Firasat Sun Pan dan Guo Nu memang benar, tapi perasaan mereka tidak mewakili semua pemain Tim Olimpiade Tiongkok.
Bagi kemampuan mereka berdua, tekanan dari Tim Olimpiade Meksiko memang tidak terlalu besar.
Sun Pan adalah kiper Atletico Madrid yang minimal dua kali per musim harus berhadapan dengan "Duo Raksasa La Liga" - Cristiano Ronaldo, Benzema, Messi, Iniesta dll. Dibandingkan dengan mereka, pemain Meksiko memang terasa kurang...
Sedangkan Guo Nu di Siena, tim kecil Serie A Italia, juga menghadapi tekanan pertahanan yang cukup besar. Setelah ditempa dalam lingkungan yang keras seperti ini, ketika melihat level serangan Tim Olimpiade Meksiko, tentu terasa bukan masalah besar baginya.
Tapi bagi rekan setim yang tidak pernah mengalami tempaan La Liga atau Serie A, situasinya berbeda...
Bagi mereka, level Olimpiade masih jauh lebih tinggi dibanding liga sepak bola domestik.
Maka terciptalah kondisi terbelah - Lima Naga Kecil yang bermain di luar negeri merasa lawan tidak sekuat bayangan, sementara pemain lain di Tim Olimpiade Tiongkok merasa tegang namun bersemangat, mengerahkan seluruh tenaga sambil berpikir "Pantas saja mereka tim unggulan grup ini!"
Tim Olimpiade Meksiko juga menyadari masalahnya: dari empat bek di lini belakang China, bek tengah paling pendek itu yang paling merepotkan - cepat, pressing agresif, kemampuan bertarung fisik kuat, plus lompatan luar biasa. Seperti monster yang sulit dikalahkan siapapun.
Tapi sehebat apapun satu orang, mustahil menutupi seluruh area pertahanan China. Jadi mereka sengaja menghindari Guo Nu dan memilih titik lemah lain.
Harus diakui, tanpa Lima Naga Kecil ini, Tim China bahkan sulit lolos kualifikasi, apalagi bertarung di Olimpiade melawan tim dunia.
Jadi meski dijuluki Tim Olimpiade terkuat dalam sejarah sepak bola Tiongkok, tetap ada kesenjangan dengan level tertinggi dunia.
Setelah Meksiko mengubah strategi, mereka benar-benar mulai mengancam gawang Timnas Olimpiade Tiongkok.
Sun Pan sangat bersemangat karena akhirnya mereka memiliki tembakan yang mengarah ke gawang! Saatnya dia menjadi pusat perhatian!
Pihak Meksiko juga segera menyadari bahwa meski bisa menghindari Guo Nu, mereka masih harus berhadapan dengan Sun Pan. Ini adalah garis pertahanan terakhir Tim China yang harus dihadapi bagaimanapun caranya.
Kiper tim olimpiade ini seperti disuntik adrenalin, menangkis bola tinggi dan merendah, membuat berbagai tembakan pemain Meksiko akhirnya kembali dengan tangan hampa...
"Pelarta menembak – Sun Pan! Penyelamatan yang cantik!"
"Sun Pan lagi! Meninju bola keluar dengan satu tangan!"
Meski Sun Pan asyik bermain, Zhou Yi tidak ingin melihatnya menjadi pemeran utama. Itu berarti gawang Tim China terus berada dalam bahaya.
Tetap harus melakukan serangan balik.
Bola yang dipukul Sun Pan melayang, Yang Muge dan pemain lawan berebut bola jatuh.
Prediksi jatuhnya bola yang brilian dari Yang Muge memungkinkannya merebut bola lebih dulu, langsung menyundulnya ke Zhou Yi.
Begitu Zhou Yi menyambut bola, komentator He Ping berseru semangat: "Zhou Yi sekarang menguasai bola!"
Sebelumnya kesempatan Zhou Yi menguasai bola tidak banyak, tapi setiap kali dia memegang bola selalu menciptakan ancaman.
Tentu saja, pemain Meksiko juga memberikan perhatian khusus padanya.
Setelah Zhou Yi menghentikan bola sundulan Yang Muge dengan dada, pemain Meksiko segera menempel ketat.
Gelandang senior Salsido membayangi Zhou Yi dari belakang.
Zhou Yi tidak berlama-lama berduel dengannya, langsung mengoper bola kembali ke Yang Muge.
Setelah menerima bola, Yang Muge melakukan sedikit penyesuaian lalu memberikan umpan panjang ke He Ying. Tim China kembali melancarkan serangan balik berbahaya yang memaksa Meksiko mundur kalang-kabut bertahan.
Di Tim Olimpiade Tiongkok, Zhou Yi bukan satu-satunya pemain inti. Saat Zhou Yi belum bergabung, Yang Muge-lah yang bertugas mengatur serangan sehingga sebenarnya dia memiliki kemampuan organisasi yang cukup baik.
Kekuatannya terutama pada umpan panjang. Posisi dan tugasnya membuatnya tidak bisa sesering Zhou Yi maju membantu serangan, namun karena harus tetap mengemban tugas organisasi di Tim Olimpiade, Yang Muge secara khusus melatih kemampuan umpan panjangnya dengan hasil yang cukup memuaskan.
Setelah mengoper kembali ke Yang Muge, Zhou Yi tidak diam di tempat. Dia langsung berbalik dan berlari ke depan. Bersamaan dengan gerakannya, Yang Muge mengoper bola ke He Ying.
Saat He Ying menerima bola, Zhou Yi sudah melewati garis tengah dan masuk ke area depan. Dia terus berlari maju tanpa berhenti.
