Sebelum pertandingan Schalke 04 vs Augsburg di Veltins-Arena, Borussia Dortmund bertandang ke Borussia-Park untuk menghadapi Borussia Mönchengladbach. Dortmund gagal meraih kemenangan dengan hasil imbang 1-1.
"Sedangkan Bayern München berhasil mengalahkan Werder Bremen dengan skor 4-1 di kandang sendiri, memanfaatkan kesempatan untuk mempersempit selisih poin menjadi hanya satu poin."
"Pada malam hari, pertandingan terakhir babak ini antara Schalke 04 melawan Augsburg di kandang sendiri akan segera dimulai."
"Yang Muge duduk di ruang ganti, mendengarkan instruksi terakhir dari pelatih kepala Stevens."
"Augsburg berada di peringkat terbawah liga, tapi itu bukan alasan untuk meremehkan mereka. Saya menuntut kalian tetap fokus selama pertandingan dan jangan memberi kesempatan sedikitpun kepada orang itu."
"Yang Muge menyimak dengan sungguh-sungguh, berbeda dengan rekan setimnya yang tidak terlalu memperhatikan perkataan pelatih."
"Menghadapi tim terlemah liga di kandang sendiri, masih adakah ketegangan dalam pertandingan ini?"
……
"Saat Yang Muge keluar dari terowongan lapangan bersama rekan setim, Sun Pan berteriak di grup: 'Lao Yang!'"
"Zhou Yi berkata: 'Wah, ekspresinya terlihat serius sekali.'"
"He Ying bertanya: 'Ini tanda gugup ya?'"
"Guo Nu menyahut: 'Menurutku pasti gugup!'"
"Zhou Yi tidak sepakat: 'Mungkin hanya sedang berkonsentrasi?'"
"Di tengah diskusi grup itu, Yang Muge melangkah ke lapangan Veltins-Arena - kandang megah Schalke 04 yang saat pertama dibangun merupakan stadion termasyhur di Eropa dengan predikat stadion paling modern pada masanya."
"Badan pengelola UEFA memberikan penilaian bintang lima untuk stadion serba guna ini, dengan komentar: 'Fasilitas stadion ini jauh melampaui standar dasar, mungkin bisa dikategorikan sebagai bintang enam.'"
"Atap stadion ini bisa ditarik dan ditutup sepenuhnya, sehingga saat hujan tidak perlu khawatir lapangan akan tergenang air berlebihan."
"Selain itu, rumput lapangan dilengkapi rel listrik yang memungkinkannya diganti dengan mudah dan efisien melalui kontrol elektrik."
"Ini pertama kalinya Yang Muge bermain di stadion sehebat ini."
"Sebelumnya dia pernah pemanasan di sini, tapi sensasinya sangat berbeda dibanding saat pertandingan sungguhan."
"Dia menoleh ke bangku cadangan dan melihat sahabatnya Draxler yang kali ini tidak masuk starting lineup, hanya sebagai pemain pengganti."
"Melihat tatapan Yang Muge, Draxler memberi isyarat 'semangat' ke arahnya."
"Dia merasa senang karena sahabatnya akhirnya bisa tampil di tim utama."
……
"Pertandingan ini disiarkan langsung di China. Kini suporter China lebih beruntung dibanding dulu - mereka bisa menonton Zhou Yi di Bundesliga gratis, Guo Nu di Serie A, atau Sun Pan di La Liga. Kini di Bundesliga ada satu lagi yang bisa mereka saksikan: Yang Muge."
"Sekarang di Bundesliga, ada satu lagi pertandingan yang bisa mereka tonton, yaitu Yang Muge."
"Yang Muge, salah satu dari Lima Naga Kecil, berposisi sebagai gelandang bertahan. Publik sebenarnya sudah cukup familiar dengannya sebagai pilar Tim Olimpiade. Tapi ini debut pertamanya bersama Schalke 04, itupun langsung sebagai starter," kata Duan Xin.
Lensa siaran TV juga memberikan close-up pada Yang Muge. Sejak Zhou Yi menunjukkan performa gemilang di Bundesliga, stasiun TV Jerman mulai memberi perhatian khusus pada pemain China.
