Dibandingkan liburan musim panas, masa istirahat musim dingin jauh lebih singkat. Zhou Yi akhirnya hanya tinggal di rumah selama seminggu sebelum berpamitan pada orang tuanya.
Di Beijing dia bertemu dengan Yang Muge, lalu bersama-sama kembali ke Jerman.
Berbeda dengan kedatangan mereka, saat keberangkatan dari China banyak suporter membanjiri bandara untuk melepas. Entah dari mana mereka mengetahui jadwal pasti keberangkatan Zhou Yi.
Di bandara Zhou Yi bertanya pada Yang Muge: "Gimana, Lao Yang? Puas kali ini pulang kampung?"
Yang dia maksud adalah popularitas Yang Muge yang meledak.
Yang Muge tersenyum.
Saat itu, dari luar pintu pemeriksaan keamanan bandara bergema teriakan riuh suporter yang antusias mengucapkan selamat jalan pada Zhou Yi dan Yang Muge.
“Lihat, Lao Yang. Waktu kita pergi dulu, nggak ada suasana seperti ini.” Zhou Yi menoleh dan melambaikan tangan ke arah suporter antusias di luar area pemeriksaan keamanan. “Gimana perasaanmu?”
Yang Muge juga berbalik untuk berpamitan dengan para suporter: “Sangat menyenangkan.”
“Ha!” Zhou Yi tertawa.
……
Setelah kembali ke Jerman, Zhou Yi tidak tinggal lama di Dortmund. Dia langsung bergabung dengan tim menuju Mallorca, Spanyol yang beriklim hangat. Di pulau tujuan wisata terkenal Eropa itu, mereka memulai latihan persiapan untuk paruh kedua musim.
Klub Borussia Dortmund juga mulai melakukan perekrutan pemain baru.
Transfer selama masa istirahat musim dingin umumnya hanya untuk menambal celah dalam formasi tim, bukan transfer besar-besaran.
Tapi bagi Borussia Dortmund, transfer musim dingin musim ini sangat penting.
Pasalnya Markus Wagner mengalami cedera parah saat bertanding untuk timnas sebelumnya, yang membuatnya harus absen sepanjang musim ini. Kondisinya setelah kembali bermain musim depan masih belum bisa diprediksi.
Tim kehilangan titik serangan penting di area depan.
Tentu saja mereka harus memperkuat diri.
Kali ini, target mereka adalah Marco Reus yang pernah menjalani pelatihan di Akademi Borussia Dortmund dulu - "Mark" yang lain.
Sebagai putra asli Dortmund, Reus sejak kecil sudah berlatih di tim junior klub Borussia Dortmund. Seperti setiap anak Dortmund lainnya, dia bermimpi suatu hari bisa membela Borussia Dortmund.
Tapi mewujudkan mimpi seperti itu tidaklah mudah.
Reus tidak mendapat kesempatan promosi langsung dari akademi Borussia Dortmund. Sama seperti Großkreutz, dia dilepas di tengah jalan oleh Dortmund. Akhirnya dia memilih bergabung dengan klub divisi rendah Rot-Weiß Ahlen di wilayah yang sama, dan tampil gemilang di sana.
Großkreutz yang juga bersinar di Rot-Weiß Ahlen menarik perhatian Dortmund. Pada musim panas 2009, dia dibeli kembali oleh Borussia Dortmund.
Sedangkan Reus masih belum bisa masuk radar Dortmund. Dia bergabung dengan Borussia Mönchengladbach untuk menggantikan Marco Marin, mantan pemain inti yang pindah ke Werder Bremen.
Nilai transfernya saat itu hanya satu juta euro.
Namun di Mönchengladbach, Reus segera meraih sukses.
Musim 2009-2010, yaitu musim pertamanya setelah transfer ke Mönchengladbach, dia tampil dalam 33 pertandingan dengan 8 gol dan 9 assist.
Di musim berikutnya 2010-2011, posisinya sebagai pemain inti di Mönchengladbach semakin kokoh dengan 32 penampilan, 10 gol, dan 12 assist.
Secara teknis, Reus dan Markus Wagner adalah tipe pemain yang berbeda. Mark lebih banyak bermain di area tengah, sedangkan Reus dominan di sayap. Reus memiliki kecepatan tinggi dan ahli dalam dribel. Kecepatan bukan keunggulan Mark, kemampuan dribelnya juga biasa, namun dia unggul dalam ketepatan finishing dan kemampuan mengkreasikan peluang.
Selain pengucapan nama yang sama, tidak ada kesamaan antara kedua orang ini.
Jadi jika dikatakan Borussia Dortmund tertarik pada Reus hanya untuk mengisi kekosongan akibat cedera Mark, itu juga tidak benar.
Hanya saja cedera parah Mark memperkuat teknis keputusan manajemen Borussia Dortmund untuk merekrut Reus. Bagaimanapun, formasi serangan Dortmund saat ini terlihat kuat, namun ketebalan tidak mencukupi - hanya mengandalkan beberapa pemain. Jika satu pemain cedera, kekuatan akan berkurang. Setelah cedera Mark, jika ada satu pemain lagi yang cedera (bukan Zhou Yi, tapi pemain lain), formasi serangan Dortmund tidak akan bisa bertahan.
Untuk perjalanan kompetisi selanjutnya, Borussia Dortmund berharap dapat merekrut Reus.
Tapi bagaimana mungkin Borussia Mönchengladbach melepas pemain inti mereka dengan mudah?
Kedua belah pihak pertama-tama berdebat lama tentang biaya transfer, kemudian terus bersitegang dalam masalah waktu transfer.
Borussia Dortmund ingin Reus bisa ditransfer selama masa istirahat musim dingin ini.
