Baru saja babak kedua dimulai, Tim China memanfaatkan kesempatan kick-off untuk melancarkan serangan ke gawang Brasil. Namun serangan ini tidak benar-benar mengancam gawang Brasil yang dijaga Gabriel, karena jumlah pemain China yang terlibat dalam serangan ini terlalu sedikit. He Ying hanya menendang dari jarak sekitar 30 meter sebelum mundur.
Ketika tidak ada celah yang jelas di lini pertahanan Brasil, Tim China enggan berlama-lama di area depan lawan.
Setelah merebut kembali penguasaan bola, Tim Brasil melancarkan serangan gencar ke gawang China.
Hulk yang menguasai bola di area depan seperti Hulk hijau, menggunakan keunggulan fisiknya untuk mendesak Zhou Yi sebelum menerjang ke gawang China. Yang Muge sudah siap siaga di depan. Jika dia tertembus, Hulk akan langsung berhadapan dengan garis pertahanan yang dipimpin Guo Nu - situasi yang sangat berbahaya bagi Tim China.
Namun Hulk bahkan belum sempat mendekati Yang Muge ketika Zhang Jiadong yang menyambar dari samping melakukan sliding tackle menjatuhkannya.
"Zhang Jiadong yang melakukan sliding tackle dari samping belakang juga mendapat kartu kuning, namun dia berhasil menghentikan sekali terobosan Hulk. Kartu kuning ini cukup worth it."
"Babak kedua baru saja dimulai, Tim Brasil langsung melancarkan serangan garang. Tampaknya Brasil ingin menentukan kemenangan atau kekalahan dengan Tim China di babak ini!"
Pelanggaran Zhang Jiadong memberi Brasil tendangan bebas dengan sudut agak miring. Hulk sendiri yang mengeksekusi, memilih untuk menembak keras alih-alih mengoper, berharap bisa menerobos tembok pemain China.
Tapi bola malah menghantam tembok pemain dan memantul keluar garis lapangan...
"Ini bukan pilihan bijak, Hulk!" kritik Mark Lawrenson dari BBC. "Dia seharusnya mengoper!"
……
Meski tendangan bebas Hulk tidak membahayakan gawang China, Neymar kembali menyerang dua menit kemudian. Dengan gerakan tipuan indah di sayap kiri, ia mengelabui Zhang Linpeng, menyarang ke dalam sambil dribel horizontal, lalu melepaskan tendangan keras dari sudut area penalti besar.
Bola meleset tipis di sebelah kiri tiang gawang.
Menit ke-50, Neymar kembali beraksi. Menerima umpan dari Damião, ia melepaskan tendangan rendah dari 12 meter di area penalti. Bola yang ditembak menyentuh bloqueo Guo Nu dan berubah arah!
"Tembakan Neymar... Bahaya!" teriak He Ping. Jantung suporter China yang menonton di depan televisi ikut berdebar.
Bola yang berubah arah dalam jarak sedekat ini paling sulit diantisipasi!
"Pemain Brasil lain di area penalti langsung mengangkat tangan bersiap bersorak melihat kejadian ini."
"Tapi Sun Pan tiba-tiba melompat ke samping dengan tubuh horizontal, ujung jarinya menyentuh bola yang berubah arah. Sentuhan darurat ini membuat bola tidak langsung melesat keluar garis lapangan, melainkan berputar menabrak tiang gawang sebelum memantul kembali..."
"Di depan gawang, Zhang Linpeng secara refleks berbalik dan menendang bola sejauh mungkin, mengalahkan tendangan Hulk yang nyaris menyentuh bola!"
"Akhirnya bola melambung keluar garis lapangan."
"Semua terjadi terlalu cepat. Saat bola melayang ke garis samping, He Ping baru berteriak: 'Sun Pan! Dia kembali menyelamatkan Tim China! Sebuah penyelamatan yang luar biasa tak masuk akal!'"
"Wah! Sun Pan!!" Komentator BBC Mark Lawrenson juga terkejut: "Luar biasa dia bisa menyentuh bola itu! Jika Tim China unggul di babak pertama, pahlawan utamanya bukan He Ying sang pencetak gol, melainkan kiper muda yang dipinjamkan Chelsea ke Atletico Madrid ini! Aku penasaran apakah klub Chelsea akan menyesal meminjamkannya ke Atletico Madrid selama dua musim setelah melihat performanya di Olimpiade ini..."
