Setelah kedua tim melakukan penyesuaian, babak kedua pertandingan dimulai.
Namun bagi Dortmund, nasib buruk diam-diam menghampiri.
Pada menit pertama babak kedua, Sven Bender mengalami cedera pergelangan kaki saat menghadang pergerakan Draxler dan tidak dapat melanjutkan pertandingan, sehingga harus ditarik keluar.
"Sven Bender cedera! Sungguh nasib sial! Kehilangan gelandang bertahan penting di pertandingan krusial ini membuat lini tengah Borussia Dortmund kehilangan tameng! Masalah lebih serius - tiga hari lagi Dortmund harus bertandang ke Chelsea, tapi melihat kondisi Sven Bender kemungkinan besar absen. Durasi ketidakhadirannya masih belum jelas... Ini benar-benar pukulan ganda!"
Komentar Marcel Leif membuat suporter Borussia Dortmund di depan televisi resah. Saat menyaksikan cedera Sven Bender, banyak fans justru memikirkan semifinal Champions Eropa alih-alih hasil pertandingan ini!
Klopp di pinggir lapangan mengumpat dalam bahasa Jerman. Di semifinal Champions berikutnya, bek tengah utama Mats Hummels terkena kartu merah dan dirinya sendiri diusir dari kandang sendiri sehingga tidak bisa memberi instruksi. Kini Sven Bender juga cedera... Bagaimana strategi tandang nanti?
Meski Klopp khawatir dengan prospek tim, prioritas utama saat ini adalah melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Setelah Sven Bender cedera, sebenarnya ada banyak gelandang di bangku cadangan, tetapi termasuk beberapa pemain penyerang murni. Setelah cedera Sven Bender, yang harus dipertimbangkan adalah mengganti dengan pemain yang bisa bertahan, bukan pemain penyerang murni. Jika tidak, lini tengah Borussia Dortmund benar-benar tidak memiliki perlindungan.
Setelah mempersempit lingkup pilihan, kandidat yang tersedia hanya dua orang: Kapten Sebastian Kehl dan İlkay Gündoğan.
Meskipun Kehl adalah kapten tim, musim ini ia terganggu oleh cedera dan hanya bermain dalam dua puluh pertandingan. Sebagian besar penampilannya sebagai pemain pengganti.
Gündoğan memiliki kelebihan serba bisa, karakteristik ini membuatnya berada di urutan penampilan yang lebih tinggi daripada Kehl. Saat dibutuhkan kontrol lini tengah, ia akan tampil bersama Zhou Yi dalam starting lineup. Saat dibutuhkan pertahanan, posisinya digantikan oleh Sven Bender. Dalam hal kemampuan bertahan murni, sebenarnya ia tidak sebaik Sven Bender.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kehl lebih unggul dalam bertahan dibanding Gündoğan, terutama pengalaman yang kaya menjadi keunggulan besar.
Pada akhirnya Klopp tetap membuat keputusan: memainkan Kehl.
Yang menjadi pertimbangan utama Klopp adalah pengalaman dan kemampuan bertahan Kehl.
Meskipun kedatangan Gündoğan musim ini semakin mengurangi waktu bermain Kehl, Klopp tetap percaya Kehl adalah anggota penting dalam tim.
Mengenai İlkay Gündoğan... Pertarungan sengit berikutnya menunggunya. Lebih baik dia beristirahat cukup. Setelah Sven Bender cedera, pertandingan semifinal Champions Eropa melawan Chelsea di kandang lawan pasti tidak akan dimainkannya. Di lini tengah, Gündoğan harus berpasangan dengan Zhou Yi dan bertanggung jawab atas lebih banyak tugas bertahan. Ini menjadi tanggung jawab berat bagi Gündoğan.
……
Bagi Schalke 04, cedera Sven Bender adalah berkah tak terduga. Pemain dengan kemampuan bertahan terbaik di lini tengah Dortmund telah diganti. Meski digantikan oleh Sebastian Kehl, kapten yang hampir tidak bermain reguler sepanjang musim ini - seberapa baik kondisi fisiknya bahkan jika bermain?
Schalke 04 sama sekali meremehkan Kehl.
Tapi penampilan Kehl segera membuat semua orang terkejut.
