Terlepas dari apakah pemain Barcelona dan suporter mereka mau menerima atau tidak, fakta telah terbentang di depan mata: Borussia Dortmund unggul 1-0 di kandang lawan.
Saat ini Dortmund tidak hanya unggul agregat, tapi juga memiliki keuntungan gol tandang.
Jika Barcelona hanya mencetak satu gol untuk menyamakan skor, mereka tetap akan tereliminasi.
Situasi yang awalnya sangat menguntungkan Barcelona, tak disangka dalam 8 detik berbalik menguntungkan Dortmund.
Di area media tiba-tiba ada wartawan yang berteriak: "Aku tahu!"
Beberapa orang melirik, tak mengerti mengapa dia berteriak begitu.
"Tahu apa?" tanya mereka.
"Aku tahu mengapa Zhou Yi menekankan bahwa ini adalah pertandingan dua leg kandang-tandang!" kata wartawan itu dengan semangat.
"Mengapa?"
"Karena leg kedua ini adalah pertandingan tandang Dortmund. Setiap gol yang mereka cetak akan menjadi gol tandang!" jelas wartawan tersebut.
Semua orang terdiam sejenak mendengar pernyataan itu. Meski wartawan tersebut tidak menjelaskan secara detail, para jurnalis sepak bola berpengalaman ini langsung bisa menebak maksudnya.
Dengan kata lain, Barcelona tidak mencetak gol di leg pertama, sehingga jumlah gol tandang mereka nol. Di leg kedua ini yang digelar di kandang Barcelona, mereka tidak mungkin lagi mencetak gol tandang. Sebaliknya, Borussia Dortmund punya waktu 90 menit penuh untuk mencetak gol tandang.
Inilah mengapa Zhou Yi menekankan bahwa babak knockout Champions Eropa menggunakan sistem kandang-tandang. Artinya, Zhou Yi yakin mereka bisa mencetak gol tandang untuk memberi keunggulan bagi timnya dalam persaingan lolos.
Ternyata sejak saat itu Zhou Yi sudah merencanakan cara membantu Borussia Dortmund mencetak gol di Camp Nou...
Seandainya para wartawan menyadari hal ini sebelum pertandingan, pasti mereka akan mengejek khayalan Zhou Yi tanpa ampun, menganggapnya sebagai khayalan yang tidak realistis.
Tapi sekarang, di hadapan skor 0-1 di papan skor, mereka hanya bisa diam.
Dia sudah mengatakannya, melakukannya, dan berhasil. Apa lagi yang bisa mereka katakan?
Justru sekarang Zhou Yi yang bisa menertawakan para wartawan ini...
……
Area media hening. Di kursi komentator, penyiar Catalunya yang baru sadar mulai menyemangati tim dan suporter: "...Guardiola pasti sudah memperhitungkan kemungkinan gol Dortmund. Gol ini sudah dalam antisipasi mereka... Pertandingan baru saja dimulai! Barcelona masih punya banyak waktu untuk menyamakan skor bahkan membalikkan kedudukan!"
Di hati komentator ini, Barcelona yang bermain di kandang sendiri sama sekali tidak punya alasan untuk kalah dari Borussia Dortmund. Jadi kebobolan ini tidak perlu dikhawatirkan. Sebaliknya, yang harus khawatir adalah pemain dan suporter Borussia Dortmund, karena gol mereka telah memicu kemarahan Barcelona. Mereka akan menghadapi Barcelona yang sudah sadar dan mengeluarkan semua kemampuannya!
Faktanya, setelah pertandingan berjalan kembali, serangan Barcelona memang sangat ganas.
Seperti yang dikatakan komentator Catalunya ini, para pemain Barcelona benar-benar kesal, sangat-sangat kesal.
Kebobolan dalam 8 detik pertama, reaksi pertama mereka setelah sadar adalah - aib!
Reaksi kedua adalah - balas dendam!
Mereka akan membalas provokasi Borussia Dortmund dengan lebih banyak gol, dan bersumpah ini akan menjadi gol terakhir Borussia Dortmund di pertandingan ini!
Barcelona memang tim dengan kemampuan yang luar biasa, dan di kandang sendiri mereka juga memiliki kepercayaan diri "kita bisa mengalahkan semua lawan".
Tapi hari ini kondisinya agak berbeda.
……
Borussia Dortmund yang sudah mencetak gol, setelah pertandingan dimulai, memainkan pertahanan mengerut.
Ini adalah reaksi yang sangat wajar, hampir semua tim akan melakukan ini setelah unggul atas Barcelona. Jika mereka terus menyerang, justru mungkin akan kebobolan.
