"Pertandingan selesai! Borussia Dortmund mengalahkan Schalke 04 2:1 di kandang lawan! Kemenangan ini membuat mereka mengamankan gelar liga musim ini empat pekan lebih awal!"
"Liga telah berakhir! Ya! Liga telah berakhir!" kata Duan Xin, ia memainkan permainan kata kecil. "Borussia Dortmund mengalahkan Schalke 04 2:1 di tandang, mereka berhasil mempertahankan gelar! Masih tersisa tiga pertandingan liga musim ini, tapi bagi Dortmund itu sudah tidak berarti lagi!"
Saat wasit membunyikan peluit akhir pertandingan, pemain cadangan Dortmund menyerbu lapangan. Mereka merayakan gelar juara dengan gegap gempita di kandang Schalke 04. Kegembiraan mereka bahkan melebihi batas normal, karena mereka bisa merayakan gelar di markas rival bebuyutan. Dengan sengaja membangkitkan emosi lawan, mereka sengaja melebih-lebihkan ekspresi kegirangan mereka.
Ternyata, perayaan mereka disambut dengan siulan dari fans Schalke 04.
Bahkan di lapangan, terjadi konflik antara pemain kedua tim karena hal ini, namun mereka segera dipisahkan dan konflik tidak sampai meluas.
Baik pemain maupun fans Schalke 04 tidak suka melihat pemain Borussia Dortmund merayakan gelar juara dengan semena-mena di kandang mereka.
Untung tidak ada upacara penganugerahan di sini, kalau tidak pihak Schalke 04 mungkin akan marah sampai muntah darah.
Di tengah siulan yang menggema di Veltins-Arena, pemain Borussia Dortmund akhirnya meninggalkan lapangan dengan "enggan" dan kembali ke ruang ganti mereka.
Mereka terus merayakan di ruang ganti, hampir membuat ruang ganti tim tamu Veltins-Arena berantakan.
Setelah lama berlama-lama, mereka akhirnya meninggalkan stadion dan naik bus kembali ke Dortmund.
Sesampai di Dortmund, hanya sedikit yang memilih pulang ke rumah. Sebagian besar sepakat untuk terus merayakan. Mereka bahkan sudah menghubungi restoran dari dalam bus untuk makan bersama.
Ini bahkan lebih gila daripada saat mereka juara musim lalu, karena ini adalah upaya mempertahankan gelar. Mempertahankan gelar jauh lebih sulit daripada meraihnya pertama kali. Semua tahu merebut kekuasaan lebih mudah daripada mempertahankannya.
Zhou Yi juga tidak pulang ke rumah, melainkan pergi bersenang-senang bersama rekan setimnya.
Klopp dan tim pelatih juga menghadiri makan malam bersama tim setelah kembali ke Dortmund. Setelah usaha sepanjang musim yang akhirnya sukses mempertahankan gelar, sedikit keriuhan di momen seperti ini bukanlah masalah besar.
Suporter Borussia Dortmund juga ramai turun ke jalan, merayakan gelar juara bertahan dengan berbagai cara.
Seluruh Dortmund seolah berubah menjadi kota yang tak pernah tidur.
Malam ini, bahkan hingga besok, media olahraga seluruh Jerman hanya akan membahas keberhasilan Dortmund mempertahankan gelar juara.
Sebelum musim dimulai, beberapa media masih menganggap mustahil bagi Dortmund untuk mempertahankan gelar. Tapi sekarang, muka mereka tertampar keras.
Kecuali di awal liga, Borussia Dortmund selalu mendominasi dengan keunggulan besar di kompetisi liga.
Secara objektif, setelah Heynckes kembali melatih Bayern München, terjadi peningkatan signifikan di seluruh tim. Andai bukan karena Dortmund, mereka mungkin bisa merebut kembali gelar liga - toh saat ini mereka tetap berada di posisi kedua.
Namun sayangnya, meskipun Bayern tampil baik, performa Dortmund justru lebih konsisten dan superior. Mereka tak pernah memberi kesempatan bagi Bayern untuk mengejar ketertinggalan. Di Bundesliga musim ini, performa Dortmund layak disebut dengan satu kata: dominasi. Sungguh penampilan tingkat dominasi dari Dortmund di Bundesliga musim ini.