Saat Sun Pan bangkit dari tanah usai melakukan penyelamatan, ia melihat bola melayang ke garis samping. Ia menarik pandangannya, menepuk tangan sekuat tenaga—bukan untuk memompa semangat rekan setim, melainkan meneriakkan: "Lao Guo, biarkan dia menembak! Kalau bisa mencetak gol, aku akan ganti marga jadi Guo!"
Muka Guo Nu memerah: "Me- mengapa bukan marga Nei!"
"Dasar bodoh! Apa Neymar bermarga Nei? Itu marga Si Brengsek!" Sun Pan menunjuk nama di punggung seragam Neymar yang bertuliskan 'JR'. "Lihat tuh 'JR'? JR, singkatan Jian Ren (si brengsek)!"
Guo Nu mulut menganga tanpa suara, merasa ada yang salah dengan penjelasan Sun Pan tapi tak bisa membantah. Nyatanya nama di seragam Neymar memang tertulis 'NEYMAR.JR'...
Zhou Yi yang mendengar percakapan ini menghela napas: "Sungguh disayangkan Panpan dan Lao Guo tidak bisa berbahasa Portugis..."
"Kenapa?" Yang Muge tak paham maksud Zhou Yi.
"Kalau tidak, omongan dua idiot ini pasti akan memicu Neymar hingga kehilangan kendali..." Usai mengolok dua rekan setimnya, Zhou Yi menepuk tangan keras: "Bertahanlah menghadapi serangan mereka! Bukan masalah besar! Serangan mereka cuma gertakan kosong!"
……
Sebenarnya Zhou Yi tidak benar, serangan Brasil selama ini bukan sekadar gertakan, tetapi benar-benar mengancam gawang yang dijaga Tim China. Jika bukan Sun Pan yang berdiri di depan gawang, mungkin gawang sudah kebobolan.
Baru lima menit babak kedua, Brasil sudah melakukan tiga tembakan, sementara jumlah tembakan China masih nol. Kini tak perlu lagi membandingkan statistik tembakan karena China jelas tertinggal jauh. Sejak Hulk masuk, serangan Brasil seperti disuntik adrenalin, meledak secara tiba-tiba sehingga jumlah tembakan mereka melonjak drastis.
Tapi Zhou Yi sengaja "berbicara omong kosong dengan mata terbuka" untuk memotivasi rekan setimnya.
Neymar menjadi pemain paling aktif dalam gelombang serangan ganas Brasil ini.
Setelah tembakannya ditepis Sun Pan, ia kembali menyundul bola namun terlalu tepat ke arah kiper sehingga ditangkap. Pada menit ke-59, Neymar mendorong tembakan dari area penalti kiri sejauh 10 meter dari gawang, membuat Sun Pan berbalik cepat, namun bola melambung terlalu tinggi.
Sebagai bintang sepak bola terbesar di Tim Olimpiade Tiongkok dan talenta terhebat yang baru lahir di sepak bola Brasil, dia dibebani harapan besar untuk membawa medali emas Olimpiade pertama dalam sejarah sepak bola Brasil.
Tugas suci ini membuat Neymar berjuang ekstra keras di lapangan.
Komentator juga memuji kinerja aktifnya dari berbagai sudut, memuji bakat Neymar, dan berpendapat setelah Neymar memimpin Tim Olimpiade Brasil meraih medali emas Olimpiade ini, saatnya dia meninggalkan Brasil menuju Eropa.
"Eropa telah membuka tangan lebar-lebar untuk menyambutnya!" Kata Mark Lawrenson dengan nada yang agak berlebihan...
……
Performa aktif Neymar membuat banyak orang merasa Tim Brasil hanya selangkah lagi dari menaklukkan gawang Tim China.
Namun kemudian, Zhou Yi mengingatkan semua orang dengan aksi nyata bahwa pertandingan ini bukan monolog Neymar semata, dan di sisi Tim China bukan hanya Sun Pan yang bisa mendominasi close-up shot.
Menit ke-64, Tim China melancarkan serangan balik. Tembakan He Ying berkualitas tinggi, Gabriel terbang di udara nyaris menepis bola. Xiao Huan buru-buru membersihkan bola, namun clearing-nya tidak jauh, bola melayang ke luar area penalti tepat ke posisi Zhou Yi.
Setelah mengontrol bola dengan dada, Zhou Yi dihadang Thiago Silva. Menghadapi bek tengah AC Milan ini, Zhou Yi berpura-pura gerak ke kiri lalu tiba-tiba menarik badan ke kanan. Namun tipuannya tidak sepenuhnya menipu Silva. Bek tengah utama AC Milan ini dengan sigap melakukan sliding tackle ke arah bola, menyapu bola tepat sebelum Zhou Yi sempat menggesernya.
