bertindak diam-diam selalu melakukan gerakan seperti ini... Terlihat seperti pertemuan rahasia anggota partai bawah tanah.
Sun Pan mendesis: "Cepat masuk! Ngapain berlagak?!"
Baru kemudian Guo Nu menyelusup masuk. Sun Pan lalu menutup pintu kamar dengan perlahan.
Di sisi lain, Yang Muge sudah menyalakan televisi di hotel.
Setelah layar menyala, mereka menggunakan remote control untuk menemukan saluran olahraga.
Gambar di saluran belum muncul, tapi suara sudah mulai terdengar.
Hiruk-pikuk suara yang keras tiba-tiba keluar dari televisi, membuat keempat orang ini kaget.
Yang Muge yang memegang remote control gemetaran mencari tombol volume di remot, lalu menekannya terus sampai volume benar-benar mati.
"Goblok, ada apa ini!" Sun Pan yang kaget langsung berbisik. Dia takut didengar tim pelatih yang bisa memberinya hukuman...
Layar menyala tanpa suara. Semua melihat pemain Borussia Dortmund Robert Lewandowski berlari sambil membentangkan tangan di layar televisi, sementara lensa kamera bergoyang-goyang.
Siapapun yang pernah menonton siaran Bundesliga pasti paham maksud adegan ini.
"Sialan, baru berapa menit Dortmund sudah mencetak gol?" Sun Pan terbelalak ke televisi sambil mengumpat.
Jari Yang Muge menekan tombol volume di remote control.
Suara bersemangat komentator Duan Xin terdengar: "Baru 15 menit pertandingan, Dortmund sudah unggul di kandang sendiri! Pencetak golnya Robert Lewandowski!! Dan yang memberi operan adalah... Zhou Yi!!"
"Entah beruntung atau sial ya, tidak melihat si bocah itu cari perhatian..." gumam Sun Pan lagi.
"Sudah 15 menit?" Guo Nu baru menyadangi waktu di pojok layar. "Goblok, patroli tadi terlalu... lama!"
He Ying melirik ke arah Yang Muge.
Sebagai pemain Schalke 04, dia hanya bisa menonton pertandingan ini dari China yang ribuan kilometer jauhnya. Baru saja menyalakan TV, langsung melihat timnya tertinggal.
Yang Muge menggeleng lalu tersenyum geli: "Jurang kualitas tim kita. Sekarang Dortmund benar-benar menguasai panggung..."
“Dia justru terlihat sangat tenang, tidak frustasi ataupun kecewa.”
“Mungkin ini karena dia menyadari betul jurang kualitas antara Schalke 04 dan Borussia Dortmund saat ini.”
“Teritinggal di kandang sendiri Dortmund bukanlah hal yang tidak masuk akal...”
“Siapa tahu penampilanmu di lapangan akan berbeda, Lao Yang.”
Ucapan Sun Pan membuat Yang Muge tertegun sejenak.
Apakah di lapangan nanti aku akan menjadi berbeda?
Dia tidak tahu, tapi sebenarnya sangat berharap demikian.
Setiap kali duduk di bangku cadangan, tribun, atau menonton pertandingan Schalke 04 lewat televisi, hatinya selalu gelisah. Rekan-rekannya satu per satu sudah bermain di tim utama dan menjadi pilar utama. Dia pun pernah mempertimbangkan untuk mencari jalan pinjaman guna mendapat kesempatan bermain reguler.
Zhou Yi secara pribadi pernah menasihatinya, misalnya agar cepat-cepat mencari klub pinjaman daripada terus-terusan duduk di bangku cadangan tanpa tahu kapan akan berakhir.
Tapi pada dasarnya, Yang Muge bukanlah pribadi yang terlalu ambisius. Setelah sekian lama di Schalke 04, dia tidak bisa seperti teman-temannya yang langsung bertindak ketika harus pindah. Dia selalu ragu, ingin menunggu dan mengamati lebih lama.
Terkadang, kesempatan justru menguap saat terus ditunda-tunda.
……
Borussia Dortmund yang berhasil unggul di menit ke-15 di bawah arahan Zhou Yi mulai mengepung lapangan Schalke 04.
Secara teori ini adalah momen tepat untuk bertahan dan melakukan serangan balik, namun Schalke 04 justru tidak mampu melancarkan serangan balik.
Seluruh kekuatan mereka harus digunakan untuk menghadapi serangan bergelombang dari Borussia Dortmund.
Setelah gol Borussia Dortmund, pada menit ke-35 dan ke-43, dua pemain Schalke 04 Jermaine Jones dan Kyriakos Papadopoulos menerima kartu kuning secara berurutan.
Mereka hanya bisa mengandalkan kartu kuning untuk menghentikan serangan Borussia Dortmund...
Zhou Yi dalam kepungan Borussia Dortmund tentu menjadi salah satu yang paling menonjol, operannya tetap menunjukkan logika yang jelas dan akurasi presisi.
Dia mengarahkan serangan Borussia Dortmund sekaligus mengontrol pertahanan Schalke 04, membuat pemain Schalke 04 hanya bisa berlari kocar-kacir.
Schalke 04 bukan tidak mencoba mencari cara untuk mengawal ketat Zhou Yi.
Tapi setelah peningkatan stamina Zhou Yi, kemampuan larinya meningkat signifikan sehingga area pergerakannya semakin luas. Sulit untuk membayanginya - kadang di area tengah, kadang di sayap, kadang maju menyerang, kadang mundur bertahan.
Ini membuat pemain Schalke 04 yang menjaganya sangat kewalahan. Terutama Jermaine Jones, sebagai satu-satunya gelandang bertahan Schalke 04 di pertandingan ini, tugasnya sangat berat.
Tapi di menit ke-35 dia sudah menerima kartu kuning karena melanggar Zhou Yi, yang seketika membuatnya dalam kesulitan defensif.
Sambil menonton, Sun Pan berkata: "Kalau saat seperti ini Lao Yang ada di pinggir lapangan, jika aku jadi pelatihmu, aku akan menurunkanmu untuk menjaga Zhou Yi!"
"Sepertinya pelatih Schalke 04 sama sekali tidak membawa cadangan gelandang bertahan..." Guo Nu juga berkomentar.
"Karena mereka memang tidak punya pemain pengganti! Eh, Lao Yang malah ikut bermain untuk Tim Olimpiade!" Sun Pan berkata. "Sebenarnya menurutku kalau kalah dalam pertandingan ini justru bagus, Lao Yang. Pelatihmu pasti akan sangat merindukanmu saat ini..."
Yang Muge tersenyum getir, "Tapi aku tetap berharap akhirnya bisa imbang melawan Dortmund. Hasil seri saja sudah cukup bagus. Jangan sampai kalah."
"Menurutku... Schalke 04 lebih realistis memikirkan bagaimana meminimalkan selisih kekalahan?"
Ucapan He Ying membuat Yang Muge terdiam.
Melihat timnya terus tertekan di lapangan, hatinya bergolak. Ia ingin sekali tampil membela Schalke 04 dan memberikan kontribusi.
Dalam keheningan Yang Muge, babak pertama berakhir dengan skor sementara 1-0 untuk keunggulan Dortmund di kandang sendiri.
