Saat Lewandowski membelakangi gawang untuk menyambut bola, ia juga tidak mengontrol bola melainkan langsung menyapu bola ke sisi kiri. Bola menggelinding ke sayap kiri tempat Götze sedang melakukan serangan cepat!
Setelah mengoper, Lewandowski berbalik dan langsung menerobos area penalti sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi, memberi isyarat pada Götze untuk memberikan umpan.
Selain dirinya, Shinji Kagawa juga menyusup ke area penalti, membentuk titik dukungan kedua di belakang Robert Lewandowski. Hanya saja dia agak maling, tidak mengangkat tangan memberi sinyal.
Sebenarnya di belakangnya masih ada Zhou Yi yang mengikuti.
Zhou Yi juga kembali berakselerasi menerjang ke area penalti.
Seketika, yang awalnya serangan balik cepat, Borussia Dortmund di area penalti Barcelona ternyata meluncurkan tiga anak panah sekaligus!
Setelah menerima bola, Götze juga tidak mengontrol bola. Dia langsung menyapu bola ke arah gawang.
Bola melesat menuju gawang Barcelona!
Robert Lewandowski dan Shinji Kagawa semua menerjang ke depan, tapi mereka justru melewati bola. Umpan Götze sedikit terlalu ke belakang.
Hanya Zhou Yi yang saat berakselerasi ke depan gawang tiba-tiba berhenti mendadak, membuat pemain Barcelona yang menjaganya, Busquets, kelabakan.
Setelah berhenti mendadak, Zhou Yi mundur sementara Busquets tidak bisa mengerem dan terus melaju ke depan. Satu di depan satu di belakang, jarak antara mereka pun melebar, dan Zhou Yi berada di ruang kosong tanpa penjagaan.
Setelah mundur selangkah, Zhou Yi menapak mantap, memutar tubuh dan mengayunkan kaki kirinya, menghajar bola yang melayang di udara!
"Zhou Yi——!!" Marcel Leif berteriak dengan suara yang dipanjangkan.
Siulan di langit Camp Nou tiba-tiba membesar berlipat-lipat, hampir menenggelamkan semua suara lain.
Di tengah kawah gunung berapi itu, Zhou Yi tetap tenang. Matanya menatap bola yang mendekat, kaki kirinya seperti cambuk, tanpa ragu menghantam bola!
Braak!
Suara ini bagai pukulan palu berat yang menghantam hati semua orang. Meski tidak keras, ia mampu meredam sesaat riuh siulan di Camp Nou.
Bola ditendang Zhou Yi di bagian bawah, berubah arah melesat ke gawang!
Pada detik itu, napas seolah terhenti.
Valdés melihat bola melayang dari belakang kerumunan pemain. Ia melompat, mengayunkan tangan untuk menepis bola.
Tapi ia gagal menyentuh bola. Bola lebih cepat dari gerakannya, menghantam mistar gawang bagian bawah, lalu memantul masuk ke dalam jala!
“TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR！！！”
Marcel Leif berteriak panjang dengan suara serak. Emosinya meluap karena memahami makna gol ini.
"Gol! Gol indah! Spektakuler!!" He Ping juga bersemangat. "Dortmund menyamakan skor! 2-2! Mereka kini punya dua gol tandang!! Jika skor ini bertahan hingga babak pertama, Dortmund akan mengeliminasi Barcelona lewat keunggulan gol tandang!!"
"Dalam situasi Dortmund bermain dengan 10 pemain dan tertinggal satu gol, siapa yang berani memimpikan ini?" Marcel Leif terus melanjutkan setelah menarik napas. "Mungkin bahkan suporter paling fanatik Dortmund tak pernah membayangkannya! Ingat, lawan mereka adalah Barcelona yang perkasa - sang juara bertahan! Tapi mereka berhasil! Zhou Yi! Dialah yang memulai serangan dan menyelesaikannya dengan tendangan pamungkas! Sungguh sempurna!"
