Saat babak pertama pertandingan berakhir, statistik teknis babak pertama pertandingan ini muncul di layar siaran TV. Meskipun skor menunjukkan Barcelona tertinggal, dari segi permainan dan statistik teknis, Barcelona masih sedikit unggul.
Penguasaan bola: Barcelona 57%, sedikit lebih baik dari Borussia Dortmund.
Jumlah tembakan: Dalam 45 menit babak pertama, Barcelona melakukan lima tembakan, tiga di antaranya mengenai dalam bingkai gawang.
Borussia Dortmund melakukan empat tembakan, hanya satu yang mengarah ke gawang, dan satu tembakan itulah yang berbuah gol - efisiensi yang sangat tinggi.
Dengan mencetak satu gol tandang, target pertama Borussia Dortmund sebenarnya sudah tercapai.
Komentator Catalunya masih merasa heran mengapa Barcelona gagal menyamakan skor selama babak pertama.
Kamera siaran TV menyorot Zhou Yi yang sedang turun lapangan sambil tertawa dan berbicara dengan Götze. Tak jauh dari mereka, Messi berjalan cepat dengan kepala tertunduk dan tangan menutupi mulutnya.
Kedua pemain benar-benar membentuk kontras yang tajam.
“Zhou Yi, adalah pemain yang tampil paling menonjol di babak pertama untuk Borussia Dortmund.” Komentator asal Catalonia berkata. “Gol Borussia Dortmund diinisiasi olehnya. Tidak hanya dalam serangan, kinerja mengejutkan Zhou Yi dalam pertahanan kali ini juga luar biasa. Saya rasa inilah alasan utama Barcelona gagal mencetak gol di babak pertama...”
“Penampilan Zhou Yi dalam bertahan benar-benar mengagetkan. Selama ini, publik menganggap Zhou Yi murni sebagai pengatur serangan, dalam pertahanan paling-paling hanya berpura-pura, cukup berdiri di posisinya.” He Ping mulai menganalisis performa Zhou Yi di babak pertama. “Tapi Zhou Yi seolah mendemonstrasikan gaya bertahan alternatif. Pertahanan ini dibangun atas pemahaman mendalamnya terhadap lawan. Zhou Yi menguasai betul karakteristik Barcelona, seakan hafal di luar kepala. Seni Perang Sun Tzu berkata: 'Mengenal diri dan musuh, takkan terkalahkan dalam 100 pertempuran'. Selama ini kita tahu pentingnya memahami lawan, tapi Zhou Yi memberi definisi baru pada 'memahami lawan'.”
……
Saat jeda babak pertama, pemain Barcelona berkumpul namun tak bisa menjelaskan alasan Zhou Yi begitu menguasai permainan mereka. Xavi hanya memiliki spekulasi pribadi yang tak diungkapkannya.
Guardiola menyuruh para pemain untuk tidak memusingkan hal tersebut.
Yang terpenting bukan mengapa Zhou Yi begitu familiar dengan mereka, melainkan bagaimana cara membalikkan ketertinggalan 1-0 agar tidak mempermalukan diri di kandang sendiri.
Guardiola melakukan penyesuaian taktik tim di babak kedua. Mengingat Zhou Yi sangat memahami jalur operan Barcelona di babak pertama, Barcelona mengurangi jenis operan seperti itu di babak kedua.
Beban kini berada di pundak Messi.
Penyesuaian Guardiola sederhana: lebih memanfaatkan kemampuan individu bintang sepak bola.
Kalau aku dribel penetrasi, pasti kau tidak bisa membaca polaku, kan?
……
Setelah jeda babak pertama, kedua tim bertukar sisi lapangan di babak kedua.
Barcelona segera melakukan perubahan, frekuensi operan bolak-balik di area depan mereka berkurang signifikan.
Sementara itu, jumlah tembusan tajam mulai meningkat.
Messi menjadi bintang sepak bola paling bersinar di lapangan.