Bukan hanya pemain Schalke 04 yang meremehkannya. Komentator Marcel Leif pun meragukan Kehl yang sebagian besar tampil sebagai pemain cadangan dengan menit bermain terbatas - bisakah dia bertahan di bawah tekanan lawan dalam pertandingan sepenting ini?
Namun Kehl tidak hanya bertahan, tapi tampil baik.
Meski kondisi fisiknya tidak seprima dulu, pengalaman bertarungnya masih kaya.
Dia selalu muncul di posisi tepat untuk melakukan gerakan bertahan krusial.
Ditambah dengan blocking posisi Zhou Yi dalam bertahan, kombinasi keduanya secara mengejutkan saling melengkapi dan menggagalkan banyak serangan Schalke 04.
Dan peran Sebastian Kehl tidak hanya terlihat di aspek pertahanan.
Menurut Zhou Yi, kehadiran Sebastian Kehl memang meringankan tugas defensifnya, tetapi jika hanya sampai di situ, nilai kapten belum dimanfaatkan secara maksimal.
Setelah gol di babak pertama, lini pertahanan Schalke 04 semakin meningkatkan pengawalan ketat terhadap pemain penyerang Borussia Dortmund seperti Götze, Robert Lewandowski, dan Shinji Kagawa yang kini kesulitan menciptakan peluang.
Skor 1-1 sebenarnya masih bisa diterima oleh Borussia Dortmund.
Namun Zhou Yi berpikir jika bisa menang, tentu harus diperjuangkan.
Masalahnya, para penyerang Dortmund saat ini dijaga ketat. Siapa yang bisa memecah kebuntuan?
Bukan dirinya sendiri, karena Yang Muge mengawalnya 24/7 sehingga tidak ada kesempatan melakukan tembakan di depan gawang. Harus mencari jalan lain.
Saat itulah pandangan Zhou Yi beralih ke Kapten Sebastian Kehl.
Banyak yang mengira kemampuan Sebastian Kehl saat ini hanya cukup untuk fokus bertahan, hampir mustahil memberi kontribusi serangan.
Tapi Zhou Yi tidak sependapat. Justru hal yang dianggap mustahil oleh orang lain, semakin mungkin baginya.
Memanfaatkan bola mati, dia mendekati kapten sambil menutup mulutnya: "Kapten, jika ada kesempatan, serang ke depan."
Sebastian Kehl terkejut dengan saran ini - pelatih memintanya bermain defensif, bukan ikut menyerang.
“Tidak ada yang menyangka kamu tiba-tiba ikut menyerang, jadi ini kesempatan, Kapten.” Zhou Yi menjelaskan.
Kehl berpikir sejenak. Sebagai pemain berpengalaman, dia paham maksud Zhou Yi. Pemuda ini ingin mengambil risiko yang bila berhasil akan memberi imbalan besar - memimpin di kandang Schalke 04 secara strategis menguntungkan Borussia Dortmund.
Sebagai kapten Dortmund, tentu dia berharap timnya bisa mengalahkan rival bebuyutan Schalke 04.
Jika benar bisa membantu tim menang, risiko ini sepadan untuk diambil.
Memikirkan ini, Kehl mengangguk pada Zhou Yi: "Baik, aku akan pilih timing tepat untuk menyerang."
Zhou Yi tersenyum.
Timing yang tepat sangat krusial, mengingat masih harus menjalankan tugas bertahan.
Maka tugas berikutnya adalah mencari momen tepat, bukan hanya tanggung jawab Kehl tapi juga Zhou Yi.
Beberapa kali Kehl mencoba menyerang, tapi Zhou Yi tidak memberinya bola karena menurutnya kesempatan itu belum optimal untuk serangan mematikan.
Ini Derbi Ruhr, lawan akan sangat waspada. Jika serangan gagal, bisa membuat mereka makin siaga. Zhou Yi tidak ingin gegabah, dia menunggu momen sempurna seperti assist ke Götze di babak pertama.
Kehl juga tidak protes meski sering berlari kosong. Dia percaya pemuda ini akan pilih keputusan tepat, yang harus dilakukannya hanya berada di posisi saat keputusan itu diambil.
Hingga menit ke-60, beberapa serangan Sebastian Kehl tidak menarik perhatian pemain Schalke 04. Bagaimanapun, dia hanya berlari ke depan tanpa menerima bola, performa biasa seperti ini wajar tidak diperhatikan bek.
Bagi orang luar, setiap serangan Kehl terlihat sia-sia. Hanya Zhou Yi yang berpikir berbeda.