……
Klopp yang diusir ke tribun melompat dari kursinya, mengangkat tangan dan bersorak. Di bawahnya, terdapat bangku cadangan dan area pelatih Borussia Dortmund. Para pemain dan staf pelatih berhamburan keluar, meneriakkan sorakan di pinggir lapangan, meluapkan emosi mereka sepuasnya.
Buvac menoleh ke tribun. Ia melihat Klopp melepas topinya dengan gerakan gila-gilaan, menggenggam erat dan mengibaskannya di udara.
Lalu dia tersenyum.
Taruhannya berhasil! Sungguh menyenangkan merasakan sensasi menanggung semua risiko lalu menuai hasil!
Ini benar-benar profesi yang membuat kecanduan...
……
Usai mencetak gol, Zhou Yi menunjuk Götze dan berlari ke arahnya. Götze membuka kedua tangan menyambut, lalu Zhou Yi melompat ke punggungnya. Götze merangkulnya erat. Robert Lewandowski dan Shinji Kagawa menyusul menubruk, menjatuhkan keduanya ke tanah.
Teriakan mereka menggema di telinga.
Lebih banyak pemain Dortmund berdatangan dari lini belakang. Mereka bersorak, berteriak, membentangkan tangan seperti burung yang terbang di angkasa.
……
Para pemain Dortmund merayakan gol di Camp Nou, sementara wajah-wajah pemain Barcelona terlihat bingung - Tak disangka tim yang terus mereka tekan tiba-tiba bisa mencetak gol!
Proses gol ini terlalu cepat. Begitu cepat sampai mereka belum sempat bereaksi, belum melihat jelas bagaimana bola masuk... tiba-tiba sudah gol!
Ini membuat mereka merasa tidak nyata—apakah kita benar-benar kebobolan?
Beberapa pemain melihat ke layar besar di stadion, di mana efek animasi baru saja selesai diputar, menampilkan skor terbaru—2-2.
Mereka benar-benar disamakan skornya!
Disamakan oleh Borussia Dortmund yang bermain dengan sepuluh pemain!
Sebelum terjadi, hal ini seperti dongeng belaka!
Messi mengerutkan alis, Xavi wajahnya serius, Piqué menyilangkan tangan di pinggang, Busquets terlihat bengong, Valdes duduk di tanah... Hampir setiap pemain Barcelona menunjukkan ekspresi yang sama—kebingungan.
Bagaimana bisa gawang kita kemasukan?
Bahkan Camp Nou ikut mendukung keheningan mereka.
Baru ketika pemain Dortmund bangkit dan berjalan ke separuh lapangan mereka, tribun penonton kembali bergemuruh dengan siulan keras.
Di tengah siulan, Zhou Yi kembali mengangkat lengannya tinggi-tinggi, melambai ke suporter di tribun.
Wah, suporter Barcelona memang sangat antusias!
Lambaiannya justru membuat siulan dari tribun Barcelona semakin keras...
……
Setelah Dortmund kembali ke posisi mereka, pertandingan dilanjutkan.
Guardiola segera melakukan penyesuaian—dengan skor seperti ini, dia tak punya pilihan selain menyerang. Berusaha merobek pertahanan Dortmund dengan serangan gencar dan mencetak gol lagi sebelum pertandingan berakhir.
Sekarang memasuki menit ke-76, masih tersisa minimal 15 menit hingga akhir pertandingan.
Lima belas menit, di kandang sendiri, apakah sulit bagi Barcelona yang berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol?
……
Lima menit berlalu, Guardiola menyadari bahwa benar-benar tidak mudah untuk mencetak gol...
Setelah mencetak gol, Borussia Dortmund tidak serta-merta mundur ke zona 30 meter mereka dan menyerahkan penguasaan bola untuk bertahan dengan rapat di depan gawang seperti perkiraan banyak orang.
Pertahanan mereka justru lebih agresif.
Selama bola masih di kaki mereka, mereka tidak akan mudah menyerahkan kepemilikan bola. Melalui operan cepat yang berkesinambungan, mereka menggerakkan pemain Barcelona sambil terus mencari celah di lini pertahanan lawan. Dengan operan-operan tajam, mereka melancarkan serangan balik yang mengancam gawang Barcelona, membuat lawan tidak bisa leluasa menekan secara penuh.