Akankah Yang Muge menjadi Zhou Yi kedua?
Orang Jerman pun penasaran.
……
Pada babak pertama pertandingan, Augsburg memang tidak memberikan kesulitan berarti bagi Schalke 04. Huntelaar sudah mencetak gol pembuka untuk Schalke 04 di menit ke-16 babak pertama. Ini merupakan gol keduabelasnya musim ini, membuatnya tidak hanya menjadi top skor Schalke 04 tapi juga memuncaki klasemen pencetak gol Bundesliga.
Gol Huntelaar memicu euforia di Veltins-Arena. Suporter Schalke 04 meledakkan sorak-sorai gegap gempita.
Adegan ini menjadi gambaran utuh babak pertama. Schalke 04 menguasai penuh jalannya pertandingan sementara Augsburg terjepit total, hanya bisa bertahan tanpa mampu melancarkan serangan balik.
Siapapun yang menyaksikan permainan Augsburg akan menyimpulkan mereka tidak mampu mengancam gawang Schalke 04.
Satu-satunya penyesalan adalah Schalke 04 hanya mencetak satu gol di babak pertama. Namun suporter tidak khawatir - masih ada 45 menit tersisa untuk menambah satu atau dua gol lagi.
Mengenai Yang Muge yang menjadi perhatian suporter China dan komentator, performanya di babak pertama biasa-biasa saja. Tidak buruk, tapi juga tidak istimewa. Saat menguasai dan mengolah bola semuanya sesuai standar, tidak ada momen yang benar-benar mencuri perhatian dan membuat orang langsung mengingatnya.
"Jelas, Yang Muge berbeda dengan Zhou Yi. Dia bukan tipe pemain yang bisa menentukan pertandingan. Menurutku bahkan jika perkembangannya bagus di masa depan, dia hanya akan menjadi role player yang baik..." kata Marcel Leif.
Karena Zhou Yi, dia juga memperhatikan Yang Muge. Namun setelah menyaksikan separuh pertandingan, dia sudah menarik kesimpulan tentang Yang Muge.
Memang, Yang Muge di babak pertama sama sekali tidak menonjol. Dia dengan tekun menyelesaikan tugas yang diberikan pelatih - bertahan di lini tengah.
Tapi karena kemampuan Augsburg benar-benar lemah, mereka sama sekali tidak mengancam gawang Schalke 04 di babak pertama. Alhasil, Yang Muge pun tidak mendapat kesempatan untuk menunjukkan performa.
Saat jeda babak pertama, para komentator dan analis membahas pertandingan ini. Mereka sepakat kemenangan Schalke 04 di kandang sendiri sudah tidak ada. Kemenangan ini sangat tepat waktu setelah kekalahan dalam Derbi Ruhr, mereka butuh kemenangan untuk membangun kembali kepercayaan diri.
Di grup "Mengisolasi Lao Guo", anggota grup juga mendiskusikan babak pertama. Namun fokus pembicaraan mereka seluruhnya tertuju pada Yang Muge.
"Aku juga merasa performa Lao Yang di babak pertama terlalu datar. Kalau di babak kedua dia bisa mencetak gol..." kata Sun Pan.
"Betul, kalau bisa mencetak gol, langsung jadi terkenal dengan satu gol!" Guo Nu berkata dengan semangat.
Tapi Zhou Yi punya pendapat berbeda: "Menurutku Lao Yang tetap harus memberikan kontribusi di pertahanan. Gol memang disukai media dan suporter, tapi belum tentu disukai pelatih. Masalah Schalke 04 pasti sudah jelas bagi Stevens, dia memainkan Lao Yang sebagai pemain utama pasti juga berharap dia bisa memperkuat pertahanan tim di lini tengah..."
"Memang begitu, Zhou Yi. Tapi Augsburg sekarang terlalu lemah, tidak mungkin memberikan ancaman serius ke Schalke 04. Susah bagi Lao Yang untuk menunjukkan performa di pertahanan..." He Ying merasa argumen Zhou Yi tidak realistis.
