Saat Dortmund melakukan kick-off, Zhou Yi tidak masuk ke lingkaran tengah karena posisinya sekarang bukan gelandang serang yang perlu terlibat dalam tendangan awal.
Kick-off Dortmund dilakukan oleh penyerang Robert Lewandowski dan gelandang serang Shinji Kagawa.
Zhou Yi hanya berdiri di luar lingkaran tengah, menunggu operan bola datang.
Begitu wasit utama membunyikan peluit, Lewandowski menggeser bola ke depan lalu Kagawa berbalik mengoper mundur.
Bola pun mendarat sempurna di kaki Zhou Yi.
Saat Kagawa mengoper mundur, Götze langsung mulai berlari maju.
Awalnya dia masih ragu-ragu sambil menoleh ke belakang. Melihat Zhou Yi tidak langsung mengoper ke depannya tetapi terus mengoper mundur, Götze sadar ini untuk memberinya waktu cukup. Tanpa membuang waktu, dia berhenti menoleh dan mulai akselerasi penuh ke depan.
Zhou Yi mengoper bola ke belakang, lalu dengan cepat menoleh ke depan dan melihat punggung Götze yang sedang berlari.
Kemudian dia kembali menoleh, memberi isyarat kepada Subotic yang menerima bola untuk mengoper kepadanya.
Sebelum pertandingan, Zhou Yi sudah berkoordinasi dengan Subotic. Subotic segera mengembalikan bola.
Setelah menerima operan, Zhou Yi tidak langsung berbalik untuk mengoper ke depan, melainkan mengoper horizontal ke Sven Bender.
Setelah menendang bola, dia kembali menoleh cepat ke depan untuk memastikan posisi Götze. Sementara itu, meski tidak melihat ke arah Sven Bender, tangannya sudah memberi isyarat operan ke pemain tersebut.
Ketika Sven Bender mengoper bola kepadanya, kepalanya sudah menghadap ke depan persis saat bola menggelinding mendekat.
Dia mengangkat kaki untuk mengontrol bola sambil menyelesaikan gerakan berbalik.
Sejak kick-off Dortmund, total baru terjadi lima operan termasuk operan Shinji Kagawa ke Zhou Yi.
Lima operan itu hanya memakan waktu kurang dari 6 detik.
Untuk pertandingan 90 menit, 6 detik hanyalah sekejap saja.
Apa yang bisa dilakukan dalam sekejap itu?
Pemain serang Barcelona baru saja bergerak mendekati Zona 30 Meter Dortmund. Fàbregas berusaha menyergap Zhou Yi untuk merebut bola dan langsung melancarkan serangan.
Tepat saat ia baru saja menyerang, Zhou Yi yang menguasai bola tiba-tiba melakukan umpan panjang, mengarahkan bola tepat ke lini pertahanan Barcelona, atau lebih tepatnya, ke ruang kosong di belakang pertahanan mereka!
Bola melayang di udara melewati semua rintangan, bagaikan rudal berpemandu presisi, menuju area kosong di belakang garis bek Barcelona.
Enam detik cukup bagi seorang pemain yang tidak mengandalkan kecepatan untuk melewati bek, menembus beberapa lapis pertahanan, dan mencapai tujuan.
Saat bola masih melayang, Götze menyelinap melalui celah sempit antara bek tengah Barcelona Mascherano dan Alves.
Ia menerobos formasi pertahanan, menjadi penyerang paling depan!
……
"Mario Götze!" teriak Marcel Leif kaget.
Valdés sebenarnya ingin keluar, tapi saat baru sampai di titik penalti, ia ragu – umpan Zhou Yi sangat licik. Meski berupa tendangan keras jarak jauh, akurasi jatuhnya bola sempurna. Bola mendarat di luar area penalti dan lebih dekat ke Götze, membuatnya bisa menguasai bola lebih dulu.
Tentu saja Valdés bisa tetap nekat maju, langsung menghadang Götze untuk menutup sudut tembakannya.
Tapi justru keraguannya memberi celah bagi Götze untuk bertindak.
Götze yang berhasil menerobos garis bek-bek berbalik, dan melihat bola sepak sudah jatuh ke arahnya. Ia pun menyesuaikan langkah, bersiap menerima bola.
Mengangkat kaki untuk mengontrol bola di udara, kontrol sempurna! Bola mendarat tepat di depan tubuhnya!
"Kontrol bola yang indah dari Götze! Benar-benar luar biasa!" puji Marcel Leif tak kuasa menahan kekaguman.
Dalam serangan balik seperti ini, kontrol bola yang baik hampir setara dengan separuh gol yang sukses.
Götze menghentikan bola, lalu mengangkat kepala mengamati posisi Valdés.
Valdés saat itu tepat berada di titik penalti, terjebak dalam situasi dilema - maju terus? Waktu tidak cukup, jarak terlalu jauh. Sebelum ia sampai ke Götze, sang lawan mungkin sudah melakukan chip shot. Mundur? Itu akan memperlebar sudut tembakan Götze, memberinya kesempatan menendang dengan tenang...
Setelah ragu sepersekian detik, Valdés memilih maju - mundur di tengah gerakan maju adalah tindakan bodoh. Ia tak mau melakukan kesalahan amatir seperti itu. Seperti bidak catur yang sudah melewati sungai, Valdés hanya bisa maju pantang mundur.
Ia berlari menuju Götze.
Sementara Götze, setelah mengamati posisi Valdés, hanya mendengar suara Zhou Yi sebelum pertandingan: "Kalau ada kesempatan, langsung tembak!"
Bukankah ini kesempatan itu?
Götze segera mengayunkan kakinya!
Alih-alih chip shot, ia memilih tendangan rendah menyusur rumput. Bola melesat cepat, melintas tak jauh dari Valdés.