Dalam sistem pertahanan ini, intinya bukanlah seorang bek atau kiper, melainkan Zhou Yi sebagai pengatur serangan - hal yang tak terduga oleh banyak pihak.
Penampilan Zhou Yi dalam pertandingan ini benar-benar mematahkan stereotip yang selama ini melekat padanya.
Sebelumnya banyak yang menganggap Zhou Yi hanya pemain penyerang yang pandai mengatur serangan tapi lemah dalam bertahan. Sekalipun ikut membantu pertahanan, dianggapnya hanya formalitas belaka. Tak ada yang menyangka kontribusi nyatanya dalam aspek defensif.
Namun dalam pertandingan ini, Zhou Yi berhasil menggagalkan serangan Barcelona berkali-kali di babak pertama dengan kemampuan positioning yang luar biasa dan pemahaman mendalam tentang pola permainan sepak bola Barcelona. Di babak kedua, dia memimpin seluruh tim melakukan pertahanan melalui operan presisi dan kepemimpinan taktis.
Metode bertahan seperti ini benar-benar belum pernah terdengar, karena mustahil ada tim yang berani melakukan operan bolak-balik di area penalti sendiri saat menghadapi Barcelona... Tapi Borussia Dortmund melakukannya, dan hasilnya efektif.
Jika ada perangkat lunak yang menganalisis jalur operan seluruh tim Barcelona setelah pertandingan, akan terlihat mayoritas operan mengarah ke Zhou Yi. Data ini membuktikan dari sudut pandang berbeda bahwa Zhou Yi adalah pemain inti tim - bukti nyata yang tak terbantahkan.
Menghadapi operan Borussia Dortmund, Barcelona meningkatkan pressing di area depan. Hal ini menciptakan tekanan besar pada operan Dortmund.
Menghadapi tindakan bertahan pemain Barcelona yang hampir mendekati pelanggaran, pemain Dortmund mulai panik. Apalagi ini adalah kandang sendiri Barcelona, situasi apapun bisa terjadi di akhir pertandingan.
Operan beruntun antar pemain semakin berkurang. Hanya beberapa operan pendek, lalu pemain Dortmund sering memilih melakukan tendangan jauh ke depan, mengembalikan penguasaan bola ke Barcelona.
Zhou Yi pun tak punya solusi efektif untuk masalah ini.
Saat pertandingan tersisa kurang dari sepuluh menit, kedua tim sudah masuk ke fase pertarungan fisik.
Wasit utama terus-menerus meniup peluit, membuat pertandingan sering terhenti.
Tentu saja, sebagian besar pelanggaran dilakukan oleh Borussia Dortmund. Keuntungan kandang, bisa dimaklumi.
Dan untuk mempertahankan skor ini, Borussia Dortmund tentu mengerahkan segala upaya.
Pelanggaran İlkay Gündoğan langsung memicu siulan keras di langit Camp Nou, tapi para pemain Dortmund tak peduli dengan ejekan suporter lawan - yang penting bisa meraih hasil imbang di markas Barcelona.
Setelah melanggar, İlkay Gündoğan bahkan tak membantu Iniesta yang terjatuh untuk menunjukkan sportivitas. Ia langsung bangkit dan berlari membelakangi suara protes itu.
Babak 288: Injury Time
Tendangan bebas hasil pelanggaran İlkay Gündoğan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Barcelona.
Tendangan bebas Xavi ke area penalti justru lebih dulu dibuang Neven Subotic melalui sundulan. Dalam duel udara, Borussia Dortmund sama sekali tak gentar menghadapi Barcelona.
Waktu pertandingan terus berjalan, namun skor tetap tak berubah.
Suasana semakin mencekam dan menegangkan.
Guardiola berdiri di pinggir lapangan, matanya tak lepas mengawasi permainan. Tangannya sesekali mengayunkan lengan sambil berteriak memberi instruksi. Sebenarnya arahan seperti ini tak terlalu efektif, lebih berfungsi sebagai penenang diri... Jika pelatih tak melakukan ini, mereka akan merasa tak berdaya menghadapi situasi genting sehingga menjadi gelisah.