Namun Borussia Mönchengladbach bersikeras tidak melepas pemainnya, menyatakan jika Dortmund bersikeras menyelesaikan transfer di musim dingin, mereka tidak akan menjual.
Alasan Dortmund ingin merekrut Reus di masa istirahat musim dingin tentu berkaitan dengan babak knockout Champions Eropa di paruh kedua musim.
Borussia Mönchengladbach tampil impresif musim ini. Setelah paruh pertama liga selesai, Borussia Dortmund mengumpulkan 38 poin di posisi pertama, sementara Mönchengladbach dengan 33 poin berada di peringkat keempat. Mereka masih memiliki kesempatan untuk memperebutkan tiket Champions Eropa musim depan.
Dalam proses ini, Reus memainkan peran yang sangat krusial dan penting.
Jika Reus dilepas selama masa istirahat musim dingin, maka peluang kualifikasi Champions Eropa musim depan bisa sirna.
Manajemen klub Mönchengladbach bukanlah idiot. Meski harga transfer Reus ke Dortmund sudah disepakati sekitar 17,5 juta euro, mereka sadar betul: partisipasi di Champions Eropa musim depan - bahkan sekadar fase grup - akan memberi pendapatan finansial yang tak kalah dari nilai transfer tersebut.
Melepas Reus ke Dortmund saat ini berarti Mönchengladbach mengorbankan keuntungan besar demi imbalan kecil.
Hitungan matematis sederhana semacam ini masih bisa dipahami oleh manajemen klub Mönchengladbach.
Oleh karena itu mereka dengan tegas menolak proposal Dortmund.
Setelah negosiasi alot, Dortmund akhirnya menyetujui skema transfer Mönchengladbach: Kontrak transfer bisa disepakati sekarang, tetapi eksekusinya baru dilakukan setelah musim ini berakhir.
Ini berarti Dortmund telah mengamankan transfer Reus setengah tahun lebih awal.
Bagi Borussia Dortmund, meski harus menunggu setengah tahun lebih lama, dengan performa Reus yang semakin membaik, jumlah kompetitor pasti akan bertambah. Dengan menyepakati transfer ini 6 bulan sebelumnya, mereka seperti menelan pil penenang. Bahkan jika di akhir musim ini Reus benar-benar membantu Borussia Mönchengladbach lolos ke Champions Eropa musim depan, nilai pasar, gaji kontrak, dan aspek lainnya tidak akan naik lagi. Klub lain yang ingin membajak Reus dengan harga tinggi dari Mönchengladbach pun sudah tidak mungkin.
Ini seperti membeli asuransi.
Tentu operasi semacam ini tidak tanpa risiko. Jika performa Reus turun drastis di paruh musim kedua dan tidak sepadan dengan harganya sekarang, Dortmund harus menerima nasib.
Risiko yang lebih besar telah diatur dalam kontrak. Contohnya, jika Reus mengalami cedera parah di paruh musim kedua, Dortmund berhak membatalkan transfer.
Setelah semua detail kontrak disepakati, termasuk kesepakatan antara Dortmund dengan pemain itu sendiri.
Pada 14 Januari 2012, Borussia Dortmund secara resmi mengumumkan telah mengikat Marco Reus. Kontrak transfer akan berlaku mulai 1 Juli 2012.
Saat berita ini diumumkan, yang paling senang adalah suporter Borussia Dortmund. Karena rasa identifikasi yang luar biasa, suporter Borusia Dortmund sangat menghargai dan menyukai setiap pemain yang berasal dari Akademi Borussia Dortmund. Mereka berharap lebih banyak pemain asli Dortmund yang bisa mengenakan seragam Borussia Dortmund. Oleh karena itu, pemain seperti Großkreutz dan Mark sangat populer di kalangan suporter Borussia Dortmund.
Saat Mark mengalami cedera parah, selain keluarganya, yang paling sedih adalah para suporter Borussia Dortmund.
Kini kembalinya anak muda Dortmund yang pernah merantau ke Westfalen kembali menciptakan kegembiraan dan harapan.
Sementara yang paling kecewa mungkin adalah suporter Borussia Mönchengladbach.
Bahkan beberapa suporter Borussia Mönchengladbach yang emosional sampai melakukan protes di luar basis pelatihan sepak bola menentang klub yang dengan mudah menjual pemain inti tim.
Sebelumnya mereka sudah menjual Marin dan membeli Reus.
Sekarang setelah menjual Reus, mampukah Borussia Mönchengladbach menemukan pengganti yang setara untuk Reus?
Tapi inilah cara bertahan hidup klub menengah-kecil. Tanpa dukungan finansial kuat dari konglomerat, tanpa bonus loyalitas dari basis suporter yang besar, serta ketidakmampuan melakukan ekspansi bisnis global. Anggaran gaji tahunan beberapa tim mungkin bahkan tidak mencapai nilai pasar biaya transfer satu pemain dari klub besar seperti Bayern München.
Jadi klub-klub ini harus mandiri secara finansial, satu-satunya cara adalah dengan menjual pemain. Mereka merekrut pemain berbakat dari klub lebih kecil dengan harga murah, lalu mengembangkan selama dua tahun. Setelah menunjukkan performa bagus, pemain tersebut dijual ke klub besar untuk mengambil untung dari selisih harga.
Meski Borussia Mönchengladbach pernah menjadi tim kuat Bundesliga di masa lalu, di era sepak bola yang semakin komersial ini mereka kesulitan mengikuti perkembangan, akhirnya menjadi tim kelas menengah-bawah Bundesliga yang kadang harus degradasi.
Menjual pemain inti memang membuat suporter kecewa, tapi dibandingkan klub yang terancam bangkrut karena krisis keuangan, kehilangan pemain inti bukanlah masalah besar...