Borussia Dortmund bertahan, Barcelona pun menyerang.
Dan serangan mereka bukan serangan biasa, serangan dan pertahanan Barcelona adalah dua hal yang tidak terpisahkan.
Mereka bisa terus-menerus memberikan tekanan ke Borussia Dortmund di separuh lapangan mereka sendiri, lalu merobek pertahanan Dortmund melalui operan beruntun.
Operan, itu kuncinya.
Gaya bermain Barcelona yang paling berkesan adalah chemistry dalam pergerakan posisi dan akurasi operan antar pemain. Mereka mampu mengoper bola sambil terus bergerak dinamis, terlihat seperti mengoper bolak-balik tanpa tujuan, namun justru melalui operan santai ini mereka perlahan membuka celah pertahanan lawan. Ketika celah terdeteksi, mereka tiba-tiba meningkatkan akselerasi dan langsung menembus jantung pertahanan lawan!
Dari sini terlihat, dalam serangan sukses Barcelona, operan akurat berkelanjutan dengan chemistry tim sangat vital.
Berkat filosofi sepakbola khas Barcelona dan latihan konsisten selama 20+ tahun, para pemain Barcelona memiliki koordinasi operan yang mengalir lancar bagai air.
Tapi hari ini, aliran air seperti menemui sedikit hambatan.
Puyol mengoper ke Xavi. Setelah menerima bola, Xavi mengangkat kepala mengamati lapangan tanpa buru-buru mengoper karena belum menemukan titik operan ideal.
Gelandang Dortmund Shinji Kagawa mendekatinya saat sedang mengamati, berusaha melakukan tackle merebut bola.
"Seolah-olah Xavi memiliki mata di belakang kepala, dengan satu putaran ia berhasil menempatkan Shinji Kagawa di belakangnya, melindungi bola di depannya. Saat ia memancing Shinji Karga naik, ruang kosong muncul di lini tengah Borussia Dortmund. Messi langsung berlari ke ruang kosong itu. Xavi berputar lagi dan mengoper bola."
"Ini adalah salah satu ciri khas permainan Xavi - menggunakan operan untuk menarik bek lawan mendekat, menciptakan ruang kosong bagi rekan setim. Kemudian ia memutar badan melindungi bola sebelum mengirimkan operan presisi ke area kosong tersebut."
"Messi menerima bola!"
"Suara komentator Catalan langsung meninggi saat Messi menguasai bola, disambut gemuruh sorakan dari langit Camp Nou."
"Seluruh pendukung Barcelona menaruh harapan besar pada Messi. Dialah bintang lapangan yang bisa single-handedly menerobos pertahanan lawan lalu menghujam bola ke gawang!"
"Melihat pemain sekaliber ini, para pemain Dortmund pun ikut tegang."
"Begitu Messi menguasai bola, Sven Bender langsung menempel ketat."
"Menghadapi Sven Bender, Messi berpura-pura akan menyerang sayap. Saat Bender bergeser ke sisi, Messi hanya melakukan tipuan! Dengan punggung kaki luar kiri, ia menyentuh bola ke dalam lalu melompat melewati Bender, menerobos ke area tengah!"
"Messi berhasil melewati Sven Bender!" teriak Marcel Leif.
Melihat Messi menembus lurus, pertahanan Borussia Dortmund langsung bereaksi. Dua pemain Dortmund segera menyerang Messi untuk bertahan.
Zhou Yi dan Gündoğan. Gündoğan memimpin serangan, menjadi yang pertama mencapai Messi lalu menabraknya.
Saat itu, komentator Catalunya sangat bersemangat, mengira Messi akan melakukan giringan spektakuler seperti naga menembus pertahanan.
Dia berseru penuh semangat: "Penonton, jangan sampai berkedip sekarang! Jika tidak..."
Sambil bicara, Messi ditabrak Gündoğan. Meski masih menguasai bola, upayanya untuk terus menggiring ke dalam jadi sulit.
Mungkin komentator dan suporter Barcelona di tribun berharap Messi menunjukkan skill luar biasa untuk melewati Gündoğan.
Tapi dalam hati Messi, dia punya pertimbangan. Memaksakan giringan adalah taktik tak efisien. Setelah kebobolan, Barcelona butuh gol penyama skor, bukan pencari perhatian.
Maka langkah terbaik adalah mengoper bola...
Dirinya sudah menarik dua pemain Dortmund, pasti ada celah di area lain pertahanan mereka.
Messi mengikuti chemistry dengan Iniesta, mengoper ke kiri tanpa melihat.