Meskipun nyatanya ekspresi gelisah itu sudah terlihat jelas...
……
Injury time pertandingan ditambahkan selama enam menit, keputusan ini membuat komentator Jerman Marcel Leif sangat kecewa, menganggap ini sebagai bentuk keberpihakan pada tim tuan rumah.
Menurutnya meskipun ada kontroversi terkait keputusan penalti di babak kedua, hal itu seharusnya tidak menjadi alasan pemberian injury time enam menit.
Saat ofisial keempat mengangkat papan injury time enam menit, Stadion Camp Nou pun menjadi liar. Setiap suporter Barcelona berteriak sekuat tenaga - ketika pemain mereka menguasai bola, sorakan mereka memekakkan telinga. Sementara ketika pemain Borussia Dortmund yang menguasai bola, siulan penuh kebencian nyaris menusuk gendang telinga.
Pemain Barcelona di lapangan semakin bersemangat, terus menekan. Borussia Dortmund sudah sepenuhnya bertahan, bahkan striker tengah Robert Lewandowski pun mundur hingga ke garis kotak penalti besar, mengambil peran pertahanan...
Area penalti Borussia Dortmund dipadati oleh banyak pemain.
Dalam lingkungan yang hiruk-pikuk ini, Barcelona melancarkan serangan gencar ke area penalti Dortmund, berharap bisa menaklukkan gawang lawan dalam enam menit terakhir.
Mereka hanya butuh satu gol untuk mengeliminasi lawan.
Mencetak satu gol biasanya bukan masalah bagi mereka, tapi kini terasa sulit seperti mencapai langit.
Seluruh tim Borussia Dortmund rela melakukan apa pun untuk mempertahankan skor ini.
Götze yang terjatuh setelah ditabrak tak bisa bangun, ia memeluk lututnya sambil berguling-guling di tanah.
Namun pemain Barcelona yang berhasil melakukan tackle tidak secara aktif menendang bola ke luar lapangan, malah melanjutkan serangan. Tindakan ini memicu ketidakpuasan pemain Dortmund. Mereka sambil memberi sinyal ke wasit utama, juga fokus bertahan untuk menghindari serangan mendadak Barcelona.
Götze masih belum bangkit, wasit utama juga sama sekali tidak menunjukkan tanda akan menghentikan pertandingan.
Bola dioper ke kaki Messi.
Saat Messi menguasai bola dan bersiap melakukan terobosan vertikal, Zhou Yi langsung membayanginya.
Zhou Yi yang membayangi sama sekali tidak berniat merebut bolanya, malah menggunakan tangan dan kaki untuk langsung menyambar tubuh Messi.
Meski tidak terlalu berat, bobot Zhou Yi yang lebih dari 50kg menimpa Messi tanpa ampun. Bagaimana mungkin pemain Argentina yang fisiknya juga tidak kuat ini bisa menahan?
Dia tersungkur ditarik Zhou Yi, penguasaan bola pun hilang.
Pertandingan akhirnya terpaksa dihentikan.
Camp Nou bergemuruh dengan siulan keras yang memekakkan telinga.
Sukuporter Barcelona sangat kecewa dengan pelanggaran Zhou Yi ini - jelas pelanggaran sengaja!
Messi yang terjatuh mengangkat kedua tangan protes ke wasit utama. Pemain Barcelona lain juga marah besar. Sudah di ambang terobosan, tiba-tiba Zhou Yi main kasar! Tidak tahu malu!
Tapi pihak Borussia Dortmund juga tidak puas. Setelah wasit utama menghentikan pertandingan, tiga pemain Dortmund segera mengepung wasit dan menunjuk ke lokasi Götze jatuh - Götze masih belum bangun. Mereka beranggapan saat pemain mereka cedera dan terjatuh, pihak Barcelona seharusnya mengeluarkan bola secara sukarela demi sportivitas.