Sorakan di Camp Nou bergulung-gulung, para komentator pun dibuat takjub oleh performa gemilang Messi.
Saat Messi tiba-tiba menyarang ke dalam dari sayap, melakukan dribel horizontal, mengelabui dua pemain Borussia Dortmund, lalu menembak walau akhirnya melenceng sedikit, komentator Catalunya berteriak: "AAAAAAAAAA!! Sayang sekali! Messi! Pertunjukan yang luar biasa! Dia adalah kekuatan pemberontak di hati kami! Jika kau mencintai sepak bola, inilah Romeo-mu! Lihatlah sang genius ini! Lihat kecepatan kilatnya! Lihat mereka yang berusaha menjatuhkannya! Lihat berapa banyak lawan di sekitarnya, dia menantang mereka semua!"
Jika hanya mendengar komentar ini, pasti akan mengira Messi baru saja menyelesaikan pertunjukan indah yang layak masuk 10 gol terbaik tahun ini, padahal sebenarnya bola itu tidak masuk...
“……Sayangnya dia gagal meneteskan tetesan madu terakhir……” Komentator Catalunya jelas juga mengetahui masalah ini, jadi dia sedikit menyebut soal bola yang tidak masuk itu, tapi segera beralih ke pujian dan sanjungan. “Tapi, sungguh kemampuan yang luar biasa!!”
Untung Zhou Yi tidak bisa mendengar suara komentator ini, kalau tidak pasti akan melirik ke atas – ini ngomong apa sih!
Penggemar Messi bukan cuma komentator Catalunya. Di pertandingan ini, mungkin selain komentator Jerman Marcel Leif dan komentator China He Ping, semua komentator TV netral lainnya adalah fans Messi.
Yang paling terkenal mungkin komentator bahasa Inggris stasiun TV Spanyol GOLTV, Ray Hudson. Komentator beruara agak serak ini terkenal dengan komentar penuh gairah, tapi 90% gairahnya ditujukan untuk Barcelona dan Messi. Dia tak pernah menyembunyikan identitasnya sebagai pendukung Barcelona dan "penyembah Messi".
Tak lama kemudian, Messi kembali melakukan penetrasi menakjubkan di depan area penalti. Dengan Putaran Marseille, dia menerobos masuk ke area penalti Borussia Dortmund lalu menembak.
Saat itu semua orang mengira gol sudah pasti.
Tapi bola malah menghantam tiang gawang dekat, memantul dari belakang Weidenfeller, akhirnya dibuang jauh oleh bek Dortmund keluar lapangan.
Ketika bola menghantam tiang gawang, Hudson menangkupkan tangan di kepala dan berteriak parau: “Ah——!”
Kemudian ketika rekaman ulang slow motion gol ini ditayangkan di televisi, Hodson berseru penuh gairah: "Segera mainkan 'Kota Sedih' untuk Messi! Sungguh memikat! Lihat adegan ini lalu pungut rahangmu yang terjatuh di karpet! Kecepatan yang tak masuk akal namun terkendali sempurna! Luar biasa! Lalu bola menghantam benda tinggi, jelek, putih dan ramping itu! Ia berani menghalangi kita menyaksikan mahakarya dari sang penyihir! Dari pemain terhebat sepanjang masa!"
Ucapan seperti ini terdengar memalukan, tapi Hodson bisa melontarkannya tanpa beban sama sekali.
Selain dia sendiri adalah "pemuja Messi" yang terkenal, situasi Barcelona dalam pertandingan ini juga membuatnya tak bisa menahan kegelisahan dan kegembiraan.
Dia berharap Barcelona bisa segera menyamakan skor sebagai fondasi untuk serangan balik selanjutnya.
Jadi setiap tembakan Messi yang gagal mencetak gol tetap bisa memicu orgasme Hodson.
Messi juga tidak membuat pendukungnya menunggu terlalu lama.