Karena serangan-serangan sebelumnya Kehl membuktikan bahwa pertahanan Schalke 04 benar-benar mengabaikannya.
Sekarang hanya perlu satu kesempatan yang tepat...
Di menit ke-63, kesempatan itu tiba.
Saat Borussia Dortmund melancarkan serangan, semua pemain penyerang bergerak ke area penalti Schalke 04. Di antara mereka, Kehl yang juga menyerang terlihat sangat tidak mencolok.
Bola dioper ke kaki Zhou Yi. Yang Muge masih menempelinya, tanpa ampun menabraknya saat Zhou Yi menyambut bola.
Meski bersahabat dengan Zhou Yi, di lapangan dia tak pernah memberi keringanan.
Zhou Yi tidak terkejut dengan pertahanan Yang Muge. Sebenarnya dia sudah waspada - sepanjang pertandingan ini dia terus berduel fisik dengan Yang Muge, bahkan sebelumnya di ruang virtual, mereka sudah berpuluh kali bertarung.
Dalam pertandingan ini, gaya bertahan tanpa kompromi Yang Muge memang merepotkan Zhou Yi. Tapi kini Zhou Yi justru berharap Yang Muge terus melakukannya.
Karena dengan cara itu lebih mudah melepaskan diri dari Yang Muge!
"Yang Muge berlari mendekat dan menubruk Zhou Yi! Setelah menerima bola, Zhou Yi tidak berdiam diri. Dengan gerakan menyodok, ia menarik bola ke belakang tubuhnya sambil berputar di tempat, mengarah ke sisi yang berlawanan dari arah serangan Yang Muge. Keduanya berpapasan persis di bahu!"
Saat menyerbu maju, Yang Muge sama sekali tidak menyangka kali ini Zhou Yi tidak melakukan operan, melainkan memilih untuk menembus pertahanan!
Ia hanya bisa mematung menyaksikan Zhou Yi menyelinap melewati bahunya. Inersia membuatnya tak bisa melakukan gerakan apa pun.
"Zhou Yi! Putaran cantik! Ohhh! Ia berhasil melewati Yang Muge!" teriak Duan Xin takjub.
Siulan menderu di Veltins-Arena nyaris membuat gendang telinga pecah.
Baru setelah beberapa detik Yang Muge bisa menggerakkan lengannya. Saat berusaha berbalik untuk menarik, tangannya hanya menggenggam udara. Ia hanya bisa menyaksikan Zhou Yi yang setelah berputar langsung menggiring bola menuju area penalti Schalke 04!
Babak 295 Kemenangan Derby
"Zhou Yi! Zhou Yi! Putaran penembusan yang memukau!!" Marcel Leif mengangkat kedua tangan sambil berseru antusias. Baginya, putaran Zhou Yi itu seperti ilham jenius yang muncul tiba-tiba tanpa tanda-tanda sebelumnya, justru kejutan semacam inilah yang memicu adrenalinnya.
Zhou Yi yang telah menembus pertahanan Yang Muge terus menggiring bola maju, menantang siulan penuh kebencian yang menggema di langit Veltins-Arena.
Karena Yang Muge yang seharusnya menjaga Zhou Yi berhasil ditembus, Schalke 04 terpaksa menarik pemain dari area lain untuk membantu. Draxler melesat dari sisi belakang Zhou Yi, mendekati dengan kecepatan tinggi.
Pada saat ini, Zhou Yi yang baru saja melewati Yang Muge tiba-tiba memperlambat kecepatan sambil mengangkat kepala mengamati, seolah mencari target operan.
Ini menjadi kesempatan emas bagi Draxler untuk melakukan tackle. Ia berakselerasi dari belakang.
"Cepat operkan..." Duan Xin tak kuasa berteriak gugup.
Posisi Draxler yang mendekat berada di blind spot pandangan Zhou Yi, mustahil terlihat olehnya. Memperlambat dan mengamati di saat seperti ini sangat berbahaya!
Tepat ketika semua orang mengira Draxler akan menyapu bola dari belakang, Zhou Yi yang tak menyadari keberadaannya tiba-tiba menyodok bola dengan ujung kaki kanannya ke samping. Hampir bersamaan, Draxler seperti kereta api yang melintas cepat di persimpangan, melesat di antara Zhou Yi dan bola...