Kedua tim saling mengepung wasit utama untuk memperdebatkan masalah ini.
Di sisi lain, Götze sudah bangkit dari tanah, tetapi berjalan pincang, membuktikan dia benar-benar cedera dan bukan berpura-pura. Namun suporter Barcelona tidak peduli, melihat Götze bangun sendiri, mereka yakin dia sedang berakting. Siulan dan cacian mengarah ke Götze.
Buvac di pinggir lapangan juga tampak marah. Dia mengeluhkan pelanggaran Barcelona ke ofisial keempat.
Tapi ini sia-sia. Götze jelas cedera, namun kuota pengganti sudah habis. Dia harus bertahan di lapangan selama 5 menit terakhir, membuat Dortmund praktis bermain dengan 10 pemain...
Wasit utama membubarkan kerumunan dan mendekati Zhou Yi sambil memegang kartu kuning. Kartu ini jelas untuk Zhou Yi, tapi wajar karena pelanggaran taktis yang disengaja pantas dapat kartu kuning.
Tapi Zhou Yi tidak bangun menerima kartu karena mengalami kram.
Pertandingan ini benar-benar dia berikan segalanya. Sejak musim baru, dia jarang mengalami kram karena kehabisan stamina di lapangan. Kali ini sampai kram, menunjukkan betapa keras usahanya.
Untuk menjatuhkan Messi kali ini, dia juga mengerahkan seluruh tenaga. Kalau tidak, mungkin tidak bisa menahan...
Pemain Borussia Dortmund yang sebelumnya masih berdebat dengan wasit utama buru-buru mendatangi Zhou Yi untuk memijat kakinya.
Suporter Barcelona yang tadi masih menyiulkan Götze kini beralih menyiulkan Zhou Yi. Mereka mengira Zhou Yi pura-pura kram untuk mengulur waktu.
Di tengah siulan, Zhou Yi tidak langsung bangun. Setelah rekan setim memijat kakinya, dia duduk sambil meregangkan kaki. Ke arah pemain Barcelona yang menyuruhnya cepat bangun, dia berteriak dalam Bahasa Mandarin: "Buruan apa lagi! Tidak lihat aku kram? Dasar buru-buru kayak mau lahir lagi!"
Setelah menggerutu, dia bangun dari tanah dengan kecepatan kungkang.
Wasit utama yang berdiri di sampingnya memang keras kepala. Dia menunggu Zhou Yi berdiri baru mengeluarkan kartu kuning. Sebelum itu, tangannya menggenggam kartu tanpa ditunjukkan.
Ketika Zhou Yi akhirnya berdiri, wasit langsung mengacungkan kartu kuning.
Siulan dari tribun suporter Barcelona sedikit mereda.
Tapi karena ulah Zhou Yi, dari 6 menit injury time sudah terbuang hampir 2 menit...
Di kursi komentator, Marcel Leif mengkritik Barcelona atas kurangnya sportivitas, sementara Hudson dari GOLTV juga menyalahkan Zhou Yi atas tindakan tidak sportif.
Marcel Leif berpendapat Barcelona menunjukkan ketidak-sportivanan saat tidak mengeluarkan bola secara sukarela ketika Götze cedera pertama kali. Jika mereka mengeluarkan bola, mungkinkah Zhou Yi melakukan pelanggaran taktis? Dengan begitu Zhou Yi juga tidak perlu mendapat kartu kuning.
Hudson beranggapan baik Götze maupun Zhou Yi dicurigai sengaja mengulur waktu. Meski keduanya cedera, seharusnya tidak sampai membuat mereka terbaring di lapangan.
Ini adalah bias perspektif - posisi berbeda menentukan interpretasi berbeda terhadap kejadian yang sama.
Sulit menentukan siapa yang benar karena ini bukan masalah benar-salah, melainkan berkaitan dengan kepentingan.
……
Menjelang akhir injury time menit terakhir, Barcelona masih gagal mencetak gol. Bahki kiper Valdés ingin maju membantu serangan.
Selama periode ini, siulan terus menggema di Camp Nou karena Borussia Dortmund yang menguasai operan.