Pada menit ke-53, Messi menerima operan Xavi di depan area penalti Borussia Dortmund, menghadapi pressing İlkay Gündoğan, dia hanya menggiring bola ke depan dengan kaki kiri lalu melewati Gündoğan.
Seketika itu juga dia berhadapan dengan bek tengah Mats Hummels yang sudah siap siaga.
Saat Hummels menyerang, Messi mengerem mendadak lalu menggunakan punggung kaki kiri untuk mengalihkan bola ke kiri sambil berbelok ke dalam. Hummels berbalik terus mengejar.
Sementara Messi berduel dengan Hummels, Gündoğan telah kembali ke posisi, kembali menghalangi jalur antara Messi dan gawang. Sven Bender juga datang dari sayap kiri membantu rekan setim. Tiga pemain Borussia Dortmund berbaju kuning menghadang di depan Messi.
Ini sudah merupakan pertahanan berlapis seperti tembok baja.
Namun Messi berpindah-pindah posisi dengan lincah dalam lingkaran kepungan ketiga pemain itu.
Menghadapi Sven Bender yang maju pertama, Messi berpura-pura akan melakukan operan, namun dalam upaya melepaskan diri yang serba cepat itu ia justru berhenti sejenak.
Detik jeda ini membuat Sven Bender ragu, kakinya bukan menjangkau bola melainkan menutup jalur operan Messi.
Ketika Bender mengulurkan kaki, Messi tiba-tiba menyentuh bola dengan kaki kiri mengarahkannya ke garis kotak penalti.
Sentuhan ini tak hanya melewati Sven Bender, tapi juga melewati Gündoğan yang berada di dekatnya.
Lalu ia menyelinap di celah sempit sebelum Hummels, menerobos masuk ke area penalti besar Dortmund.
Setelah masuk area penalti, ia menguasai bola dengan kaki kiri sambil menghalangi Hummels di sebelah kanan tubuhnya, lalu langsung melepaskan tendangan rendah.
Sepak bola menempel di rumput membentuk akurasi lengkung, menembus pemain Borussia Dortmund yang mengepung Messi, bahkan melampaui jari-jari Weidenfeller.
Kemudian menggeser tiang gawang jauh, bergulir masuk ke gawang dengan sudut yang sangat licik!
"Woooowww!!! Dasar brengsek bercanda ya!?" Suara serak Hodgson meledak dari speaker televisi seperti orgasme. "Darah di pembuluh orang ini jelas dipenuhi sihir sepak bola murni! Benar-benar dari galaksi lain! Sama sekali berbeda dengan kita!! Ini pasti serangan genius yang menegangkan dan menggetarkan! Lihatlah jeda-nya saat dikepung tiga pemain Dortmund, pertahanan ketat mereka diacuhkan! Dia mengebiri mereka!! Menghancurkan satu per satu!! Runtuh total!! Dia seperti memecah atom stamina di sisi pertahanan, lalu menyusunnya kembali di sisi lain! Tak tertandingi, Lionel! Memukau!! Luar biasa!!"
Dalam komentarnya yang nyaris gila, tribun Camp Nou meledak sorak gemuruh bak kawah gunung berapi aktif, gelombang suara dahsyat yang membuat getaran terasa hingga ke kaki, seolah sulit bertahan.
Inilah kekuatan lapangan Camp Nou!
Semua suporter Barcelona merayakan gol Messi, bersorak untuk Messi, mereka meneriakkan nama Messi hingga parau dan histeris.
Dalam gelora sorak-sorai ini, Messi membuka tangannya dan berlari ke area bendera sudut. Rekan setimnya mengejar, memeluknya, dan merayakan gol bersama.
Pemain Borussia Dortmund tertegun oleh atmosfer yang meledak-ledak ini. Saat Messi mencetak gol, seolah-olah bom berat meledak di depan gawang mereka. Mereka terhempas oleh gelombang kejut, kepala pusing dan bingung...