Sementara Zhou Yi berlari ke depan, He Ying yang menerima bola langsung membawa bola maju. Bek Meksiko segera membayangi untuk menghentikannya.
He Ying tidak berhenti, melainkan mengandalkan kecepatan untuk menyalip paksa dan terus melaju ke depan. Sementara itu, bek-bek Meksiko menggesernya ke sisi lapangan—metode pertahanan paling umum terhadap pemain yang bermain solo, menjauhkannya dari area tengah dan mempersempit sudut tembakannya. Dengan begini, dia hanya bisa melakukan umpan silang yang jauh lebih tidak berbahaya dibandingkan tembakan langsung.
Dalam kondisi ini, Zhou Yi tiba-tiba berakselerasi menuju depan area penalti Meksiko sambil mengangkat tangan, memberi isyarat pada He Ying untuk mengoper bola kepadanya.
Gerakannya ini tentu menarik perhatian bek-bek Meksiko lainnya. He Ying telah menarik dua pemain Meksiko ke sayap untuk menghadangnya, sehingga area tengah relatif kosong. Maksud Zhou Yi meminta bola jelas bagi semua—jika He Ying bisa mengirim bola ke kakinya, dia bisa menembus pertahanan tengah yang sangat berbahaya.
He Ying benar-benar mengoper bola ke arah Zhou Yi.
"Zhou Yi!"
He Ping berseru dengan antusias.
Karena Tim China menggunakan strategi bertahan dan serangan balik, lini belakang Meksiko saat ini tidak terlalu padat dengan banyak ruang kosong. Asalkan bisa dimanfaatkan...
Pilihan He Ying jelas tepat.
Kemunculan mendadak Zhou Yi menyedot semua perhatian, tak hanya dari komentator tapi juga bek-bek Meksiko.
Salah satu dari dua pemain yang awalnya mengawal He Ying beralih mengikuti bola menuju Zhou Yi, sementara bek tengah Mier juga menyergap untuk membentuk jebakan sandwich.
Zhou Yi memperlambat langkah dan mengangkat kakinya, melakukan gerakan untuk mengontrol bola.
Tapi ketika bola benar-benar menggelinding ke kaki Zhou Yi, ia malah mengangkat kakinya dan mengizinkan bola lewat.
Bola diteruskannya ke Wu Lei di belakang!
"Zhou Yi mengoper, operan bagus, Wu Lei!" He Ping bersorak.
Wu Lei menerima bola sekitar lima enam meter dari Zhou Yi, tapi pihak Meksiko juga tidak menyerah bertahan. Mier yang awalnya menghalangi Zhou Yi langsung menerjang untuk menutup tembakan Wu Lei.
Setelah mengontrol bola, Wu Lei mengangkat kepala dan melihat punggung Zhou Yi—setelah mengoper bola, Zhou Yi langsung berlari ke depan dan sekarang berada di area kosong!
Peluang bagus!
Wu Lei cepat-cepat mendorong bola secara diagonal.
Bola menggelinding melewati Mier dan kembali ke kaki Zhou Yi.
Saat ini, di depan Zhou Yi hanya ada kiper Meksiko Corona, tidak ada pemain Meksiko lagi. Mier berbalik mengangkat tangan menuding offside, tapi wasit utama dan asisten wasit tidak bereaksi karena ini adalah jebakan offside yang brilian!
"Umpan terobosan cantik, Wu Lei mengoper ke Zhou Yi!!"
Sementara He Ping berteriak, suporter China di depan televisi juga melompat sambil bersorak—ini serangan balik melewati offside, bisakah Zhou Yi memanfaatkan kesempatan ini?!
……
Kiper Meksiko Corona, melihat bola mengarah ke Zhou Yi, langsung meninggalkan gawang dengan sigap—dia tak peduli apakah situasi ini offside atau tidak, yang penting blokir dulu. Kalau offside, tidak ada kerugian. Tapi kalau tidak offside... Bukankah kerugian besar jika gol tercipta karena keraguannya?
Langkah agresifnya berhasil mempersempit jarak dengan Zhou Yi sekaligus memperlebar sudut tembakan yang bisa dihalau.
Dia menurunkan pusat gravitasi, membuka kedua tangan, berusaha memaksimalkan area pertahanannya.
Zhou Yi saat itu sedang menoleh ke belakang mengamati datangnya bola, sama sekali tidak menyadari kejadian di depannya.
Jika dia mengontrol bola dulu baru mengamati situasi, mungkin Corona akan membuatnya terkejut.
Tapi aksi Zhou Yi selanjutnya membuat semua orang terpana.
Alih-alih menoleh ke depan, dia tetap mempertahankan posisi menoleh sambil mengayunkan kaki kanannya.
Saat bola menggelinding dari belakang menyentuh kakinya, ayunan kaki kanannya turun menyodok bola ke atas!
Bola langsung melambung dari kakinya, menjadi tembakan lob!
"Sundulan——!" teriak He Ping dengan suara panjang, bola melayang melewati kepala Corona yang hampir menyambar di depan matanya, lalu menukik ke gawang kosong di belakang kiper yang tak berdaya itu!
Tembakan lob langsung tanpa kontrol bola ini membuat Corona kelabakan. Dia berjongkok dengan tubuh condong ke belakang, menyaksikan bola mendarap di gawang kosong...
“Bola… bola masuk!!!” He Ping berteriak dengan penuh semangat. “Zhou Yi! Dia mencetak gol pertama Tim Olimpiade Tiongkok di Olimpiade ini! Tim Olimpiade Tiongkok unggul 1-0 atas tim unggulan grup, Tim Olimpiade Meksiko!”