……
Pertandingan antara Borussia Dortmund dan Schalke 04 sama-sama digelar pada malam hari waktu setempat. Setelah pertandingan usai yang hampir tengah malam, seluruh tim Dortmund langsung pulang dengan bus malam itu juga, lalu merayakan kemenangan dengan meriah. Hampir mustahil acara tidak berlanjut hingga dini hari. Melihat situasi ini, Klopp akhirnya memutuskan untuk membatalkan sesi latihan pagi hari berikutnya, memberi kesempatan para pemain beristirahat penuh, baru melanjutkan latihan pada sore hari.
Meskipun tiga hari kemudian akan ada pertandingan Champions Eropa melawan Chelsea, saat ini tidak ada pilihan lain selain memberi waktu istirahat bagi para pemain.
Pada momen ini semua orang secara sadar atau tidak mengabaikan semifinal Champions yang akan datang. Gelar liga telah diraih - ini adalah target utama sepanjang musim. Biarkan mereka menikmati kemenangan ini terlebih dahulu.
Malam itu para pemain Dortmund benar-benar merayakan dengan sangat heboh. Setelah pesta makan malam, banyak pemain yang melanjutkan ke acara kedua. Zhou Yi sudah ambruk karena mabuk di acara pertama, sehingga tidak sempat ikut acara kedua. Bahkan cara pulangnya pun tidak dia ingat, yang jelas ketika bangun keesokan harinya dia sudah terbaring di dalam rumah - bukan di kamarnya sendiri, tapi di sofa ruang tamu dengan pakaian lengkap yang masih melekat di badan.
Zhou Yi melirik kamar Kottane yang pintunya tertutup rapat. Sejak Markus cedera, dia hanya bisa bertemu Kottane sesekali di lokasi tim. Pasti dia terus menemani adik laki-lakinya selama ini.
Dia kembali melihat kamar Hannah, pintu terkunci rapat. Kini Hannah semakin jarang pulang, sepertinya dia punya pacar baru. Lebih sering dia tinggal bersama pacarnya.
Zhou Yi harus berterima kasih bahwa semalam hanya dirinya sendiri di rumah ini. Kalau tidak, pasti sangat memalukan...
Bangkit dari sofa, Zhou Yi merasa seluruh tubuhnya sakit seperti dipukuli. Entah karena pertandingan kemarin terlalu keras, perayaan upaya mempertahankan gelar yang terlalu heboh, atau posisi tidur yang salah...
Sambil memegang dahinya di sofa, dia merasa kemarin benar-benar gila. Semua orang yang tertekan sepanjang musim akhirnya melepaskan diri dengan berlebihan.
Sejak pelatihan konsentrasi pra-musim, intensitas latihan sudah sangat tinggi. Setelah pelatihan konsentrasi, beban latihan Borussia Dortmund tetap termasuk besar dibanding tim Bundesliga lainnya. Semua lelah, tapi demi gelar juara, setiap orang bertahan.
Sekarang setelah gelar diraih, agak kendur. Dari selesai pertandingan kemarin terus merayakan, sama sekali tak ada kesempatan mentraktir Yang Muge makan. Sepertinya utang makanan ini harus ditunda dulu...
Zhou Yi teringat semifinal Champions Eropa melawan Chelsea tiga hari lagi... Tunggu, dua hari lagi! Dia buru-buru melompat dari sofa dan pergi mandi.
……
Pada hari kedua setelah pertandingan, media Jerman ramai membahas keberhasilan Borussia Dortmund mempertahankan gelar juara liga.
Banyak media berpendapat bahwa Borussia Dortmund yang merebut gelar liga empat pekan lebih awal merupakan kabar baik bagi mereka, karena ini berarti mereka bisa fokus penuh pada Champions Eropa.
Namun terkait perjalanan Dortmund di Champions Eropa, mungkin hanya ini satu-satunya kabar baik - sisanya adalah berita buruk.
Mats Hummels dihukum kartu merah, pelatih Klopp diskors, kini Sven Bender cedera... Semua ini membuat semifinal Champions Eropa berikutnya mustahil dijalani. Leg pertama pun harus dimainkan di kandang lawan... Situasi benar-benar sangat sulit bagi Borussia Dortmund.