Zhou Yi yang mengalami kram kemampuan larinya menurun drastis, tapi masih bisa melakukan operan.
Ia hanya bergerak di area sempit, memutar-mutar bola sehingga sulit direbut Barcelona.
Akhirnya Busquets tidak bisa menahan diri lagi, melakukan pelanggaran dan menjatuhkan Zhou Yi.
Hasilnya, Zhou Yi sekali lagi terbaring di lapangan tidak bisa bangun – kali ini kram di kaki yang berbeda, sebelumnya kaki kanan, sekarang kaki kiri...
Sekeras apa pun siulan dari tribun, semuanya sia-sia belaka.
Kalau pemain benar-benar kram, mana mungkin memaksanya bangun dengan kaki kram untuk mengulur waktu bagi Barcelona?
Sportivitas sebaik apa pun tidak boleh diartikan seperti ini...
Wasit utama sebelumnya memberi Zhou Yi kartu kuning karena pelanggaran taktis, bukan karena mengulur waktu. Kram asli tidak dianggap, kalau pura-pura kram baru bisa dihitung...
Akibatnya, meski pemain Barcelona mengerubungi wasit utama, sang wasit tetap tidak bereaksi.
Menit terakhir injury time berlalu dalam proses rekan setim Dortmund memijat kaki Zhou Yi...
……
Begitu Zhou Yi bangun dan kembali bertanding, belum genap satu menit wasit sudah meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Sebenarnya sebelum pertandingan resmi berakhir, pemain Dortmund sudah tak sabar berdiri di pinggir lapangan siap berteriak sorak.
Saat peluit wasit berbunyi, mereka langsung menerobos masuk ke lapangan sambil menjerit-jerit.
Mereka menang!
Mereka berhasil mengeliminasi Barcelona!
Di lapangan, pemain Dortmund mengangkat tangan penuh kemenangan, sementara pemain Barcelona terkapar lemas. Tak disangka juara bertahan justru tersingkir di babak Delapan Besar...
“Pertandingan berakhir!!” Marcel Leif mengangkat tangannya berteriak. “Pertandingan berakhir!! Borussia Dortmund berhasil! Dalam kondisi tidak menguntungkan di leg pertama, mereka bermain imbang di kandang lawan melawan Barcelona di leg kedua, dan berhasil mengeliminasi lawan kuat dengan keunggulan gol tandang lebih banyak! Mereka lolos ke semifinal! Ini adalah hasil yang sebelumnya tidak diprediksi siapa pun!”
“Tim galaksi tersingkir, Borussia Dortmund memenangkan pertahanan bumi!” He Ping juga penuh semangat. “Siapa yang menyangka Dortmund bisa mengeliminasi Barcelona di kandang lawan? Jadwal pertandingan dengan urutan home-away awalnya dianggap sangat merugikan Dortmund, namun sekarang terlihat tidak ada kondisi yang merugikan, hanya orang yang tidak ingin menang! Dortmund tidak pernah menyerah, sehingga pantas menuai hasil ini!”
Kemudian dia beralih membahas Zhou Yi: “Dalam pertandingan luar biasa ini, Zhou Yi adalah pahlawan terbesar yang membawa Dortmund ke semifinal! Pertandingan ini menunjukkan Zhou Yi yang serba bisa dalam menyerang dan bertahan! Dia bisa maju menyerang dan mundur bertahan! Tendangan voli udara itu layak menjadi gol klasik Champions Eropa musim ini yang akan terus dikenang dalam ingatan kita!”
Para pemain Borussia Dortmund merayakan kemenangan dengan penuh suka cita, sementara Camp Nou yang riuh selama sembilan puluh tujuh menit tiba-tiba menjadi hening. Suporter Barcelona di tribun tak lagi mengeluarkan siulan, melainkan memegang kepala dengan kedua tangan, memandang tak percaya pada pemain Dortmund yang sedang bersorak di lapangan. Mungkin mereka lupa mengganggu pemain Dortmund dengan siulan, atau mungkin sudah kehabisan tenaga...