Bola yang ditendang melambung dan menghantam tulang kering kaki kanan Zhou Yi, terpantul tinggi menjadi sulit dikendalikan.
Melihat hal ini, Thiago Silva bergegas bangkit dari tanah dengan tangan dan kaki, berusaha memanfaatkan kesempatan untuk menghilangkan ancaman sepenuhnya.
Tapi gerakan Zhou Yi lebih cepat darinya. Melihat bola yang melayang tinggi, dia tidak menunggu bola turun melainkan langsung melakukan tembakan!
Zhou Yi yang sedang menatap bola berlari beberapa langkah pendek lalu melompat ke udara, mengayunkan kaki ke arah bola!
Tendangan voli udara sulit tepat di garis kotak penalti!
Kakinya berhasil menghajar bola sebelum kepala Thiago Silva mencapainya!
Braak! Suara itu menggema di gendang telinga Thiago Silva, sekaligus membuatnya lega - di bawah pressing-nya, Zhou Yi akhirnya terpaksa menendang tergesa-gesa dari jarak jauh dengan teknik sulit. Hasilnya bisa ditebak - pasti melambung dan melenceng jauh!
Tapi saat dia menoleh, yang terlihat adalah kiper Gabriel melompat dengan tangan teracung tinggi, namun gagal menyentuh bola yang jatuh ke gawang di belakangnya!
Disusul dentuman keras lagi, bola menghantam bagian atas mistar gawang lalu terpental keluar...
Melihat adegan ini, Thiago Silva tidak bisa menahan diri membuka mulut lebar-lebar... Dia sama sekali tidak menyangka tendangan sembarangan Zhou Yi yang terkesan buru-buru ini ternyata masih bisa masuk dalam bingkai gawang, hampir saja menerobos masuk ke gawang!
"Aaaaaa!" He Ping di kursi komentator memeluk kepala sambil berteriak penuh kekecewaan. "Mistar gawang! Mistar gawang menghalangi tendangan dahsyat Zhou Yi yang seperti petir menyambar itu! Seandainya bola ini masuk, bukan hanya akan membawa Tim China unggul dua gol atas Brasil, tapi saya berani bertaruh gol ini akan menjadi gol terbaik Olimpiade kali ini! Tendangan voli udara di garis kotak penalti! Tim Brasil lolos dari maut, semoga saat terus-menerus mengepung gawang kami, mereka sempat berpikir bahwa di antara pasukan Tim China, ada sepasang mata yang terus mengawasi gawang mereka!"
Komentator TV Brasil juga sampai berkeringat dingin: "Ya Tuhan! Zhou Yi hampir saja mencetak gol! Tendangan ini benar-benar sangat mendadak! Untung Tuhan memberkati, mistar gawang menyelamatkan kita dari gol kedua Tim China!"
Komentator BBC Mark Lawrenson berteriak, "Luar biasa! Tapi mungkin terlalu indah, bahkan Tuhan tidak ingin melihat gol seperti ini, jadi mistar gawang menghentikan bola! Sungguh disayangkan! Tim China yang terus tertekan hampir bisa lepas dari tekanan dengan gol ini! Zhou Yi nyaris mengakhiri pertandingan! Meskipun sebelumnya Neymar yang selalu jadi sorotan, inti gelandang Borussia Dortmund ini mengingatkan Brasil dengan tendangannya bahwa dia juga figur yang tak bisa diabaikan!"
……
Melihat bola menghantam bagian atas mistar gawang lalu keluar garis lapangan, Zhou Yi yang baru saja bangun menepuk rumput lapangan dengan penuh kekecewaan.
Tembakan ini jelas untung-untungan, tapi kalau bisa masuk juga boleh!
Tekanan di lini pertahanan mungkin akan berkurang karenanya.
Tapi sayangnya tidak...
He Ying menoleh ke Zhou Yi dengan takjub. Dia tak menyangka tendangan Zhou Yi hampir menghasilkan gol. Zhou Yi menyesali gagalnya gol itu, tapi He Ying merasa meski tidak masuk, tendangan ini sudah cukup membuat Brasil kaget sekaligus meningkatkan moral tim di tengah gempuran gencar Brasil.
Maka dia mengacungkan jempol ke Zhou Yi.