"Iya, serangan Augsburg itu belum sampai ke depan Lao Yang pun sudah hilang ancamannya..."
Guo Nu dan Sun Pan juga mengangguk setuju.
Zhou Yi bersikukuh: "Meski begitu, Lao Yang tidak boleh berpikir untuk mencetak gol. Tugas utamanya tetaplah bertahan, meskipun tidak mencolok, tidak masalah. Di posisi dan tugasnya, yang terpenting bukan menonjol, tapi tidak melakukan kesalahan."
……
Di ruang ganti Schalke 04, suasana santai. Meski tim hanya unggul satu gol, melihat performa di babak pertama, siapa yang meragukan mereka akan kalah dari Augsburg?
Pertandingan ini sudah tidak ada ketegangan soal kemenangan, satu-satunya misteri adalah berapa gol selisihnya.
Pelatih Stevens juga memiliki pemikiran yang sama, ia memuji kontrol tim selama babak pertama dan meminta tim untuk terus menyerang di babak kedua, berusaha memperbesar keunggulan lebih awal.
Saat pertandingan babak kedua dimulai, Stevens tidak melakukan penyesuaian pergantian pemain, memang tidak perlu bagi tim yang unggul untuk melakukannya.
Sementara Augsburg yang tertinggal satu gol langsung menggunakan satu kuota pengganti di awal babak kedua, menggantikan gelandang Davies dengan penyerang Oehl.
Saat mereka melakukan pergantian, Zhou Yi di grup berkata: "Pergantian ini setidaknya menunjukkan Augsburg tidak berniat menyerah begitu saja di kandang lawan."
"Ini cuma pergantian biasa, tak perlu terlalu sensitif, Zhou Yi..." Sun Pan berkomentar.
"Ini bukan masalah sensitif, Panpan. Jika pelatih Augsburg menganggap kemampuan timnya lemah dan pasti kalah dari Schalke 04 di away game, dia tak akan buru-buru menggunakan kuota pengganti. Kapan biasanya tim melakukan pergantian di awal babak kedua?" tanya Zhou Yi.
Sun Pan terdiam.
He Ying dan Guo Nu di grup juga membisu.
Karena mereka menyadari Zhou Yi benar. Hanya ketika tim tidak menerima kekalahan, mereka akan melakukan penyesuaian di separuh lapangan - mengganti gelandang dengan penyerang. Keinginan Augsburg untuk memperkuat serangan sangat jelas...
"Tapi para pemain Schalke 04 di lapangan tampaknya tidak berpikir demikian. Setelah babak kedua dimulai, mereka terus melancarkan serangan ganas ke gawang Augsburg, berusaha memperbesar keunggulan secepat mungkin."
"Bagi para pemain Schalke 04, jeda babak pertama seolah sama sekali tidak meredam semangat serangan mereka."
"Tapi yang mencetak gol lebih dulu di babak kedua bukanlah Schalke 04, melainkan Augsburg!"
"Sascha Molders!! Oh, ya ampun! Augsburg menyamakan skor! Tepat saat Schalke 04 sedang berusaha memperlebar keunggulan, mereka mendapat pukulan telak!"
"Di Veltins-Arena, para pemain Augsburg merayakan gol dengan penuh euforia."
"Sebagai tim juru kunci, bisa meraih hasil imbang di kandang Schalke 04 memang merupakan prestasi yang cukup bagus."
"Berbeda dengan kegembiraan pemain Augsburg, para pemain Schalke 04 tampak bingung - tidak mengerti bagaimana bisa kebobolan, bagaimana skor bisa disamakan. Pertandingan sebelumnya yang berjalan mulus membuat beberapa pemain bahkan berhalusinasi seolah unggul lebih dari satu gol, sehingga ketika menyadari Augsburg hanya butuh satu gol untuk menyamakan kedudukan, mereka sama sekali tidak siap."
"'Apa kubilang tadi?' Zhou Yi mengirim emoji mengangkat tangan sambil geleng-geleng kepala di grup."