Dia gagal menyentuh bola!
Zhou Yi seolah memiliki mata di belakang kepala, sodokan tepat waktu ini berhasil mengelak dari Draxler.
Setelah itu, ia terus menggiring bola, berbelok menuju area tengah!
Gerakan ini sepertinya akan melewati beberapa pemain lalu langsung menyerang jantung pertahanan!
Siulan di tribun semakin keras, sementara suporter Borussia Dortmund di depan televisi bersorak gegap gempita - Zhou Yi belum pernah mencetak gol dengan aksi solo seperti ini. Apakah mereka akan menyaksikan momen bersejarah?!
"Zhou Yi berhasil melewati Yang Muge dan Draxler secara beruntun, membuat pemain Schalke 04 sangat tegang. Pertahanan mereka pun berubah mengikuti tembakan breakthrough Zhou Yi."
Semua perubahan ini terpampang jelas dalam pikiran Zhou Yi. Perubahan seperti inilah yang dia inginkan. Dirinya bagai magnet yang menarik semua kekuatan pertahanan, sehingga secara alami tercipta ruang kosong di area lain.
Lini pertahanan Schalke 04 tetap menjaga ketenangan. Meski bereaksi terhadap breakthrough Zhou Yi, pemain yang bertugas melakukan pertahanan man-to-man tetap tidak meninggalkan posisi. Jadi jika Zhou Yi ingin mengoper bola ke Lewandowski, Kagawa, atau Götze saat situasi kacau, kesempatannya tetap kecil.
Tapi Zhou Yi sama sekali tidak berniat mengoper ke mereka. Targetnya adalah orang lain.
Saat Zhou Yi melakukan breakthrough beruntun, Sebastian Kehl juga ikut melakukan serangan maju. Kini dia telah sampai di posisi. Semua sudah siap, tinggal menunggu... operan!
Tiba-tiba, Zhou Yi yang sedang menggiring bola dengan agresif ke area penalti Schalke 04 menyodok bola menggunakan punggung kaki luar kaki kirinya. Bola menggelinding rapat di atas rumput menuju ruang kosong di rusuk kiri!
Di sana, Sebastian Kehl yang baru saja tiba langsung mengontrol bola ke depan tubuhnya, lalu menyodok masuk ke dalam!
"Kehl! Itu Sebastian Kehl!" teriak Marcel Leif.
Semua perhatian sebelumnya tertuju pada Zhou Yi yang sedang menguasai bola. Performanya melewati dua pemain lawan begitu mencolok, sehingga tak ada yang menyadari serangan Sebastian Kehl. Baru ketika Kehl menguasai bola di area ini, semua menyadari kapten Borussia Dortmund ini hanya berjarak satu langkah dari area penalti!
Pemain Schalke 04 sudah terlambat melakukan penjagaan tambahan. Kehl yang telah menerobos area penalti seperti berada di wilayah tak bertuan, dengan leluasa melakukan tembakan tanpa gangguan bek lawan!
Meski berposisi sebagai gelandang bertahan, bukan berarti Sebastian Kehl tak memiliki kemampuan mencetak gol.
Bola ditendang keras Kehl ke arah gawang. Kiper Schalke 04 Anestatal berusaha menyambar, namun gagal menyentuh kulit bundar.
Tembakan dahsyat ini bagai peluru meriam yang baru berhenti setelah menyangkut di jaring gawang...
"TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR!! Kehl! Kehl! Sebastian Kehl!!" teriak Marcel Leif sambil mengangkat tangan. "Ini gol liga pertama kapten Dortmund musim ini! Gol yang sangat mungkin akan menentukan gelar juara liga musim ini!"
Usai mencetak gol, Kehl yang penuh emosi langsung berlari ke area bendera sudut untuk merayakan. Terhambat cedera musim ini, kesempatan tampilnya terbatas. Ditambah persaingan ketat di posisi gelandang bertahan, jam bermainnya menyusut drastis. Meski masih menjabat kapten, perannya di ruang ganti kini lebih signifikan dibanding di lapangan.
Meski Sebastian Kehl tahu ini adalah siklus metabolisme dan hukum alam, sebagai seorang pemain, dia tetap berharap bisa berkontribusi untuk tim di lapangan.
Saat ditunjuk sebagai pemain pengganti di pertandingan krusial ini, dia hanya berharap bisa menjalankan tugas pertahanan di lini tengah dengan baik. Tak disangka dia malah mendapat kesempatan mencetak gol krusial yang membuatnya sangat gembira!