“Tembakan seperti ini justru membuat Valdés kesulitan untuk menghalau. Kiper paling takut menghadapi grounder, dan yang paling menyebalkan adalah bola yang jaraknya tidak dekat maupun jauh dari tubuh mereka. Kecepatan kiper saat terjatuh memang lebih lambat daripada saat melompat, sementara posisi yang relatif dekat dengan tubuh mereka termasuk blind spot untuk penyelamatan tangan - ini ditentukan oleh struktur anatomi manusia.”
“Makanya tembakan licik biasanya mengarah ke posisi ini.”
“Valdés benar-benar terlambat setengah langkah dalam gerakan terjatuh. Tangannya belum sempat menyentuh bola, bola sudah melesat melewati sampingnya!”
“Kini yang bisa dilakukannya hanyalah berdoa pada Tuhan, berharap bola menabrak tiang gawang atau melenceng sama sekali...”
“Dia menoleh melihat bola, menyaksikannya... menggelinding masuk ke jala gawang!”
……
“Wah! Wah! Goooool!!!” Marcel Leif tertegun sejenak sebelum berteriak. “TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR!!!“
“Götze! Tembakan—gol!” He Ping juga bersemangat. Dia bukan suporter Dortmund maupun penggemar Götze, tapi berharap Dortmund bisa terus melaju agar performa Zhou Yi di Champions Eropa tetap berlanjut.
"Sungguh tidak bisa dipercaya! Sungguh tidak bisa dipercaya! Yang mencetak gol pertama malah Borussia Dortmund, itu pun hanya dalam 8 detik setelah kick-off!" teriaknya. "Gol tercepat Champions Eropa musim ini telah tercipta!"
Marcel Leif terus berteriak setelah melengking panjang: "Sebelum pertandingan semua orang menganggap Barcelona punya keunggulan mutlak di kandang sendiri. Tapi baru 8 detik pertandingan berjalan, gawang Barcelona sudah kebobolan. Ini pasti di luar dugaan banyak orang! Tapi menurutku ini wajar saja, karena inilah sepak bola, segalanya mungkin terjadi!"
Komentator Catalunya langsung bingung setelah kebobolan, dia terus bertanya: "Apa ini nyata? Kok bisa terjadi?"
Tidak bisa menyalahkannya karena panik, sebenarnya pemain Barcelona juga tak kalah kalang kabut.
Setelah kebobolan, mereka semua tampak bingung, sama sekali tidak menyangka pertandingan baru saja dimainkan Dortmund sudah mencetak gol...
Ini apa-apaan sih!
Götze berlari kencang sambil merayakan gol ini, pemain Dortmund lainnya juga berhamburan mendatanginya, termasuk Zhou Yi.
Mereka melewati pemain Barcelona yang membeku seperti patung, lalu menyusul Götze di bawah tribun utara Camp Nou untuk merayakan bersama.
Götze berbalik memeluk Zhou Yi yang datang, berterima kasih atas assist-nya.
Kemudian berbisik di telinganya: "Aku sudah menemukan suporter kita!" Dia memeluk Zhou Yi sambil berbalik, lalu menunjuk ke atas tribun utara.
Zhou Yi mengikuti pandangannya ke atas, di sudut yang tidak terlalu mencolok di bagian paling atas tribun utara, terdapat sepetak warna kuning yang sangat kecil.
Itulah suporter Borussia Dortmund yang datang dari jauh.
Mereka melompat-lompat di tempat itu, mengayunkan lengan, merayakan gol ini bersama pemain Borussia Dortmund yang berada jauh di lapangan.
"Luar biasa, kamu berhasil menemukannya!" Zhou Yi juga berseru gembira pada Götze. "Benar, mereka terlihat agak tersembunyi..."
"Bukan hanya agak tersembunyi, aku bahkan ragu apakah mereka bisa melihat pertandingan dari sana..." Götze menatap ke atas.
"Wajah dan nomor punggung kita mungkin tidak terlihat, tapi setidaknya gol kita bisa mereka saksikan." Zhou Yi menepuk bahu Götze.
"Benar, mereka bisa melihat kita mencetak gol!" Götze berseri-seri.
……
Saat pemain Borussia Dortmund masih merayakan gol, siaran TV sedang mengulang momen gol tersebut.
Jelas terlihat gol ini diinisiasi Zhou Yi. Setelah dua kali operan pendek beruntun di lini belakang, tiba-tiba ia melepaskan umpan silang presisi ke Götze, menyelesaikan serangan mendadak.
Pertandingan baru berjalan delapan detik. Pemain Barcelona mungkin belum memasuki kondisi pertandingan sepenuhnya.
Apakah gol ini hasil keberuntungan belaka, atau hasil perencanaan matang yang telah dipersiapkan?
Berkat teknologi siaran TV yang maju, rekaman diskusi Zhou Yi dan Götze sebelum pertandingan langsung ditampilkan oleh sutradara siaran pertandingan.
"Jadi kita bisa melihat Zhou Yi sedang berkomunikasi dengan Götze. Setelah selesai, dia mendatangi beberapa rekan setim lainnya. Di antara rekan-rekan ini ada Subotic dan Sven Bender yang memberikan operan kepadanya."
"Baiklah, sudah sangat jelas dari sini bahwa gol Borussia Dortmund ini sudah direncanakan sejak awal!"
"Gol ini membuktikan satu hal - Borussia Dortmund sama sekali tidak datang ke Camp Nou hanya untuk menjalani formalitas dan menerima kekalahan!" kata Marcel Leif. "Jika ada yang mengira Dortmund sudah tereliminasi, mereka harus waspada dengan muka mereka sendiri!"