"Dia tahu, Iniesta pasti menunggunya di sana——pertandingan-pertandingan Barcelona yang tak terhitung jumlahnya telah membuktikan hal ini. Terkadang mereka saling mengoper bola tanpa perlu mengamati posisi terlebih dahulu."
"Inilah chemistry."
"Tapi kali ini, chemistry antara dia dan Iniesta mengalami sedikit masalah..."
"...Kalau tidak, kalian akan melewatkan pertunjukan paling menarik...Eh?" Komentator Catalunya belum selesai bicara ketika melihat kejadian tak terduga di lapangan.
"Messi tidak menunjukkan skill kaki briliannya untuk menembus Gündoğan, malah mengoper bola."
"Komentator Catalunya yang sangat familiar dengan Barcelona tentu tahu Messi hendak mengoper ke Iniesta."
"Tapi Iniesta tidak menerima bola."
"Ke kaki siapa bola itu jatuh?"
……
"Setelah mengoper, Messi menoleh dan melihat bola tidak sampai ke kaki Iniesta."
"Di antara mereka berdua, tiba-tiba muncul Zhou Yi!"
"Dia muncul di jalur operan, cukup dengan mengulurkan kaki untuk mencegat bola."
"Zhou Yi! Intercept yang cantik!" He Ping berseru antusias. "Dia menghentikan breakthrough Messi!"
"Jika hanya mendengar komentar ini tanpa melihat pertandingan, orang mungkin mengira Zhou Yi langsung merebut bola dari kaki Messi dalam duel satu lawan satu..."
"Padahal sebenarnya hanya mencuri operan Messi dari samping."
Namun meski begitu, ini cukup membuat rakyat Tiongkok termasuk He Ping merasa bangga dan bersemangat.
Perlu diketahui bahwa lawan Zhou Yi adalah Messi! Lionel Messi, sang bintang lapangan nomor satu di dunia! Bisa merebut bolanya meski hanya operan saat bertahan pun bukan hal mudah.
Tapi Zhou Yi sendiri tidak merasa senang akan hal ini, atau lebih tepatnya dia tidak menganggapnya sebagai pencapaian luar biasa.
Setelah tackle, dia tidak berlama-lama dan langsung mengoper bola dengan tumit ke belakang, mengirim bola ke Shinji Kagawa.
Messi memandang takjub pada Zhou Yi yang melakukan semua ini. Saat itu dia fokus menggiring bola menghadapi Gündoğan, sama sekali tidak menyadari situasi di sekitarnya. Dia tidak tahu bagaimana Zhou Yi bisa muncul di sana, bukankah seharusnya dia berdua dengan Gündoğan menekan dirinya?
……
Setelah Zhou Yi merebut bola dan mengoper ke Shinji Kagawa, Borussia Dortmund langsung melancarkan serangan. Sayangnya serangan ini gagal. Saat Kagawa mengoper ke Götze, pertahanan Barcelona sudah rapi terbentuk. Götze yang menerima bola tidak mendapat kesempatan bagus, memilih nekat menembus bek kanan Barcelona Dani Alves. Namun karena tidak memiliki kecepatan yang unggul, upayanya dihentikan oleh tackle keras Alves.
Bola menggelinding keluar garis lapangan, serangan Borussia Dortmund kali ini hanya mendapatkan lemparan ke dalam. Tapi coba pikirkan, tadi area penalti mereka sempat berada di bawah ancaman Barcelona dan Messi. Lemparan ke dalam ini sebenarnya hal yang bagus bagi Dortmund.
Memanfaatkan kesempatan bola mati, siaran TV segera memutar ulang adegan dimana operan Messi tadi dipotong.
Baru pada saat itulah penonton yang tadinya fokus menyaksikan duel Messi vs Gündoğan bisa melihat secara detail bagaimana Zhou Yi berhasil merebut bola.
Awalnya dia berlari normal ke depan, mendekati Messi, bermaksud bekerja sama dengan Gündoğan mengepung Messi. Tapi tepat sebelum mencapai belakang Messi, tiba-tiba dia berbelok arah, bergerak cepat ke jalur penghubung antara Messi dan Iniesta.
Begitu sampai di jalur itu, bola yang dioper Messi langsung datang. Dengan sekali juluran kaki, dia berhasil mencegat bola.
Gerakan ini terlihat alami seperti kebetulan semata.
Tapi siapapun yang mengenal Zhou Yi pasti tak akan mengira ini sekedar keberuntungan buta.
Xavi, setelah bola keluar lapangan, menoleh memandang Zhou Yi yang sedang berlari mendekat.
"Dia sepertinya sangat familiar dengan pola permainan kita..."
Ini sulit dipercaya, dia bahkan belum pernah bermain satu haripun di Barcelona!