Di tengah euforia, Sebastian Kehl menemukan Zhou Yi di antara rekan setim yang merayakan golnya. Dia memeluk Zhou Yi erat-erat sambil berterima kasih atas assist dan sarannya.
Zhou Yi tersenyum: "Aku hanya memberi saran dan operan. Yang akhirnya menendang bola ke gawang tetap Kapten. Ini bukan jasaku, ini sepenuhnya jasamu."
Sebastian Kehl menepuk kepala Zhou Yi sambil tersenyum lebar.
……
"Wah, assist dengan dribel melewati dua pemain! Sejak kapan si Zhou Yi jadi seperti Messi?" Sun Pan berteriak di grup.
"Iniesta," He Ying membetulkan. Di Barcelona, pemain yang mahir dribel penetrasi dan memberi assist indah adalah 'Si Putih Kecil' Iniesta, sedangkan Messi lebih fokus pada mencetak gol.
"Eh, kalian tidak merasa akhir-akhir ini teknik giring Zhou Yi di lapangan semakin sering?" Ucapan Guo Nu ini membuat kedua orang lainnya terdiam merenung.
Kalau dipikir-pikir, memang ada perubahan pada Zhou Yi. Dulu saat menguasai bola di posisi gelandang, aksi terbanyak yang dilakukannya adalah operan, diikuti dengan penguasaan bola dengan menghentikan laju bola. Tapi menggiring melewati lawan? Hampir tidak pernah terlihat. Semua orang tahu dia tidak mahir dalam teknik giring, bukankah mereka sudah cukup lama menjadi rekan setimnya di Reality Show? Latihan dan pertandingan selalu bersama, masa karakteristik teknik Zhou Yi tidak mereka pahami?
Tapi sejak datang ke Eropa, perubahan Zhou Yi benar-benar berbeda setiap tahun. Setiap musim kita bisa melihat kemajuannya.
Awalnya hanya bisa operan pendek, kemudian menguasai umpan panjang. Awalnya stamina tujuh puluh menit per pertandingan pun pas-pasan, sekarang dia sudah bisa bermain penuh 90 menit dalam pertandingan penuh. Untuk pertandingan berintensitas tinggi mungkin tetap 90 menit, meski di akhir energinya terkuras, tapi masih jauh lebih baik dibanding awal-awal dulu.
Dan sekarang, dia bahkan bisa menggiring lawan dengan lancar di lapangan!
Lalu kejutan apa lagi yang akan dia ciptakan berikutnya?
"Apa dia mau jadi Tuhan juga?" kata Sun Pan.
……
Gol Sebastian Kehl membuat Borussia Dortmund unggul pada menit ke-63. Kebobolan ini terjadi setelah Yang Muge dikelabui Zhou Yi, tapi tak ada yang menyalahkan pertahanan Yang Muge. Ini murni menunjukkan keahlian Zhou Yi yang lebih tinggi, bukan kesalahan Yang Muge.
Setelah bersorak untuk Borussia Dortmund dan Zhou Yi, Duan Xin mulai khawatir Yang Muge akan terpengaruh oleh kebobolan ini - dalam pertandingan ini, akhirnya dia berhasil bersikap benar-benar objektif dan tidak memihak, karena Dortmund punya Zhou Yi sementara Schalke 04 punya Yang Muge, keduanya pemain China.
Tapi kekhawatirannya terhadap Yang Muge sebenarnya tidak perlu.
Setelah pertandingan berlanjut, Yang Muge tetap mengikuti Zhou Yi seperti bayangannya, tanpa goyah atau ragu meski Zhou Yi baru saja memberi assist ke Sebastian Kehl untuk mencetak gol.
Jadi meski skor telah berubah, situasi Zhou Yi sendiri tidak mengalami perbaikan signifikan. Pengawalan ketat Yang Muge tetap efektif hampir sepanjang waktu.
Tapi karena sudah unggul satu gol, Zhou Yi tidak terburu-buru melakukan operan ke depan. Jika ada kesempatan maju, jika tidak, dia memilih operan menyamping atau mundur, sibuk mengoper bola di lini tengah-belakang.