Di hari kedua setelah Derbi Ruhr, kabar terbaru tentang kondisi cedera Sven Bender akhirnya terungkap.
Ligamen pergelangan kaki robek - harus absen sepanjang musim.
Dengan demikian, daftar berita buruk Dortmund bertambah satu lagi...
Sven Bender sebagai benteng tengah Dortmund musim ini, memberikan kontribusi besar bagi gelar liga dan lolos ke semifinal Champions Eropa. Sebaliknya, absennya pasti akan berdampak signifikan bagi Dortmund.
Meski berhasil mengalahkan Schalke 04 di tandang dan merebut gelar liga empat pekan lebih awal, tapi jika Klopp diberi pilihan - dia pasti lebih memilih menunda satu pekan untuk juara liga daripada kehilangan Sven Bender sepanjang musim...
Setelah latihan sore berakhir, para pemain juga mengetahui kondisi cedera Sven Bender. Suasana di ruang ganti terasa cukup mencekam.
Sukacita mempertahankan gelar liga pun banyak berkurang.
……
Sehari kemudian, seluruh tim Borussia Dortmund terbang ke London, Inggris untuk menghadapi lawan semifinal mereka Chelsea.
Berbicara tentang lawan ini, performa mereka musim ini juga merupakan kisah legenda. Sebelum musim baru dimulai, klub merekrut pelatih muda Mr. Boas sebagai pelatih kepala. Pelatih muda asal Portugal ini sebelumnya melatih Porto sebelum datang ke Chelsea, berhasil membawa Porto meraih treble winner (gelar liga, piala domestik, dan Liga Europa), sehingga dijuluki "Penerus Mourinho".
Chelsea merekrutnya tentu karena julukan ini, mereka berharap Mr. Boas bisa menghadirkan era kejayaan bagi Chelsea seperti yang pernah dilakukan Mourinho ketika datang dari Porto ke Chelsea dulu.
Selain itu, Mr. Boas sendiri sangat familiar dengan Chelsea karena pernah menjadi asisten Mourinho selama periode kepelatihannya di Chelsea sebelumnya.
Pelatih muda Boas yang baru saja membawa Porto meraih gelar treble winner tentu sangat optimis, berharap bisa memulai era barunya di Chelsea. Namun kenyataan memberinya pukulan telak, ia sama sekali tidak bisa mengendalikan ruang ganti. Setelah kalah 1-3 dari Napoli pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Boas akhirnya dipecat.
Saat itu semua orang mengira Chelsea pasti akan tereliminasi. Tak disangka, pelatih interim Di Matteo yang baru ditunjuk justru memimpin tim mengalahkan Napoli 4-1 di kandang sendiri, mengeliminasi lawan. Kemudian terus melaju seperti pisau panas menembus semifinal Liga Champions.
Sebenarnya kalau bicara tentang kuda hitam, performa Chelsea di Liga Champions musim ini juga layak disebut demikian. Hampir gagal lolos dari fase grup, nyaris tereliminasi di babak 16 besar, tapi sekarang malah masuk semifinal. Dibandingkan mereka, Borussia Dortmund sama sekali tidak terkesan sebagai kuda hitam...
Namun dengan banyaknya cedera, kelelahan, plus harus bermain di kandang lawan, Dortmund takluk 0-2 dari Chelsea. Performa seluruh tim sulit dikatakan baik. Meskipun semua bermain gigih, penurunan performa tak bisa ditutupi hanya dengan kerja keras. Absennya Hummels dan Sven Bender sangat berpengaruh pada pertahanan Dortmund. Ketika berhadapan dengan Chelsea yang tangguh, garis pertahanan mereka terlihat terlalu rapih.
Kerugian akibat ketidakhadiran Klopp di pinggir lapangan juga terlihat jelas. Asisten pelatih Zeljko Buvac yang menggantikan posisi Klopp sama sekali tidak bisa disamakan dengan kemampuan adaptasi situasional sang pelatih utama...
Pada akhirnya, Borussia Dortmund kalah tanpa perlawanan di kandang lawan. Kekalahan di leg pertama tanpa mencetak gol tandang sama sekali, membuat masa depan mereka patut dipertanyakan...