Justru Schalke 04 yang terlihat panik. Ini kandang mereka sendiri. Dalam Derbi Ruhr musim lalu yang dimainkan di kandang lawan, kekalahan dari Dortmund masih bisa dimaklumi. Tapi jika kalah lagi di kandang sendiri, banyak yang tidak akan menerima. Apalagi sebelum pertandingan banyak yang bersumpah tidak akan membiarkan Dortmund merayakan gelar juara di Stadion Veltins-Arena. Kekalahan akan menjadi aib besar!
Schalke 04 terus melakukan penyesuaian dengan menggantikan Moritz menggunakan gelandang ofensif Holty, kemudian mengganti Jones dengan penyerang Pukki. Pada menit ke-80, Stevens menggunakan kuota pengganti terakhirnya dengan mengganti bek Uchida menggunakan penyerang Marica.
Ditambah tiga penyerang yang sudah menjadi starter sejak awal, Schalke 04 sekarang memiliki lima penyerang sekaligus di lapangan!
Namun bagaimanapun pergantiannya, Yang Muge tidak pernah ditarik keluar. Secara logika, dua gol kebobolan dalam pertandingan ini memiliki hubungan langsung/tidak langsung dengannya. Tapi posisi Yang Muge tetap kokoh, menunjukkan kepercayaan dan dukungan penuh Stevens padanya.
Di sisa 10 menit terakhir, area depan Schalke 04 diisi enam pemain penyerang sementara hanya ada Yang Muge seorang bek. Stevens benar-benar mengerahkan semua kekuatan. Tugas Yang Muge tetap membendung Zhou Yi. Saat Schalke 04 menyerbu gawang Dortmund habis-habisan, dialah yang bertanggung jawab mencegah serangan balik cepat Dortmund. Jika skor bisa disamakan, kontribusi Yang Muge patut diacungi jempol meski tanpa gol/assist.
Sayangnya, serangan total Schalke 04 lebih mirip usaha mati-matian...
Zhou Yi mengomandoi Dortmund menerapkan strategi penguasaan bola melalui operan, menggunakan passing sebagai pertahanan - persis seperti taktik jitu saat mengeliminasi Barcelona.
Dalam kondisi seperti ini, hampir mustahil bagi Schalke 04 untuk mencetak gol.
Marcel Leif juga lebih memprediksi kemenangan Borussia Dortmund dalam Derbi Ruhr kedua musim ini, meskipun pertandingan belum berakhir.
Setiap pendukung Borussia Dortmund bersukacita bisa memenangkan Derbi Ruhr lagi, namun Klopp tidak bisa benar-benar gembira karena ada kekhawatiran tersendiri di hatinya.
Sebenarnya dia berharap bisa unggul dua gol atas Schalke 04, sehingga bisa menarik Zhou Yi keluar saat pertandingan tersisa belasan menit, memberinya istirahat cukup sebelum bertandang ke Chelsea tiga hari kemudian.
Namun pertahanan Yang Muge terhadap Zhou Yi terlalu ketat. Setelah gol kedua Dortmund, mereka tidak bisa melanjutkan momentum untuk mencetak gol lagi. Hingga kini hanya unggul satu gol - skor yang terlalu riskan. Menarik Zhou Yi bukan hanya melemahkan kemampuan serang tim, tapi juga berdampak besar pada pertahanan. Sistem pertahanan Dortmund saat ini berpusat pada Zhou Yi; kepergiannya akan mengganggu aliran operan yang mulus.
Akhirnya dia terpaksa membiarkan Zhou Yi tetap di lapangan.
Tapi begitu mengingat stamina Zhou Yi setelah bertarung terus-menerus, kekhawatiran samar muncul di hati Klopp...
Kini dia hanya berharap pertandingan cepat berakhir, dengan injury time yang singkat.
Sayangnya ini Derbi Ruhr yang menyangkut gengsi, sering terjadi pelanggaran yang membuat waktu pertandingan terhenti - semua delay ini akan ditambahkan ke injury time.
Jadi di menit ke-89, ofisial keempat mengangkat papan injury time di pinggir lapangan, dengan angka Arab lima tertera jelas - injury time lima menit!
Klopp langsung melirik ke atas.
Untungnya dalam lima menit injury time itu tidak ada kejadian aneh lagi. Saat wasit utama membunyikan peluit tanda berakhirnya pertandingan, Klopp baru lega dan merayakan kemenangan bersama asisten pelatih Buvac di sebelahnya.
